30 Oktober 2019

Cara Mengetahui Apakah Anak Menderita Skoliosis

Tulang punggungnya membentuk huruf S atau C

Tulang punggung yang normal terlihat lurus jika dilihat dari belakang. Namun pada anak yang menderita skoliosis, tulang belakang melengkung membentuk huruf S atau C. Sudut lengkungannya 100 atau lebih.

Lengkung skoliosis paling lazim terjadi di tulang punggung bagian atas dan tengah (thoracic). Bisa juga terjadi di bagian bawah (lumbar) atau terkadang di atas dan bawah.

Skoliosis Idiopatik

Ada beberapa jenis skoliosis yang memengaruhi anak-anak dan remaja. Jenis yang jarang terjadi adalah skoliosis kongenital (berkembang sebelum bayi dilahirkan) dan skoliosis neuromuscular (disebabkan oleh kondisi medis yang memengaruhi saraf dan otot). Jenis yang paling umum adalah skoliosis idiopatik yang penyebab pastinya tidak diketahui.

Skoliosis idiopatik infantil adalah kondisi yang pertama terdiagnosis pada bayi baru lahir dan balita berusia tiga tahun. Persentasenya hanya 1% dari semua kasus skoliosis idiopatik pada anak dan 60% pasiennya laki-laki.

Namun, secara umum, skoliosis idiopatik paling sering terlihat pada anak dan remaja berusia 10-18 tahun dan lebih banyak terjadi pada perempuan.

Lengkung skoliosis idiopatik bervariasi ukurannya, namun lengkung ringan lebih lazim dibanding yang berat. Pada anak yang masih bertumbuh, lengkung skoliosis bisa memburuk dengan cepat saat growth spurt.

Baca Juga: Skoliosis Pada Ibu Hamil, Apakah Berbahaya Saat Persalinan?

Kemungkinan Penyebab Skoliosis Idiopatik

iStock-911249988.jpg
Foto: iStock-911249988.jpg

Foto: starcolorado.com

Meski penyebab pasti skoliosis idiopatik belum diketahui, para ahli tahu bahwa kondisi ini tidak berhubungan dengan perilaku atau kegiatan tertentu seperti membawa ransel terlalu berat atau postur tubuh yang kurang baik.

Skoliosis kemungkinan disebabkan oleh:

  • Masalah di sistem saraf seperti cerebral palsy atau muscular dystrophy
  • Keturunan. Sekitar 30% pasien skoliosis idiopatik remaja memiliki riwayat skoliosis di keluarganya
  • Perbedaan panjang kaki
  • Cedera
  • Infeksi
  • Tumor

Baca Juga: Mengapa Bisa Terjadi Skoliosis Pada Anak?

Gejala Skoliosis

Gejala Skoliosis.jpg
Foto: Gejala Skoliosis.jpg

Foto: aboutkidshealth.ca

Jika terdapat tanda-tanda berikut, anak bisa jadi menderita skoliosis:

  • Perbedaan tinggi bahu serta tinggi atau posisi tulang belikat
  • Kepala tidak terlihat di tengah dibanding bagian tubuh lain
  • Perbedaan tinggi atau posisi pinggul dan garis pinggang yang tidak rata
  • Saat anak berdiri, terlihat perbedaan pada tangan yang tergantung di kanan dan kiri tubuh. Anak tampak berdiri miring ke satu sisi.
  • Perbedaan tinggi (ada tonjolan) di sisi punggung ketika anak membungkuk
  • Tulang iga menonjol di satu sisi

Karena gejala ini mirip dengan masalah punggung lain atau karena disebabkan cedera, Moms perlu memastikannya dengan berkonsultasi ke dokter.

Mengatasi Skoliosis

mengatasi skoliosis.jpg
Foto: mengatasi skoliosis.jpg

Foto: norasjourneyearlyonsetcongenitalscoliosis.files.wordpress.com

Skoliosis jarang sekali terasa sakit, sehingga tidak memerlukan perawatan. Lengkungan kecil seringkali tidak disadari oleh anak maupun orang tua. Namun, anak yang lengkungan punggungnya besar perlu memakai alat penopang atau menjalani operasi.

“Hanya sekitar 30% anak yang memerlukan alat penopang, dan pasien yang memerlukan bedah persentasenya lebih kecil lagi – sekitar 10%,” jelas Paul Sponseller, MD, ahli ortopedi pediatrik di Amerika Serikat, seperti ditulis oleh website Johns Hopkins Medicine.

Baca Juga: 9 Cara Deteksi Skoliosis Pada Anak Sejak Dini

Tujuan penanganan skoliosis adalah menghentikan lengkungan bertambah parah dan untuk mencegah kelainan bentuk. Beberapa jenis perawatan di antaranya:

  • Observasi: jika lengkung kurang dari 250 atau anak sudah tumbuh sempurna. Sebab, lengkung tulang punggung seringkali melambat atau berhenti saat anak puber
  • Alat penopang: jika lengkung antara 250-450 dan anak masih bertumbuh. Alat penopang tidak ditujukan untuk memperbaiki skoliosis secara permanen, melainkan untuk memungkinkan anak tumbuh sebelum operasi dilakukan.
  • Operasi: jika lengkung di atas 450 dan alat penopang tidak menghentikan perkembangan lengkungan. Lengkungan parah yang tidak diperbaiki bisa memburuk sampai memengaruhi fungsi paru-paru. Operasi bisa meluruskan lengkungan secara signifikan. Namun, karena tindakan ini menyebabkan keterbatasan pergerakan tulang belakang secara permanen, anak yang menderita skoliosis tidak disarankan terlibat dalam olahraga kontak seperti sepak bola.

Tak perlu terlalu khawatir, Moms. Skoliosis adalah kondisi yang bisa diatasi jika didiagnosis sejak awal. Anak yang memakai alat penopang pun bisa hidup secara normal karena alat tersebut bisa dilepas-pasang.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.