09 Desember 2024

15 Dongeng Sebelum Tidur agar Si Kecil Bisa Tidur Nyenyak!

Bacakan tiap malam, yuk Moms karena banyak manfaatnya

Dongeng sebelum tidur adalah tradisi yang tidak hanya mengajarkan moral dan etika, tetapi juga merangsang imajinasi anak-anak.

Menurut Early Childhood University, membaca dongeng dapat mendukung perkembangan otak, termasuk kemampuan saraf berkomunikasi.

The School Run juga menyebutkan bahwa membacakan dongeng anak sebelum tidur dapat menurunkan stres anak.

Berikut kumpulan dongeng untuk Si Kecil!

Baca Juga: 17 Dongeng Pendek dengan Pesan Moral yang Baik untuk Anak

1. Si Kancil dan Si Monyet yang Ceroboh

Dongeng Sebelum Tidur
Foto: Dongeng Sebelum Tidur (Freepik.com)

Berikut dongeng sebelum tidur yang pertama untuk Si Kecil.

Pada zaman dahulu di hutan yang lebat, hiduplah seekor kancil yang cerdik bernama Kiki dan seekor monyet ceroboh bernama Momo.

Mereka adalah sahabat baik yang selalu berpetualang bersama. Suatu hari, mereka berdua merencanakan perjalanan ke sungai untuk mencari makanan.

Sesampainya di sungai, Kiki dan Momo melihat sekumpulan buah-buahan yang menggoda di seberang sungai.

Mereka sangat ingin memakannya, tetapi sungai itu sangat lebar dan deras.

Kiki yang cerdik segera mencari cara untuk menyeberangi sungai. Dia mencari sebatang bambu besar dan membawanya ke tepi sungai.

Dengan cerdik, dia menggunakan bambu itu sebagai jembatan untuk menyeberangi sungai dengan mudah.

Namun, Momo yang ceroboh ingin segera mencicipi buah-buahan itu. Tanpa berpikir panjang, dia mencoba melompati sungai.

Namun, akibatnya, Momo terjatuh ke dalam air dan hanyut oleh arus sungai yang kuat.

Kiki yang bijak segera berenang menyelamatkan Momo dan menuntunnya ke tepi sungai dengan selamat.

Dari pengalaman ini, Momo belajar untuk selalu berpikir sebelum bertindak, sementara Kiki mengajarkan pentingnya kecerdikan dan merencanakan dengan baik.

2. Putri Cantik dan Bunga Ajaib

Jika Si Kecil menyukai cerita tentang tuan putri, dongeng sebelum tidur ini cocok Moms bacakan.

Di sebuah kerajaan yang jauh di dalam hutan, hiduplah seorang putri cantik bernama Aurora.

Dia sangat mencintai alam dan taman bunganya yang indah. Salah satu bunga favoritnya adalah bunga ajaib yang hanya mekar sekali setiap seratus tahun.

Suatu hari, Aurora memutuskan untuk menjaga bunga ajaib itu agar tetap mekar.

Dia merawatnya dengan penuh kasih sayang, memberinya air, cahaya matahari, dan cinta sepanjang tahun. Putri Aurora sangat bahagia karena berhasil menjaga bunga ajaib itu mekar lebih lama dari yang pernah ada.

Ketika bunga ajaib itu mekar, taman di sekitar istana Aurora bersinar dengan cahaya yang indah. Bunga itu memberikan kebahagiaan kepada semua orang di kerajaan.

Aurora belajar bahwa ketekunan dan cinta bisa membuat hal-hal ajaib terjadi.

Suatu hari, datanglah serigala jahat yang haus darah ke hutan tersebut. Ratu Serigala berusaha melindungi anak-anak domba dan menghadapi serigala jahat itu.

Namun, dia terluka parah dalam pertarungan itu. Sebelum meninggal, Ratu Serigala menunjuk Dino sebagai pemimpin baru anak-anak domba dan memberikan pesan terakhirnya:

"Perlakukan semua makhluk dengan kebaikan dan kebijaksanaan."

