17 Penyebab Breakout dan Cara Mengatasinya, Ketahui Moms!
Moms, pernah mengalami breakout pada wajah? Breakout adalah munculnya jerawat secara tiba-tiba dalam waktu yang singkat.
Tentunya hal ini bisa mengganggu rasa percaya diri. Namun, tidak perlu khawatir ya, Moms.
Postgraduate Medical Journal mengungkapkan, jerawat menjadi salah satu kondisi kulit yang paling umum dan dapat memengaruhi seseorang sejak remaja hingga dewasa.
Beberapa orang juga bisa tetap mengalami jerawat hingga usia 40-50an. Jadi, jangan langsung stres apabila mengalami breakout.
Ada beberapa cara mengatasi breakout yang bisa dilakukan.
Namun, sebelumnya pahami dulu penyebab terjadinya breakout dan cara mencegah kondisi tersebut terjadi. Berikut ini ulasan selengkapnya.
Baca Juga: Bikin Bruntusan, Ini 15 Cara Menghilangkan Jerawat Pasir
Penyebab Breakout yang Paling Umum
Hal yang sering menjadi pertanyaan, apa yang menjadi penyebab breakout?
Penyebab utama terjadinya breakout adalah hormon dan produksi minyak yang berlebihan.
Nah, pada dasarnya, hormon meningkatkan produksi minyak yang dapat menyumbat folikel rambut.
Hal ini menjadi penyebab pertumbuhan bakteri jerawat, yaitu P. acnes.
Kenyataannya, setiap kulit orang itu berbeda-beda. Faktor genetik sangat berperan besar dalam hal ini.
Jika Moms memiliki riwayat keluarga dengan kulit yang mudah berjerawat, maka kemungkinan besar juga akan mengalami hal yang sama.
Namun, ada beberapa faktor risiko lainnya yang bisa menjadi pemicu breakout. Apa saja?
1. Jarang Mencuci Sarung Bantal
Setiap malam hari, Moms akan tidur di ranjang yang sama. Jadi, jangan pernah sepelekan kebersihan seprai yang digunakan.
Salah satu faktor yang bisa menyebabkan breakout adalah jarang mencuci sarung bantal dan seprai. Mengapa demikian?
Sepanjang hari, kotoran, minyak, dan sisa makeup dapat menumpuk di permukaan kulit Moms.
Ketika Moms tidak mencuci muka sebelum tidur dan langsung rebahan di ranjang, maka secara tidak langsung akan menyebarkan bakteri ke sarung bantal.
Bayangkan apabila Moms melakukan kebiasaan ini setiap hari dan jarang mencuci sarung bantal.
Menurut Dr. Joshua Zeichner, dokter kulit di Rumah Sakit Mount Sinai, New York, gesekan dengan sarung bantal bisa meningkatkan iritasi, peradangan, dan penyumbatan pori-pori.
Oleh karena itu, Moms harus lebih sering mencuci dan mengganti sarung bantal, ya.
"Jika Anda banyak berkeringat di malam hari, tidak mencuci wajah secara rutin sebelum tidur, atau lupa membersihkan makeup.
Anda harus mengganti sarung bantal lebih sering," ungkap Dr. Joshua seperti dikutip dari Better Homes & Gardens.
Tidak berhenti sampai di situ, lingkungan yang berminyak dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri, yang akhirnya menjadi salah satu penyebab jerawat.
Untuk itu, selalu perhatikan kebersihan kamar kita ya, Moms! Rutin mengganti seprai dan sarung bantal, serta hindari kebiasaan langsung ke tempat tidur sebelum mencuci muka.
2. Kurang Tidur
Penyebab lain breakout adalah waktu tidur yang kurang.
Padahal, sebenarnya ada banyak manfaat mengagumkan yang bisa didapatkan ketika Moms memiliki waktu tidur berkualitas, lho!
National Sleep Foundation mengungkapkan, orang dewasa membutuhkan tujuh hingga sembilan jam tidur per malam.
Manfaat tidur yang cukup ini bisa memengaruhi kesehatan kulit.
“Saat tidur malam, kulit akan menghilangkan racun, memperbaiki kerusakan sel, menggantikan sel-sel kulit yang menua dan meregenerasi sel yang baru.
Itulah mengapa kualitas tidur yang baik akan membuat kulit lebih segar, muda, dan bercahaya,” ungkap Dr. Anna Persaud, ahli tidur dan CEO brand skincare This Works dikutip dari Medium.
Nah, bisa dipastikan hal yang akan terjadi ketika Moms memiliki waktu tidur yang kurang.
