10 Dampak Positif Belajar Online bagi Anak, Sudah Tahu Moms?
Moms dan Dads mungkin tidak tahu, jika ada banyak dampak positif belajar online atau daring (dalam jaringan) bagi anak di rumah.
Kebanyakan memandang bahwa belajar online di rumah, malah membuat anak jadi malas.
Padahal tidak selalu demikian. Jika Moms dan Dads mengawasi anak belajar dengan baik di rumah, tentu akan ada manfaat yang bisa anak dapatkan.
Apa saja dampak positifnya? Mari bahas satu per satu.
Dampak Positif Belajar Online bagi Anak
Sekolah maupun kelas online untuk anak sebenarnya sudah lama diterapkan.
Namun, jenis sekolah ini hanya ditempuh bagi orang tua yang berminat memasukkan anaknya ke home schooling misalnya.
Namun selama pandemi, penerapannya diberlakukan secara luas.
Hal ini membuat orang tua perlu mempersiapkan segala kebutuhan anak dalam kegiatan belajar dan mengawasi kegiatannya agar dapat berjalan dengan baik di rumah.
Di tengah banyaknya keluhan, seperti biaya yang dikeluarkan lebih banyak dan perlu menyita waktu orangtua lebih banyak, ternyata penerapan belajar dengan metode seperti ini membawa manfaat bagi anak, di antaranya.
1. Menghindari Anak dari Penularan Penyakit
Dalam pembelajaran tatap muka, anak-anak sering berada di ruang kelas bersama banyak teman dalam waktu lama.
Hal ini dapat meningkatkan potensi penyebaran penyakit menular seperti flu, pilek, atau bahkan penyakit serius seperti COVID-19.
Namun dengan belajar dari rumah, kontak fisik dengan teman sebaya dan guru menjadi sangat minimal, sehingga risiko tertular penyakit pun berkurang secara signifikan.
Selain itu, anak-anak yang belajar online cenderung lebih terlindungi dari penyakit musiman yang sering menyebar di lingkungan sekolah, seperti demam berdarah atau penyakit kulit.
Orang tua juga memiliki kontrol lebih besar terhadap kebersihan lingkungan anak, sehingga memastikan mereka selalu berada di tempat yang bersih dan higienis.
2. Membuat Anak Jadi Lebih Mandiri
Sekolah online di rumah bisa membantu anak untuk mengadaptasikan diri belajar tanpa harus melakukan kontak langsung dengan guru maupun teman-temannya.
Di waktu awal, anak memang membutuhkan bantuan Moms dan Dads untuk bisa menjalankan kegiatan belajar mengajar ini.
Akan tetapi, seiring waktu anak akan belajar lebih mandiri hinngga akhirnya terbiasa.
Baik itu dalam menyiapkan peralatan penunjang belajar, maupun menemukan caranya sendiri untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan guru.
3. Meningkatkan Keterampilan dan Wawasan Anak
Dampak positif belajar online selanjutnya adalah meningkatkan keterampilan dan wawasan anak.
Selain merangsang anak untuk belajar secara mandiri, kegiatan belajar di rumah yang dilakukan secara online mengharuskan anak untuk mengoperasikan media elektronik, seperti ponsel, laptop, atau komputer.
Tentu hal ini bisa jadi peluang bagi anak untuk mengeksplorasi keterampilannya dalam menggunakan perangkat elektronik tersebut.
Sekalipun sekolah memfasilitasi peralatan ini, waktu anak dalam mengoperasikannya secara langsung mungkin saja lebih terbatas.
Ini berbeda dengan belajar di rumah yang memberikan waktu lebih banyak untuk anak dalam mengoperasikannya.
4. Lebih Rendah Tingkat Stresnya
Rumah merupakan tempat yang paling aman dibanding tempat lain, termasuk sekolah.
Rasa nyaman yang dirasakan anak ini tentu bisa mengurangi kecemasan dan stres.
Beberapa anak mungkin merasakan kecemasan di sekolah, salah satunya khawatir telat masuk kelas.
Terutama pada anak yang lokasi rumahnya berjauhan dengan sekolah atau perlu menghadapi kemacetan.
Belajar di rumah menghilangkan rasa cemas tersebut, karena tidak perlu menempuh perjalanan ke sekolah dan lebih santai dalam memulai harinya.
5. Lebih Minim Gangguan Sehingga Lebih Berkonsentrasi
Apa sih yang membuat anak jadi tidak konsentrasi belajar di sekolah?
Sibuk bermain sendiri dengan peralatan menulisnya, mengobrol dengan teman, atau diajak bercanda dengan teman.
Gangguan tersebut umumnya tidak terjadi di rumah, sehingga membuat anak jadi konsentrasi dan dapat menerima pelajaran jauh lebih baik.
6. Kualitas Tidur Anak Jadi Lebih Baik
Belajar di sekolah membuat anak perlu bangun lebih pagi agar tidak telat masuk kelas.
