Serba-serbi dan Cara Mengobati Cedera Hamstring yang Membuat Paha Sakit Luar Biasa!
Cedera hamstring adalah kondisi yang kerap terjadi ketika olahraga seperti atlet sepakbola, pelari, skater, dan pemain basket.
Kondisi ini juga bisa terjadi saat olahraga serupa yang melibatkan lari cepat dengan berhenti dan mulai secara tiba-tiba.
Biasanya, cedera ini terjadi ketika Moms meregangkan atau menarik salah satu otot hamstring, yakni kelompok 3 otot yang membentang di sepanjang bagian belakang paha.
Kelompok otot ini memungkinkan Moms untuk menekuk kaki dan lutut.
Mengutip Mayo Clinic, pada cedera hamstring yang parah, otot dapat robek atau bahkan terlepas dari sambungannya ke panggul atau tulang kering.
Cedera hamstring juga dapat memberikan rasa sakit yang sangat menyakitkan. Oleh karena itu, ketahui lebih lanjut mengenai cedera hamstring hingga cara mengatasinya.
Baca Juga: Cedera Lecutan, Gangguan pada Leher yang Terjadi saat Pergerakan Terlalu Cepat atau Kuat
Gejala Cedera Hamstring
Cedera hamstring biasanya menyebabkan rasa sakit yang tiba-tiba dan tajam di bagian belakang paha.
Ketika mengalami cedera, Moms mungkin juga merasakan sensasi "meletus" atau robek. Dalam beberapa jam, akan terjadi pembengkakan dan nyeri tekan.
Selain itu, bisa mengalami memar atau perubahan warna di sepanjang bagian belakang kaki, serta kelemahan otot atau ketidakmampuan untuk menopang beban pada kaki yang terkena.
Tingkat keparahan cedera ini dibagi menjadi 3 derajat yang disebutkan oleh dr. Christian Silas, Sp. OT (K), Dokter Spesialis Bedah Ortopedi Konsultan Sport Injury, RS Pondok Indah, Puri Indah.
Menurut dr. Christian, cedera hamstring dapat terjadi dalam berbagai tingkat keparahan. Tiga tingkat cedera hamstring adalah:
- Derajat 1 – tarikan atau ketegangan otot ringan
- Derajat 2 – robekan otot sebagian
- Derajat 3 – robekan otot lengkap.
Baca Juga: Cedera Otot: Gejala, Penyebab, dan Pertolongan Pertama untuk Mengatasinya
Cedera Otot atau Cedera Hamstring?
Cedera hamstring sering dikaitkan dengan cedera otot, ya Moms. Berikut penjelasan dari dr. Christian Silas.
Otot hamstring terdiri dari tiga otot yang berada di sepanjang bagian belakang paha dari pinggul hingga bawah lutut.
Otot-otot ini berfungsi untuk meluruskan kaki sehingga lurus ke belakang tubuh dan untuk menekuk lutut.
Otot hamstring tidak banyak digunakan saat berdiri atau berjalan, tetapi sangat aktif ketika melakukan aktivitas yang menekuk lutut, seperti berlari dan melompat.
"Jadi, cedera otot belum tentu cedera hamstring, tergantung di mana lokasi otot yang cedera," jelas dr. Christian Silas kepada Orami.
Cedera hamstring biasanya menyebabkan rasa sakit yang tiba-tiba dan tajam di bagian belakang paha.
"Penderita mungkin juga merasakan sensasi "meletup" atau robek. Pembengkakan dan nyeri biasanya timbul beberapa jam setelah terjadinya cedera," tambahnya.
Bisa juga terjadi memar atau perubahan warna di sepanjang bagian belakang kaki, serta kelemahan otot atau ketidakmampuan untuk membebani kaki yang cedera.
Baca Juga: Waspada Dislokasi Lutut, Ketahui Penanganan yang Tepat Ketika Mengalami Cedera Lutut
Penyebab Cedera Hamstring
Dikutip dari National Health Service, cedera hamstring sering terjadi selama gerakan yang tiba-tiba dan kuat, seperti berlari, menerjang, atau melompat yang meregangkan tendon atau otot.
"Cedera hamstring dapat terjadi ketika salah satu dari otot-otot hamstring meregang melampaui batasnya saat melakukan aktivitas fisik.
Cedera hamstring sering terjadi saat melakukan gerakan yang tiba-tiba dan kuat, seperti berlari cepat atau melompat yang meregangkan tendon atau otot," jelas dr. Christian Silas.
Kemudian, cedera berulang sering terjadi jika sebelumnya pernah cedera dan cedera tidak ditangani dengan tuntas.
