02 Maret 2024

Banyak Berkeringat, Benarkah Ciri-ciri Demam Akan Sembuh?

Cari tahu juga cara menurunkan demam berikut ini!

Konon, berkeringat saat suhu tubuh sedang tinggi termasuk ciri-ciri demam akan sembuh.

Apakah kabar tersebut dapat dibenarkan secara ilmiah?

Demam memang respons tubuh alami yang bertujuan untuk melawan infeksi.

Meski demikian, kenaikan suhu tubuh atau demam tetap saja menyebabkan rasa tidak nyaman untuk beraktivitas.

Kebanyakan demam biasanya hilang dengan sendirinya setelah 1 sampai 3 hari.

Namun, ada pula kasus demam yang terjadi terus-menerus atau sering berulang.

Lantas, terkait berkeringat yang konon ciri-ciri demam akan sembuh, apakah hal ini fakta atau hanya mitos belaka?

Cari tahu jawabannya dengan menyimak penjelasan berikut, ya, Moms!

Baca Juga: 25 Manfaat Berhenti Merokok yang Ajaib, Yuk Hidup Lebih Sehat!

Ciri-ciri Demam Akan Sembuh

Berkeringat karena Demam
Foto: Berkeringat karena Demam

Berkeringat bisa terjadi selama fase penurunan demam, yang oleh beberapa orang dianggap sebagai tanda bahwa demam akan sembuh.

Anggapan ini benar adanya karena berkeringat merupakan cara alami tubuh dalam menurunkan suhu.

“Ketika keringat menguap dari kulit Anda, tubuh Anda menjadi dingin. Ini adalah cara utama kita menurunkan suhu tubuh,” jelas Michele Olson, PhD, CSCS, seorang profesor klinis senior ilmu olahraga di Huntingdon College di Montgomery, Alabama.

Salah satu ciri-ciri demam akan sembuh yakni suhu tubuh yang mulai turun ke angka normal.

Kemudian, hal ini akan diikuti dengan tanda-tanda berikut.

  • Indra penciuman yang mulai kembali.
  • Hidung yang tersumbat kembali lega.
  • Batuk dan sakit tenggorokan menjadi lebih jarang.
  • Lendir hidung tampak lebih cair dan bening.
  • Tubuh mulai berenergi.

Oleh karena itu, keringat dapat membantu menurunkan suhu tubuh ketika panas atau demam, namun tidak secara langsung 'melindungi' dari kondisi demam itu sendiri.

Namun, apabila demam yang Moms alami disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, berkeringat bukanlah ciri-ciri demam akan sembuh.

Hal ini karena meski berkeringat, tubuh Moms yang demam tetap tidak bisa menyembuhkan infeksi virus. Jadi, tetap perlu perawatan medis.

Dalam Cochrane Database of Systematic Reviews pun disebutkan bahwa berkeringat saat sakit tidak dapat mengatasi demam akibat flu.

Berkeringat yang dimaksud sebagai ciri-ciri demam akan sembuh bisa Moms dapatkan dari berolahraga ringan.

Menurut Leeja Carter, PhD, asisten profesor olahraga dan psikologi olahraga di Long Island University di Brooklyn dan anggota E-Board dari Asosiasi Psikologi Olahraga Terapan, aktivitas fisik ringan saat demam baik untuk tubuh.

Pasalnya, aktivitas fisik memicu tubuh untuk mengeluarkan hormon endorfin.

Hormon endorfin yang dilepaskan bisa meningkatkan suasana hati sehingga Moms merasa lebih baik.

Meski demikian, tetap hindari aktivitas fisik atau olahraga berat yang bisa memperparah kondisi Moms saat demam, ya.

Baca Juga: 7 Langkah Germas, Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, Termasuk Rutin Periksa Kesehatan

Penyebab Lain Berkeringat saat Demam

Demam
Foto: Demam

Berkeringat memang menjadi salah satu ciri-ciri demam akan sembuh.

Namun, ada penyebab lain yang perlu Moms waspadai. Berikut penjelasannya:

1. Adanya Infeksi

Jika Moms atau keluarga mengalami keringat dingin lebih dari 2 hari, sebaiknya periksa ke dokter.

Sebab, salah satu penyebab keringat juga karena adanya infeksi yang ada pada tubuhnya seperti misalnya flu, radang tenggorokan, batuk dan pilek, bahkan penyakit seperti TBC.

Jadi awasilah kondisi tubuh dengan baik, jika kondisinya setelah pulih itu kembali sakit-sakitan dan disertai keringat, Moms bisa mencoba untuk menanyakan penyebabnya kepada dokter.

2. Dehidrasi

Berkeringat memang menjadi ciri-ciri demam akan sembuh karena masa pemulihan.

Selain masa pemulihan dan kemungkinan terjangkit sebuah infeksi, keringat yang dialami juga bisa disebabkan karena mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan.

Namun, penting untuk membedakan antara berkeringat karena demam dengan berkeringat yang disebabkan oleh dehidrasi, yang merupakan respon tubuh terhadap kekurangan cairan.

Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa anak mendapat cukup cairan, khususnya air putih, untuk mencegah dehidrasi, terutama saat demam.

3. Penurunan Tekanan Darah

Penyebab keringat setelah demam adalah bisa jadi mengalami penurunan tekanan darah.

Kondisi ini biasanya ditambah dengan gejala lain, seperti mudah mengantuk, muka yang pucat, mual dan muntah, bahkan bisa saja mengalami pingsan atau lemas.

4. Reaksi Obat

Konsumsi obat-obatan tertentu untuk demam atau infeksi bisa memicu efek samping, salah satunya adalah berkeringat.

Hal ini terjadi karena obat tersebut mungkin mempengaruhi sistem pengaturan suhu otak atau metabolisme, yang dapat mengakibatkan naiknya suhu tubuh dan keringat.

Berkeringat yang berlebihan setelah minum obat tertentu dapat menandakan adanya efek samping atau alergi.

Oleh karena itu, penting bagi Moms untuk berkonsultasi dengan dokter jika hal ini terjadi, untuk memastikan diagnosis yang akurat dan mendapatkan penanganan yang sesuai.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Judul Serial Loli Anime, Imut dan Menggemaskan!

Cara Menurunkan Demam

Usai mengetahui salah satu ciri-ciri demam akan sembuh, Moms juga perlu mengetahui cara menurunkan suhu tubuh dengan menerapkan beberapa tips berikut.

1. Pastikan Tetap Terhidrasi

Minum Air Putih
Foto: Minum Air Putih (india.com)

Hal yang paling penting untuk dilakukan saat Moms demam, yaitu pastikan tubuh tetap terhidrasi dengan memenuhi kebutuhan cairan.

Apalagi, jika saat demam Moms mengeluarkan banyak cairan melalui keringat sehingga rentan dehidrasi.

Oleh sebab itu, cobalah untuk minum sebanyak yang Moms bisa ketika demam untuk mengisi kembali cairan yang hilang.

Selain air putih, beberapa jenis cairan berikut dapat membantu:

  • Jus
  • Minuman olahraga
  • Kaldu
  • Sup
  • Teh tanpa kafein

Sementara untuk bayi dan balita, Moms bisa memberikan mereka cairan elektrolit yang diformulasikan khusus.

2. Istirahat Cukup

Ketika demam melanda, usahakan untuk beristirahat dengan cukup sehingga tubuh Moms lekas pulih.

Moms bisa beristirahat dengan tidur dan menghindari aktivitas fisik yang berat.

Pastikan Moms mendapatkan tidur selama 8-9 jam setiap malamnya.

Tunda dahulu aktivitas yang mengeluarkan banyak energi.

Usahakan juga untuk tidak berolahraga berat terlebih dahulu karena hal tersebut bisa membuat suhu tubuh semakin meningkat.

Baca Juga: 25 Manfaat Berhenti Merokok yang Ajaib, Yuk Hidup Lebih Sehat!

3. Kompres Air Dingin

Kompres Air Dingin
Foto: Kompres Air Dingin (Freepik.com/bearfotos)

Cara menurunkan suhu tubuh ketika demam berikutnya, yaitu dengan kompres air dingin.

Untuk membuat kompres dingin:

  • Pilih handuk yang cukup besar untuk menutupi kepala
  • Basahi handuk dengan air dingin
  • Peras handuk hingga lembap, tidak menetes
  • Letakkan handuk di kulkas sebentar hingga dingin
  • Bungkus handuk dingin di sekitar kepala

Jika sensasi handuk lembap tidak nyaman, letakkan handuk dalam tas kompres.

4. Mandi Air Hangat

Moms juga bisa mandi air hangat untuk menurunkan suhu tubuh ketika demam.

Hal ini karena jika Moms mandi air dingin bisa menyebabkan menggigil yang sebenarnya dapat meningkatkan suhu internal tubuh.

Mandi dengan suhu yang nyaman akan membantu Moms lebih rileks dan juga bisa menurunkan demam.

Untuk bayi dan anak-anak, Moms bisa mengganti sesi mandi dengan meletakkan waslap hangat di dahi anak untuk membantu meredakan demam mereka.

Baca Juga: Rumus VLOOKUP Excel dan Cara Menggunakannya untuk Pemula, Catat!

5. Minum Obat

Minum Obat
Foto: Minum Obat (Shutterstock.com)

Ada banyak pilihan obat demam tanpa resep yang dijual bebas.

Moms bisa mengonsumsi salah satu di antaranya untuk meredakan demam.

Beberapa obat untuk menurunkan demam, yakni:

Selain dapat menurunkan suhu tubuh, obat tersebut juga akan mengurangi rasa tidak nyaman yang ditimbulkan ketika demam.

Namun, Moms tidak boleh memberikan aspirin kepada anak-anak. Ini dapat sangat meningkatkan risiko sindrom Reye, suatu kondisi yang jarang tetapi sangat serius.

