01 Februari 2024

Cara Diet Air Putih, Benarkah Ampuh Turunkan Berat Badan?

Perhatikan aturannya, ya!

Moms sedang mempelajari cara diet air putih (water fasting) agar bisa mendapatkan berat badan ideal? Awas, jangan terburu-buru!

Cara diet air putih memang pernah menjadi buah bibir di masyarakat selama beberapa tahun belakangan.

Pasalnya, water fasting diklaim ampuh menurunkan berat badan dalam waktu singkat.

Klaim lainnya adalah, cara diet air putih tidak membutuhkan banyak persiapan.

Namun, tidak semua orang boleh menerapkan pola diet ini, lho. Yuk, cari tahu selengkapnya tentang diet air putih atau water fasting lewat fakta di bawah ini, Moms!.

Baca Juga: 15+ Manfaat Minum Air Hangat untuk Tubuh, Salah Satunya Bikin Awet Muda!

Mengenal Seputar Diet Air Putih

Air Putih
Foto: Air Putih (Orami Photo Stock)

Sesuai namanya, water fasting adalah cara diet air putih dengan tidak mengonsumsi makanan atau minuman selain air putih.

Berarti, selama melakukan metode diet tersebut, Moms tidak boleh minum kopi, teh, susu, atau soft drink.

Berapa lama diet dengan air putih? Metode diet ini umumnya dilakukan selama 24-72 jam.

Apabila akan menjalankannya dengan durasi lebih, maka diperlukan pengawasan khusus oleh dokter.

Beberapa orang melakukan diet ini karena alasan spiritual atau keagamaan, menurunkan berat badan, hingga untuk detoks.

Alasan kesehatan dan persiapan sebelum operasi atau prosedur kesehatan lainnya pun turut menjadi penyebab banyak orang memilih water fasting.

Cara diet air putih yang benar biasanya dipantau secara teratur oleh dokter untuk melihat efek sampingnya.

Misalnya, seperti rasa tidak enak di mulut, nyeri punggung bawah, ruam kulit, sakit kepala, mual, muntah, atau perubahan mood.

Selain itu, tes darah dan urine juga dilakukan untuk memastikan kebutuhan nutrisi tubuh tetap terpenuhi.

Meski terlihat sederhana dan murah, water fasting bukan sesuatu hal yang mudah untuk dilakukan, lho, Moms!

Bayangkan saja, selama diet air putih, Moms tidak boleh mengonsumsi apa pun selain air putih selama beberapa hari.

Baca Juga: Kapan Perlu Terapi Pendukung Pneumonia? Ini Kata Dokter

Kondisi yang Sebaiknya Tidak Melakukan Diet Air Putih

Berat badan ideal
Foto: Berat badan ideal (Freepik.com/drobotdean)

Terlihat mudah, nyatanya cara diet air putih tidak bisa dilakukan oleh semua orang.

Beberapa orang yang tidak dianjurkan untuk melakukan water fasting, di antaranya:

1. Penyakit Ginjal Kronis

Seseorang yang memiliki penyakit ginjal kronis disarankan tidak melakukan water fasting.

Sebab, cara diet air putih dapat memperburuk fungsi ginjal.

Ginjal adalah salah satu organ tubuh yang berfungsi untuk menyaring limbah dan memproduksi urine untuk dikeluarkan.

2. Diabetes

Pengidap diabetes meningkatkan risiko terkena ketoasidosis diabetik dan hipoglikemia (gula darah rendah).

Biasanya, dokter akan melarang mereka melakukan diet air putih ini apabila ada riwayat gula darah tinggi.

Selain membahayakan fungsi tubuh, pengidap diabetes juga rentan terkena dehidrasi akibat diet air putih.

3. Mengalami Gangguan Makan

Seseorang yang mengalami gangguan makan sebaiknya tidak melakukan cara diet air putih.

Gangguan makan mengakibatkan pola makan yang tidak teratur seperti siklus binge-restrict.

4. GERD

Heartburn yang menjadi gejala dari gangguan refluks gastroesofagus (GERD) akan merangsang lambung menghasilkan asam dapat yang memperburuk gejalanya.

Ketika tubuh tidak memiliki akses ke karbohidrat yang merupakan sumber energi pilihannya, ia akan menggunakan lemak.

Jadi, cara diet air putih ini mengakibatkan penurunan berat badan karena tubuh menggunakan lemak dalam tubuh untuk energinya.

Cara terbaik menurunkan berat badan dengan perlahan, dan menggabungkan diet sehat dengan olahraga.

