Bukan Putus, Ini Arti Break dalam Hubungan dan Manfaatnya
Banyak orang beranggapan bahwa break dalam hubungan artinya 'istirahat' sejenak.
Tak sedikit juga yang meyakini bahwa hal ini merupakan solusi yang untuk 'menghidupkan' hubungan agar kembali membara.
Banyak orang memilih untuk break ketika sedang merasa 'tak hidup' lagi dalam hubungan percintaannya.
Solusi yang tak mudah diambil ini tentu memerlukan banyak pertimbangan dari kedua belah pihak.
Lalu, seberapa penting perlu mengambil break di dalam hubungan dengan pasangan? Cari tahu di bawah ini, yuk!
Baca Juga: 10 Arti Mimpi Putus dengan Pacar, Tak Selalu Pertanda Buruk
Break dalam Hubungan Artinya?
Dalam Very Well Mind, break dalam hubungan artinya beristirahat menjalin percintaan atau dikenal sebagai perpisahan sementara.
Ketika hubungan terasa seperti tidak tumbuh atau tidak tahu bagaimana untuk bergerak maju, break menjadi solusi yang dipilih.
Namun, tak semua orang di dalam hubungan perlu mengambil tindakan ini dengan cepat.
Untuk memutuskan suatu hubungan atau berpisah sementara, seseorang harus mempertimbangkan hal-hal ini:
- Tetapkan batas waktu untuk berapa lama break akan berlangsung
- Tetapkan aturan dasar
- Gunakan waktu untuk merenungkan hubungan dan tujuan
- Putuskan langkah yang diambil selanjutnya
Alasan untuk 'istirahat' dapat bervariasi.
Akan tetapi, tujuan yang sering dipikirkan adalah untuk kembali ke hubungan dengan rasa komitmen dan semangat yang baru.
Oleh karena itu, melakukan break perlu dengan tujuan yang jelas dan bukan sebagai ajang untuk menghindar dari konflik.
Meninggalkan konflik dan menempuh break bukanlah solusi yang tepat sehingga perlu dihindari.
Jadi, break dalam hubungan artinya istirahat dari pasangan sebagai solusi untuk mengharmoniskan kembali.
Baca Juga: 12 Trik dan Cara Memanjakan Pacar, Bikin Hubungan Makin Awet!
Perlukah Break di dalam Hubungan?
Kenyataannya adalah, setiap pasangan memiliki kondisi yang berbeda-beda.
Semua hubungan akan melewati masa-masa yang sulit untuk dikelola.
Untuk beberapa pasangan, mungkin normal jika hubungan bolak-balik antara situasi putus-sambung.
Bagi yang lain, break sementara terkadang bisa berubah menjadi perpecahan permanen atau putus sebenarnya.
Karenanya, sebelum memutuskan untuk break dengan pasangan, penting untuk memahami apakah perpisahan sementara akan membantu atau malah menyakiti.
Apabila break menjadi solusi terakhir yang harus dilakukan, jangan ragu untuk mencobanya.
Pertimbangkan juga alasan yang tepat untuk istirahat dan pikirkan apa yang dapat dilakukan selama proses tersebut.
Jadikan momen break dalam hubungan sebagai pembelajaran yang bermanfaat untuk kedua pihak.
Baca Juga: 10 Tips Menghadapi LDR Setelah Menikah Agar Tetap Romantis
Aturan Menjalani Break dalam Percintaan
Terkadang, menuju hubungan yang harmonis perlu usaha dan komitmen penuh.
Jika tak terpenuhi, break bisa menjadi cara yang ditempuh untuk saling merenungkan diri.
Beristirahat pada waktu dan untuk alasan yang tepat mungkin merupakan hal yang pas untuk memperkuat hubungan.
Hal ini apabila sejalan dengan beberapa aturan yang dibuat ketika menjalani break.
Apa saja aturan tersebut? Berikut ulasannya:
1. Tentukan Tujuan yang Jelas
Tentukan tujuan yang jelas untuk mencari tahu mengapa perlu break sementara dengan pasangan.
Apakah merasa hubungan kurang bergairah? Apakah sedang mencapai tahap baru dalam hidup?
Intinya di sini adalah untuk menyadari apakah break dalam hubungan adalah pemecah kesepakatan atau justru sebaliknya.
Saat mengambil waktu istirahat, tanyakan kepada diri sendiri tentang tujuan-tujuan yang ingin dicapai.
"Keputusan ini semuanya bermuara pada mengenal diri sendiri," kata Liz Higgins, terapis pasangan, dilansir Brides.com.
2. Komunikasi Harus Tetap Berjalan
Karena putusnya hubungan melibatkan kedua pasangan, percakapan atau komunikasi juga perlu diteruskan.
Jika memungkinkan, ini harus dilakukan secara langsung, termasuk jika berada dalam hubungan jarak jauh.
Dengan begitu, Moms akan dapat membaca bahasa tubuh dan sinyal yang biasana sulit didapatkan melalui telepon.