Dino mengambil tugasnya sebagai pemimpin dengan penuh tanggung jawab. Dia tahu bahwa ada serigala yang jahat di luar sana, tetapi dia memutuskan untuk mencari solusi yang lebih bijak daripada kekerasan.

Dia pergi menemui serigala jahat itu dan menawarkan perdamaian. Dengan kebijaksanaan dan kemurahan hatinya, Dino berhasil merubah hati serigala jahat tersebut.

Ketika berita perdamaian mencapai anak-anak domba, mereka bersatu dalam kebahagiaan dan bersama-sama dengan serigala yang dulunya jahat, mereka menjalani kehidupan yang damai di hutan tersebut.

Dino belajar bahwa kebaikan dan kebijaksanaan lebih kuat daripada kekerasan, dan dia mewarisi warisan Ratu Serigala dalam menjaga perdamaian dan kebahagiaan di hutan itu.

Dalam dongeng ini, kita belajar bahwa kebaikan, kebijaksanaan, dan perdamaian adalah nilai-nilai yang sangat berharga dalam menghadapi konflik dan membangun hubungan yang harmonis dengan orang lain.

3. Katak yang Ingin Menjadi Raja

Dongeng sebelum tidur ini masih bertemakan cerita hewan.

Di hutan yang damai, hiduplah seorang katak kecil bernama Kiko. Kiko adalah katak yang penuh cita-cita. Dia bercita-cita menjadi raja di hutan itu, meskipun dia hanya seekor katak biasa.

Setiap malam, Kiko melompat ke atas selembar daun dan berpura-pura menjadi raja.

Dia memberikan komando-komando kepada katak-katak lainnya dan berbicara tentang bagaimana dia akan menjadi raja yang bijaksana. Kawan-kawan katak Kiko sering tertawa dan menganggapnya bercandaan.

Suatu hari, ketika hujan deras turun dan sungai hutan meluap, Kiko menyelamatkan banyak katak lainnya dengan cara membimbing mereka ke tempat yang lebih tinggi.

Tindakan heroik Kiko ini membuat semua katak menghormatinya. Mereka mengangkat Kiko sebagai pemimpin mereka, meskipun bukan sebagai raja.

Kiko menyadari bahwa menjadi pemimpin yang baik adalah lebih penting daripada menjadi raja, dan dia memimpin katak-katak itu dengan bijak dan penuh kebaikan.

Dalam dongeng ini, kita belajar bahwa tidak peduli seberapa besar impian kita, tindakan kita yang baik dan bijaksana yang akan membuat kita menjadi pemimpin yang sejati.

Baca Juga: 6 Rekomendasi Buku Dongeng sebelum Tidur untuk Anak TK

4. Petualangan Riko dan Cici

Dongeng Sebelum Tidur
Foto: Dongeng Sebelum Tidur (Freepik.com)

Di sebuah desa yang tenang, hiduplah seekor anjing setia bernama Riko dan seekor kucing penjelajah bernama Cici.

Meskipun berbeda sifat, mereka adalah sahabat yang tak terpisahkan. Suatu hari, mereka mendengar cerita tentang hutan yang penuh dengan petualangan dan harta karun yang belum pernah terlihat.

Riko yang penuh semangat ingin segera pergi ke hutan itu dan mencari harta karun.

Dia percaya bahwa petualangan itu adalah kesempatan emas untuk mencari kekayaan.

Cici, di sisi lain, lebih skeptis dan cenderung menikmati kenyamanan rumah. Namun, dia tidak ingin meninggalkan Riko sendirian, jadi dia setuju untuk ikut dalam perjalanan itu.

Mereka berdua memulai petualangan mereka ke dalam hutan yang misterius. Mereka melewati sungai-sungai, melewati gua-gua gelap, dan menemui berbagai makhluk aneh di sepanjang jalan.

Selama perjalanan itu, mereka menghadapi banyak kesulitan dan bahaya. Tetapi, mereka juga belajar menghargai persahabatan mereka lebih dari harta karun yang mereka cari.

Akhirnya, Riko dan Cici sampai di harta karun yang mereka cari. Ternyata, harta karun itu bukanlah emas dan permata, tetapi sebuah kotak yang berisi cermin ajaib.

