Bolehkah Balita Mengonsumsi Sushi?
Kelezatan sushi memang sudah terkenal di seluruh dunia, bahkan makanan asal Jepang ini sudah banyak dimodifikasi untuk menyesuaikan dengan selera setiap orang, baik sushi untuk anak maupun dewasa.
Bila dilihat dari bahan dan cara penyajiannya, sebenarnya balita boleh makan sushi tidak, ya?
Memang banyak orang tua yang bingung saat ingin memberikan sushi untuk anak, karena khawatir bahan yang terkandung di dalamnya akan berbahaya bagi pencernaan balita. Daripada bingung, yuk Mom kita cari tahu fakta sebenarnya tentang bahaya balita makan sushi.
1. Ternyata Tidak Semua Sushi Boleh Diberikan
foto: babycenter.com
Sushi memang termasuk makanan yang kaya gizi, dengan berbagai kandungan alami yang akan membuat tubuh dan otak balita berkembang dengan pesat. Meskipun bisa memberikan banyak manfaat, ternyata tidak semua sushi boleh diberikan pada balita.
Sebagai contoh, hindari sushi yang menggunakan bahan salmon mentah, karena mengandung berbagai parasit yang bisa menyerang organ pencernaan balita. Selain itu, salmon juga memiliki tekstur berminyak serta bau khas yang biasanya akan membuat selera makan si kecil hilang.
Sebagai gantinya, Mama bisa memberikan sushi dengan bahan ikan tuna (maguro) dan skipjack tuna (bonito) yang rasanya lebih enak serta lebih mudah dicerna. Jenis sushi ini juga lebih aman, karena biasanya dimasak terlebih dahulu untuk menghilangkan parasit yang ada.
Mama juga bisa membuat sushi sendiri di rumah dengan menggunakan bahan tambahan kerang mentah, seafood paling aman yang bisa dikonsumsi oleh balita. Selain memiliki kandungan gizi yang tinggi, kerang mentah juga akan lebih mudah dicerna oleh pencernaan Si Kecil.
Baca Juga: Resep Kimbap Daging Sayur
2. Ada Batas Umur
foto: tqn.com
Selain membatasi jenis sushi yang boleh diberikan, ada juga batas umur yang harus Mama ikuti sebelum memberikan sushi pada Si Kecil.
Di Jepang, orang tua biasanya baru memberikan sushi untuk anak setelah ia berusia balita dan sudah terbiasa mengonsumsi makanan padat. Hal ini sengaja dilakukan agar pencernaan balita tidak kaget saat diberi sushi.
Balita yang belum terbiasa mengonsumsi makanan padat biasanya memiliki organ pencernaan yang belum sempurna dan masih sensitif, sehingga rentan terkena penyakit. Karena itulah, banyak orang tua di Jepang yang menunggu anaknya berusia 3 hingga 6 tahun sebelum diberikan sushi.
Baca Juga: Selain Ramen, Ini 4 Jenis Mie Jepang Lain yang Tak Kalah Lezat
3. Jangan Dikonsumsi Setiap Hari
foto: shopify.com
Meskipun terbuat dari nasi, sushi bukanlah jenis makanan yang boleh dikonsumsi setiap hari. Banyak orang yang mengira kalau sushi adalah makanan sehat, karena banyak mengandung minyak ikan esensial yang baik untuk kesehatan tubuh.
Tapi nyatanya, nasi yang digunakan pada sushi biasanya mengandung bumbu dan garam, sehingga berbahaya untuk tubuh balita jika dikonsumsi secara berlebihan.
Jika ingin memberikan sushi pada balita, pastikan jenis sushi yang dipilih tidak terbuat dari daging ikan mentah. Bila dibuat sendiri, masak dulu ikan dengan matang untuk menghilangkan parasit yang ada dalam daging.
Jangan lupa menambahkan beberapa jenis sayuran agar gizinya tetap seimbang.
Jadi sebelum memberikan sushi untuk anak, sebaiknya tunggu hingga ia berusia di atas 3 tahun dan pencernaannya sudah kuat ya, Ma. Jangan lupa, pilih sushi dengan bahan yang dimasak dengan matang.
Baca Juga: Makanan yang Paling Sering Ada di Drama Korea
Kira-kira sushi seperti apa yang akan disukai balita kesayangan Moms, ya?
(WA)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.