Ciri Fisik Cerebral Palsy Pada Bayi dan Cara Mengobatinya
Mengetahui ciri fisik Cerebral Palsy (CP) pada bayi sangat penting bagi para orang tua.
Dilansir dari CDC, Cerebral Palsy adalah kelainan otak yang mempengaruhi kemampuan bergerak, masalah kognitif dan sensorik, serta epilepsi.
Cerebral berkaitan dengan otak, semetara Palsy berarti kelemahan atau masalah pada otot.
CP disebabkan oleh perkembangan otak yang tidak normal atau kerusakan pada otak yang sedang berkembang, yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mengendalikan ototnya.
Meskipun semua bayi berisiko mengalami kelainan ini, risikonya jauh lebih tinggi pada bayi yang terlahir prematur.
Ada sekitar 100 dari 1.000 bayi di dunia yang lahir pada usia kehamilan kurang dari 28 minggu dan berisiko menderita CP.
Semakin dini bayi lahir, semakin tinggi pula risikonya.
Lalu, seperti apa ciri fisik cerebral palsy?
Baca Juga: 9 Obat Sakit Perut Bayi Alami yang Perlu Moms Tahu!
Apa Itu Cerebral Palsy?
Cerebral Palsy adalah kelainan atau cacat fisik yang mempengaruhi pergerakan dan postur tubuh.
Dengan kata lain, cerebral palsy merupakan istilah umum yang mengacu pada sekelompok kelainan yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk bergerak.
Hal tersebut disebabkan kerusakan otak yang berkembang selama kehamilan atau sesaat setelah kelahiran bayi.
Pada kebanyakan kasus, cedera otak yang menyebabkan CP terjadi selama masa kehamilan. Artinya bayi mengalami CP sejak masih berada di dalam kandungan.
Cerebral palsy mempengaruhi penderitanya dengan cara yang berbeda dan bisa mempengaruhi pergerakan tubuh, pengendalian otot, koordinasi otot, tonus otot, refleks, postur dan keseimbangan tubuh.
Meskipun CP merupakan kondisi yang diderita seumur hidup atau permanen, beberapa gejala CP bisa membaik atau memburuk seiring waktu.
Penderita CP mungkin juga mengalami gangguan belajar, visual, pendengaran, berbicara hingga mengalami epilepsi.
Selain itu, anak penderita CP akan mengalami hemiplegia, menyebabkan sebagian tubuhnya tidak bisa digerakkan hingga membutuhkan bantuan orang lain untuk bergerak merupakan tanda-tanda umum dari CP.
Sekitar 40 persen penderita CP dinyatakan mengalami hemiplegia.
Mengingat CP berhubungan dengan perkembangan motorik bayi. Maka dari itu, jika Moms mencurigai adanya keterlambatan tumbuh kembang Si Kecil selama ini.
Khususnya, yang berhubungan dengan motorik merupakan hal yang janggal, segera konsultasikan dengan dokter.
Meski tidak menutup kemungkinan keterlambatan tumbuh kembang motorik Si Kecil merupakan kondisi normal.
Namun, bisa jadi sebaliknya yakni mungkin saja buah hati Moms memiliki CP.
Baca Juga: 9 Bahaya Duduk Terlalu Lama, Bisa Bikin Sakit Punggung dan Leher, hingga Berisiko Sakit Jantung!
Mengapa Bayi Prematur Lebih Berisiko Mengalami Cerebral Palsy?
Kelahiran prematur yang terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu, merupakan faktor risiko pengembangan berbagai kondisi medis pada bayi, termasuk Cerebral Palsy.
Dilansir dari Cerebral Palsy Guidance, bayi yang lahir prematur berpotensi memiliki masalah pernapasan, masalah jantung, kesulitan mengontrol suhu tubuh, masalah pencernaan, dan komplikasi sistem kekebalan tubuh.
Tubuh dan sistem saraf bayi prematur masih belum sepenuhnya berkembang sehingga dapat menyebabkan komplikasi seperti halnya masalah pernapasan.
Selain itu, rahim ibu berfungsi untuk melindungi janin dari infeksi dan berbagai kelainan. Di mana kelahiran prematur membuat bayi kehilangan perlindungan tersebut.
Oleh karenanya, banyak bayi prematur yang harus dirawat secara intensif di NICU.
Meskipun bayi prematur tidak selalu mengalami CP dan gangguan kesehatan lainnya, hampir setengah dari anak-anak yang mengembangkan CP terlahir secara prematur.
Banyak kondisi neurologis dan penyebab yang menghubungkan antara kelahiran prematur dan CP, seperti leukomalacia periventricular (PVL).
Bayi prematur juga memiliki risiko infeksi yang tinggi, faktor risiko lain yang berkaitan dengan Cerebral Palsy.
Baca Juga: 7 Manfaat Daun Korejat, Termasuk untuk Obat Sakit Mata, Sakit Gigi, dan Sakit Tenggorokan
Gejala Dini Cerebral Palsy pada Bayi Prematur
Seperti apa ciri fisik cerebral palsy?
Gejala dini CP pada bayi prematur memang agak sulit untuk didiagnosis.
“Agak sulit bagi orang tua untuk mengenali gejala dini Cerebral Palsy. Tetapi menurut saya yang paling mudah untuk mengetahuinya adalah saat bayi tidak mencapai tonggak perkembangannya. Hal-hal seperti bayi belum bisa duduk sendiri hingga usia 7 bulan atau masih belum bisa berjalan pada usia 12 – 15 bulan,” kata dokter anak Alexa Craig. MD., seperti dilansir dari Mainehealth.com.
Beberapa ciri fisik Cerebral Palsy lainnya pada bayi prematur antara lain:
- Kelemahan otot (bayi tampak lunglai ketika diangkat atau digendong).