Anak perlu menyiapkan diri, menempuh perjalan yang bisa jadi memakan waktu jika terjadi kemacetan.
Beda dengan belajar online di rumah. Waktu yang biasanya mereka habiskan untuk bersiap dan menempuh perjalanan bisa dipergunakan untuk tidur lebih lama.
Alhasil, hal ini bisa memaksimalkan kebutuhan tidur anak. Dampak positif belajar online pada anak ini tentu bisa mempengaruhi banyak aspek.
Salah satunya membuat anak jadi lebih bersemangat mengikuti pelajaran, membuat suasana hatinya jadi lebih baik, dan bisa mencegah anak ketiduran di kelas.
7. Merangsang Semangat Belajar Anak
Beberapa sekolah masih bersifat konvensional, yakni kegiatan belajar mengajarnya mengandalkan media papan tulis.
Namun dalam belajar online, media pembelajaran cukup beragam.
Guru bisa memberikan materi dengan video, video interaktif, simulasi, forum, dan masih banyak lagi.
Konten belajar yang lebih dinamis ini bisa membuang rasa bosan anak dalam belajar.
8. Meningkatkan Keterampilan Teknologi
Dampak positif belajar online selanjutnya yakni dapat meningkatkan keterampilan teknologi anak.
Dalam sistem pembelajaran ini, anak-anak diharuskan menggunakan perangkat seperti laptop, tablet, atau komputer, serta memanfaatkan berbagai aplikasi dan platform digital, seperti Zoom, Google Classroom, atau Microsoft Teams.
Pengalaman tersebut akan melatih mereka untuk memahami cara kerja teknologi, termasuk navigasi antarmuka, penggunaan fitur tertentu, dan pemecahan masalah teknis sederhana.
Selain itu, belajar online juga membantu anak-anak menjadi lebih terbiasa dengan alat-alat produktivitas digital seperti pengolah kata, spreadsheet, atau aplikasi presentasi.
Mereka belajar mengelola tugas secara digital, mengunggah dokumen, dan berkomunikasi melalui email atau pesan instan.
Semua keterampilan tersebut tentu saja sangat relevan di era digital saat ini, bukan?
9. Mengasah Kreativitas
Sistem pembelajaran ini sering kali memanfaatkan pendekatan interaktif dan multimedia, seperti video, animasi, infografis, serta tugas berbasis proyek.
Anak-anak didorong untuk berpikir di luar kebiasaan, menyusun ide, dan menyelesaikan tugas dengan cara yang inovatif.
Misalnya, mereka mungkin diminta membuat presentasi digital, video kreatif, atau karya seni menggunakan alat desain online.
Selain itu, belajar online juga memungkinkan anak-anak untuk mengeksplorasi berbagai sumber daya di internet, seperti tutorial, kursus tambahan, atau komunitas belajar yang mendukung hobi dan minat mereka.
Dengan akses yang luas ini, mereka dapat memperkaya pengetahuan, mengeksplorasi ide-ide baru, dan mencoba berbagai cara untuk mengekspresikan diri.
10. Mempermudah Akses ke Sumber Pembelajaran Global
Dampak positif belajar online lainnya yakni dapat membuka peluang besar bagi anak-anak untuk mengakses sumber pembelajaran dari seluruh dunia.
Dengan hanya menggunakan perangkat digital dan koneksi internet, mereka dapat mempelajari berbagai topik melalui platform internasional seperti Khan Academy, Coursera, edX, dan YouTube Edu.
Sumber daya ini menawarkan konten pendidikan berkualitas tinggi yang disampaikan oleh para ahli di bidangnya.
Jadi, memungkinkan anak-anak untuk mendapatkan wawasan yang lebih luas dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.
Baca Juga: 9 Aplikasi Belajar Online, Cocok untuk Anak Saat di Rumah
Positifnya, semangat belajar anak bisa jadi meningkat karena media pembelajarannya menggabungkan visual, audio, dan interaksi siswa.
Kesemua dampak positif belajar online ini akan didapatkan anak, bila Moms dan Dads juga ikut serta mendukung dan mengawasi kelancaran kegiatannya.
- https://www.usatoday.com/in-depth/news/2020/08/06/covid-19-tips-parents-successful-online-learning-virtual-classes-zoom/3303918001/
- https://www.usnews.com/news/health-news/articles/2021-08-27/one-benefit-of-online-learning-better-sleep-for-kids
- https://www.oxfordlearning.com/the-advantages-of-online-learning-at-home/
- https://www.classgap.com/en/blog/benefits-online-education-kids-teens
- Meltzer, L. J., Saletin, J. M., Honaker, S. M., Owens, J. A., Seixas, A., Wahlstrom, K. L., . . . Carskadon, M. A. (2021). Covid-19 instructional approaches (in-person, online, hybrid), school start times, and sleep in over 5,000 U.S. adolescents. Sleep, 44(12). doi:10.1093/sleep/zsab180
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.