Daun Sambung Nyawa: Simak Manfaat dan Cara Mengolahnya Menjadi Jamu
Tak hanya lezat dijadikan lalapan, daun dewa atau daun sambung nyawa juga bisa membantu menjaga kesehatan semua orang. Apakah Moms dan Dads mau tahu?
Bisa jadi, daun sambung nyawa ini masih terdengar asing di telinga sebagian besar orang. Orang Sunda menyebut daun ini sebagai daun sambung nyawa sedangkan orang Jawa Tengah dan Jawa Timur menyebut daun ini sebagai daun sambung nyowo.
Arti daun sambung nyawa adalah penambah umur atau memperpanjang usia.
Tak hanya itu, beberapa orang Indonesia pun menyebut daun ini dengan nama sebiak. Orang Amerika Serikat dan Eropa mengenal gynura procumbens ( nama ilmiah daun sambung nyawa) dengan longevity spinach. Orang Tiongkok lebih akrab dengan sebutan samsit.
Menurut laman nourishdoc.com, daun sambung nyawa ini banyak ditemukan di Afrika, Tiongkok, dan Kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Moms dan Dads dapat menemukan daun sambung nyawa ini di daerah Sumatera dan Jawa.
Baca juga: Minum Jamu saat Hamil, Bolehkah Dilakukan? Ini Kata Ahli!
Ciri-Ciri Daun Sambung Nyawa
Photo: Orami Photo Stock
Tanaman sambung nyawa tumbuh di ladang atau seringkali dibudidayakan sebagai tanaman apotek hidup. Hal ini dikenal karena daun ini menyimpan banyak keajaiban untuk kesehatan tubuh. Pantas saja jika banyak orang menyebut daun ini sebagai daun dewa.
Daun sambung nyawa masih termasuk dalam family composite. Daunnya berbentuk lonjong dan memiliki bulu-bulu yang halus.
Bagian atas helaian daun berwarna hijau dan bagian bawah daunnya berwarna hijau muda mengilat. Sedangkan tangkai daunnya panjang, tapi memendek dari pangkal daun ke ujung daun.
Ketika ditanam dan bertumbuh, daun sambung nyawa akan lebih subur di area yang cukup sinar matahari dengan suhu 20-30 derajat Celcius.
Pada usia dewasa, tanaman yang banyak ditemukan di negara beriklim tropis ini memiliki tinggi kurang lebih 30-60cm.
Baca juga: Susah Tidur? Hadirkan 5 Tanaman Ini Di Kamar Tidur Agar Bisa Tidur Nyenyak
Manfaat Daun Sambung Nyawa untuk Kesehatan
Foto: Orami Photo Stock
Tidak hanya sebagai boreh (bedak dingin untuk mengatasi masalah kulit), daun dewa atau daun sambung nyawa seringkali dikonsumsi sebagai lalapan oleh orang Sunda.
Selain segar dan lezat dicolek bersama sambal terasi, daun dewa juga memiliki beberapa khasiat sebagai berikut.
1. Antidiabetes
Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit metabolik yang ditandai dengan peningkatan gula darah karena gangguan sekresi insulin dari sel beta pankreas dan gangguan kerja insulin.
Dilansir dari jurnal Efek Pemberian Daun Sambung Nyawa (Gynura Procumbens) Terhadap Kadar Gula Darah, daun sambung nyawa memiliki zat flavonoid yang memiliki mekanisme kerja dalam menurunkan gula darah yaitu dengan meningkatkan produksi insulin.
Daun sambung nyawa memang mempunyai kandungan senyawa seperti kaempferol, quercetin, rutin (quercetin-3-Orutinoside), astragalin (kaempferol-3-O-glucoside) dan kaempferol-3-O-rutinoside.
Berbagai senyawa tersebut merupakan flavonoid golongan flavonol dan bentuk glikosid. Flavonoid seperti kaempferol dan quercetin, terbukti mempunyai aktivitas anti hiperglikemia.
Itulah sebabnya daun dewa atau daun sambung nyawa sering digunakan sebagai obat herbal atau obat tradisional.
2. Memperbaiki Libido
Karena daun sambung nyawa memiliki zat aktif untuk membantu mengatasi diabetes, dengan demikian daun dewa ini pun bisa meningkatkan libido yang menurun yang biasanya terjadi pada pasien diabetes.
Baca juga: Yuk Ketahui 5 Mitos dan Fakta Seputar Diabetes Pada Anak
3. Menjaga Imunitas dan Kekebalan Tubuh Terhadap Penyakit
Kandungan antioksidan seperti flavonoid, saponin, tanin, dan golongan steroid atau triterpenoid di dalam daun dewa tergolong besar. Kandungan inilah yang dapat membantu melindungi tubuh dari efek radikal bebas.
Sedangkan ekstrak etanol di dalam daun sambung nyawa diketahui sebagai sumber protein yang bermanfaat sebagai pencegah kerusakan sel pada tubuh.
4. Pencegah Kanker
Sejak lama, daun dewa atau daun sambung nyawa dikenal sebagai tanaman yang membantu mencegah kanker.
