Anak Meninggal Digigit Anjing Rabies, Sempat Dapat Vaksin!
Anak usia 4 tahun di Desa Habi, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), meninggal akibat digigit anjing rabies pada Senin, 8 Mei 2023.
Anak tersebut diduga meninggal karena tertular rabies dari anjing yang menggigitnya.
Ia mendapat luka gigitan di wajah dan langsung dibawa ke RSUD Maumere untuk mendapatkan perawatan medis berupa suntikan vaksin anti rabies (VAR) sebanyak dua kali.
Sayangnya, nyawa anak usia 4 tahun tersebut tidak terselamatkan. Yuk, Moms simak informasi lengkapnya di bawah ini.
Baca Juga: Heboh Anjing Boy William, Segera Lakukan Ini Jika Anak Digigit Anjing
Anak Meninggal Digigit Anjing Rabies
Ini dia Moms informasi yang bisa diketahui soal anak yang meninggal akibat digigit anjing rabies.
1. Anjing Positif Rabies
Sehari setelah menyerang anak usia 4 tahun, anjing lokal betina tersebut mati.
Anjing betina ini, diketahui positif rabies berdasarkan pemeriksaan sampel otak anjing di Laboratorium Balai Besar Veteriner Denpasar.
2. Langsung Dibawa ke Rumah Sakit
Anak tersebut mendapat luka gigitan di bagian wajah dan langsung dibawa ke rumah sakit.
Ia dirujuk ke rumah sakit pada Sabtu, 29 April 2023 dengan keluhan demam, mual, serta muntah.
Sebelum dibawa ke rumah sakit, bocah tersebut sudah lebih dulu mendapat VAR dua kali di Puskesmas Beru.
Namun, nyawa korban tidak terselamatkan dan meninggal pada Senin, 8 Mei 2023 setelah mendapatkan pengobatan.
Baca Juga: Viral Anak Autis Dijepit, Ini Tanggapan dan Jawaban Psikolog
3. Banyak Anjing Tertular Rabies
Sekretaris Komite Rabies Flores Lembata, dr. Asep Purnama, mengatakan banyak anjing yang tertular rabies di Kabupaten Sikka dan Flores Lembata.
Jika tidak segera ditangani, ada kemungkinan korban manusia bertambah akibat penularan rabies.
4. Ada 9 Kasus Anjing Positif Rabies
Kabid Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Sikka, Moan Gobang, mengatakan, dari Januari-Mei 2023, ada 9 kasus anjing positif rabies.
Di bulan Januari dan Februari ada 3 kasus, bulan April 5 kasus dan di Mei 1 kasus.
Melihat hal ini, pihaknya sudah mengajukan sebanyak 1.000 vaksin rabies kepada Pemprov NTT, agar bisa melakukan vaksinasi anjing secara masif.
"Dari 1.000 dosis vaksin itu, sesungguhnya kurang jika dibandingkan dengan populasi anjing setiap desa yang rata-rata 1.000 ekor. Sehingga kebutuhan minimal adalah 4.000 dosis vaksin rabies," ujar Moan.
5. Tetap Waspada
Melihat kasus anak 4 tahun yang menjadi korban gigitan anjing rabies, Moms dan Dads diharapkan waspada terhadap anjing dengan indikasi rabies.
Terlebih, jumlah vaksin rabies di Kabupaten Sikka sangat terbatas.
Selagi pemerintah berusaha untuk memberikan vaksinasi anjing, masyarakat juga diimbau untuk waspada.
Baca Juga: KLB Difteri di Kabupaten Garut, Simak Penjelasan dari Dokter
Gejala Rabies pada Manusia
Rabies disebabkan oleh virus Lyssavirus dari golongan Rhabdoviridae.
Cara penularannya dari hewan bisa dengan cakaran, jilatan yang masuk ke mata, hidung, mulut, atau luka terbuka, dan gigitan.
Berikut gejala gigitan rabies pada manusia.
- Demam
- Gelisah
- Takut air
- Takut cahaya
- Mengeluarkan banyak air liur
- Kejang
- Lumpuh
- Infeksi di otak
Baca Juga: 5 Film tentang Anjing, Bikin Haru Hingga Menegangkan!
Pertolongan Pertama saat Terkena Gigitan Anjing Rabies
Sebelum berkunjung ke dokter, sebaiknya Moms dan Dads mencoba pertolongan pertama saat terkena gigitan anjing rabies.
1. Cuci Luka Sampai Bersih
Jika kulit belum terlihat terluka, cuci area tersebut dengan air hangat dan sabun. Moms juga bisa mengoleskan obat antiseptik.
2. Cuci dan Tekan Area Luka
Jika kulit langsung terluka, cuci luka tersebut dengan air hangat dan sabun.
Lalu, tekan area yang luka untuk membantu kuman keluar dari kulit.
3. Balut dengan Kain
Jika berdarah, balut luka dengan kain bersih, kemudian ditekan dengan perlahan hingga pendarahan berhenti.
Apabila ada kain steril, sebaiknya gunakan kain steril untuk menutupi luka.
4. Langsung ke Dokter
Segera berkunjung ke dokter jika luka tidak terlihat sembuh atau menunjukkan tanda-tanda infeksi.
Tanda-tanda infeksi bisa berupa darah tidak kunjung berhenti, luka memerah, bengkak, kulit terasa hangat.
Baca Juga: Hydrophobia, Rasa Takut Ekstrem pada Air Akibat Virus Rabies
Itulah informasi seputar anak 4 tahun digigit anjing rabies di Desa Habi, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.