Dampak MPASI Instan Pouch Bagi Perkembangan Si Kecil
MPASI bayi dalam kemasan pouch alias kantong tampak menjadi solusi bagi Moms yang juga sibuk bekerja.
Banyaknya varian rasa juga dianggap akan mengurangi rasa bosan pada bayi.
Makanan ini tampaknya menawarkan kombinasi sempurna, karena mengandung puree buah dan sayur, seringkali yang organik tanpa tambahan gula.
Moms dapat memberikannya pada Si Kecil dan bayi dapat menyedot makanannya sendiri tanpa perlu berhenti untuk menyuapkan makanan dan tidak membutuhkan seperangkat alat makan seperti mangkuk, bib dan sendok yang akan menghabiskan waktu.
Baca Juga: Kenalkan Santan dengan 5 Menu MPASI Santan untuk Bayi
Dampak MPASI Instan Bayi Bentuk Pouch
Foto: borncute.com
Namun ternyata, MPASI instan berbentuk pouch malah akan memberikan efek negatif pada perkembangan makan bayi. Kenapa begitu?
1. Membangun Kebiasaan Ngemil
Kemasannya yang praktis akan memudahkan Moms memberikannya pada Si Kecil, bahkan tanpa perlu diawasi. Tapi, hal ini akan menjadi alasan bayi mulai yang buruk dan bayi akan makan berlebihan.
Saat terlalu sering diberikan, MPASI instan kemasan pouch akan membuat perkembangan oral bayi tidak berjalan semestinya.
Padahal seharusnya bayi belajar mengunyah dan menelan makanan lunak yang akan membantu dalam berbicara, bayi juga harus merasakan beragam tekstur makanan yang akan membantu mengembangkan selera agar tidak menjadi picky eater.
"Orang tua merasa yakin bahwa anak-anak mendapatkan nutrisi buah dan sayuran. Tapi ketika semuanya tercampur dalam kantong, hal ini kurang baik dalam jangka panjang. Anak-anak perlu merasakan makanan dalam bentuk utuh yang akan disukai nanti," kata Dr. Natalie Muth, seorang dokter anak dan juru bicara untuk American Academy of Pediatrics (AAP), dilansir dari New York Times.
Bahan utama dalam kebanyakan makanan instan bayi di pouch adalah makanan manis seperti apel atau pir. Itu bisa jadi kebiasaan yang tidak baik.
Karena saat bayi kenyang karena ngemil, dia tidak bisa mengidentifikasi rasa lapar dan melewatkan waktu makan.
"Lalu anak itu benar-benar mengesampingkan isyarat tubuh mereka sendiri untuk rasa lapar dan kenyang," tambahnya.
Melanie Potock, spesialis makan anak di Longmont, Colorado, dan penulis Adventures in Veggieland menambahkan, jangan sampai hanya orang tua yang mendapatkan kemudahan.
"Sama seperti cangkir sippy, MPASI instan pouch dibuat untuk kenyamanan orang tua, bukan untuk perkembangan mulut anak," kata Melanie.
Makan bukan hanya memberikan rasa kenyang, tapi juga merupakan proses perkembangan, seperti halnya belajar merangkak, berjalan, berlari. “Jangan lakukan apa pun yang akan menghambat mereka dalam pengembangan makan," jelasnya.
Baca Juga: Bisa Sebabkan Obesitas, Ini Bahaya MPASI Dini Pada Bayi
2. Risiko Gangguan Makan
Dalam beberapa tahun pertama kehidupan, makan seharusnya menjadi pengalaman berharga dalam fase tumbuh kembang Si Kecil.
"Mekanisme menghisap dan menelannya sama sekali berbeda dengan menyuap menggunakan sendok, meletakkan makanan di lidah dari sendok, menggerakkannya di sekitar mulut, menggerakkannya ke belakang dan menelannya," kata Lucy Cooke, anggota kelompok pengarah nasional untuk gangguan makan anak-anak.
Bayi dilahirkan dengan kemampuan minum, mengandalkan gerakan lidah dari depan ke belakang untuk mengisap ASI atau susu formula.
Sekitar usia 6 bulan, bayi mulai siap untuk makanan yang lebih kompleks dan belajar menggerakkan lidah dari sisi ke sisi sebagi fondasi untuk belajar cara mengunyah. Makan dari MPASI instan pouch lebih seperti minum dan tidak berkembang menjadi mengunyah.
Moms bisa memantau tumbuh kembang anak sesuai usianya dengan fitur Growth Tracker di Orami App! Dengan fitur ini, Moms dapat mengetahui apakah berat dan tinggi badan, serta lingkar kepala Si Kecil tetap berada dalam batas yang normal, atau justru berisiko dan perlu berkonsultasi ke dokter. Langsung klik gambar di bawah ini untuk mencobanya, ya!
