Dermatitis Seboroik, 1 Dari 3 Tipe Ketombe Pada Anak Yang Perlu Moms Ketahui

Tahukah Moms, kalau selain dermatitis seboroik ada tipe ketombe lain yang disebabkan oleh kulit kering, kondisi kulit abnormal, dan berbagai kondisi lainnya?

Mengetahui tipe ketombe yang dialami anak itu penting, supaya bisa mengatasinya secara tepat. Moms juga pasti tahu kan, kalau ketombe bisa membuat anak merasa tidak percaya diri dengan penampilannya?

Yuk Moms, perhatikan dulu berbagai tipe ketombe pada anak berikut ini supaya bisa diatasi dan dicegah secara efektif.

Pytiarisis Simplex Capitis

Foto: parenting.firstcry.com

Seperti dijelaskan dalam HairScientist.org, tipe ketombe paling ringan dan banyak dialami oleh anak adalah pytiarisis simplex capitis atau biasa juga disebut dengan pytiarisis sicca.

Ini adalah kondisi non-peradangan di mana sel kulit mati di lapisan luar kulit kepala (stratum corneum) mengelupas yang terkadang bisa terasa gatal.

Pada anak yang rambutnya tebal dan lebat, sel kulit mati bisa sulit terlepas dari kulit kepala sehingga menumpuk dan terlihat seperti serpihan putih.

Baca Juga: 6 Cara Menghilangkan Ketombe dengan Bahan Alami

Dermatitis Seboroik

Foto: momjunction.com

Menurut American Academy of Family Physician, dermatitis seboroik adalah gangguan peradangan kronis yang paling sering terjadi di area kepala dimana terdapat banyak kelenjar sebum.

Ketombe dermatitis seboroik bisa dikenali dari serpihan atau lapisan ketombe berwarna kekuningan, rambut berminyak, serta dasar kulit kepala yang berwarna merah. Biasanya disertai juga dengan rasa gatal atau terbakar dan munculnya bercak di bagian tubuh lain.

Untuk mengatasinya, Si Kecil perlu rutin membersihkan rambut dan kulit kepala dengan shampoo yang bisa menghilangkan kelebihan sebum serta menggunakan krim khusus dari dokter.

Baca Juga: 5 Cara Menghilangkan Ketombe dengan Garam, Gampang Banget!

Ketombe Akibat Infeksi Jamur

Foto: babycenter.com

Mengutip ahli trikologi Dr. David Kingsley, ketombe juga ternyata bisa terjadi akibat infeksi jamur mikropskopik Malassezia globosa di kulit kepala.

Jenis jamur ini memproduksi asam oleik yang membuat sel kulit kepala tumbuh lebih cepat, sehingga ada lebih banyak tumpukan sel kulit mati bercampur dengan sebum yang menjadi ketombe.

Baca Juga: Bagaimana Mengatasi Ketombe pada Anak? Ini Bahan-Bahan Tradisional yang Bisa Digunakan

Ketombe akibat infeksi jamur ini bukan hanya bisa meluas dengan cepat saat kulit kepala berminyak atau kadar pH tubuh tidak seimbang, tapi juga bisa menular bila Si Kecil berbagi sisir, handuk, atau topi dengan orang lain lho, Moms.

Moms juga perlu tahu, kalau ketombe pada anak juga bisa muncul karena kulit kepala kotor, adanya penumpukan sisa produk rambut di kulit, ataupun akibat kondisi seperti psoriasis dan eczema.

Nah, apa Moms tahu cara apa saja yang bisa dilakukan untuk mencegah munculnya ketombe pada anak?