Ketika mereka melihat ke dalam cermin, mereka melihat bayangan diri mereka sendiri yang bahagia dan bersama-sama.

Mereka menyadari bahwa harta terbesar mereka adalah persahabatan yang telah mereka miliki.

Mereka kembali ke desa dengan cermin ajaib itu dan berbagi kisah petualangan mereka dengan semua orang. Mereka belajar bahwa persahabatan dan petualangan bersama-sama adalah harta yang paling berharga di dunia.

Dalam dongeng ini, kita belajar bahwa persahabatan yang kuat dapat mengatasi segala kesulitan dan bahkan lebih berharga daripada harta karun yang bersinar.

5. Serigala dan Anak Domba yang Bijak

Dongeng sebelum tidur ini termasuk dalam jenis cerita fabel yang menarik.

Di suatu tempat di tengah hutan yang lebat, hiduplah seekor anak domba yang bijak dan penuh kebaikan bernama Dino.

Dino adalah salah satu dari kawanan anak domba yang gemar bermain dan menjalani kehidupan yang damai di bawah perlindungan Ratu Serigala yang kuat dan bijaksana.

Suatu hari, ketika Dino sedang asyik bermain di tepi sungai, datanglah seekor serigala lapar yang mengintai dari kejauhan.

Serigala ini bukan bagian dari kawanan Ratu Serigala dan tidak mengenal aturan kedamaian yang telah disepakati di wilayah itu.

Dengan niat jahat, serigala itu mendekati Dino, berharap bisa memangsa anak domba yang tampak lezat itu.

"Dino, aku sangat lapar dan kamu terlihat sangat enak untuk dimakan," kata serigala itu dengan suara yang mengintimidasi.

Dino, yang memang bijak, tidak panik. Dia mengingat semua ajaran dari Ratu Serigala tentang bagaimana cara menghadapi situasi berbahaya.

Dengan tenang, Dino menjawab, "Tuan Serigala, jika memang engkau lapar, mengapa tidak meminta izin terlebih dahulu kepada Ratu Serigala? Beliau adalah penguasa hutan ini dan semua keputusan ada di tangannya."

Serigala itu merasa tertantang dan sedikit terkejut dengan keberanian Dino.

"Kenapa aku harus meminta izin? Aku bisa menangkapmu sekarang juga!"

Dino tersenyum dan berkata, "Karena jika Tuan melanggar aturan, Ratu Serigala pasti akan mengetahuinya dan itu akan membawa masalah besar bagi Tuan."

"Lagipula, aku tahu di mana letak sarang madu yang manis dan dapat memuaskan rasa lapar Tuan lebih baik daripada aku."

Serigala itu tertarik dengan tawaran Dino. "Baiklah, tunjukkan aku di mana sarang madu itu," katanya.

Dengan bijaksana, Dino memimpin serigala itu ke arah yang berbeda dari sarang anak domba lainnya.

Dino berhenti sejenak di depan pohon besar dan berkata, "Lihatlah ke atas, di sana ada sarang lebah yang penuh dengan madu manis. Tetapi ingat, jangan pernah melanggar aturan hutan ini lagi."

Serigala itu mendongak dan melihat sarang lebah tersebut.

Dalam keserakahannya, dia langsung meloncat dan berusaha mengambil madu.

Namun, dia lupa bahwa lebah-lebah yang marah akan keluar untuk melindungi sarang mereka. Serigala itu akhirnya lari terbirit-birit, dikejar oleh sekawanan lebah yang marah.

Dino kembali ke kawanan anak domba dengan aman dan menceritakan kejadian itu kepada Ratu Serigala.

Ratu Serigala memuji kebijaksanaan dan keberanian Dino, serta memperingatkan semua penghuni hutan tentang pentingnya mengikuti aturan untuk hidup dalam damai.

Sejak hari itu, Dino dikenal sebagai anak domba yang tidak hanya bijak tetapi juga pemberani.

Hutan kembali damai, dan semua hewan hidup dalam keharmonisan di bawah perlindungan dan bimbingan Ratu Serigala.

