Bolehkah Ibu Hamil Puasa di Trimester 1-3? Ini Penjelasannya
Bulan Ramadan sudah tiba. Tidak sedikit yang bertanya-tanya: bolehkah ibu hamil puasa, baik pada saat trimester 1, 2, atau 3?
Selama kehamilan, tubuh akan mengalami perubahan, baik dari fisik dan juga kesehatan mental.
Tentunya, perubahan ini akan semakin terasa saat mendekati trimester 3 atau hari persalinan.
Salah satu yang paling mempengaruhi aktivitas ibu hamil adalah perubahan nafsu makan.
Lantas, menurut hukum islam, bolehkah ibu hamil berpuasa ketika memasuki bulan Ramadan? Yuk, cek jawabannya, Moms!
Baca Juga: Mimpi Basah Saat Puasa? Simak Hukumnya dan Tata Cara Mandi Wajib!
Bolehkah Ibu Hamil Puasa?
Ibu hamil dengan keadaan kesehatan normal dan tanpa adanya gangguan tetap dibolehkan untuk berpuasa.
Dalam Islam, hukum puasa untuk ibu hamil adalah sama dengan layaknya orang tidak hamil.
Akan tetapi, kewajiban puasa bagi ibu hamil tak dipaksakan apabila ini membahayakan diri sendiri atau janin yang dikandung.
Maka dari itu, bolehkah ibu hamil puasa? Jawabannya adalah dibolehkan, namun boleh membatalkan puasanya jika dirasa tidak mampu.
Sebaiknya ibu hamil tidak berpuasa jika memiliki kondisi tertentu, ini meliputi:
- Anemia berat
- Pertumbuhan janin terhambat
- Menderita diabetes
Jika ibu hamil ingin puasa, sebaiknya konsultasi dahulu dengan dokter kandungan masing-masing.
Terlepas itu, dari sisi medis pun sebenarnya ada beberapa panduan terkait puasa saat hamil di setiap trimester.
Hal ini agar puasa yang dijalani selama kehamilan tetap memenuhi kebutuhan nutrisi Si Kecil dalam kandungan.
Baca Juga: Tetap Sehat, Begini Tips Puasa untuk Penderita Asam Lambung
Aturan Puasa saat Hamil Trimester 1, 2, dan 3
Ketika telah mengetahui jawaban bolehkah ibu hamil puasa, kemudian kenali juga aturan berpuasa setiap trimesternya.
Trimester pertama hingga ketiga pada kehamilan jadi momen yang penting untuk dikenali.
Hal ini lantaran aturan bolehkah ibu hamil puasa ini juga perlu dilihat dari usia kehamilannya.
Berikut penjelasan bolehkah ibu hamil puasa dari trimester pertama hingga ketiga:
1. Trimester Pertama Kehamilan
BMC Pregnancy and Childbirth memaparkan bahwa ibu hamil disarankan untuk tidak menjalani puasa saat trimester pertama.
Puasa saat hamil trimester pertama diketahui masa-masa yang rentan bagi calon janin dan ibu hamil.
Sering kali, di usia kehamilan ini banyak wanita yang tak menyadari bahwa sedang hamil muda.
Oleh karena itu, ini dapat mempengaruhi kondisi kesehatan dan meningkatkan risiko janin kekurangan nutrisi.
Tak hanya itu, ibu hamil yang berpuasa di trimester 1 ada kaitannya dengan penurunan berat badan janin.
Apabila ini dialami ketika trimester pertama, ibu hamil perlu menambahkan berat badan janin agar mencapai angka ideal.
Jika dibiarkan, janin akan berpeluang alami stunting ketika lahir nanti.
Stunting pada bayi bisa mengganggu tumbuh kembangnya dan juga pengaruhi tinggi badan Si Kecil.
2. Trimester Kedua Kehamilan
Bolehkah ibu hamil puasa di trimester kedua? Puasa saat hamil trimester kedua agak berbeda dengan sebelumnya.
Trimester kedua adalah ketika usia kehamilan mencapai 14 sampai 27 minggu.
Di usia kehamilan ini, sebagian ibu hamil mungkin akan mengalami berbagai perubahan yang meliputi:
- Perut dan payudara membesar
- Mulai alami kontraksi Braxton Hicks
- Perubahan kulit atau timbul stretch mark
- Keputihan saat hamil
- Kaki mudah kram
- Sakit kepala atau migrain
Baca Juga: Apakah Suntik KB Membatalkan Puasa? Ini Jawabannya!
Puasa saat hamil trimester kedua diketahui adalah fase yang sangat tepat bagi kesehatan.