3. Menghambat Perkembangan Bicara
“Tapi tidak ada alasan untuk khawatir ketika anak-anak hanya sesekali makan dari pouch,” kata Kara Larson, ahli patologi wicara-bahasa dan spesialis makan di Boston Children Hospital.
Dia menambahkan, makan dari pouch dalam waktu lama akan mengganggu perkembangan bicara pada bayi.
"Jika bayi diberi makanan dari pouch empat hingga lima kantong sehari, Moms mungin tidak akan membantu bayi mengembangkan keterampilan makan lain yang dibutuhkan," jelasnya.
“Misalnya, bayi dapat mengisap dari kantong menggunakan gerakan mulut dan lidah yang sama seperti ketika mereka menyusui atau minum dari botol, kata Jenny McGlothlin, MS, ahli patologi bahasa di University of Texas di Dallas dan penulis buku Helping Your Child with Extreme Picky Eating.
Dia menyarankan agar bayi makan puree menggunakan sendok. “Sehingga bayi dapat berlatih menutup bibir mereka saat makanan masuk dari sendok, dan memindahkan makanan ke mulut untuk dikunyah dan ditelan,” jelas Jenny.
AAP menyebutkan bahwa puree dari bahan makanan segar bisa dibuat menggunakan blender, food processor, atau dihaluskan dengan garpu. Semua bahan makanan alami harus dimasak tanpa bumbu atau garam tambahan.
Bayi yang dilahirkan dengan kemampuan minum, mengandalkan gerakan lidah dari depan ke belakang untuk mengisap susu atau susu formula.
Sekitar enam bulan, bayi mulai siap untuk makanan yang lebih kompleks dan belajar untuk menggerakkan lidah dari sisi ke sisi - dasar belajar cara mengunyah. Makan MPASI instan dari pouch lebih seperti minum dan tidak berkembang menjadi mengunyah.
Baca Juga: Selain Puree, Pisang Bisa Jadi 5 Menu MPASI Ini
Tips Pemberian MPASI Bayi Kemasan Pouch
Foto: wsj.net
MPASI instan dalam kemasan pouch memang lebih baik daripada kue, keripik atau makanan rendah gizi lainnya yang tinggi kalori dan garam atau gula.
MPASI pouch juga dapat disimpan dalam ransel atau mobil lebih lama daripada makanan segar seperti wortel atau apel.
Saat berada di rumah, berikan anak-anak makanan nyata dan utuh yang disajikan dari mangkuk.
Moms bisa memberikan beragam buah dan sayur dan biarkan bayi merasakan perbedaan sensasinya. Simpan makanan kemasan pouch untuk dimakan saat berada dalam perjalanan.
“Memberi makan benar-benar merupakan proses perkembangan, seperti halnya belajar merangkak, berjalan, berlari. Jangan lakukan apa pun yang akan menghambat mereka dalam pengembangan makan,” tuturnya.
Agar Si Kecil tidak mendapatkan dampak negatif saat makan MPASI dari pouch, Moms bisa mengikuti beberapa tips di bawah ini;
- Buat jadwal rutin. Natalie merekomendasikan untuk membuat jadwal untuk mengemil dan waktu makan untuk seluruh anggota keluarga. Dia juga merekomendasikan lebih baik membeli buah dan sayur dengan bentuk utuh jika memungkinkan.
- Ikut menikmati makanan keluarga. AAP merekomendasikan bahwa sekitar 12 bulan, bayi harus makan dengan anggota keluarga lainnya dan memakan makanan yang sama. Sering kali ada periode penyesuaian dengan makanan baru.
- Batasi penggunaan pouch. Memang MPASI instan pouch tidak diragukan lagi menjadi pilihan yang lebih baik dibanding makanan tinggi kalori, garam, atau gula. Tetapi banyak ahli mengatakan Moms harus membatasi penggunaannya. “Saat Anda berada di rumah, berikan anak-anak makanan nyata dan utuh yang Anda sajikan dari mangkuk. Simpan kantong untuk bepergian,” kata Natalie.
- Pastikan pemberian makanan lain. Bersamaan dengan MPASI instan pouch, pastikan untuk memberi bayi finger food sejak awal. Sajikan potongan-potongan makanan lunak seperti mangga atau alpukat untuk Si Kecil.
Baca Juga: 7 Manfaat Belut untuk Bayi, Bisa Jadi Ide Menu MPASI Si Kecil!
Meski memudahkan, Moms juga harus belajar bijak saat memberikan MPASI instan pouch demi Si Kecil.
MPASI instan kemasan pouch hanya pilihan, bukan yang utama. Membuat sendiri makanan bayi akan lebih baik untuk Si Kecil.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.