6. Putri Cantik dan Raja yang Tulus

Di sebuah kerajaan yang jauh, hiduplah seorang putri cantik bernama Aurora. Dia adalah putri tunggal dari Raja Alexander, seorang penguasa yang bijaksana dan tulus hati.

Aurora tumbuh menjadi gadis yang baik hati dan penyayang, selalu siap membantu orang-orang yang membutuhkan.

Suatu hari, kabar buruk datang ke kerajaan itu. Hutan yang terletak di sebelah timur kerajaan telah dilanda kekeringan yang parah, dan tanaman dan hewan di dalamnya hampir mati kelaparan.

Raja Alexander sangat prihatin dan ingin membantu, meskipun kerajaannya juga mengalami kesulitan ekonomi.

Dengan tulus hati, Raja Alexander memerintahkan pengiriman makanan dan air ke hutan itu setiap hari.

Dia juga mengirimkan tim ahli untuk mencari cara agar hutan itu dapat hidup kembali. Selama berbulan-bulan, Raja dan putri Aurora bekerja bersama-sama dengan rakyat mereka untuk memberikan bantuan kepada hutan yang tercinta.

Akhirnya, upaya mereka membuahkan hasil. Hutan itu mulai pulih, dan kehidupan tumbuh kembali di dalamnya.

Raja Alexander dan putri Aurora sangat bahagia melihat hutan yang kembali hijau dan penuh kehidupan.

Ketika berita tentang tindakan tulus hati Raja Alexander dan putri Aurora menyebar, kerajaan lain juga memberikan bantuan, dan semua orang bersatu dalam upaya untuk menjaga alam dan lingkungan mereka.

Kerajaan Aurora menjadi contoh bagi yang lainnya, bahwa kebijaksanaan dan kebaikan hati adalah tanda dari sejati kepemimpinan.

Baca Juga: 15 Dongeng Pendek dengan Pesan Moral yang Baik untuk Anak

7. Dongeng Sebelum Tidur, Bidadari yang Kehilangan Cahaya

Dongeng Sebelum Tidur
Foto: Dongeng Sebelum Tidur (Freepik.com)

Dongeng sebelum tidur ini mengangkat tema bidadari.

Dalam sebuah kerajaan yang jauh, hiduplah seorang bidadari cantik bernama Aria.

Aria memiliki sayap putih yang gemerlap dan memancarkan cahaya yang indah. Dia adalah salah satu dari banyak bidadari yang menjaga kedamaian di alam semesta.

Suatu hari, ketika Aria sedang terbang di langit, dia melihat sepotong batu kristal yang berkilauan di bawahnya. Tertarik dengan keindahannya, Aria turun dan mengambil batu tersebut.

Namun, ketika dia menyentuhnya, batu itu tiba-tiba memancarkan sinar yang kuat dan menghisap cahaya dari sayap-sayap Aria. Bidadari yang sebelumnya indah dan bersinar kini kehilangan kecantikannya.

Aria sangat bersedih dan khawatir. Dia tidak lagi bisa terbang dengan mudah atau membantu makhluk-makhluk lain.

Aria mencari bantuan dari para bidadari lainnya, tetapi tidak ada yang tahu bagaimana cara mengembalikan cahaya ke sayap-sayapnya.

Akhirnya, Aria bertemu dengan seorang tukang kayu bernama Elan, yang adalah sosok yang bijak dan penuh kasih sayang.

Elan mendengarkan kisah Aria dan berjanji akan membantunya. Dia membuatkan sebuah kotak khusus yang terbuat dari kayu yang sangat langka dan diberi nama "Kotak Kehidupan."

Kotak itu memiliki kekuatan untuk mengembalikan cahaya yang hilang.

Dengan harapan yang besar, Aria ditempatkan di dalam kotak tersebut. Saat kotak itu ditutup, cahaya di sayap-sayap Aria mulai pulih perlahan-lahan.

Setelah beberapa waktu, Aria kembali menjadi bidadari yang cantik dan bersinar seperti sebelumnya.

Aria belajar dari pengalamannya bahwa kecantikan sejati adalah cahaya dari dalam hati yang tulus, bukan hanya penampilan fisik.