Dunia pengobatan alternatif herbal pun juga menggunakan daun beluntas (daun sambung nyawa juga dikenal dengan nama ini) untuk mengatasi kanker.
Dipercaya, ekstrak etanol daun sambung nyawa terbukti dapat menekan perkembangan proses pembentukan sel kanker yaitu karsinogenesis.
Dilansir dari jurnal yang diterbirkan di esaunggul.ac.id menyatakan bahwa ekstrak etanol daun sambung nyawa mampu membantu menurunkan azoxymethane (senyawa yang bisa memicu tumor) sebanyak 80%.
Moms dan Dads dapat menjaga kesehatan tubuh dari kanker atau tumor dengan mengonsumsi daun sambung nyawa sebagai lalapan setidaknya sebanyak tiga lembar setiap hari.
5. Mempercepat Proses Penyembuhan Luka
Daun sambung nyawa juga dikenal oleh negara Asia lainnya, seperti Malaysia dan Thailand.
Orang Malaysia juga terbiasa mengonsumsi daun dewa atau daun beluntas ini dengan cara dimakan mentah-mentah seperti lalapan khas Sunda.
Yang menarik adalah orang Thailand. Orang Thailand seringkali mengandalkan daun sambung nyawa untuk membantu mengatasi peradangan atau luka.
Hal ini karena kandungan etanol yang ada dalam daun beluntas yang membantu mengatasi luka menganga.
Baca juga: Payudara Sakit Saat Hamil Berapa Minggu? Simak Jawabannya Berikut Ini!
6. Membantu Mencegah Malaria
Dunia pengobatan herbal juga memercayai kandungan antimikroba yang terdapat pada daun sambung nyawa.
Kandungan tersebut dapat membantu melawan penyebab malaria: parasit plasmodium falciparum dan plasmodium berghei.
Jurnal A Comprehensive Review on Gynura Procumbens Leaves pun menyatakan bahwa ekstrak etanol daun sambung nyawa juga dipercaya menghambat perkembangan virus herpes simplex dalam tubuh.
7. Mengatasi Batuk dan Flu
Pada musim pancaroba, penyakit yang menyerang saluran pernapasan dan tenggorokan kerap kali muncul. Tak jarang, Moms dan Dads pun mengalami batuk dan pilek.
Jika Moms dan Dads enggan untuk mengonsumsi obat batuk dari apotek, daun dewa bisa membantu mengatasi masalah batuk. Meski demikian, Moms dan Dads tetap perlu konsultasi dengan dokter jika batuk tidak kunjung reda dan timbul batuk darah.
Untuk mengatasi batuk dan flu, ramuan jamu daun sambung nyawa dapat diseduh seperti teh. Minumlah sehari tiga kali.
Baca juga: 6 Jenis Teh untuk Mengurangi Mual Ibu Hamil, Bikin Segar!
Cara Membuat Minuman Herbal Daun Sambung Nyawa
Foto: Orami Photo Stock
Manfaat daun dewa tidak hanya berfokus pada area daun saja, lho! Moms dan Dads dapat mengandalkan area akar, batang, dan umbinya untuk obat-obatan herbal.
Untuk membantu mengatasi batuk, mencegah kanker, hipertensi, mengatasi kolesterol tinggi, disentri, ginjal, hingga diabetes siapkan ramuan jamu sambung nyawa dengan mengikuti langkah ini:
- Petiklah 10 lembar daun dewa atau daun sambung nyawa, bersihkan dengan air mengalir hingga bersih.
- Rebuslah daun tersebut dalam gerabah atau kendil yang telah diisi dengan 2 gelas air. Masak hingga air tersisa hanya 1 gelas saja.
- Ingat, masaklah dengan perangkat masak yang terbuat dari tanah liat. Jangan gunakan perangkat masak dari aluminium atau besi.
- Minumlah ramuan herbal daun sambung nyawa sebanyal 2x sehari.
Sedangkan untuk membantu mengatasi masalah kulit seperti gatal, luka, atau borok, lakukan cara ini:
- Ambil 30 lembar daun dewa. Ulek hingga halus.
- Aplikasikan seperti masker pada area kulit yang bermasalah.
Apakah Si Kecil mengalami gatal atau habis digigit serangga? Atasi dengan bantuan daun dewa dan kulit sebagai berikut:
- Kupaslah kunyit dan umbi daun sambung nyawa.
- Ulek dan haluskan hingga benar-benar lunak.
- Aplikasikan pada area kulit yang digigit nyamuk atau gigitan serangga yang bermasalah.
Itulah sederet manfaat daun sambung nyawa untuk kesehatan tubuh dan mengatasi masalah kulit. Silakan mencoba, ya Moms!
- https://www.researchgate.net/publication/313368749_A_COMPREHENSIVE_REVIEW_ON_GYNURA_PROCUMBENS_LEAVES
- https://www.nourishdoc.com/Food/Longevity-Spinach-Health-Benefits-acne-cancer-care
- https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Journal-15635-11_0418.pdf
- https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/2486
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4791373/
- http://e-journal.uajy.ac.id/8624/1/JURNAL%20BL01224.pdf
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.