Apa Itu Growth Spurt Pada Bayi dan Ciri-cirinya?
Apakah Moms sadar selama pertumbuhan, Si Kecil yang disusui secara mendadak menyusui lebih sering dibanding biasanya dan bertindak lebih rewel juga daripada kesehariannya.
Kemungkinan Si Kecil tengah mengalami lonjakan pertumbuhan atau biasa juga disebut sebagai growth spurt.
Menurut Mayo Clinic, rata-rata bayi tumbuh satu setengah inci menjadi satu inci setiap bulan dalam enam bulan pertama dan memperoleh lima hingga tujuh ons setiap minggu dalam enam bulan pertama.
Dia akan menggandakan berat lahirnya dengan tanda lima bulan dan tiga kali lipat berat pada saat ulang tahun pertamanya bergulir.
Jadi, bisa dikatakan bahwa growth spurt pada bayi adalah periode waktu yang singkat ketika Si Kecil benar-benar menaikkan berat badan dan menambah tinggi.
Menurut asisten professor pediatric di Columbia University Medical Center, Clare Bush, MD, kejadian growth spurt pada bayi ini pun berbeda tiap anak sehingga tidak bisa menentukan kapan akan terjadinya.
Baca Juga: 5 Tips Menyusui Bayi dengan Puting Terbalik
Kapan Growth Spurt Pada Bayi Terjadi?
Moms, walaupun setiap bayi berbeda, ada waktu growth spurt yang cenderung diketahui saat Si Kecil baru lahir.
"Growth spurt pada bayi pertama terjadi sekitar 7 hingga 10 hari setelah kelahiran, tepat saat persiapa ASI ibu disusui dan sebagian bayi akhirnya menambah berat badannya,” ujar dokter anak, Lisa M.Asta, MD.
“Yang kedua terjadi antara 2 dan 6 minggu, setelah itu bayi mungkin mengalami lebih banyak growth spurt pada usia 3,6, dan 9 bulan,” tambahnya.
Di samping itu, ada juga tiga jenis perubahan paling umum mengetahui Si Kecil tengah growth spurt, yaitu:
1. Bangun Sepanjang Malam atau Kebalikannya
Pada hari sebelum growth spurt, beberapa bayi akan tidur lebih lama dari biasanya.
"Ada perubahan fisiologis penting yang terjadi selama tidur yang penting untuk pertumbuhan,” kata dokter anak dan asisten professor klinis di sekolah kedokteran Universitas Calgary, Peter Nieman.
Ada baiknya, Moms tidak membangunkannya untuk disusui kecuali dalam minggu pertama dan biasanya disarankan oleh penyedia perawatan rumah sakit.
"Si Kecil butuh istirahat, dan dia akan menebus susu atau susu formula yang dia lewatkan dalam sesi menyusui berikutnya,” katanya.
2. Si Kecil Terus Kelaparan
Secara mendadak, Moms akan melihat Si Kecil terus-terusan menyusui. Sehingga, Moms pun khawatir bila lewat ASI apakah tubuh akan mengimbangi nafsu makannya. Bila khawatir, Moms bisa menghubungi dokter.
Tapi, ketika growth spurt pada bayi terjadi, Moms diminta untuk minum banyak cairan serta meminta bantuan keluarga atau pasangan untuk mempersiapkan hal yang tidak dapat dilakukan hingga momen tersebut dilewati.
Sedangkan, Jika Moms menggunakan formula, tidak ada salahnya meningkatkan jumlah yang diberikan secara bertahap sesuai dengan konfirmasi pihak dokter.
"Jika bayi Anda mulai muntah-muntah lebih dari biasanya, mungkin ia terlalu banyak makan,” ujar Nieman.
Baca Juga: Penyakit Kuning Pada Bayi Baru Lahir dan Penanganannya
3. Si Kecil Menjadi Lebih Rewel
Sering rewel bisa menjadi normal selama beberapa hari ketika growth spurt pada bayi.
"Ini mungkin tampak agak dramatis pada saat itu, tetapi itu tidak berlangsung lama, dan bayi akan tenang setelah percepatan pertumbuhan mereka," ujar dokter dan penelitian pertumbuhan di Emory University di Atlanta, Michelle Lampl.
Baiknya, Moms melakukan banyak pelukan untuk membantu menenangkannya.
Baca Juga: Ini Dia Posisi Tidur Ibu Hamil yang Paling Baik
Cara Mengatasi Growth Spurt
Jadi, Moms kini sudah mengenali tanda-tanda growth spurt pada bayi. Sehingga, sebelum Moms mengacung-acungkan botol dan payudara, cari isyarat kelaparan seperti rooting untuk payudara atau botol, dan berikan respon yang sesuai.
“Ingat, ketika bayi memalingkan kepala mereka dari payudara atau botol, itu mereka sudah selesai. Namun beberapa orang tua terus mencoba untuk membuat mereka menghabiskan botol dan itu bukan perilaku yang baik,” kata Kepala pediatric umum di Penn State Childrens Hospital, Ian M. Paul.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.