Mengenal Diet Atkins yang Tinggi Lemak, Apakah Aman?
Moms, pernah mendengar tentang diet Atkins? Atau, justru masih asing dengan pola diet satu ini? Diet berarti mengatur pola makan untuk mendapatkan berat badan yang diharapkan.
Sebenarnya, diet tidak hanya dilakukan untuk menurunkan berat badan, melainkan ada juga orang yang diet untuk menaikkan berat badan.
Nah, diet Atkins ini ditujukan untuk Moms yang ingin menurunkan berat badan.
Diet Atkins yang dipopulerkan oleh ahli jantung Dr. Robert C. Atkins ini berfokus pada makanan protein tinggi, tinggi lemak, dan rendah karbohidrat. Bagaimana cara kerja diet Atkins dan menu yang bisa Moms ketahui? Ini ulasannya.
Baca Juga: 9 Diet Sehat untuk Merencanakan Kehamilan
Pengertian dari Diet Atkins
Foto: atkins.com
Diet Atkins memiliki beberapa fase untuk menurunkan dan mempertahankan berat badan, dimulai dengan pola makan sangat rendah karbohidrat.
Diet Atkins atau yang disebut Atkins Nutritional Approach, telah dirinci dalam banyak buku dan dikreditkan dengan meluncurkan tren diet rendah karbohidrat. Lantas, sebenarnya pola makan seperti yang termasuk dalam diet Atkins?
Dilansir dari Mayo Clinic, fokus dari diet Atkins adalah mengonsumsi karbohidrat, protein, dan lemak dalam keseimbangan yang tepat untuk menurunkan berat badan dan kesehatan secara optimal.
Menurut diet Atkins, obesitas dan masalah kesehatan terkait, seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung, adalah kesalahan dari diet rendah lemak dan tinggi karbohidrat.
Cara kerja dari diet Atkins juga tidak perlu menghindari pemotongan daging berlemak atau mengurangi lemak berlebih.
Sebaliknya, fokusnya adalah mengontrol karbohidrat. Untuk itu, orang-orang yang menjalani diet Atkins biasanya suka mengonsumsi makanan berprotein dalam jumlah tinggi.
Mereka yang tidak berhasil menjalani diet rendah lemak dan tinggi karbohidrat sering kali berhasil dalam menurunkan berat badan melalui diet Atkins.
Sebenarnya, dietnya ini mudah diikuti, lho, Moms. Sebab, tidak ada sistem poin, penghitungan kalori, atau rencana makan rumit yang terlibat.
Baca Juga: Bagaimana Cara Memulai Diet Mediterania?
Cara Diet Atkins
Berbicara tentang jenis diet, pasti Moms akan menemukan makanan dan minuman yang diperbolehkan serta harus dihindari selama menjalani diet ini.
Seperti konsep yang dijelaskan sebelumnya, saat seseorang menjalani diet Atkins akan membatasi jumlah karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh. Nah, membatasi bukan berarti tidak makan karbohidrat sama sekali ya, Moms.
Fokus utama dari diet Atkins yaitu mendorong seseorang untuk makan lebih banyak protein dan lemak.
Nah, beberapa tahapan diet Atkins yang bisa Moms ketahui, yaitu:
1. Atkins 20
Foto: healthline.com
Atkins 20 adalah diet Atkins asli yang disebut mampu mencapai berat badan ideal seseorang.
Hal yang harus Moms lakukan adalah mengontrol asupan karbohidrat hingga 20 gram sehari, sehingga nantinya Moms membakar lemak, yang dikenal sebagai ketosis.
Menu makanan yang dianjurkan adalah berbagai jenis protein seperti ikan, daging, telur, dan keju. Moms juga tetap dapat mengonsusmi sayuran bermentega yang mengenyangkan dan lemak sehat seperti avokad.
Yoghurt berlemak penuh, kacang-kacangan, biji-bijian, buah-buahan, sayuran bertepung seperti ubi juga masih dapat Moms konsumsi selama menjalani Atkins 20.
Baca Juga: 5 Karbohidrat yang Baik untuk Diet
2. Atkins 40
Foto: verywellfit.com
Diet Atkins 40 adalah program diet rendah karbohidrat yang mudah berdasarkan kontrol makan 40 gram karbohidrat bersih per hari.
Jika Moms masih ingin memulai diet Atkins, maka Atkins 40 bisa menjadi pilihan yang tepat.
Menjalani Atkins 40, Moms tetap dapat menikmati berbagai makanan yang Anda pilih. Berbagai pilihan, mulai dari protein dan sayuran hingga pasta dan kentang masih dapat dikonsumsi.
Penghitungan karbohidrat bersih mencerminkan gram karbohidrat yang secara signifikan memengaruhi tingkat gula darah.
Oleh karena itu, satu-satunya karbohidrat dibutuhkan yang dibagi antara tiga kali makan dan dua camilan dalam sehari.
Baca Juga: Efektifkah Diet Rendah Karbohidrat untuk Turunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya
3. Atkins 100
Foto: everydayhealth.com
Atkins 100 adalah paket diet rendah karbohidrat yang dirancang untuk membuat gaya hidup sehat lebih mudah dari sebelumnya.