Penting untuk mencoba dan mengubah beberapa kebiasaan makan, seperti mengurangi jumlah makanan manis dan camilan yang dimakan.

Baca Juga: Diet Buah, Apakah Efektif dan Aman untuk Menurunkan Berat Badan?

Cara Diet Air Putih yang Dianjurkan

Minum Air Putih
Foto: Minum Air Putih (Freepik.com/pressfoto)

Meski banyak yang mengklaim khasiatnya, belum ada pedoman ilmiah tentang cara diet air putih yang tepat.

Mungkin Moms pernah membaca atau mendengar orang-orang menjalankan cara diet air putih selama 3 hingga 7 hari.

Sebenarnya durasi waktu ini lebih lama dari yang disarankan oleh para expert, lho!

Mengutip Everyday Health, Taz Bhatia MD, dokter dan penulis buku Super Woman Rx merekomendasikan agar water fasting tidak dilakukan lebih lama dari 24 hingga 48 jam.

Terutama jika Moms atau Dads baru pertama kali mencoba jenis diet ini.

Selama 24-48 jam ini, pastikan tubuh mendapat asupan air yang cukup atau lebih banyak dari biasanya.

Minum air secara teratur sepanjang hari, kalau perlu pasang alarm agar tidak terlewat dan tetap terhidrasi.

Selain itu, perbanyak istirahat karena diet ini mungkin membuat tubuh mudah lelah.

Nah, ada beberapa panduan yang juga bisa dilakukan dalam menerapkan cara diet air putih, yaitu:

1. Persiapan Sebelum Diet

Persiapan jadi hal penting sebagai rangkaian dari cara diet air putih yang benar dan efektif.

Persiapkan tubuh 3-4 hari sebelumnya agar fit.

Misalnya dengan makan dalam porsi lebih kecil setiap kali makan atau latih dengan berpuasa setengah hari terlebih dahulu.

2. Selama Diet

Selama water fasting, tidak ada asupan makanan atau minuman lain yang masuk ke tubuh.

Sehingga kadang menyebabkan rasa lemas, pusing dan ketidaknyamanan pada tubuh.

Batasi aktivitas fisik selama periode ini dan hindari melakukan kerja berat.

Misalnya, seperti mengangkat beban atau mengemudi yang membutuhkan fokus tinggi.

3. Setelah Diet

Tahan keinginan untuk makan dalam porsi besar karena bisa menyebabkan ketidaknyamanan pada perut.

Sebagai gantinya, berbuka puasa dengan smoothie atau makanan ringan sehat.

Perlu diingat Moms, kalau fase pasca diet sangat penting mendapat perhatian.

Ini karena adanya risiko terjadi sindrom refeeding, suatu kondisi yang berpotensi fatal.

Di mana tubuh mengalami perubahan kadar cairan dan elektrolit yang cepat.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Biskuit Diet, Ada yang Tanpa Kandungan Gula!


Manfaat Kesehatan Diet Air Putih

Olahraga Lari
Foto: Olahraga Lari (Orami Photo Stock)

Melansir Bratislava Medical Journal, water fasting yang dilakukan selama 11 hari memberikan manfaat positif dengan menurunkan berat badan.

Saat cara diet air putih dilakukan dengan benar, ini juga dapat memberikan beberapa manfaat kesehatan lainnya, seperti:

1. Menurunkan Tekanan Darah

Water fasting dengan hanya minum air putih tanpa ada asupan garam yang masuk ke dalam tubuh, dapat membantu mengelola tekanan darah.

Cara diet air putih yang diawasi secara medis terbukti efektif menurunkan tekanan darah pada pasien dengan hipertensi.

2. Membantu Daur Ulang Sel (Autofagi)

Water fasting merupakan salah satu jenis puasa yang dapat membantu proses autofagi dalam tubuh.

Autofagi adalah cara tubuh untuk membersihkan diri dari sel-sel yang sudah tua dan rusak, sehingga dapat membentuk sel-sel baru yang lebih sehat.

Autofagi berperan untuk mencegah kanker, penyakit jantung hingga penyakit Alzheimer.

3. Mengurangi Risiko Penyakit Jantung

Ada bukti ilmiah yang mengungkap water fasting dapat menurunkan risiko penyakit jantung.

Puasa air putih yang dilakukan kepada 30 orang yang sehat selama 24 jam, menunjukkan tingkat trigliserida dan kolesterol yang lebih rendah, dua faktor risiko besar terjadinya penyakit kardiovaskular.

4. Menurunkan Risiko Diabetes

Penelitian menunjukkan bahwa puasa jenis apa pun dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin.