Dia juga belajar bahwa persahabatan yang tulus seperti yang dia temui dengan Elan adalah salah satu hal yang paling berharga di dunia.


8. Peri Ajaib

Dongeng sebelum tidur tentang peri juga banyak disukai anak-anak.

Di dalam hutan yang ajaib, hiduplah seorang peri cantik bernama Elara. Elara adalah peri yang memiliki kekuatan ajaib untuk mengabulkan satu permintaan pada setiap orang yang menemukannya di hutan tersebut.

Namun, ada satu aturan penting: permintaan tersebut harus bijaksana dan tidak boleh merugikan siapa pun.

Suatu hari, seorang petani miskin bernama Timo mendengar tentang peri ajaib itu dan memutuskan untuk mencarinya.

Dia berjalan ke dalam hutan dengan hati yang penuh harap. Setelah berhari-hari mencari, Timo akhirnya menemukan Elara yang sedang duduk di bawah pohon besar.

Timo berlutut di hadapan Elara dan berkata, "Oh, Peri Elara yang baik hati, aku adalah seorang petani miskin yang hanya ingin memberi makan keluargaku. Tolong, berikan aku makanan yang cukup untuk satu tahun."

Elara tersenyum dan mengabulkan permintaan Timo dengan gemilang. Dia memberikan kepada Timo karung-karung beras, sayuran, dan buah-buahan yang cukup untuk satu tahun penuh.

Timo sangat bersyukur dan pergi dengan hati yang penuh rasa bahagia.

Setelah setahun berlalu, Timo kembali ke hutan untuk berterima kasih kepada Elara. Namun, kali ini dia melihat sekelompok penjahat sedang bersembunyi di hutan, merencanakan perampokan dan kejahatan.

Timo segera menyadari bahwa ini adalah kesempatan untuk menggunakan permintaannya yang kedua untuk tujuan yang baik.

Dia meminta Elara untuk memberinya keberanian dan kebijaksanaan untuk menghadapi penjahat-penjahat itu dan menghentikan rencana jahat mereka.

Elara dengan senang hati mengabulkan permintaan tersebut dan memberikan kepada Timo keberanian dan kebijaksanaan yang dibutuhkannya.

Timo berhasil menggagalkan rencana penjahat-penjahat tersebut dan menyelamatkan banyak orang dari bahaya. Setelah itu, dia belajar bahwa permintaan yang bijak adalah hadiah yang lebih berharga daripada harta materi.

Dia juga menghargai kebaikan hati Elara yang telah membantunya dalam saat-saat sulit.

Baca Juga: 20 Dongeng Anak Terpopuler, Seru, dan Tersirat Pesan Moral

9. Si Kelinci Sombong dan Balon Ajaib

Dongeng sebelum tidur Si Kelinci Sombong dan Balon Ajaib memiliki pesan moral tentang nilai-nilai seperti kerendahan hati, kerja keras, dan menghargai kemampuan orang lain.

Di sebuah hutan yang rimbun, hiduplah seekor kelinci yang sangat sombong. Kelinci ini selalu merasa bahwa dia adalah yang paling hebat di hutan itu.

Dia suka sekali memamerkan kecepatannya kepada hewan-hewan lain dan selalu mengejek mereka yang menurutnya lebih lemah.

Suatu hari, kelinci sombong itu berjalan-jalan di hutan dan menemukan sebuah toko kecil di pinggir hutan.

Di toko itu, tergantung banyak balon berwarna-warni.

Namun, ada satu balon yang terlihat sangat istimewa — balon ajaib yang konon bisa membuat apa pun yang diinginkan menjadi kenyataan.

Kelinci sombong itu tertawa kecil. Dia tidak percaya dengan cerita tentang balon ajaib itu.

Namun, rasa ingin tahunya membuatnya bertanya pada penjaga toko tentang balon tersebut.

Penjaga toko menjelaskan bahwa balon itu memang sangat istimewa dan hanya bisa digunakan sekali untuk satu keinginan.

Kelinci sombong itu kemudian memutuskan untuk mencoba balon ajaib itu.