- Tidak dapat mengangkat kepalanya sendiri ketika tengkurap atau dalam posisi duduk yang didukung.
- Kejang otot atau tampak kaku.
- Kontrol otot, postur, dan refleks yang buruk.
- Kesulitan makan atau menelan.
- Lebih suka menggunakan satu sisi tubuhnya..
Baca Juga: 15 Keistimewaan Bayi Prematur yang Perlu Moms Ketahui
Kapan Gejala Cerebral Palsy pada Bayi Prematur Didiagnosis?
Cerebral Palsy adalah kelainan yang kompleks dan proses diagnosis yang perlu dilakukan tidaklah mudah. Dengan begitu, waktu diagnosis resmi juga sangat bervariasi.
Mengutip Research.cerebralpalsy.org.au, bayi prematur yang lahir sangat dini biasanya diawasi dengan cermat dan mungkin menjalani pemindaian MRI dini.
MRI dapat menunjukkan adanya cedera otak, tetapi pada tahap ini masih dianggap terlalu dini untuk memprediksi dampaknya. Apakah mengarah pada CP atau kondisi medis lainnya.
Selanjutnya, dokter akan mengamati perkembangan gerakan bayi (General Movement Assessment) sejak lahir hingga usia 5 bulan.
Ini adalah predikator kuat CP, terutama ketika ada perubahan tertentu pada otak yang terlihat pada pemeriksaan MRI.
Namun, pada tahap ini masih belum dapat memprediksi tingkat keparahan CP.
Jika hasil General Movement Assessment menunjukkan bahwa bayi berisiko mengalami CP, maka intervensi dapat dimulai sedini mungkin.
Bayi prematur memang memiliki risiko tinggi mengalami CP dan tanda-tandanya tidak mudah dikenali secara kasat mata.
Namun, perkembangan teknologi dalam bidang kesehatan sekarang ini sudah sangat canggih untuk membantu dokter melakukan diagnosis dan penanganan. P
astikan Moms selalu berkonsultasi dengan dokter mengenai perkembangan si kecil.
Baca Juga: 4 Cara Menambah Berat Badan Bayi Prematur, Salah Satunya dengan Memberi ASI yang Cukup!
Ciri Fisik Cerebral Palsy Secara Umum
Mau tahu ciri fisik cerebral palsy?
Dilansir dari CDC, ciri fisik Cerebral Palsy dapat bervariasi karena adanya jenis dan tingkat kecacatan yang berbeda.
Ciri utama CP adalah adanya keterlambatan perkembangan motorik anak untuk melakukan beberapa gerakan seperti berguling, duduk, berdiri, atau berjalan.
Berikut beberapa ciri fisik Cerebral Palsy yang mungkin terjadi pada anak berdasarkan usianya.
Gejala Pada Bayi Berusia Kurang dari 6 Bulan
- Kesulitan mengangkat kepala dalam posisi berbaring.
- Tubuhnya terasa kaku.
- Tubuh bayi terlihat terkulai.
- Ketika dipegang atau digendong, Si Kecil terus-menerus bertindak seolah-olah ingin mendorong punggungnya menjauh dari Moms.
- Ketika diangkat, kakinya menjadi kaku dan membentuk posisi menyilang atau menggunting.
Gejala Pada Bayi Berusia Lebih dari 6 Bulan
- Si Kecil tidak dapat berguling ke dua arah.
- Tidak bisa menyatukan tangannya.
- Kesulitan mengangkat tangan ke atas mulut.
- Mengulurkan salah satu tangannya dan mengepalkan tangannya yang lain.
Gejala Pada Bayi Berusia Lebih dari 10 Bulan
- Merangkak dengan posisi miring, mendorong tubuh dengan satu tangan dan kaki sambil menyeret tangan dan kaki yang lainnya.
- Tidak dapat merangkak dengan sempurna dan terus berputar-putar di posisi duduknya.
Baca Juga: Perkembangan Bayi 10 Bulan dan Stimulasinya
Cara Mengobati Cerebral Palsy
Setelah mengetahui ciri fisik cerebral palsy, coba ketahui juga cara mengobatinya.
Dilansir dari Mayo Clinic, bayi yang menderita CP mungkin membutuhkan perawaran atau terapi seumur hidup.
Perawatan penderita CP akan melibatkan dokter anak atau spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi (fisiatris), ahli saraf anak, dan mungkin melibatkan terapis dan spesialis kesehatan mental.
Tidak ada obat untuk menyembuhkan Cerebral Palsy. Namun, ada banyak pilihan perawatan yang dapat membantu meningkatkan fungsi motorik anak.
Perawatan yang diambil tergantung pada gejala dan tingkat keparahannya, serta dapat berubah seiring waktu.
Beberapa jenis terapi yang bisa dilakukan adalah terapi fisik, terapi okupasi, terapi bicara, dan terapi rekreatif.
Sementara itu, pemberian obat hanya untuk mengurangi sesak otot, meningkatkan kemampuan fungsional, mengurangi rasa sakit, dan mengatasi kejang atau gejala CP lainnya.
Demikian penjelasan seputar ciri fisik Cerebral Palsy hingga cara penanganannya. Yuk, segera periksakan kondisi Si Kecil jika mengalami gejala yang abnormal, Moms!
- https://www.cdc.gov/ncbddd/cp/facts.html
- https://www.cerebralpalsy.org/about-cerebral-palsy/risk-factors/premature-birth
- https://www.verywellhealth.com/what-is-cerebral-palsy-2748620
- https://www.cerebralpalsyguidance.com/cerebral-palsy/risk-factors/premature-birth/
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cerebral-palsy/diagnosis-treatment/drc-20354005
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.