10 Manfaat Blackcurrant, Bantu Jaga Kesehatan Hati dan Mata
Blackcurrant adalah buah-buahan yang berasal dari Eropa dan Asia yang memiliki warna hitam keunguan serta memiliki rasa manis sedikit asam.
Memiliki nama latin Ribes nigrum L, buah ini memiliki kulit yang tipis dan mengandung biji-biji kecil di dalamnya.
Selain kaya akan vitamin C, buah ini memiliki kandungan antioksidan yang tinggi.
Buah ini umum diolah menjadi berbagai makanan dan minuman, seperti selai, jus, minuman ringan, dan sirup.
Buah ini juga kerap diproses sebagai suplemen untuk mengobati kondisi, mulai dari nyeri haid hingga tekanan darah tinggi.
Daun blackcurrant juga dapat digunakan sebagai bahan dalam pembuatan teh herbal dan mengandung turunan quercetin yang unik.
Mengutip studi di Biomed Research International, molekul aktif ini juga berkontribusi pada efek anti-inflamasi, antivirus, dan antiseptik.
Banyak obat tradisional menggunakan ekstrak blackcurrant untuk mengatasi berbagai gangguan, termasuk kanker.
Bahkan saat ini, ada banyak studi klinis yang menunjukkan efek positif blackcurrant pada penyakit jantung, otak, dan ginjal.
Baca Juga: 11 Manfaat Kismis yang Jarang Diketahui
Manfaat Blackcurrant untuk Kesehatan
Berikut ini adalah beberapa manfaat blackcurrant untuk kesehatan:
1. Memiliki Efek Anti-inflamasi
Peradangan bisa menyebabkan penyakit jantung, hati, dan ginjal.
Ia juga dapat menyebabkan radang sendi, infeksi saluran kemih (ISK), dan gangguan neurodegeneratif (penyakit Alzheimer, demensia, dan sebagainya).
Oleh karena itu, memasukkan makanan yang kaya akan senyawa anti-inflamasi dalam pola makan sehari-hari dapat mencegah/mengurangi keparahan kondisi ini.
Antosianin adalah kelas polifenol yang banyak ditemukan di blackcurrant.
Mengutip studi di jurnal Nutrients, ekstrak blackcurrant menekan aktivasi komponen pro-inflamasi dalam sistem kekebalan tubuh.
Molekul-molekul ini menargetkan sel-sel khusus seperti makrofag sehingga mereka akan mencegah beberapa gangguan inflamasi memburuk.
2. Menenangkan Perut dan Membantu Pencernaan
Beri ini juga kaya akan flavonoid, yakni fitokimia yang telah terbukti menyebabkan relaksasi otot polos.
Ekstrak blackcurrant dapat mengendurkan kontraksi di saluran pencernaan.
Studi di jurnal Antioxidants juga telah mengonfirmasi aktivitas antispasmodik dari buah-buahan ini.
Quercetin, myricetin, dan flavonoid lainnya menghambat kejang di lambung dan usus.
Selain itu, daun blackcurrant telah digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengobati diare.
3. Meningkatkan Kesehatan Ginjal
Efek antioksidan dan anti-inflamasi blackcurrant nyatanya mampu mencegah gangguan ginjal kronis.
Mereka melindungi sistem ekskresi dari peradangan dan infeksi. Ekstrak juga menghambat pembentukan batu ginjal.
Jus atau teh blackcurrant membuat urine menjadi lebih basa atau meningkatkan pH-nya.
Hal ini kemudian akan meningkatkan ekskresi asam sitrat dan asam oksalat berlebih dari tubuh.
Jika tidak, kedua asam ini dapat bereaksi membentuk batu ginjal bila dibiarkan menumpuk.
Dalam 100 gram blackcurrant memiliki sekitar 4,3 mg oksalat, sehingga membuat buah ini aman untuk penderita gangguan ginjal dan batu kandung kemih.
Baca Juga: 10 Manfaat Kismis untuk Ibu Hamil, Luar Biasa!
4. Menurunkan Kadar Kolesterol Darah
Tingginya kadar kolesterol LDL (low-density lipoprotein) atau kolesterol jahat juga mampu meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, hati, dan gangguan metabolisme lainnya.
Diet kaya antosianin menyebabkan penurunan kadar kolesterol total dan LDL.
Mereka juga meningkatkan kadar kolesterol HDL (high-density lipoprotein) atau kolesterol baik.
Selain itu, jus blackcurrant kaya akan antioksidan. Jus ini mencegah oksidasi lipid dalam tubuh Moms.
Dengan cara ini, mereka dapat mencegah atau menunda timbulnya obesitas dan kondisi kronis seperti aterosklerosis dan Alzheimer.
5. Memiliki Efek Antidiabetes
Blackcurrant memiliki antosianin seperti cyanidin 3-rutinoside, delphinidin 3-glucoside, dan peonidin 3-rutinoside.
Mengutip Journal of Antioxidants, ketika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar, fitokimia ini meningkatkan sensitivitas insulin, terutama pada individu dengan diabetes tipe 2 .
Enzim metabolisme karbohidrat adalah target antosianin. Mereka memblokir aktivitas enzim ini. Akibatnya, pemecahan cepat karbohidrat diperlambat.
Pada akhirnya, anthocyanin dapat mencegah lonjakan tiba-tiba kadar gula atau glukosa darah.