Kurang tidur juga bisa menjadi penyebab breakout, karena hal ini membuat tubuh terpapar tingkat kortisol yang tinggi, yang pada akhirnya memicu jerawat.
Hormon pelepas kortisol dapat mengikat kelenjar minyak, yang dapat membuat wajah lebih mudah berminyak dan berjerawat.
Selain breakout, masalah kulit yang bisa terjadi akibat kurang tidur adalah:
- Perubahan tekstur kulit
- Kulit kering
- Munculnya garis-garis halus pada wajah
Duh, pasti tidak mau dong, Moms mengalami penuaan dini karena kurang tidur?
Untuk itu, selalu miliki waktu tidur yang berkualitas setiap malam dan hindari asupan kafein yang berlebihan.
3. Kandungan Produk Skincare
Saat memilih produk skincare atau perawatan wajah, apakah Moms benar-benar sudah mempertimbangkan kandungan di dalamnya
Atau, apakah Moms hanya mengikuti tren atau sekadar ikut-ikut teman?
Nah, mulai dari sekarang harus teliti memilih skincare, terlebih lagi apabila Moms memiliki kulit berminyak, sensitif, dan mudah berjerawat.
Sebab, salah satu penyebab breakout adalah kandungan yang terdapat dalam produk skincare.
Beberapa minyak mineral adalah bahan pelembap yang sangat berat di wajah sehingga dapat menyumbat pori-pori di wajah.
Inilah yang akhirnya bisa memunculkan komedo hingga jerawat.
Selain itu, kandungan minyak kelapa dalam suatu produk skincare juga terkenal bisa menyumbat pori-pori di wajah.
Jika Moms memiliki kulit yang sensitif, hindari juga produk skincare dengan tambahan wewangian karena dapat menimbulkan iritasi.
Nah, sodium lauryl sulfate yang ditemukan dalam produk skincare juga bisa menjadi penyebab munculnya breakout.
Sebaiknya, pilih produk dengan bahan yang lembut dan terbukti aman untuk kulit sensitif sebagai langkah pencegahan terhadap breakout.
Untuk itu, lebih teliti dalam memilih produk skincare ya, Moms.
4. Tingkat Stres yang Tinggi
Faktor risiko breakout adalah tingkat stres yang tinggi. Mengapa demikian?
Stres bisa memicu timbulnya jerawat, yang pada gilirannya menambah tingkat stres Moms. Ini bisa membuat Moms merasa putus asa akibat breakout yang terjadi.
Ketika sedang berada di bawah tekanan, kulit akan menghasilkan hormon stres, termasuk kortisol, yang merangsang kelenjar minyak.
Kondisi ini yang meningkatkan produksi minyak di wajah, menyumbat pori-pori, dan akhirnya mengakibatkan terjadinya breakout.
Cara mengatasi breakout adalah belajar untuk mengelola stres dengan baik.
Sebelum berpindah-pindah mencoba berbagai produk perawatan kulit tanpa hasil yang memuaskan, lebih baik fokus terlebih dahulu pada pengelolaan stres.
Coba rutin berolahraga atau lakukan kegiatan yang Moms sukai. Atur jadwal pekerjaan dan beristirahat dengan baik.
Di samping itu, tetap lakukan perawatan wajah yang rutin ya, Moms.
5. Kebiasaan Memencet Jerawat
Penyebab breakout selanjutnya adalah kebiasaan memencet jerawat yang akhirnya dapat memperparah breakout.
Memang memencet jerawat dapat mendorong bakteri lebih dalam sehingga memperburuk masalah pada wajah.
Selain breakout yang semakin parah, Moms dapat membuat munculnya komedo yang baru atau jerawat bernanah.
Oleh karena itu, hindari kebiasaan menekan jerawat atau menopang dagu dengan tangan saat duduk.
Kebiasaan ini bisa memindahkan bakteri dari tangan ke wajah.
Selain dari kebiasaan menekan jerawat, eksfoliasi berlebih juga bisa menjadi penyebab breakout.
Eksfoliasi kulit memang diperlukan, tapi jangan sampai terlalu sering, ya, Moms! Sebab, semakin sering menggosok kulit, maka bisa berpotensi membuat jerawat bertambah banyak.
Cuci dan eksfoliasi wajah Moms dengan skincare yang lembut namun efektif yang mengandung eksfoliator kimiawi dan tidak perlu digosok.
Contohnya, seperti asam laktat dan glikolat. Cukup lakukan eksfoliasi kulit sebanyak 1-2 kali seminggu.
6. Pori-pori Tersumbat
Penyebab breakout selanjutnya adalah karena pori-pori yang tersumbat.