Jangan mengonsumsi obat tersebut lebih dari yang direkomendasikan oleh aturan pakai pada kemasan.

Pasalnya, penggunaan berlebihan bisa menyebabkan pendarahan lambung, kerusakan hati, atau masalah ginjal.

Catat juga waktu saat minum obat sehingga dapat memastikan bahwa Moms tidak minum terlalu banyak dalam periode 24 jam.

6. Olahraga

Moms mungkin mengira bahwa orang yang sedang sakit pantang melakukan olahraga.

Faktanya, selain bikin berkeringat, aktivitas fisik satu ini justru dapat membantu meningkatkan sistem imun tubuh.

Sistem imun yang meningkat ini tentu akan membantu mempercepat pemulihan.

Meski begitu olahraga saat sakit harus dilakukan dengan hati-hati.

Mengingat tubuh sedang tidak bugar seperti biasanya, sebaiknya Moms tidak melakukan aktivitas fisik yang terlalu berat.

Pilihlah olahraga yang ringan-ringan saja, seperti yoga, pilates, atau jalan santai.

7. Minum Air Kelapa

Air Kelapa
Foto: Air Kelapa

Melansir International Journal of Pharmaceutical Sciences Review and Research, air kelapa mengandung berbagai vitamin, mineral, dan elektrolit.

Kandungan tersebut membantu Moms untuk lebih segar dan berenergi ketika tubuh lemas karena suhu tubuh yang naik.

Air kelapa segar menjadi pilihan yang baik urunkan demam secara alami dibandingkan air kelapa kemasan.

Apabila membeli produk kemasan, perhatikan dengan saksama label komposisinya, terutama kandungan gula.

Alternatifnya, Moms bisa minum teh herbal hangat racikan sendiri untuk menurunkan demam secara alami.

Seduh teh tawar bersama potongan jahe, sereh, atau irisan lemon, dan madu untuk menambah rasanya.

Baca Juga: 7 Langkah Germas, Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, Termasuk Rutin Periksa Kesehatan

Kapan Harus ke Dokter?

Jika cara di atas tak kunjung membuat demam reda, sebaiknya Moms segera konsultasi ke dokter untuk perawatan yang tepat.

Berikut beberapa kondisi yang sebaiknya Moms waspadai saat demam.

1. Bayi dan Balita

Bayi Demam
Foto: Bayi Demam (Orami Photo Stocks)

Segera hubungi dokter jika bayi dan balita mengalami gejala di bawah saat demam:

  • Bayi berusia 3 bulan atau lebih muda memiliki suhu rektal 38 °C atau lebih tinggi.
  • Bayi antara 3 dan 6 bulan memiliki suhu rektal hingga 39 °C disertai dengan lekas marah atau lesu.
  • Bayi antara 3 dan 6 bulan memiliki suhu dubur di atas 39 °C.
  • Balita antara 6 dan 24 bulan memiliki suhu di atas 39 °C dengan gejala lain, seperti batuk atau diare.
  • Balita antara 6 dan 24 bulan dengan suhu rektal di atas 39 °C selama lebih dari 1 hari, bahkan tanpa gejala lain, harus diperiksakan ke dokter.

2. Anak-Anak

Anak Demam
Foto: Anak Demam (Orami Photo Stocks)

Moms tidak perlu terlalu khawatir jika anak-anak demam rendah dan minum cairan, bermain, atau merespons secara normal.

Namun sebaiknya, hubungi dokter bila demamnya sudah berlangsung lebih dari 3 hari atau disertai dengan:

3. Orang Dewasa

Orang Dewasa Demam
Foto: Orang Dewasa Demam (patientpop.com)

Moms atau Dads harus menghubungi dokter jika mengalami demam 39°C atau lebih tinggi dan jika memiliki salah satu gejala di bawah ini:

  • Sakit perut
  • Sakit dada
  • Kejang
  • Batuk darah
  • Sensitivitas cahaya
  • Kebingungan mental
  • Nyeri saat buang air kecil
  • Sakit kepala parah
  • Sesak napas
  • Leher kaku atau sakit saat memiringkan kepala ke depan
  • Ruam kulit yang tidak biasa
  • Muntah

Baca Juga: Ibu Demam Bolehkah Menyusui? Ini Jawabannya Menurut Ahli

Kini Moms sudah tahu fakta terkait ciri-ciri demam akan sembuh dan tips menurunkan suhu tubuh, bukan?

Jika demam berlanjut lebih dari 3 hari atau tidak membaik dengan pengobatan, segera konsultasikan dengan dokter.

  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/28849871/
  • https://www.researchgate.net/publication/353603073_An_Overview_on_Coconut_Water_As_A_Multipurpose_Nutrition
  • https://www.womenshealthmag.com/health/a27662368/sweating-out-a-cold/
  • https://www.healthline.com/health/viral-fever-home-remedies
  • https://www.healthline.com/health/sweating-out-a-fever
  • https://www.verywellhealth.com/safe-ways-to-treat-a-fever-4023633

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.