5 Dampak Corona ke Perokok yang Jauh Lebih Parah dari Non-perokok
Perokok menjadi salah satu kelompok yang rentan terinfeksi Covid-19. Kontaminasi dari tangan ke mulut ketika merokok dan risiko penyerangan Covid-19 pada paru-paru hingga pernapasan mengakibatkan risiko yang lebih besar bagi para perokok aktif.
Itulah sebabnya pemerintah bersama tenaga medis menganjurkan untuk menghentikan kebiasaan merokok khususnya selama masa pandemi Covid-19 untuk imunitas dan kesehatan yang lebih baik.
Baca Juga: 4 Dampak Buruk Jika Ibu Hamil Menjadi Perokok Pasif
Perokok Lebih Rentan Terinfeksi Covid-19
Foto: Orami Photo Stocks
WHO menyebutkan bahwa perokok tembakau berisiko lebih tinggi terkena Covid-19 dibandingkan mereka yang tidak merokok.
Hal ini dikarenakan merokok berkontak langsung dengan tangan dan jari, yang mana dalam hal ini perokok lebih mudah terkontaminasi Covid-19 terlebih mengingat bahwa penularan virus terjadi dari tangan ke mulut.
Tak hanya perokok tembakau, perokok waterpipers atau shisha, rokok elektrik atau vape, dan hookah juga rentan terkontaminasi karena menggunakan selang yang jika tidak higienis bisa menyebarkan penularan Covid-19.
Baca Juga: Mengenal Penyakit Buerger yang Sering Diderita Perokok
Dampak yang Ditimbulkan Perokok Apabila Terinfeksi Virus Corona
Ada beberapa dampak berbahaya lainnya yang mengintai perokok apabila tidak segera menghentikan kebiasaan buruk tersebut selama pandemi Covid-19.
1. Pneumonia
Foto: Orami Photo Stocks
Pneumonia merupakan infeksi paru-paru yang terjadi akibat peradangan pada kantung udara. Penyakit ini menyebabkan kesulitan saat bernapas karena pasokan oksigen dalam darah menurun.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sussan TE, Gajghate S, Thimmulappa RK, berjudul Exposure to electronic cigarettes impairs pulmonary anti-bacterial and anti-viral defenses in a mouse model, dijelaskan bahwa paparan asap rokok menurunkan angka harapan hidup dan meningkatkan risiko penyakit pneumonia.
Rokok eletronik atau vape, rokok tembakau, hingga shisha terbukti meningkatkan infeksi paru-paru pada perokok.
2. Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS)
Foto: Orami Photo Stocks
ARDS adalah gejala lain yang ditimbulkan akibat infeksi Covid-19.
Dalam penelitian yang dipublikasikan oleh National Library of Medicine berjudul Lung Microbiota Is Related to Smoking Status and to Development of Acute Respiratory Distress Syndrome in Critically Ill Trauma Patients dijelaskan bahwa merokok berkaitan dengan meningkatnya sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS) pada mereka dan bisa berkembang menjadi infeksi yang lebih parah.
Kondisi ini terjadi setelah pasien positif Corona mengalami pneumonia.
3. Imunitas Menurun
Foto: Orami Photo Stocks
Penelitian yang dilakukan oleh Stanton A. Glantz, PhD berjudul Reduce your risk of serious lung disease caused by corona virus by quitting smoking and vaping menyebut bahwa paparan terhadap vape atau rokok eletrik dan rokok tembakau juga secara luas bisa mengurangi sistem kekebalan tubuh dan fungsi imun yang bisa membahayakan bagi perokok aktif.
Padahal imun tubuh yang kuat adalah salah satu cara untuk mencegah penularan infeksi Covid-19.
Selaras dengan penjelasan itu, WHO mengatakan bahwa merokok dapat mengurangi kapasitas paru-paru dan meningkatkan infeksi pada pernapasan.
Sedangkan Covid-19 merupakan virus yang menyerang paru-paru penderitanya.
Dalam hal ini, merokok merusak fungsi paru-paru dan menurunkan imunitas tubuh sehingga membuat tubuh lebih sulit melawan Covid-19 dan penyakit pernapasan lainnya yang dapat menyebabkan kematian.
Baca Juga: Perokok Pasif Berisiko Tinggi Mengalami Infertilitas, Bagaimana Bisa?
4. Menjadi 'Pintu Masuk' bagi Reseptor ACE2
Foto: Orami Photo Stocks
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Universitas Gajah Mada terkait Reseptor ACE2, disebutkan bahwa reseptor ACE2 merupakan enzim yang menempel pada permukaan luar di beberapa organ tubuh manusia seperti paru-paru, arteri, jantung, ginjal, hingga usus.
ACE2 ini memiliki ikatan kuat dengan virus SARS-CoV atau Covid-19 yang mana reseptor ini mempermudah Covid-19 menyebar dan menular dari manusia ke manusia.
Pada perokok yang mengidap penyakit paru-paru, reseptor ACE2 ini ditemukan lebih banyak pada bagian saluran pernapasan bawah.
Tak terkecuali perokok elektronik seperti vape dan shisha sehingga lebih mudah terserang Covid-19.
5. Komorbid
Foto: Orami Photo Stocks
Komorbid atau penyakit penyerta atau penyakit lain yang diidap pasien selain penyakit utama. Dalam hal ini, perokok yang positif Covid-19 bisa dengan mudah terserang komorbid dan komplikasi yang mana menyebabkan risiko infeksi dan kematian yang lebih tinggi.
Itulah lima dampak penyakit yang disebabkan oleh perokok di tengah pandemi Covid-19. Bertahan untuk tidak merokok demi kesehatan diri dan keluarga jauh lebih bijak ketimbang mengikuti ego untuk merokok di tengah wabah Covid-19 yang mana tak hanya membahayakan diri sendiri namun juga keluarga dan orang sekitar.
Diharapkan Moms dan Dads bisa saling mengingatkan untuk tidak merokok terlebih ketika penyebaran Covid-19 belum bisa dihentikan.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.