Saat trimester 2, perubahan-perubahan pada tubuh ibu hamil sudah mulai terbiasa. Tubuh sudah memasuki fase adaptasi yang cukup matang.
Perkembangan janin pun di usia kehamilan ini sudah cukup aman untuk berpuasa.
Menariknya, puasa saat hamil trimester kedua ini bisa menurunkan risiko terjadinya diabetes gestasional.
Apabila dijalani dengan panduan yang tepat, berpuasa saat hamil pun bisa mencegah kenaikan berat badan berlebih.
3. Trimester Ketiga Kehamilan
Lalu, bolehkah ibu hamil puasa saat usia kehamilan mencapai trimester ketiga atau mendekati persalinan?
Trimester ketiga adalah ketika usia kehamilan 28 sampai 40 minggu.
Dengan kata lain, ketika usia kehamilan mencapai 37 minggu ke atas, ini akan semakin dekat dengan Hari Perkiraan Lahir (HPL).
Puasa saat hamil trimester ketiga pun masih dibolehkan untuk dijalani seharian penuh.
Irian Journal of Pediatrics memaparkan puasa di bulan Ramadan tidak akan mempengaruhi berat bayi, tinggi badan, dan lingkar kepala saat lahir.
Dalam studi ini, tidak ditemukan adanya pertumbuhan lambat pada janin akibat berpuasa.
Namun, jika di tengah berpuasa ibu hamil merasa lemas atau pusing, sebaiknya dihentikan.
Hal ini karena trimester ketiga salah satu risiko besar ibu hamil terkena anemia defiensi zat besi.
Kondisi ini dapat meningkatkan risiko bayi terkena anemia bahkan setelah lahir.
Jadi, bolehkah ibu hamil puasa memasuki trimester ketiga?
Jika ingin tetap berpuasa, pastikan perkembangan janin trimester ketiga aman dan tidak ada indikasi anemia.
Baca Juga: Penting, Ini 15 Persiapan Puasa Ramadan dari Segi Spiritual dan Kesehatan
Panduan Berpuasa saat Hamil
Seperti diketahui sebelumnya, penjelasan bolehkah ibu hamil puasa, trimester kedua adalah yang paling tepat dari sisi kesehatan.
Meski demikian, ini pun perlu diimbangi dengan pola hidup yang sehat selama berpuasa.
Berikut panduan dan tips menjalani puasa saat kehamilan, di antaranya:
1. Penuhi Kebutuhan Kalori
Jangan sampai tak memperhatikan asupan kalori ketika berpuasa selama kehamilan.
Berpuasa dibolehkan selama ibu hamil bisa memenuhi asupan nutrisi dengan mengatur menu pada saat sahur dan berbuka.
"Prinsipnya, puasa tidak sama dengan diet mengurangi makan," terang dr. Riyana Kadarsari, Sp.OG, Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi RSIA Bina Medika.
Faktanya, kebutuhan energi pada trimester kedua akan meningkat menjadi 340 kkal/hari.
Oleh karena itu, utamakan untuk mengonsumsi makanan tinggi kalori untuk bekal energi selama kehamilan.
2. Utamakan Menu Sahur Sehat
Tak perlu khawatir Moms, jawaban bolehkah ibu hamil puasa adalah tidak berbahaya bagi kesehatan janin.
American Society for Nutrition pun menjelaskan bahwa ini tak akan mempengaruhi perkembangan janin selama mengikuti aturan.
Tentunya, puasa saat hamil trimester pertama sampai ketiga, asupan menu sahur perlu diperhatikan.
Seperti halnya pola makan kehamilan seimbang, pilihlah berbagai makanan sehat, ini termasuk:
- Aneka jenis kacang-kacangan
- Oat atau gandum utuh
- Pasta atau makanan tinggi karbohidrat
- Sumber protein hewani dan nabati
Perhatikan juga porsi makan yang tepat dan tidak berlebihan ketika sahur di kala kehamilan.
Baca Juga: 7 Posisi Tidur untuk Ibu Hamil yang Aman Sesuai Usia Kandungan
3. Perbanyak Cairan Tubuh
Sama halnya orang biasa, puasa saat hamil setiap trimester perlu memperhatikan asupan cairan.
Pastikan untuk minum banyak cairan selama sahur dan buka puasa untuk mengurangi risiko dehidrasi.
Bolehkah ibu hamil puasa saat trimester pertama? Menurut ahli, ada risiko untuk janin alami kekurangan cairan dan nutrisi yang berujung dehidrasi.