Dengan sombongnya, dia berkata, "Aku ingin menjadi hewan tercepat di hutan ini, bahkan lebih cepat dari angin!"

Tiba-tiba, balon ajaib itu bergetar dan mengeluarkan kilatan cahaya. Kelinci sombong itu tertawa puas, merasa sudah pasti akan menjadi yang tercepat.

Keesokan harinya, kelinci sombong itu mengadakan perlombaan lari dengan semua hewan di hutan.

Dia yakin sekali bahwa dia akan memenangkan perlombaan dengan mudah.

Namun, ketika perlombaan dimulai, kelinci sombong itu kaget. Dia tidak bisa berlari secepat biasanya!

Bahkan, banyak hewan yang melewati dia dengan cepat. Kelinci sombong itu pun akhirnya kalah dengan malu.

Setelah perlombaan, kelinci sombong itu kembali ke toko dan bertemu dengan penjaga toko.

Dia berkata, "Balon ajaib itu tidak berhasil! Aku bahkan tidak bisa berlari secepat biasanya!"

Penjaga toko tersenyum dan berkata, "Kelinci kecil, balon ajaib itu tidak mengubah kenyataan apa pun.

Balon itu hanya memperlihatkan kepada pemiliknya apa yang sebenarnya sudah ada di dalam diri mereka.

Kau mungkin sombong dan cepat dalam pikiranmu, tetapi itu tidak cukup untuk menjadi yang tercepat.

Kecepatan sejati datang dari latihan, kerendahan hati, dan penghargaan terhadap kemampuan orang lain."

Kelinci sombong itu menyadari kesalahannya. Dia belajar untuk tidak meremehkan orang lain dan mulai menghargai kualitas yang sesungguhnya.

Dia belajar bahwa kecepatan sejati datang dari kerja keras dan rasa hormat terhadap kemampuan orang lain.

Dari hari itu, kelinci sombong itu tidak lagi sombong.

Dia menjadi lebih baik dalam berteman dengan hewan-hewan lain di hutan, dan mereka semua menghargainya sebagai sahabat yang baik dan cepat.

Dan sejak saat itu, balon ajaib itu tidak pernah digunakan lagi oleh siapa pun di hutan, karena semua hewan di hutan sudah belajar bahwa keajaiban sejati ada dalam hati mereka sendiri.

10. Bawang Merah Bawang Putih

Dongeng Bawang Merah Bawang Putih juga cocok dijadikan dongeng sebelum tidur untuk Si Kecil.

Di sebuah desa kecil yang indah, hiduplah seorang ibu dengan dua anak perempuannya yang cantik jelita.

Mereka bernama Bawang Merah dan Bawang Putih. Meskipun mereka kembar, sifat dan kepribadian mereka sangat berbeda.

Bawang Merah adalah anak yang manis tetapi sombong. Dia suka membanggakan dirinya sendiri dan sering kali memperlakukan orang lain dengan angkuh.

Di sisi lain, Bawang Putih adalah anak yang lembut hati dan rendah hati. Dia selalu siap membantu orang lain dan menjaga kebaikan di hatinya.

Suatu hari, ibu mereka jatuh sakit parah dan membutuhkan obat-obatan langka untuk sembuh.

Bawang Merah dan Bawang Putih bertekad untuk pergi ke hutan untuk mencari bahan obat tersebut.

Sebelum berangkat, ibu mereka memberi pesan, "Bawang Merah, Bawang Putih, jagalah satu sama lain dan selalu berbagi. Kekuatan kalian ada pada persatuan."

Di hutan, mereka bertemu dengan seorang nenek tua yang sedang kebingungan mencari arah.

Dengan cepat, Bawang Putih menawarkan bantuan dan mengantarkan nenek itu ke rumahnya.

Nenek itu memberikan mereka bahan obat yang mereka cari, sebagai ucapan terima kasih.

Namun, di perjalanan pulang, Bawang Merah terus membanggakan dirinya sendiri dan menuntut bahan obat untuk diberikan padanya.

Akibatnya, dia jatuh ke dalam sungai dan hampir tenggelam.