Plus, melihat seseorang secara langsung akan memastikan apakah perasaan itu masih ada atau tidak.
Komunikasi menjadi salah satu faktor yang penting ketika break agar tidak terjadi salah paham.
Baca Juga: 5 Dongeng buat Pacar Tidur LDR, Bisa Jadi Obat Rindu!
3. Buat Aturan Berdasarkan Kesepakatan
Jadikan momen break ini sejelas mungkin agar tidak memicu konflik yang baru.
Ungkapkan alasan ingin beristirahat dan seberapa sering akan tetap saling berhubungan satu sama lain.
Apakah selama momen ini dibolehkan berkencan dengan orang lain?
Hal-hal seperti ini perlu didiskusikan bersama.
"Hapus ketergantungan bersama yang dimiliki satu sama lain sejauh yang bisa dilakukan, selama sedang beristirahat," kata Chris Armstrong, penasihat hubungan asmara.
4. Manfaatkan Waktu untuk Introspeksi Diri
Saat break dalam hubungan, luangkan waktu untuk mengenal diri sendiri dari hubungan yang telah padam.
Seseorang dapat melakukan hobi yang jarang lakukan, serta mengunjungi keluarga dan teman dekat.
Terkadang, membiarkan diri sendiri merasa kesepian saat momen break akan membuat masalah berlanjut.
Perlu bertanya kepada diri sendiri, apakah ingin menjadi orang yang lebih baik ketika masa istirahat sejenak ini selesai?
Perbaiki hubungan yang kurang bergairah dengan instrospeksi terhadap kekurangan-kekurangan yang dirasakan selama ini.
5. Jalani Momen dengan Sepenuh Hati
Tidak selalu mudah berbagi hidup dengan orang baru, apalagi saat masih harus berada di dalam hubungan yang lama.
Bagi sebagian orang, menempuh break akan sulit dilakukan, meski tidak ada cara lain yang bisa dipilih.
Perasaan cemas dan khawatir berlebih tentu akan menghantui bagi orang-orang yang beristirahat sejenak dalam berhubungan.
"Sebagian besar masalah dalam hubungan tidak dapat diselesaikan sepenuhnya. ,Tetapi itu tidak seburuk kedengarannya," jelas Kongit Farrell, LMFT dan pendiri Inspired Journey Counseling Center.
Jadikan momen beristirahat ini untuk tujuan utama, yaitu mengatasi masalah yang terjadi.
Menjalani dengan hati yang lapang akan memudahkan setiap proses yang dilalui.
Baca Juga: Bikin Sedih, Ini Kata-Kata Perpisahan Buat Pacar saat Putus Cinta!
Kapan Perlu Break dalam Hubungan?
Break dalam hubungan mungkin perlu dilakukan jika kamu menghadapi kondisi berikut:
1. Ketidakcocokan yang Terus Menerus
Jika pasangan merasa bahwa mereka tidak lagi cocok satu sama lain dan konflik sering terjadi, break bisa menjadi cara untuk mempertimbangkan apakah hubungan tersebut masih layak untuk dilanjutkan atau perlu diakhiri.
2. Kelelahan Emosional
Ketika hubungan dipenuhi dengan pertengkaran kecil yang berulang, mengambil break dapat membantu pasangan untuk menenangkan diri dan mengurangi stres.
3. Refleksi Diri
Break memberikan kesempatan bagi masing-masing individu untuk merenungkan diri dan memahami apa yang sebenarnya mereka inginkan dari hubungan tersebut.
Ini bisa membantu dalam memperbaiki hubungan jika kedua belah pihak ingin melanjutkan.
4. Mencari Kemandirian
Terkadang, berada dalam hubungan yang panjang dapat membuat seseorang merasa kehilangan identitas diri.
Break dapat membantu individu untuk menemukan kembali diri mereka sendiri dan mengevaluasi kebutuhan pribadi mereka.
5. Menghindari Keputusan yang Terburu-buru
Jika pasangan merasa tertekan untuk membuat keputusan besar, seperti pernikahan atau komitmen jangka panjang lainnya, break bisa menjadi solusi untuk berpikir dan merencanakan langkah selanjutnya dengan lebih baik.
Sederhananya, jika merasa lebih bahagia sendirian daripada bersama, kemungkinan besar sudah waktunya untuk memutuskan hubungan.
Jadi, apakah Moms dan pasangan membutuhkan break sejenak? Pikirkan lagi dengan matang, ya!
- https://www.verywellmind.com/do-breaks-in-relationships-work-5219589#:~:text=In%20relationships%2C%20%22taking%20a%20break,figure%20out%20what%20comes%20next.
- https://www.brides.com/rules-for-taking-a-break-in-a-relationship-5105373
- https://www.prevention.com/sex/relationships/a37475699/taking-a-break-in-relationship/
- https://www.womenshealthmag.com/relationships/a19985186/should-i-take-a-relationship-break/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.