9 Cara Fokus Belajar, Anak Jadi Tak Malas-malasan Lagi!
Moms mungkin bisa mencoba cara fokus belajar berikut ini.
Belajar termasuk salah satu kewajiban seorang anak usia sekolah.
Namun, mempertahankan konsentrasi dalam jangka waktu tertentu mungkin bisa menjadi sulit bagi beberapa anak.
Konsentrasi atau fokus merupakan komponen penting dalam proses belajar sehingga anak dapat menyerap ilmu pengetahuan dengan efektif.
Namun, beberapa gangguan bisa saja memecah fokus belajar mereka.
Apabila anak Moms termasuk individu yang cukup sulit untuk fokus, coba terapkan cara fokus belajar di bawah ini untuk mengatasinya.
Cara Fokus Belajar
Ini dia cara fokus belajar yang bisa Moms ajarkan pada anak di rumah.
Meski cara berikut tidak selalu berhasil, tetapi bisa disesuaikan dengan preferensi atau gaya belajar anak.
Dengan mencoba salah satunya, anak Moms mungkin bisa menemukan teknik yang paling sesuai bagi mereka.
1. Buat Jadwal Belajar
Cara fokus belajar yang pertama, yakni membuat jadwal belajar agar anak dapat benar-benar fokus dalam meluangkan waktu dan energinya.
Dengan menerapkan jadwal belajar, anak pun akan memiliki rutinitas yang pasti.
Ia pun akan lebih mudah untuk fokus belajar dan mencapai tujuannya.
Hal ini karena aktivitas yang dilakukan secara terus-menerus dapat membantu anak untuk konsisten.
Jadwal belajar juga dapat membuat anak mengerti cara manajemen waktu mereka dengan baik.
Selain itu, jadwal belajar bisa membantu Moms dalam mengecek seberapa jauh anak berkembang.
Jadi, jika dirasa ada sesuatu yang masih kurang, jadwal belajar mungkin bisa ditingkatkan intensitasnya sehingga lebih efektif.
Tidak hanya menetapkan jadwal belajar saja, Moms perlu mempertimbangkan waktu istirahat di sela-sela waktu belajar anak.
Hal ini bertujuan untuk menyeimbangkan fokus dan kesehatan tubuh.
Dalam membuat jadwal belajar, coba ajak anak untuk terlibat agar mereka lebih nyaman menjalaninya.
Tulislah jadwal di kertas warna dan beri dekorasi menarik untuk memicu semangat.
2. Menghindari Gangguan
Cara fokus belajar selanjutnya, yakni pastikan anak Moms terhindar dari berbagai sumber gangguan.
Melansir Oxford Summer Courses, rata-rata individu membutuhkan waktu selama 23 menit untuk kembali fokus pada pekerjaan setelah diganggu.
Oleh karena itu, penting bagi Moms untuk mencegah gangguan tersebut.
Misalnya, dengan mematikan TV, video game, atau komputer saat anak sedang belajar.
Usahakan agar perangkat elektronik tersebut jauh dari jangkauan anak agar konsentrasi mereka tak terganggu.
Hal ini juga berlaku dengan ponsel, sebaiknya Moms menyarankan mereka untuk mematikan notifikasi sehingga waktu belajar bisa lebih fokus.
Menurut sebuah proyek penelitian baru-baru ini yang dilakukan oleh Universitas Harvard, ketika seseorang menerima notifikasi media sosial, otak akan mengirimkan dopamin kimia di sepanjang jalur penghargaan dan membuat tubuh merasa baik.
Hormon dopamin ini dikaitkan dengan semua hal yang disukai, seperti makanan, olahraga, game, hingga media sosial.
Seiring waktu, pukulan dopamin ini bisa menjadi adiktif, dan tubuh pun akan terus mendambakan perasaan positif itu.
Dengan demikian, rentang perhatian mulai memendek karena semakin sering melihat ponsel.
Jadi, sumber gangguan ini perlu dihilangkan agar anak tetap fokus dalam belajar.
