Apa yang Terjadi saat Ibu Hamil Mengalami Diabetes Gestasional? Ini Kata Ahli!
Semua ibu hamil di dunia punya risiko mengalami diabetes gestasional. Diabetes gestasional adalah diabetes yang terdeteksi saat hamil.
Seperti diabetes tipe 1 dan tipe 2, diabetes gestasional juga menyebabkan gula darah jadi terlalu tinggi.
Jika diabetes tipe lain terjadi karena tubuh tidak bisa memproduksi insulin, saat hamil, ibu secara natural jadi lebih resisten terhadap insulin. Tujuannya agar lebih banyak glukosa untuk janin.
Ketika insulin dibutuhkan, pankreas akan memproduksi lebih banyak insulin. Hal itu masih masuk kategori normal.
Namun, pada ibu hamil tertentu, pankreas tidak bisa meningkatkan produksi.
Karena kondisi ini, gula darah jadi tidak terkontrol. Kondisi inilah yang kemudian dikenal sebagai diabetes gestasional.
Harus Segera Mendapat Penanganan
DR. dr. Aris Wibudi SpPD-KEMD, dokter spesialis penyakit dalam, mengatakan bahwa diabetes gestasional harus segera diketahui agar bisa secepatnya dirawat.
Jika tidak, diabetes gestasional ini bisa membahayakan ibu dan janin yang dikandungnya.
Tidak seperti diabetes tipe lainnya yang permanen, diabetes gestasional ini hanya berlangsung sementara.
“Setelah melahirkan akan normal kembali,” ungkap dr. Aris saat ditemui pada peluncuran aplikasi Teman Diabetes di kawasan Kuningan, Jumat (10/8).
Kendati begitu, jika diabetes gestasional terus terjadi setiap ibu hamil, bukan tidak mungkin bisa menjadi diabetes permanen.
“Kejadian diabetes gestasional yang terus menerus berulang bisa menyebabkan diabetes tipe 2,” lanjutnya.
Siapa yang Berisiko Terkena Diabetes Gestasional?
Siapapun yang berjenis kelamin perempuan bisa berisiko terkena diabetes gestasional, baik yang punya keturunan diabetes maupun tidak.
Sebanyak 5-10 persen dari semua ibu yang sedang hamil mengalami diabetes gestasional.
Namun, risikonya jadi lebih besar pada kelompok tertentu, yakni:
- Usia 25 tahun ke atas
- Memiliki riwayat keluarga diabetes
- Overweight dengan BMI 30 ke atas
- Memiliki polycystic ovarian syndrome (PCOS)
- Pernah mengalami diabetes gestasional sebelumnya
- Melahirkan anak besar sebelumnya
- Sedang mengonsumsi obat yang mengandung glucocorticoids (obat asma atau autoimun), beta-blockers (obat darah tinggi) atau antipsychotic (untuk gangguan mental)
Baca Juga: Jenis Kelamin Bayi Ternyata Berpengaruh pada Gestasional Diabetes Ibu
Apa Saja Gejala Diabetes Gestasional?
Kebanyakan perempuan yang terdiagnosis diabetes gestasional tidak memperlihatkan gejala.
Karena itu juga, ibu hamil dengan usia kehamilan 24-28 minggu disarankan untuk melakukan tes screening untuk diabetes gestasional.
Jika Moms memang berisiko tinggi, dokter mungkin akan meminta Moms melakukan tes lebih awal.
Tes yang paling umum adalah screening glukosa oral. Tes ini akan mengukur seberapa efisien tubuh Moms memproduksi insulin.
Saat melakukan tes ini, Moms akan diminta meminum minuman manis. Satu jam kemudian, gula darah Moms akan dicek.
Jika pada tes tersebut gula darah Moms terlalu tinggi, Moms akan diminta untuk melakukan tes lanjutan.
Perawatan Apa yang Perlu Dilakukan?
Banyak perempuan yang bisa dengan mudah mengontrol diabetes gestasional dengan melakukan olahraga dan mengontrol makanan.
Menurut dr. Aris, ibu hamil yang terkena diabetes gestasional harus rutin melakukan check up.
“Cek setiap tiga bulan selama hamil. Penanganannya pun harus khusus, makan dijaga. Dihitung kebutuhannya,” terang dr. Aris.
Ibu hamil dengan diabetes gestasional juga harus secara rutin mengecek gula darah.
Ia menambahkan, ibu hamil dengan diabetes gestasional juga butuh asupan insulin.
Menurutnya, yang paling baik memang insulin dari manusia. Namun, belakangan, berbagai insulin juga sudah bisa digunakan.
Baca Juga: Apa Bedanya Diabetes Pregestasional dan Diabetes Gestasional pada Kehamilan?
Apakah Diabetes Gestasional Memengaruhi Kehamilan?
Sebagian besar ibu hamil memang bisa mengontrol diabetes gestasional mereka.
Namun, dengan memiliki diabetes gestasional, ibu hamil dan janin dalam kandungan lebih berisiko mengalami komplikasi.
Ibu hamil dengan diabetes gestasional biasanya melahirkan prematur. Bayi yang lahir prematur tentunya akan membutuhkan perawatan ekstra.
Moms yang mengalami diabetes gestasional juga berisiko tinggi untuk mengalami darah tinggi dan preeklamsia.
Bayi yang dilahirkan oleh ibu dengan diabetes gestasional biasanya berukuran besar (macrosomia).
Dengan ukuran yang besar itu, bayi bisa tersangkut di jalan lahir. Hal tersebut bisa menyebabkan bayi cedera saraf di area leher dan bahu. Bayi besar juga cenderung untuk dilahirkan lewat operasi cesar.
Nah, itulah beberapa hal yang perlu Moms ketahui tentang diabetes gestasional. Jika sedang hamil, tidak ada salahnya Moms melakukan pemeriksaan.
(AND)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.