Resistensi insulin adalah faktor utama dalam perkembangan diabetes tipe 2.

Jadi, ada kemungkinan puasa air putih meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi risiko diabetes.

Baca Juga: Diet Tinggi Serat Turunkan Peluang Risiko Terkena Kanker Payudara

Risiko Efek Samping Diet Air Putih

Manfaat Air Putih
Foto: Manfaat Air Putih (Orami Photo Stocks)

Ada manfaat, berarti ada juga risiko menerapkan water fasting ini.

Berikut beberapa risiko atau efek samping yang mengintai saat cara diet air putih tidak dilakukan dengan benar.

1. Kehilangan Massa Otot

Water fasting adalah jenis diet yang membatasi kalori, sehingga akan membuat orang yang menjalankannya kehilangan berat badan dengan cepat.

Faktanya, dengan pola diet ini akan menurunkan berat badan sekitar 0.9 kg setiap hari.

Sayangnya, banyak berat badan yang turun mungkin berasal dari air, karbohidrat, dan massa otot.

2. Gangguan Pencernaan

Setelah membatasi kalori, lalu mengonsumsi makanan dalam jumlah besar mungkin menyebabkan ketidaknyamanan pencernaan, seperti mual dan muntah.

Selain itu, berisiko juga terjadinya sindrom refeeding, yakni kondisi yang berpotensi fatal yang melibatkan perubahan metabolisme yang cepat.

3. Defisiensi Nutrisi

Jenis puasa apa pun, termasuk water fasting dapat menyebabkan kekurangan nutrisi.

Dengan tidak makan apa pun, maka akan membatasi asupan vitamin esensial, mineral, asam lemak, asam amino, dan elektrolit.

Perlu dipahami, bahwa semua hal tersebut dibutuhkan tubuh untuk berfungsi dengan baik.

4. Pusing, Kelelahan, dan Kabut Otak

Membatasi kalori dapat menyebabkan pusing dan kelelahan. Selain itu, berpotensi mengakibatkan kabut otak atau brain fog.

Kondisi yang membuat kita mendadak lupa yang muncul sesaat, lalu kemudian hilang seperti kabut.

5. Hipotensi Ortostatik

Minum air terlalu banyak air dapat menyebabkan hipotensi ortostatik, yakni penurunan tekanan darah secara tiba-tiba saat berdiri.

Hipotensi ortostatik dapat menyebabkan pusing dan sakit kepala ringan.

Baca Juga: 15+ Minuman dan Makanan yang Harus Dihindari saat Diet

Apakah Diet Air Putih Efektif Menurunkan Berat Badan?

Menimbang Berat Badan
Foto: Menimbang Berat Badan (Orami Photo Stock)

Seperti jenis program diet lainnya, diet atau puasa air putih dinilai dapat membantu menurunkan berat badan.

Namun, efektivitas metode ini dalam menurunkan berat badan juga datang dengan berbagai risiko kesehatan.

Jika Moms ingin lebih sehat sambil menurunkan berat badan, puasa intermiten mungkin merupakan cara yang lebih efektif daripada diet air putih yang dilakukan selama 24-72 jam.

Puasa intermiten memberikan manfaat kesehatan yang serupa dengan diet air putih. Namun, jenis puasa ini juga lebih aman untuk dilakukan secara berkelanjutan.

Sebab, pada puasa intermiten, Moms bisa tetap mengonsumsi makanan yang kaya gizi. Sehingga, risiko kekurangan gizi dapat dihindari.

Terlepas dari itu, keputusan untuk melakukan metode diet tertentu dikembalikan pada kemampuan tubuh dan tujuan awal Moms.

Jangan lupa untuk menimbang segala manfaat dan risiko efek samping dari setiap program diet yang hendak dijalani, ya!

Baca Juga: 7 Rekomendasi Menu Diet Keto untuk Pemula

Demikian ulasan tentang cara diet air putih, beserta manfaat dan risikonya bagi kesehatan.

Agar lebih aman, Moms sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter atau ahli gizi sebelum melakukan diet air putih maupun metode menurunkan berat badan lainnya, ya!

  • https://www.verywellfit.com/is-water-fasting-safe-4588873
  • https://www.healthline.com/nutrition/water-fasting#benefits
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2908954/https://www.researchgate.net/publication/323146817_Effects_of_complete_water_fasting_and_regeneration_diet_on_kidney_function_oxidative_stress_and_antioxidants
  • https://www.everydayhealth.com/diet-nutrition/will-water-fasting-result-weight-loss-what-know/
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/319835#benefits

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.