Untuk mencegahnya, wanita hamil perlu memperhatikan asupan air putih setiap harinya.
Secara umum, ibu hamil perlu minum air putih setidaknya 8 gelas sehari. Ketika menyusui, ini perlu ditingkatkan menjadi 13 gelas per harinya.
Cairan tubuh yang terpenuhi akan mendukung proses berpuasa seharian tetap aman untuk dijalani.
4. Hindari Makanan Tertentu
Tak hanya itu, mengutip Tommy's Pregnancy Hub, sebaiknya hindari asupan ini apabila sedang berpuasa.
Adapun menu makanan yang perlu dihindari ketika puasa saat hamil trimester pertama sampai ketiga meliputi:
- Kafein, karena dapat membuat tubuh rentan dehidrasi.
- Makanan yang sulit dicerna.
- Makanan asam atau berminyak yang bisa membuat perut mulas.
- Makanan mentah dan tidak matang.
Aturan bolehkah ibu hamil puasa ini pun berlaku bagi makanan dan minuman yang terlalu manis.
Asupan makanan seperti ini akan membuat rasa kenyang palsu atau sementara, lho.
Baca Juga: 10+ Menu Takjil Favorit yang Hadir di Bulan Ramadan, Menu Apa yang Paling Moms Sukai?
5. Lakukan Olahraga Ringan
Untuk mendapatkan tubuh yang tetap fit dan berenergi, olahraga menjadi salah satu pendukungnya.
Meski terasa cukup berisiko, olahraga ringan boleh dijalani selama berpuasa. Olahraga saat puasa yang boleh dilakukan ini meliputi:
- Yoga
- Jalan cepat
- Naik turun tangga
- Jogging lambat
Lalu, bolehkah ibu hamil puasa dan kapan waktu ideal untuk berolahraga di kala berpuasa?
Melansir HealthXChange, waktu terbaik olahraga saat puasa yakni seperti berikut:
- Pagi hari setelah matahari terbit atau setelah sahur
- Sore hari sebelum buka puasa
- Sore hari setelah buka puasa
Namun, bagi ibu hamil sebaiknya jangan dipaksakan dan coba dapatkan konsultasi dokter kandungan terlebih dahulu.
Baca Juga: 15 Dokter Kandungan di Tangerang untuk Konsultasi Program Hamil
6. Pertimbangkan Vitamin Prenatal
Bolehkah ibu hamil puasa saat trimester pertama? Diketahui, ini paling berisiko bagi ibu hamil dan janin.
Apabila ini tetap ingin dilakukan dan merasa sanggup, pertimbangkan untuk konsumsi vitamin kehamilan.
Ada berbagai vitamin kehamilan untuk berpuasa yang bisa dikonsumsi.
Tujuan mengonsumsi vitamin prenatal ini agar ibu hamil dan menyusui yang berpuasa, tubuh tetap fit dan tidak mudah pusing.
Hindari minum vitamin tanpa anjuran dokter kandungan, ya, Moms. Ini untuk mengurangi risiko efek samping yang mungkin ditimbulkan.
7. Hindari Sahur dengan Porsi Makan Berlebih
Puasa terkadang dapat menyebabkan gangguan pencernaan, lho.
Ini terutama jika seseorang makan saat sahur dan kemudian kembali tidur setelahnya.
Cobalah makan dengan porsi kecil namun sering selama sahur dan berbuka puasa.
Hindari porsi makan yang berlebihan, karena akan meningkatkan risiko sakit perut dan sembelit.
Tak hanya itu, hindari juga makanan tinggi lemak atau asin ketika sahur, ya, Moms.
Baca Juga: Ini Niat Puasa Ganti Ramadan, Jangan Sampai Salah, Ya!
Demikian berbagai panduan terkait bolehkah ibu hamil puasa, dari trimester 1, 2, hingga 3.
Meski dibolehkan, Moms dianjurkan untuk tetap berkonsultasi kepada dokter kandungan sebelum berpuasa saat hamil.
Jangan sampai memaksakan diri untuk tetap berpuasa saat hamil, apalagi jika kondisi kesehatan sedang tidak stabil, ya, Moms!
- https://bmcpregnancychildbirth.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12884-018-2048-y
- https://nutrition.org/fasting-during-the-second-trimester-of-pregnancy-may-be-particularly-harmful/
- https://www.tommys.org/pregnancy-information/blogs-and-stories/im-pregnant/tommys-midwives/ramadan-and-pregnancy-should-i-be-fasting
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3446023/
- https://www.healthxchange.sg/fitness-exercise/exercise-tips/best-times-to-exercise-during-ramadan
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.