Baca Juga: 5 Cara Mencegah Ruam Popok pada Bayi agar Kulitnya Selalu Sehat
6. Membantu Mengatasi Gangguan Mata
Antosianin dalam blackcurrant juga mampu meningkatkan fungsi mata. Molekul-molekul ini meningkatkan aliran darah di saraf optik dan mata.
Konsumsi makanan dan suplemen tersebut secara teratur dapat memperlambat hilangnya penglihatan atau gejala terkait pada pasien dengan glaukoma.
Selain itu, antosianin mungkin memiliki efek positif pada penyakit mata kronis. Ini termasuk retinopati diabetik, oklusi vena retina, dan oklusi arteri retina.
Molekul aktif ini diserap dan akan mencapai berbagai bagian jaringan mata dan mempertahankan fungsinya.
Dengan demikian, blackcurrant atau ekstraknya dapat memperlambat efek penuaan dan penyakit pada mata.
7. Melindungi Otak
Seperti vitamin C, ekstrak kismis hitam menghambat peroksidasi lipid dalam tubuh.
Dalam studi yang dipublikasikan di Journal of Food and Nutritions Research, sekitar 65% penghambatan hilang berkat antioksidannya.
Aktivitas ini paling bermanfaat dalam melindungi sistem saraf pusat. Dengan tidak adanya efek ini, radikal bebas bisa menumpuk di sistem tubuh.
Radikal bebas ini diketahui memicu penyakit neurodegeneratif, termasuk penyakit Alzheimer, Huntington, dan Parkinson.
Biasanya, akumulasi radikal bebas menyebabkan peradangan pada sel-sel otak dan blackcurrant akan mengurangi peradangan saraf karena mengandung molekul anti-inflamasi.
Efek kumulatif dari sifat-sifat ini menyebabkan peningkatan memori, pembelajaran, dan kemampuan kognitif.
Baca Juga: 5 Resep MPASI dari Kismis yang Wajib Moms Kenalkan Pada Bayi
8. Menjaga Kesehatan Hati
Penyalahgunaan alkohol umumnya menyebabkan perubahan permanen pada struktur dan fungsi sel hati.
Protein dan fosfolipid akan dimodifikasi secara struktural, dan ini mungkin memiliki efek langsung pada fungsi hati.
Masalah lain yang bersumber dari penyalahgunaan alkohol adalah pembentukan radikal bebas atau reactive oxygen species (ROS).
ROS ini dapat bereaksi dengan fosfolipid di membran sel hati dan memicu peradangan .
Namun, dengan menambahkan makanan kaya polifenol seperti blackcurrant ke dalam pola makan setiap hari dapat menghentikan efek merugikan tersebut.
Blackcurrant ini akan melindungi lipid struktural dan protein dari serangan oleh ROS.
Mengutip studi di The Journal of Nutritional Biochemistry, kulit buah beri juga ini menunjukkan efek anti-proliferasi pada sel kanker hati.
9. Memperbaiki dan Menutrisi Kulit
Berbagai penyakit kulit juga bisa muncul karena peradangan, infeksi, atau penuaan.
Mereka menyebabkan kulit kering, lesi, gatal, kemerahan, koreng, dan sebagainya.
Dermatitis atopik adalah contoh kondisi kulit serius yang ditandai dengan gejala-gejala ini.
Kulit akan membutuhkan perbaikan dan pengkondisian yang intens dalam kasus seperti itu.
Mengutip studi di Bioscience of Microbiota, Food, and Health, menemukan polisakarida spesifik dalam blackcurrant yang memberikan efek anti-inflamasi.
Molekul ini mengontrol produksi senyawa inflamasi oleh sistem kekebalan tubuh.
Biji blackcurrant ini mengandung asam lemak dalam jumlah yang baik, seperti asam linolenat.
Minyak mereka menekan mediator peradangan di kulit. Jadi, blackcurrant dan minyak bijinya dapat menyehatkan dan merawat kulit hingga sehat tanpa efek samping.
Baca Juga: 10 Menu Appetizer Internasional dan Indonesia yang Populer
10. Melawan Bakteri dan Virus
Ekstrak daun blackcurrant dapat membantu menghilangkan virus flu dengan gejala khas seperti demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, nyeri otot, dan radang hidung.
Ekstrak daun blackcurrant mampu mencegah masuknya dan internalisasi virus ini pada tingkat molekuler atau genetik.
Minyak esensial dari daun ini juga memiliki sifat antibakteri dan antijamur.
Itu dia Moms, ragam manfaat dari buah blackcurrant yang mungkin belum Moms ketahui, tertarik untuk mengonsumsinya?
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3914294/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6566326/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4931538/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4931534/
- http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.919.1144&rep=rep1&type=pdf
- https://www.academia.edu/10931806/Anthocyanin_rich_black_currant_Ribes_nigrum_L_extract_affords_chemoprevention_against_diethylnitrosamine_induced_hepatocellular_carcinogenesis_in_rats
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5787412/
- https://www.stylecraze.com/articles/benefits-of-black-currant-for-skin-hair-and-health/
- https://www.verywellhealth.com/the-benefits-of-black-currant-89420
- https://www.healthline.com/health/health-benefits-black-currant
- https://www.webmd.com/diet/health-benefits-black-currant
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.