Cara Menanam Porang, dari Penyiapan Lahan, hingga Perawatan
Mau tahu bagaimana cara menanam porang?
Porang adalah tanaman umbi-umbian yang sejak beberapa tahun lalu tengah populer dibicarakan masyarakat.
Karena, ada beberapa petani yang sukses menanamnya dan mendapat untung hingga miliaran Rupiah berkat menanam porang.
Mengenal Porang
Porang atau dikenal juga dengan nama iles-iles adalah tanaman umbi-umbian dari spesies Amorphophallus muelleri.
Manfaat porang ini banyak digunakan untuk bahan baku tepung, kosmetik, penjernih air, selain juga untuk pembuatan lem dan "jelly" atau yang dikenal juga dengan konyaku yang beberapa tahun terakhir kerap diekspor ke Jepang.
Mengutip laman resmi Kementerian Pertanian Republik Indonesia, umbi porang banyak mengandung glucomannan yang berbentuk tepung.
Glucomannan ini adalah serat alami yang larut dalam air biasa digunakan sebagai aditif makanan sebagai emulsifier dan pengental.
Bahkan bisa juga digunakan sebagai bahan pembuatan lem ramah lingkungan dan pembuatan komponen pesawat terbang.
Hebatnya, porang dapat tumbuh pada jenis tanah apa saja di ketinggian 0 sampai 700 mdpl.
Bahkan, sifat tanaman tersebut dapat memungkinkan dibudidayakan di lahan hutan di bawah naungan tegakan tanaman lain.
Untuk bibitnya biasa digunakan dari potongan umbi batang maupun umbinya yang telah memiliki titik tumbuh atau umbi katak (bubil) yang ditanam secara langsung.
Jika Moms penasaran bagaimana cara menanam porang, Moms bisa menyimak ulasan lengkapnya berikut ini!
Baca Juga: Begini 9 Cara Menanam Jagung yang Cocok untuk Lahan Kosong di Rumah
Cara Menanam Porang
Berikut ini adalah cara menanam porang yang perlu Moms perhatikan:
1. Menyiapkan Lahan Terbuka
Untuk mendapatkan hasil yang lebih besar dan memiliki kualitas bagus, porang paling baik ditanam di lahan terbuka.
Moms perlu menyiapkan lahan terbuka, dan kemudian membersihkan gulma dan melakukan pembajakan lahan agar tanah menjadi gembur.
Sebelum memahami cara menanam porang, Moms perlu menyiapkan lubang tanam setelah tanah selesai dibajak.
Jarak lubang tanam sebaiknya 25 x 50 cm atau 25 x 60 cm dan pastikan diIsi dengan sekam dan pupuk kompos sehingga porang bisa tumbuh dengan optimal kelak.
Selain itu, budidaya porang sebaiknya dilakukan dengan sistem monokultur agar hasil lebih maksimal.
2. Perhatikan Metode Penanaman Porang: dengan Pembibitan atau Umbi
Banyak petani yang bilang bahwa menanam porang sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan sekitar Oktober hingga Desember.
Kemudian Moms bisa melakukan pembibitan dalam polybag terlebih dahulu jika Moms memilih metode penanaman menggunakan biji.
Namun, Moms tidak perlu melakukan pembibitan apabila metode yang dipilih adalah penanaman porang dengan menggunakan umbi atau katak.
Tanaman porang umumnya hanya bisa hidup sekitar 5 bulan saja karena setelah bulan kelima porang bisa menguning dan kemudian mati.
Tanaman porang yang mati itu bisa ditandai dengan katak pada tangkai daun yang langsung berjatuhan.
Katak yang dimaksud ini adalah bintil porang yang muncul di pangkal dan tangkai daun.
Katak berwarna cokelat kehitaman ini bisa disimpan hingga musim hujan tiba untuk nantinya ditanam kembali.
Baca Juga: Mudah Banget, Ini Cara Menanam Lidah Buaya yang Benar!