Jerawat muncul ketika pori-pori kulit tersumbat oleh sel kulit mati dan minyak. Akibatnya, muncul komedo putih dan komedo hitam.
Bakteri bernama Propionibacterium acnes juga berperan dalam peradangan yang menyebabkan munculnya benjolan merah yang menjadi ciri jerawat.
7. Perubahan Hormonal
Ketika terjadi perubahan hormonal, hormon androgen, akan meningkat pada laki-laki dan perempuan selama masa pubertas.
Hormon ini merangsang kelenjar sebaceous untuk membesar dan memproduksi sebum lebih banyak.
Produksi sebum yang berlebih bisa memicu breakout hingga munculnya jerawat di area-area wajah.
Perubahan hormonal juga bisa terjadi pada wanita yang sedang hamil atau menggunakan kontrasepsi hormonal seperti pil KB.
Baca Juga: Bolehkah Ibu Hamil Tidur Telentang? Ini Kata Dokter!
8. Penggunaan Skincare yang Tidak Cocok
Penyebab breakout yang paling mungkin terjadi adalah menggunakan skincare yang tidak cocok di kulit.
Mengingat, skincare cocok-cocokan, ya Moms. Jika menggunakan produk kecantikan yang tidak cocok, maka berisiko timbul jerawat.
Terutama jika produk tersebut mengandung minyak atau bahan penyumbat pori lainnya.
Jika breakout disebabkan oleh penggunaan produk perawatan kulit yang tidak cocok, solusinya adalah menghentikan penggunaan produk tersebut.
Gunakan skincare dengan bahan yang lembut atau bisa konsultasi ke dokter untuk mendapatkan skincare dengan kandungan yang cocok dengan kulit Moms.
9. Gaya Hidup
Gaya hidup yang tidak sehat, bisa menjadi pemicu breakout. Seperti diet berlebih dan dehidrasi, Moms.
Dehidrasi bisa membuat kulit Moms kering dan bersisik, kondisi ini kemudian dapat menyumbat pori-pori dan memicu jerawat.
Selain itu, mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik tinggi, dapat menyebabkan jerawat.
Merokok juga bisa meningkatkan risiko jerawat, Moms.
Merokok dapat membuat kulit Moms kering dan iritasi, yang pada akhirnya bisa menyumbat pori-pori dan memicu jerawat.
10. Produk Kosmetik yang Tidak Cocok
Beberapa bahan dalam kosmetik dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat.
Bahan-bahan ini dikenal sebagai comedogenic, dan mereka bisa menyebabkan komedo dan jerawat.
Contoh bahan comedogenic termasuk minyak mineral, lanolin, dan beberapa jenis alkohol.
Jadi, sebaiknya Moms berhati-hati dalam memilih produk kosmetik sebelum menggunakannya.
Apalagi jika Moms memiliki kulit wajah yang sensitif sehingga rentan iritasi.
Baca Juga: 7 Rangkaian Skincare untuk Kulit Berminyak dan Berjerawat
11. Penggunaan Produk Rambut
Produk seperti gel, mousse, hairspray, atau serum rambut seringkali mengandung bahan yang dapat menyumbat pori-pori.
Ketika produk ini bersentuhan dengan kulit wajah, baik melalui rambut yang menempel pada wajah atau melalui tangan yang memegang rambut kemudian menyentuh wajah, bahan-bahan ini bisa menyebabkan pori-pori tersumbat dan akhirnya menyebabkan breakout.
12. Paparan Sinar Matahari Berlebihan
Paparan sinar matahari dapat merangsang kelenjar minyak di kulit untuk menghasilkan lebih banyak sebum (minyak alami kulit), lho, Moms.
Produksi minyak berlebih ini dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan breakout yang biasanya ditandai dengan munculnya jerawat.
Sinar UV dari matahari juga dapat menyebabkan peradangan pada kulit.
Peradangan ini pun bisa memperburuk kondisi jerawat yang sudah ada dan menyebabkan breakout baru.
13. Efek Samping Obat Tertentu
Beberapa obat, seperti steroid, obat antiepilepsi, dan obat psikiatri, dapat mempengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh.
Perubahan hormon ini bisa merangsang kelenjar minyak di kulit untuk memproduksi lebih banyak sebum, yang dapat menyebabkan pori-pori tersumbat dan munculnya jerawat.
Jika Moms menduga obat yang saat ini dikonsumsi menyebabkan breakout, jangan ragu untuk konsultasikan dengan dokter.
Dokter mungkin bisa menyesuaikan dosis, mengganti obat, atau memberikan saran perawatan kulit tambahan untuk mengatasinya.