Cedera juga bisa terjadi secara bertahap selama gerakan yang lebih lambat. Selain itu, cedera otot hamstring lebih mungkin terjdi ketika Moms tidak melakukan pemanasan sebelum berolahraga.
Perlu Moms ketahui, ada beberapa faktor risiko yang bisa meningkatkan terjadinya cedera, yakni:
- Pernah cedera hamstring sebelumnya
Menurut Strength and Conditioning Journal, cedera otot hamstring sangat lazim terjadi dan dapat menimbulkan tingkat cedera ulang yang tinggi.
Jadi, setelah Moms mengalami satu kali cedera hamstring, kemungkinan besar Moms akan mengalami cedera lainnya.
Terutama jika mencoba untuk melanjutkan aktivitas pada tingkat intensitas sebelum cedera dan sebelum otot memiliki waktu untuk pulih atau membangun kembali kekuatan.
- Fleksibilitas yang buruk
Jika tubuh Moms memiliki fleksibilitas yang buruk, otot-otot pun mungkin tidak dapat menahan kekuatan penuh dari tindakan yang diperlukan selama aktivitas atau olahraga tertentu.
- Ketidakseimbangan otot
Meskipun tidak semua ahli setuju, beberapa mengatakan bahwa ketidakseimbangan otot dapat menyebabkan cedera hamstring.
Ketika otot-otot di sepanjang bagian depan paha menjadi lebih kuat dan lebih berkembang daripada otot hamstring, Moms mungkin lebih mungkin untuk melukai otot hamstring.
Meski siapa pun dapat mengalami cedera ini, tetapi yang paling berisiko adalah:
- Atlet yang berpartisipasi dalam olahraga seperti sepak bola atau basket
- Pelari atau sprinter
- Penari
- Atlet yang lebih tua yang program latihan utamanya berjalan
- Atlet remaja yang masih dalam masa pertumbuhan. Hal ini karena tulang dan otot tidak tumbuh pada tingkat yang sama. Selama percepatan pertumbuhan, tulang anak mungkin tumbuh lebih cepat daripada otot. Tulang yang tumbuh dapat menarik otot dengan kencang. Lompatan, peregangan, atau benturan yang tiba-tiba akhirnya dapat merobek otot dari sambungannya ke tulang.
Baca Juga: Cedera ACL: Gejala, Penyebab, dan Pilihan Pengobatannya
Cara Pengobatan Cedera Hamstring
Melansir WebMD, cedera hamstring tingkat minor hingga sedang biasanya dapat sembuh dengan sendirinya.
Untuk mempercepat proses penyembuhan, berikut cara yang dapat dilakukan:
1. Mengistirahatkan Kaki
Hindari meletakkan beban pada kaki. Jika rasa sakit cederanya parah, seseorang mungkin perlu memakai kruk/crutches sampai sakitnya hilang.
Untuk mengetahui lebih jelas cara mengobati cedera hamstring, tanyakan kepada dokter atau terapis fisik jika diperlukan.
2. Mengompres Es Batu
Untuk mengurangi rasa sakit dan bengkak, bisa dengan mengompres es batu pada bagian paha yang alami cedera.
Lakukan selama 20-30 menit setiap 3 hingga 4 jam selama 2 hingga 3 hari, atau sampai rasa sakit cedera hamstring menghilang.
Namun, jangan mengoleskan es langsung ke kulit. Sebaiknya, gunakan handuk atau kain bersih sebagai pelapis es batu.
Baca Juga: Macam-Macam Cedera Olahraga yang Sering Terjadi, Hati-hati!
3. Balut Menggunakan Perban
Gunakan perban elastis dan balut bagian paha tempat cedera hamstring, untuk mengempeskan pembengkakan pada bagian tubuh yang cedera.
Jangan lupa untuk mengangkat kaki di atas bantal ketika sedang dalam posisi duduk atau berbaring sebagai tips untuk mengobati cedera hamstring.
Angkatlah kaki lebih tinggi dari jantung saat beristirahat untuk mengurangi pembengkakan.
4. Minum Obat Penghilang Rasa Sakit
Beberapa jenis obat yang dapat mengobati cedera hamstring adalah obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti ibuprofen (Advil, Motrin), atau naproxen (Aleve, Naprosyn), akan membantu mengatasi rasa sakit dan pembengkakan.
Namun, obat-obatan ini bisa memiliki efek samping, seperti peningkatan risiko perdarahan dan bisul.
Oleh arena itu, obat ini hanya dapat digunakan dalam jangka pendek. Jangan lupa untuk konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsinya, ya.