3. Perawatan Tanaman Porang
Sama seperti tanaman pada umumnya, setelah mengikuti cara menanam porang, Moms harus merawatnya dengan benar dan rutin.
Perawatan tanaman porang terdiri dari beberapa tahapan mulai dari membersihkan gulma, meninggikan guludan (tumpukan tanah untuk mengatur drainase), memberikan pupuk dan melakukan penjarangan.
Berikut caranya:
- Membersihkan Gulma
Gulma yang tumbuh di sekitar tanaman porang bisa mengganggu pertumbuhan tanaman ini.
Oleh sebab itu, Moms harus secara rutin membersihkan gulma supaya pertumbuhan porang bisa lebih maksimal karena tidak ada gangguan.
- Meninggikan Guludan
Peninggian guludan juga bisa dilakukan dengan cara menimbun pangkal batang porang dengan tanah.
Cara ini ditempuh dengan tujuan meninggikan guludan agar batang tanaman porang dapat berdiri tegak dan perkembangan umbi porang bisa lebih cepat.
- Memupuk Tanaman Porang
Jika Moms ingin mendapatkan hasil yang maksimal, maka dalam budidaya porang ini membutuhkan dua kali proses pemupukan.
Pemupukan pertama perlu dilakukan sebelum porang ditanam dengan jenis pupuk yang digunakan adalah pupuk organik kompos yang difermentasi terlebih dahulu.
Kemudian pada proses pemupukan kedua, akan dilakukan saat tanaman porang sudah mulai tumbuh.
Jenis pupuk yang digunakan saat proses pemupukan kedua ini bisa pupuk organik atau pupuk anorganik.
Namun, tanaman porang biasanya hanya membutuhkan sedikit pupuk anorganik.
- Penjarangan
Proses penjarangan akan sangat perlu dilakukan jika ada terlalu banyak tanaman porang dalam sebuah lubang.
Pasalnya hal ini bisa terjadi karena satu bibit porang bisa menghasilkan hingga 3-4 batang porang.
Proses penjarangan ini perlu dilakukan agar umbi porang bisa tumbuh lebih besar dengan hasil panen yang juga kelak akan lebih baik.
Cara Memanen Porang
Jika Moms sudah mengikuti cara menanam porang dan merawatnya dengan baik, maka Moms bisa memanennya jika sudah memasuki usia 7 bulan.
Namun, cara budidaya porang agar cepat panen adalah dengan menanam bibit porang dari bibit umbi.
Sementara itu, porang yang ditanam dari bibit katak biasanya membutuhkan waktu lebih lama, agar bisa dipanen sekitar 18-24 bulan sejak masa tanam.
Proses panen porang dilakukan dengan cara menggali umbi porang dan kemudian porang sudah siap untuk dijual.
Baca Juga: Ternyata Mudah, Begini Cara Menanam Pakcoy di Rumah untuk Pemula
Mengutip Tirto, harga jual porang bisa mencapai Rp2.500 untuk satu umbi dengan berat 4 kilogram.
Dalam hitungan normal 100 pohon Porang bisa menghasilkan Rp1 juta.
Untuk luasan 1 hektare bisa ditanam sebanyak 6.000 bibit, sehingga bisa menghasilkan 24 ton/hektare, yakni dengan penghitungan 6.000 dikalikan 4 kilogram.
Dengan demikian, maka dalam hitungan kasar, jika satu hektare bisa menghasilkan 24 ton, dan dikalikan dengan harga Rp2.500/kilogram, kurang lebih bisa menghasilkan Rp60 juta.
Itulah cara menanam porang dan potensinya yang cukup besar untuk diekspor. Selamat mencoba ya Moms!
- https://www.pertanian.go.id/home/?show=news&act=view&id=3869
- https://economy.okezone.com/read/2021/04/16/455/2395975/jadi-fenomena-baru-berikut-cara-menanam-porang-yang-benar
- https://petanidigital.id/budidaya-porang/
- https://tirto.id/mengenal-tanaman-porang-manfaat-harga-budidaya-nilai-bisnis-ekCF
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.