Berdasarkan kontrol porsi dan makan 100 gram karbohidrat bersih per hari, program ini adalah pilihan yang baik jika Moms ingin mempertahankan berat badan saat ini.
Atkins 100 memberikan lebih banyak pilihan untuk bisa dikonsumsi, mulai dari protein dan lemak sehat hingga biji-bijian dan sayuran.
Penuh serat dan nutrisi, sayuran membantu Moms merasa kenyang dan menjadi salah satu sumber karbohidrat terbaik. Moms bisa memilih makanan yang ingin dimakan dan mengonsumsi 100 gram karbohidrat sehari.
Namun, Moms harus menghindari gula, karbohidrat rafinasi, dan makanan pemicu lainnya yang menyebabkan Moms mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat.
Baca Juga: Diet Keto Bisa Cegah Pertumbuhan Kanker, Benarkah?
Menu Diet Atkins
Foto: Orami Photo Stock
Untuk Moms yang ingin mencoba diet ini, mungkin penasaran tentang menu diet Atkins. Penting diketahui bahwa diet ini terdiri dari empat fase:
- Fase 1 (induksi): Di bawah 20 gram karbohidrat per hari selama 2 minggu. Makan tinggi lemak, tinggi protein, dengan sayuran rendah karbohidrat seperti sayuran berdaun hijau. Fase ini untuk memulai penurunan berat badan.
- Fase 2 (penyeimbangan): Tambahkan kacang-kacangan, sayuran rendah karbohidrat, dan sedikit buah secara perlahan ke dalam pola makan.
- Fase 3 (fine-tuning): Saat hampir mencapai target berat badan, tambahkan lebih banyak karbohidrat ke makanan sampai penurunan berat badan melambat.
- Fase 4 (pemeliharaan): Di sini Moms dapat makan sebanyak mungkin karbohidrat sehat yang dapat ditoleransi oleh tubuh tanpa menambah berat badan.
Dalam laman resmi Atkins, diberikan juga deretan menu diet Atkins yang bisa menjadi inspirasi. Namun, berikut ini jenis makanan yang bisa dimakan menurut fase dietnya.
1. Fase Diet Atkins 1
Daftar makanan yang dapat diterima Atkins diet Fase 1 (juga dikenal sebagai fase "induksi") meliputi:
- Semua ikan, termasuk: salmon, sarden, tuna, trout, cod, halibut.
- Semua unggas, termasuk: ayam, bebek, angsa, burung puyuh, kalkun.
- Semua kerang, termasuk: kerang, daging kepiting, remis, tiram, udang, cumi-cumi, dan lobster.
- Semua daging, termasuk: sapi, babi, domba.
- Telur apa pun yang disiapkan dengan gaya apa pun, termasuk: goreng, rebus, omelet, orak-arik.
- Lemak jenis yang baik dan minyak, termasuk: mentega, mayones (tanpa tambahan gula), minyak zaitun, minyak sayur, minyak kedelai, minyak wijen, minyak biji anggur, minyak bunga matahari, minyak safflower.
- Pemanis buatan, antara lain: sucralose, sakarin, dan stevia.
- Minuman, termasuk: kaldu bening, kaldu (pastikan tidak ada tambahan gula), krim (kental atau ringan), kopi dan teh tanpa kafein atau biasa, soda diet (perhatikan jumlah karbohidrat, harus nol), teh herbal (tanpa tambahan pemanis), susu kedelai/almond tanpa rasa, dan air (delapan ons per hari).
- Keju, meliputi: Parmesan (parut), kambing, cheddar, mozzarella (susu murni), krim keju (kocok), Swiss, dan feta.
- Sayuran, termasuk: kecambah, sawi putih, zaitun (hijau dan hitam), selada air, lobak, bayam, bok choy, selada, lobak hijau, seledri, acar, brokoli, asinan kubis, alpukat, bawang merah dan putih, mentimun, kembang kol, bit hijau, paprika, terong, daun bawang, tomat, bengkuang, labu kuning, kacang hijau.
- Bumbu dan rempah-rempah, termasuk: kemangi, cabai rawit, ketumbar, oregano, peterseli, kucai, jahe, rosemary, sage, lada hitam, dan bawang putih.
Baca Juga: Menu Diet Sehat 30 Hari, Lezat dan Padat Nutrisi!
2. Fase Diet Atkins 2
Di bawah ini adalah daftar makanan yang dapat diterima Diet Atkins Fase 2 (juga dikenal sebagai fase "penyeimbangan"). Moms akan diizinkan untuk menambahkan lebih banyak asupan karbohidrat ke dalam menu makanan.
- Produk susu, termasuk: keju mozarella, yogurt (Yunani dan tawar), susu tanpa pemanis, susu murni, keju ricotta, keju cottage, dan krim kental.
- Kacang-kacangan dan biji-bijian, termasuk: macadamias, kuaci, kenari, almond, pistachio, kacang tanah, pecan, dan kacang mete.
- Buah-buahan, termasuk: blackberry, raspberry, stroberi, melon, dan blueberry.