Baca Juga: Pengertian Doping dalam Olahraga Beserta Bahayanya
5. Melakukan Latihan Peregangan
Lakukan latihan peregangan dan penguatan jika dokter atau ahli terapi fisik menganjurkannya. Memperkuat bagian hamstring adalah salah satu cara mengurangi cedera hamstring.
Dalam kasus yang parah di mana otot robek, seseorang mungkin perlu dioperasi. Dokter bedah akan memperbaiki otot dan memasangnya kembali.
6. Penyembuhan Cedera Menurut Dokter
Tujuan awal pengobatan adalah untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan. Moms dapat melakukan hal-hal berikut:
- Beristirahatlah dari aktivitas berat agar cedera sembuh
- Gunakan tongkat atau kruk untuk menghindari beban penuh pada kaki yang cedera
- Kompres es beberapa kali sehari untuk menghilangkan rasa sakit dan mengurangi pembengkakan
- Balut area yang cedera dengan perban kompresi atau kenakan celana pendek kompresi untuk meminimalkan pembengkakan
- Beristirahatlah dengan kaki ditinggikan di atas ketinggian jantung jika memungkinkan
- Minum obat pereda nyeri untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan.
7. Informasi Penyembuhan Lainnya
Setelah nyeri dan pembengkakan awal akibat cedera hamstring mereda, Moms bisa latihan untuk meningkatkan kelenturan dan memperkuat otot hamstring.
"Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk pulih dari cedera hamstring atau robekan akan bergantung pada seberapa parah cederanya.
Tarikan atau ketegangan otot ringan (derajat 1) mungkin memerlukan beberapa hari untuk sembuh, sedangkan pemulihan dari robekan otot (derajat 2 atau 3) dapat memakan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan," ungkap dr. Christian Silas.
Jika otot sudah terlepas dari tempatnya terhubung ke panggul atau tulang kering, dokter spesialis bedah ortopedi konsultan sport injury dapat memasangnya kembali.
Robekan otot yang parah juga bisa diperbaiki. Perbaikan ini dapat dilakukan dengan tindakan bedah minimal invasive arthroscopy.
"Dokter akan membuat sayatan kecil untuk memasukkan kamera dan alat ke bagian yang akan diperbaiki.
Luka yang kecil dari tindakan ini dapat membuat proses pemulihan menjadi lebih cepat dibandingkan dengan tindakan pembedahan biasa," kata dr. Christian Silas.
Cedera hamstring dapat dicegah dengan melakukan program pengkondisian fisik secara menyeluruh.
Latihan peregangan dan penguatan secara teratur, serta melakukan pemanasan sebelum berolahraga juga dapat membantu mengurangi risiko cedera hamstring.
Baca Juga: Hati-hati, 6 Olahraga Ini Rawan Menimbulkan Cedera
Komplikasi Cedera Hamstring
Jika cedera hamstring sudah sembuh, tapi kembali melakukan aktivita fisik berat, maka bisa berisiko cedera kambuh.
"Dalam menentukan diagnosis, dokter spesialis bedah ortopedi konsultan sport injury akan melakukan wawancara dan pemeriksaan fisik.
Selama pemeriksaan fisik, dokter memeriksa pembengkakan dan titik-titik nyeri di sepanjang bagian belakang paha.
Lokasi dan intensitas rasa sakit, dapat membantu menentukan tingkat dan sifat kerusakannya," kata dr. Christian Silas.
Dokter juga akan menggerakkan kaki yang cedera ke berbagai posisi untuk membantu menentukan otot mana yang cedera dan melihat apakah Moms juga mengalami kerusakan ligamen atau tendon.
"Pada cedera hamstring yang parah, otot dapat robek atau bahkan terlepas dari tempatnya terhubung ke panggul atau tulang kering.
Terkadang sepotong kecil tulang dapat tercabut ketika terjadinya cedera (fraktur avulsi).
Pemeriksaan dengan X-Ray dapat melihat patah tulang yang tercabut (avulsi), sementara USG dan MRI dapat memvisualisasikan robekan pada otot dan tendon," tutup dr. Christian Silas.
Nah, itulah informasi lengkap mengenai cedera hamstring yang bisa Moms dan Dads ketahui, semoga bermanfaat!
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hamstring-injury/symptoms-causes/syc-20372985
- https://www.nhs.uk/conditions/hamstring-injury/
- https://www.webmd.com/fitness-exercise/hamstring-strain#1
- https://orthoinfo.aaos.org/en/diseases--conditions/hamstring-muscle-injuries
- https://journals.lww.com/nsca-scj/fulltext/2020/06000/hamstring_strain_injuries__incidence,_mechanisms,.5.aspx
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.