Menemukan Kista Ovarium Saat Hamil, Tindakan Apa yang Harus Dilakukan?
Saat hamil, Moms tentu ingin kondisi fisik tetap terjaga prima dan sehat. Termasuk, kita pasti berharap janin yang dikandung pun sehat.
Untuk itulah, ibu hamil mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dan mengonsumsi lebih banyak makanan sehat seperti buah dan sayur.
Tapi, bayangkan bagaimana jika Moms mendapat kabar bahwa ditemukan kista di kandungan pada posisi hamil.
Rasa khawatir, takut, dan emosi lain mungkin segera menerjang.
Baca Juga : 4 Penyebab Kista yang Wajib Wanita Ketahui
Nah, sebelum Moms jadi lebih panik lagi, yuk, pelajari dulu beberapa hal mengenai kista di ovarium.
Apa Itu Kista Ovarium?
Kista adalah kantung kecil berisi cairan yang berada dalam ovarium.
Tidak seperti yang sering dipikirkan banyak orang, kebanyakan kista tidak berbahaya. Namun, memang ada beberapa kista yang menyebabkan pendarahan atau rasa sakit.
Untuk kista yang tidak berbahaya, dokter tidak akan memberikan tindakan apapun.
Biasanya kista seperti ini akan menghilang dengan sendirinya. Sehingga tidak menimbulkan masalah untuk ibu maupun janin yanh dikandungnya.
Baca Juga : Miom Pada Kehamilan, Apakah Berbahaya?
Gejala Kista
Secara umum, kista di ovarium tidak menunjukkan gejala apapun. Banyak ibu hamil yang bahkan tidak sadar memiliki kista.
Mereka baru menyadari keberadaan kista tersebut ketika pemeriksaan ultrasonografi di trimester awal kehamilan, bukan karena ibu hamil merasakan hal-hal tertentu.
Sementara itu, wanita yang tidak hamil mungkin merasakan beberapa gejala berikut:
- Sakit pinggul
- Sering buang air kecil
- Sakit saat berhubungan intim
- Haid tidak teratur
Jika mengalami gejala tersebut, segera konsultasi ke dokter kandungan, ya, Moms.
Baca Juga : Patut Tahu! Ternyata Ini Bedanya Tumor, Kanker dan Kista
Diagnosis Kista
Ketika dokter menemukan sesuatu yang berbentuk kista, pemeriksaan lanjutan akan segera dilakukan untuk mengetahui lebih jelas tentang tipe dan lokasi kista.
Lewat ultrasonografi, dokter juga akan memeriksa apakah massa tersebut kista atau sesuatu yang lebih serius seperti kehamilan etopik atau kanker.
Tindakan yang Dilakukan Dokter
Kista saat hamil biasanya tidak mengancam hidup janin atau ibu. Untuk mengetahuinya, dokter akan terus mengamati keberadaan kista tersebut seiring berjalannya waktu.
Jika ukuran kista tetap kecil, dokter mungkin akan membiarkannya dengan harapan kista akan hilang dengan sendirinya.
Namun, dalam situasi tertentu, kista yang terlalu kompleks atau berukuran besar dapat mengganggu kehamilan.
Ibu akan merasakan sakit yang cukup intens atau kemungkinan lain adakah kepala janin mulai mendekati kista di akhir kehamilan.
Pada dua kasus tersebut, dokter dapat menganjurkan operasi jika memang diperlukan.
Amankah Operasi Pengangkatan Kista Saat Hamil?
Tindakan operasi pengangkatan kista saat hamil tidak ideal, karena ada beberapa risiko tambahan seperti:
- Risiko bayi meninggal
- Kelahiran prematur
- Munculnya gumpalan darah
Karena risiko tersebut, sebisa mungkin dokter akan menunda operasi sampai ibu melahirkan bayinya.
Namun jika harus dilakukan, Moms tidak perlu panik, karena operasi saat hamil makin banyak dilakukan dan terbukti sukses tanpa menyakiti janin.
Operasi pengangkatan kista sendiri ada 2 macam, yaitu laparoskopi dan laparotomi.
Pada laparoskopi, dokter hanya akan membuat sayatan kecil, sekitar 2-3 cm dan menggunakan alat untuk mengambil kista tersebut.
Sementara pada laparotomi, sayatan yang dibuat cukup besar, mirip operasi Caesar.
Untuk bumil, dokter akan menggunakan teknik laparoskopi karena luka yang dibuat lebih minimal dan tidak berisiko tinggi terhadap janin.
Pilihan lain adalah melahirkan secara ceasar, agar dokter dapat sekaligus mengangkat kista pada saat proses persalinan.
(HIL)
Sumber: Babycentre.co.uk, newkidscenter.com
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.