Selain itu, bisa mencegah anak dari kecanduan gadget.
3. Lingkungan Belajar yang Tepat
Buatlah area belajar yang nyaman, tetapi tidak bersuasana santai agar anak tetap berkonsentrasi saat belajar. Hindari menggunakan kamar tidur untuk belajar.
Menurut artikel Brian Robben yang berjudul “Never Do Homework In Bed: 3 Reasons Why,” dan diterbitkan 1 Oktober 2016 oleh American College of Healthcare Sciences disebutkan bahwa belajar atau menyelesaikan pekerjaan di tempat tidur dapat merugikan bagi mahasiswa karena dapat menyebabkan keterbatasan fokus, penurunan produktivitas, dan masalah tidur.
Bekerja atau mengerjakan pekerjaan rumah di tempat tidur akan mengurangi fokus seseorang karena kebanyakan orang cenderung mengasosiasikan tempat tidurnya dengan kenyamanan dan tidur.
Belajar di tempat tidur juga dapat menyebabkan penyimpangan otak menjadi lebih malas dan mungkin tertidur.
Tak hanya sampai di situ, duduk di tempat tidur untuk mengerjakan tugas sekolah bisa sangat berbahaya bagi kesehatan anak, terutama postur tubuh.
“Membungkuk bisa berdampak buruk bagi punggung karena kurangnya dukungan lumbar. Leher yang tertekuk terlalu tajam juga dapat berdampak negatif pada postur tubuh dan menyebabkan rasa sakit,” tulis Hilary Lebow pada artikelnya yang diterbitkan pada 5 Agustus 2016 oleh Alternative Daily.
Dalam mengatasinya, sebaiknya Moms menyediakan meja dan kursi untuk belajar di rumah agar anak bisa berkonsentrasi dengan baik saat belajar.
4. Berolahraga Secara Teratur
Berolahraga juga dapat menjadi salah satu cara fokus belajar lho, Moms.
Pasalnya, kesehatan fisik berkaitan dengan kemampuan otak untuk tetap fokus dan menyimpan informasi baru.
John Ratey, penulis "Spark - The Revolutionary New Science of Exercise and the Brain" mengatakan bahwa olahraga meningkatkan otak dalam jangka pendek dengan meningkatkan fokus selama 2-3 jam setelahnya.
Dalam jangka panjang, olahraga bahkan dapat membantu mencegah penuaan otak dan penyakit Alzheimer.
Aktivitas ini bekerja pada tingkat sel melalui neuroplastisitas, kemampuan otak untuk memperbaiki dirinya sendiri dengan aliran darah, dan kadar protein yang diturunkan dari otak.
Selain itu, meluangkan waktu untuk berolahraga secara teratur telah terbukti meningkatkan suasana hati dan tidur, sekaligus mengurangi gejala stres dan kecemasan.
Semua hal ini dapat memengaruhi fungsi kognitif dan kemampuan berkonsentrasi.
Moms bisa mengajak anak olahraga dengan cara sederhana, yakni jalan kaki atau jogging di sekitar rumah.
Apabila anak memiliki olahraga favorit, seperti bersepeda, main sepak bola, atau berenang, cobalah dorong mereka untuk melakukannya dengan rutin.
5. Pastikan Istirahat Cukup
Menurut Sleep Foundation, mendapatkan cukup jam tidur berkualitas tinggi dapat meningkatkan perhatian dan konsentrasi.
Tidur juga mendukung banyak aspek pemikiran lainnya termasuk memori, pemecahan masalah, kreativitas, pemrosesan emosional, dan penilaian.
Anak yang kurang tidur akan memicu otak mereka untuk berjuang lebih keras.
Karena tidak punya waktu untuk memulihkan diri, neuron pun menjadi terlalu banyak bekerja dan kurang mampu melakukan kinerja optimal dalam berbagai jenis pemikiran.
Dalam jangka panjang, kurang tidur dapat menempatkan seseorang pada risiko penurunan kognitif dan demensia yang lebih tinggi.
