Saphira Indah Meninggal Saat Mengandung, Bahayakah Sesak Napas Saat Hamil?
Foto : instagram.com/saphira_indah/
Artis Saphira Indah meninggal dunia ketika tengah mengandung. Menurut sang suami Rico Hidros Daeng, istrinya itu meninggal setelah mengeluhkan sesak napas. Sebenarnya, apakah sesak napas berbahaya bagi ibu hamil?
Dikutip dari Medicalnewstoday.com, sesak napas pada ibu hamil adalah hal yang wajar terjadi.
Semakin besar kandungan, ibu hamil akan semakin merasa kesulitan bernapas ketika melakukan aktivitas sehari-hari, seperti berjalan, menaiki tangga, dan yang lainnya.
Berdasarkan sebuah studi yang dilakukan pada 2015, sebanyak 60-70 persen perempuan pernah mengalami sesak napas saat sedang mengandung.
Dokter berpendapat bahwa kondisi ini terjadi karena kandungan menekan paru-paru sehingga ibu sulit bernapas.
Baca Juga : Perut Kecil Saat Hamil, Apakah Berbahaya?
Apa yang sebenarnya terjadi sehingga ibu hamil sering mengalami sesak napas? Yuk kita cari tahu Moms!
1. Trimester Pertama
Diafragma, sebuah pita jaringan otot yang memisahkan jantung dan paru-paru dari perut, naik sebanyak 4 cm selama trimester pertama kehamilan. Gerakan diafragma ini membantu paru-paru mengisikan udara.
Tidak banyak ibu hamil yang menyadari bahwa bergesernya diafragma ini berpengaruh pada pernapasan mereka. Pada trimester pertama ini, ibu hamil sudah mulai kesulitan mengambil napas dalam-dalam.
Selain karena pergeseran diafragma, perubahan hormon juga memicu ibu hamil jadi bernapas lebih pendek dan cepat. Saat hamil, jumlah progesteron dalam tubuh wanita akan meningkat.
Progesteron memainkan peran penting dalam perkembangan janin. Ini juga merupakan stimulan pernapasan, yang berarti itu menyebabkan seseorang bernapas dengan cepat.
2. Trimester Kedua
Jantung yang bekerja lebih keras selama kehamilan dapat menyebabkan sesak napas. Ibu hamil mungkin mulai merasakan sesak napas pada trimester kedua.
Rahim yang tumbuh biasanya berkontribusi pada sesak napas pada trimester kedua. Namun, beberapa perubahan cara jantung bekerja juga dapat menyebabkan sesak napas.
Jumlah darah dalam tubuh perempuan meningkat secara signifikan selama kehamilan. Jantung harus memompa lebih keras untuk memindahkan darah ini ke seluruh tubuh dan ke plasenta.
Meningkatnya beban kerja pada jantung bisa membuat wanita hamil merasa sesak napas.
3. Trimester Ketiga
Selama trimester ketiga, pernapasan bisa jadi lebih mudah atau lebih sulit tergantung sebagian besar pada posisi kepala bayi yang sedang berkembang.
Sebelum bayi mulai berputar dan masuk ke panggul, kepala bayi mungkin merasa seolah-olah di bawah tulang rusuk dan menekan diafragma, yang dapat membuatnya sulit bernapas. Jenis sesak napas ini biasanya terjadi antara minggu 31 dan 34.
Baca Juga : Lihat Manfaatnya, Ini Alasan Mengapa Ibu Hamil Disarankan Tidur Miring ke Sisi Kiri
Penyebab Lain Sesak Napas pada Ibu Hamil
Ada beberapa hal lain yang bisa menyebabkan ibu hamil mengalami sesak napas. Apa saja? Berikut daftarnya!
1. Asma
Kehamilan dapat memperburuk gejala asma yang ada. Siapa pun yang menderita asma harus berbicara dengan dokter tentang perawatan yang aman selama kehamilan, seperti inhaler atau obat-obatan.
2. Kardiomiopati Peripartum
Ini adalah jenis gagal jantung yang dapat terjadi selama kehamilan atau segera setelah melahirkan. Gejalanya meliputi pembengkakan pergelangan kaki, tekanan darah rendah, kelelahan, dan jantung berdebar.
Banyak perempuan pada awalnya mengaitkan gejala-gejalanya dengan kehamilan, tetapi kondisi ini dapat secara serius memengaruhi kesehatan perempuan dan seringkali membutuhkan perawatan.
3. Emboli Paru
Emboli paru terjadi ketika bekuan darah tersangkut di arteri di paru-paru. Emboli dapat mempengaruhi pernapasan dan menyebabkan batuk, nyeri dada, dan sesak napas.
Kendati sesak napas adalah hal yang umum dialami ibu hamil, Moms tetap harus berkonsultasi dengan dokter dan mendapat perawatan sesegera mungkin jika mengalami sesak napas yang tidak biasa.
(AND)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.