Simak Moms! Ini 5 Fakta Menstruasi dan Pembuahan
Bagi beberapa wanita, terutama yang baru menikah, konsep pembuahan dan siklus menstruasi kadang menjadi hal yang membingungkan.
Jika Moms sedang berjuang mencapai kehamilan yang belum juga didapatkan, maka Moms perlu mengetahui beberapa fakta menstruasi dan pembuahan, untuk membantu memperbesar peluang kehamilan.
Fakta-Fakta Menstruasi dan Pembuahan
Berikut ini beberapa pertanyaan umum tentang fakta menstruasi dan pembuahan yang seringkali masih membingungkan bagi Moms yang baru merencanakan kehamilan.
1. Bisakah tetap hamil meski menstruasi tidak teratur?
Foto: medlife.com
Pertanyaan mengenai fakta menstruasi dan pembuahan ini bisa saja terjadi, namun tentu lebih sulit, karena tidak cukup jelas kapan waktu Moms berovulasi dan berpeluang untuk hamil.
“Kabar baiknya adalah bahwa kondisi ini bisa diobati. Jika Moms berpikir serius untuk hamil dan siap untuk menjalaninya, maka berkonsultasilah dengan Dokter agar diberikan pengobatan yang sesuai untuk mengatur kembali siklus menstruasi,” ungkap endokrinologi reproduksi, Samuel Wood, MD, seperti dikutip dari thebump.com.
Baca Juga: Menstruasi Tidak Teratur, Apa Penyebabnya?
2. Sudah menghentikan pengontrol kehamilan, apakah akan mengganggu pembuahan?
Foto: everydayhealth.com
Berdasarkan penelitian dalamjurnal Reviews in Obstetrics & Gynecology, dari 60,000 peserta penelitian yang menggunakan kontrasepsi oral, 20%-nya berhasil hamil di siklus pertama setelah berhenti mengonsumsi kontrasepsi oral.
Bahkan jika penggunaan pengontrol kehamilan pun sudah cukup lama, hal tersebut tidak akan mengganggu fertilitas Moms. Profesor Obstetrik, Ginekologi, dan Pengobatan Reproduksi dari University of Texas Health Science Center, Houston, Pamela Berens, M. D. juga memberikan tips terkait fakta menstruasi dan pembuahan ini bagi Moms yang mulai memikirkan rencana untuk memiliki keturunan.
“Saya biasanya menyarankan pasien untuk berhenti menggunakan pengontrol kehamilan beberapa bulan sebelum ingin hamil dan merekomendasikan penggunaan kondom sebagai kontrasepsi sementara waktu,” ungkap Dr. Pamela, seperti dikutip dari parents.com.
Baca Juga: Kontrol ke Dokter Kandungan Sebaiknya Berapa Kali, Ya?
3. Bisakah hamil jika melakukan seks saat sedang menstruasi?
Foto: huffingtonpost.ca
“Meskipun sangat mungkin untuk hamil saat berhubungan seks di waktu periode, tapi itu tidak terlalu umum,” ungkap Dokter Kandungan yang berpraktik di Beverly Hills, California, Michele Hakakha, M.D., seperti dikutip dari parents.com.
Fakta menstruasi dan pembuahan ini bisa terjadi pada wanita yang memiliki periode lebih pendek dari siklus rata-rata. Misalnya, jika wanita memiliki siklus 21 hari akan berovulasi di sekitar hari ketujuh.
Jika wanita tersebut melakukan hubungan seksual di hari kelima menstruasi, maka dapat mungkin hamil. Karena sperma dapat hidup sampai lima hari dan muncul di tuba falopi saat pembuahan.
Baca Juga: Seks Saat Menstruasi, Amankah?
4. Kapan waktu terbaik berhubungan seks agar dapat hamil?
Foto: livestrong.com
Sperma dapat hidup tiga sampai lima hari, sehingga konsepsi dapat mungkin terjadi ketika hubungan seksual terjadi beberapa hari sebelum pembuahan. Kebanyakan wanita berovulasi di tengah waktu siklus.
Jadi, jika siklus normal Moms 28 hari, Moms akan berovulasi 14 hari setelah periode terakhir. Jika siklus Moms lebih panjang, seperti 34 hari, maka Moms akan berovulasi 20 hari setelah periode usai.
Fakta menstruasi dan pembuahan ini juga mengingatkan pentingnya mengetahui siklus menstruasi Moms, karena pada setiap wanita berbeda-beda. Jika terasa sulit untuk mengecek siklus menstruasi, Moms bisa membeli alat ovulasi yang dapat mengecek masa subur.
Baca Juga: 5 Cara Alami Mengatasi Siklus Menstruasi yang Tidak Teratur
5. Bagaimana cara mengetahui tubuh sedang ovulasi?
Foto: homehealthbeauty.in
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjabarkan fakta menstruasi dan pembuahan ini. Salah satunya adalah dengan mengecek lendir serviks.
Saat ovulasi, lendir serviks akan berubah menjadi berwarna jernih, menipis, dan lebih lengket (mirip dengan konsistensi putih telur). Beberapa wanita bisa merasa nyeri atau sakit di satu sisi perut bagian bawah selama ovulasi.
Jika sulit menentukan waktu ovulasi berdasarkan petunjuk tubuh ini, Moms dapat menggunakan alat pendeteksi ovulasi yang dijual bebas. Alat ini dapat mendeteksi lonjakan produksi hormon pelutein yang terjadi sekitar 36 jam sebelum ovulasi.
Itulah beberapa fakta menstruasi dan pembuahan yang perlu Moms ketahui untuk menambah pengetahuan mengenai sistem reproduksi.
GS
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.