14. Kebersihan Alat Makeup yang Tidak Terjaga
Alat makeup seperti kuas, spons, dan aplikator lainnya yang tidak dibersihkan akan menumpuk minyak, kotoran, dan sisa-sisa produk makeup dari penggunaan sebelumnya.
Ketika alat yang terkontaminasi digunakan pada kulit wajah, bakteri tersebut dapat menyebabkan infeksi dan breakout.
Jadi, sebaiknya Moms mencuci kuas makeup dan spons setidaknya seminggu sekali menggunakan pembersih yang lembut atau sabun khusus untuk alat makeup.
Jangan lupa juga untuk menyimpan alat makeup di tempat yang bersih dan kering untuk mencegah kontaminasi dan pertumbuhan bakteri.
14. Pola Makan Tidak Sehat
Pola makan yang tidak sehat, seperti sering mengonsumsi makanan berminyak, manis, atau tinggi karbohidrat, dapat berdampak langsung pada kesehatan kulit dan memicu breakout.
Makanan berminyak, misalnya, meningkatkan produksi minyak alami di kulit (sebum) yang dapat menyumbat pori-pori. Kondisi ini membuat kulit lebih rentan terhadap jerawat atau peradangan.
Makanan tinggi gula, seperti permen, kue, atau minuman manis, dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah.
Hal ini merangsang produksi hormon insulin dalam jumlah besar, yang pada gilirannya dapat memicu peradangan di seluruh tubuh, termasuk di kulit. Akibatnya, kulit menjadi lebih mudah berjerawat.
Untuk mengurangi risiko breakout, Moms dapat mengganti makanan yang tidak sehat dengan alternatif yang lebih baik, seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
16. Penggunaan Makeup Berat
Penggunaan makeup berat, terutama yang bersifat komedogenik atau terlalu tebal, dapat menyumbat pori-pori jika tidak dibersihkan dengan benar.
Saat makeup menempel di kulit terlalu lama, kotoran, minyak, dan sisa makeup dapat menumpuk di permukaan kulit, menciptakan lingkungan yang ideal bagi bakteri penyebab jerawat untuk berkembang.
Kondisi ini sering menyebabkan breakout, terutama di area wajah yang lebih sensitif seperti dahi, pipi, dan dagu.
Selain itu, produk makeup yang tidak sesuai dengan jenis kulit, seperti foundation atau concealer yang berminyak, dapat memperburuk produksi sebum, sehingga membuat kulit lebih rentan terhadap peradangan.
Untuk mencegah masalah ini, penting bagi Moms untuk membersihkan wajah dengan benar setiap hari, menggunakan pembersih yang lembut namun efektif, seperti micellar water atau cleanser berbahan non-komedogenik.
17. Eksfoliasi Berlebihan
Eksfoliasi adalah langkah penting untuk mengangkat sel kulit mati, tetapi jika dilakukan terlalu sering atau dengan cara yang agresif, hal ini justru dapat merusak lapisan pelindung kulit.
Lapisan pelindung ini berfungsi menjaga kelembapan kulit dan melindungi dari bakteri serta kotoran.
Ketika lapisan ini terganggu akibat eksfoliasi berlebihan, kulit menjadi lebih rentan terhadap iritasi, kemerahan, dan jerawat.
Selain itu, eksfoliasi yang terlalu sering dapat membuat kulit kehilangan minyak alaminya, yang memicu kulit memproduksi sebum secara berlebihan sebagai respons.
Akibatnya, pori-pori tersumbat dan muncul breakout.
Moms disarankan untuk eksfoliasi maksimal 1-2 kali seminggu dengan produk yang lembut dan sesuai jenis kulit, agar manfaat eksfoliasi tetap diperoleh tanpa menyebabkan kerusakan pada kulit.
Baca Juga: 15 Rekomendasi Acne Patch Terbaik, Ampuh Kempeskan Jerawat!
Demikian beberapa informasi mengenai penyebab breakout, serta cara mengatasi dan mencegahnya.
Yuk, rawat kulit Moms dari sekarang agar terjaga kesehatannya!
- https://www.sleepfoundation.org/how-sleep-works/how-much-sleep-do-we-really-need
- https://www.thisworks.com/blogs/news/day-goodbye-to-morning-breakouts
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2585707/
- https://finance.yahoo.com/newswhy-won-t-spend-night-140135529.html
- https://medium.com/authority-magazine/sleep-dr-anna-persaud-of-this-works-on-why-you-should-make-getting-a-good-nights-sleep-a-major-pr-973c95532b16
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.