- Jus, termasuk: jus lemon, jus jeruk nipis, dan jus tomat.
- Kacang, termasuk: lentil, kacang merah, dan buncis.
3. Fase Diet Atkins 3
Di bawah ini adalah daftar diet Atkins Tahap 3 (juga disebut sebagai fase "penyesuaian") dari makanan yang dapat diterima (daftar ini, ditambah item yang tercantum di atas):
- Sayuran bertepung, seperti: wortel, bit, squash, ubi jalar, kentang, dan jagung.
- Buah-buahan, antara lain: kelapa, ceri, semangka, delima, pepaya, plum, jambu biji, apel, clementine, jeruk Bali, kiwi, aprikot, nanas, persik, mangga, anggur, jeruk, kurma, pisang, dan pir.
- Biji-bijian, termasuk: gandum, oat, quinoa, roti gandum, oatmeal, bubur jagung, pasta gandum, barley, millet, dan nasi.
Setelah mencapai Fase 4, Moms telah mempelajari makanan mana yang meningkatkan metabolisme dan makanan mana yang harus dihindari.
Semua makanan yang "dapat diterima" di fase keempat diet Atkins tumpang tindih dengan makanan yang tercantum di Fase 3, jadi Moms tidak akan mengalami masalah dalam transisi.
4. Fase Diet Atkins 4
Di bawah ini adalah daftar makanan yang dapat diterima Diet Atkins Fase 4 (juga dikenal sebagai fase "Pemeliharaan") (daftar ini, ditambah item yang tercantum di atas):
- Sayuran bertepung antara lain: wortel, bit, kacang polong, squash, ubi jalar, parsnip, kentang, dan jagung.
- Buah-buahan, antara lain: kelapa, ceri, semangka, biji delima, pepaya, plum, kismis, jambu biji, apel, kiwi, jeruk Bali, aprikot, nanas, persik, mangga, anggur, jeruk, kurma, pisang, dan pir.
- Biji-bijian, termasuk: gandum, oat, quinoa, roti gandum, oatmeal, bubur jagung, pasta gandum, barley, millet, dan nasi.
Baca Juga: Baca Juga: Mengenal Diet Defisit Kalori, Turunkan Berat Badan dengan Cepat!
Efek Samping dari Diet Atkins
Foto: Orami Photo Stock
Ketika memilih jenis diet tertentu, Moms tetap harus mempertimbangkan efek samping yang ada. Sebab, setiap jenis diet pasti punya dampak baik dan buruknya juga. Begitu juga dengan diet Atkins.
Dilansir dari laman Medicinet, seseorang yang menjalani diet Atkins sama saja dengan diet protein tinggi. Hal ini bisa menyebabkan fungsi ginjal, kadar kolesterol, dan risiko mengalami osteoporosis.
Sebab, diet Atkins membatasi jumlah buah, sayuran, susu, dan makanan berserat tinggi lainnya yang secara alami menyediakan vitamin dan mineral penting.
Pengikut diet Atkins mungkin juga mengalami kesulitan mempertahankan diet ini dalam jangka panjang.
Satu-satunya cara untuk benar-benar memuaskan rasa tanpa karbohidrat adalah dengan meningkatkan lemak.
Penurunan berat badan dengan diet Atkins terjadi melalui proses yang disebut ketosis, yaitu kondisi ini terjadi saat tubuh kekurangan karbohidrat untuk dibakar menjadi energi.
Hal ini menyebabkan orang yang menjalani diet Atkins sebagian besar berisiko kehilangan cairan dalam tubuh.
Sayangnya, sampai saat ini belum ada penelitian yang mendukung keamanan diet ini apabila dilakukan dalam jangka waktu panjang.
Seperti banyak jenis diet lainnya, diet Atkins juga mengalami perkembangan.
Sekarang, diet Atkins juga mendorong makan lebih banyak sayuran berserat tinggi, mengakomodasi kebutuhan vegetarian dan vegan, dan mengatasi masalah kesehatan yang mungkin muncul saat memulai diet rendah karbohidrat.
Lantas, apakah Moms dapat melakukan diet Atkins? Sebenarnya, semua tergantung pada kondisi tubuh masing-masing.
Jika saat ini Moms memang mengalami masalah berat badan berlebih atau obesitas, sebaiknya konsultasikan dengan ahli gizi mengenai pola diet yang tepat.
Jika Moms ingin menurunkan berat badan hanya untuk alasan estetika, hindari melakukan diet yang ekstrem karena akan mengganggu metabolisme tubuh.
Cara paling aman sejauh ini yang bisa dicoba adalah membatasi makanan manis dengan gula berlebih, mengurangi makanan junk food atau fast food, rutin berolahraga, kualitas tidur yang cukup, dan makan sesuai dengan kalori yang dibutuhkan oleh tubuh.
Jadi, jangan terbuai dengan iming-iming berat badan yang turun cepat karena jenis diet tertentu.
Sebab, diet berarti mengadopsi pola makan yang sebaiknya dilakukan dalam jangka waktu yang panjang. Selamat mencoba, ya, Moms!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.