Maka, pastikan anak Moms tidur selama 7-8 jam setiap harinya.
6. Buat Target Belajar
Membuat target belajar adalah salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan fokus dan konsentrasi saat belajar.
Dengan menetapkan tujuan yang jelas, baik jangka pendek maupun jangka panjang, anak akan lebih termotivasi dan fokus pada apa yang harus dicapai.
Misalnya, "Saya ingin mendapatkan nilai A dalam ujian matematika," atau "Saya akan menghafal 20 kosakata baru minggu ini."
Dengan mengetahui apa yang diinginkan, anak lebih mudah untuk memusatkan perhatian pada tujuan tersebut dan menghindari gangguan yang tidak perlu.
Setiap kali mereka merasa sulit atau kehilangan fokus belajar, mengingat tujuan yang ingin dicapai juga akan memberikan dorongan untuk terus berusaha.
7. Jangan Multitasking
Multitasking, yaitu melakukan beberapa tugas sekaligus, sering kali dianggap sebagai cara untuk menghemat waktu atau menyelesaikan lebih banyak pekerjaan.
Namun, saat belajar, multitasking justru dapat merusak fokus dan mengurangi efektivitas belajar.
Hasilnya, anak mungkin tidak benar-benar memahami atau mengingat informasi yang dipelajari, karena otak tidak dapat mengerjakan dua tugas berat sekaligus dengan kualitas tinggi.
Jadi sebaiknya, cobalah untuk fokus pada satu tugas dalam satu waktu.
Anak yang menaruh fokus secara penuh pada satu tugas akan membuat proses belajar lebih efektif.
8. Gunakan Teknik Pengulangan
Cara fokus belajar selanjutnya untuk anak yang dapat diterapkan yakni coba gunakan teknik pengulangan.
Teknik ini melibatkan pengulangan materi yang telah dipelajari dalam jangka waktu tertentu untuk memperkuat pemahaman dan penyimpanan informasi dalam memori jangka panjang.
Semakin sering anak mengulang materi, semakin kuat informasi itu tertanam dalam ingatan mereka.
Pengulangan ini juga mengurangi kemungkinan informasi tersebut terlupakan seiring berjalannya waktu.
9. Terapkan Teknik Podomoro
Pada dasarnya, teknik Pomodoro membagi waktu belajar menjadi interval waktu yang lebih pendek, biasanya 25 menit, yang disebut satu "Pomodoro".
Setelah setiap Pomodoro, anak diberikan waktu istirahat singkat selama 5 menit.
Setelah menyelesaikan empat sesi Pomodoro, anak diberi waktu istirahat lebih panjang, sekitar 15-30 menit.
Istirahat singkat setelah setiap sesi Pomodoro memberi kesempatan bagi otak untuk "mendaur ulang" dan kembali segar untuk sesi berikutnya.
Ini memungkinkan anak untuk mempertahankan konsentrasi dan daya ingat lebih baik dibandingkan dengan belajar selama berjam-jam tanpa henti.
Baca Juga: Kenali Metode Belajar Anak, Apakah Gaya Belajar Visual, Audio, atau Kinestetik?
Itu dia beberapa cara fokus belajar yang dapat Moms terapkan pada anak.
Semoga cara fokus belajar ini bisa diterapkan sehingga proses belajar buah hati mejadi lebih efektif, ya.
- https://sitn.hms.harvard.edu/flash/2018/dopamine-smartphones-battle-time/
- https://oxfordsummercourses.com/articles/how-to-stay-focused-while-studying/
- https://www.forbes.com/sites/jennifercohen/2012/05/08/6-ways-exercise-makes-you-smarter/?sh=2364139c305d
- https://pepperdine-graphic.com/dont-study-in-bed/
- https://achs.edu/blog/2016/10/01/never-do-homework-in-bed-3-reasons-why/
- https://www.sleepfoundation.org/sleep-deprivation/lack-of-sleep-and-cognitive-impairment
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.