Beruntung, Bawang Putih dengan cepat beraksi dan menyelamatkan kakaknya dengan memanfaatkan akar pohon di tepi sungai.

Setelah itu, Bawang Merah merasa malu dan menyadari kesalahannya.

Dia meminta maaf pada Bawang Putih dan berjanji untuk berubah menjadi lebih baik.

Mereka pulang ke rumah dengan bahan obat dan merawat ibu mereka dengan penuh kasih sayang.

Dari saat itu, Bawang Merah dan Bawang Putih belajar untuk selalu berbagi, saling mendukung, dan tidak lagi terjebak dalam keangkuhan.

Mereka menjadi teladan bagi semua orang di desa, bahwa kebaikan hati dan kerendahan hati adalah kunci kebahagiaan sejati.

11. Putri yang Tidak Pernah Tersenyum

Di sebuah kerajaan yang megah, hiduplah seorang putri cantik bernama Aila. Namun, sejak kecil, Putri Aila tidak pernah tersenyum.

Sang Raja dan Ratu sangat sedih melihat putri mereka yang selalu murung.

Mereka memanggil badut, penyanyi, bahkan penyair, tetapi tak ada satu pun yang berhasil membuat putri tertawa.

Raja pun mengumumkan sayembara: siapa pun yang bisa membuat putri tersenyum akan diberi hadiah besar.

Banyak orang datang mencoba, tetapi tetap saja, Putri Aila tidak tersenyum. Hingga suatu hari, seorang pemuda sederhana muncul.

Ia membawa kotak kecil yang berisi cermin. Pemuda itu berkata, "Putri, lihatlah ke dalam cermin ini. Di dalamnya ada keajaiban yang bisa membuatmu tersenyum."

Dengan penasaran, Putri Aila membuka kotak itu dan melihat ke dalam cermin. Ia melihat wajahnya yang tampak serius dan dingin, dan tiba-tiba merasa lucu.

Bibirnya bergerak sedikit, lalu tersenyum! Semua orang yang melihatnya bersorak gembira. Ternyata, keajaiban yang membuatnya tersenyum adalah dirinya sendiri.

12. Pohon Permen Ajaib

Di sebuah desa yang indah, hiduplah seorang anak bernama Niko. Niko sangat menyukai permen, dan setiap hari ia berdoa agar bisa menemukan permen sebanyak yang ia inginkan.

Suatu hari, saat sedang berjalan-jalan di hutan, Niko menemukan sebutir biji kecil yang berkilauan.

Karena penasaran, ia membawa biji itu pulang dan menanamnya di kebun belakang rumah.

Niko merawat biji itu setiap hari, menyiraminya dengan air dan memberinya pupuk terbaik.

Seminggu kemudian, tunas kecil muncul dari tanah, dan seiring berjalannya waktu, tunas itu tumbuh menjadi pohon tinggi.

Yang membuat Niko terkejut, pohon itu tidak berbuah apel atau mangga, melainkan permen warna-warni!

Ada permen kapas, permen cokelat, hingga permen asam manis bergantungan di cabangnya.

Niko sangat bahagia dan langsung mencicipi beberapa buah permen itu.

Namun, ia tidak menyimpan permen itu untuk dirinya sendiri. Ia memanggil semua anak di desa dan membagikan permen-permen dari pohon ajaib tersebut.

Setiap hari, pohon itu terus menghasilkan lebih banyak permen selama Niko merawatnya dengan penuh kasih dan berbagi dengan orang lain.

Semakin sering Niko berbagi, semakin banyak pula permen yang tumbuh di pohon itu.

Suatu hari, seorang anak yang serakah ingin memetik semua permen dan menyimpannya untuk dirinya sendiri.

Namun, saat ia mencoba memetik terlalu banyak, pohon itu berhenti berbuah.

Anak itu pun belajar bahwa pohon permen hanya akan berbuah jika dirawat dengan kasih sayang dan digunakan untuk berbagi kebahagiaan, bukan untuk serakah.

Sejak saat itu, anak-anak di desa selalu merawat pohon tersebut bersama-sama dan membagikan permennya dengan penuh kebaikan hati.

Niko pun senang melihat bahwa kebahagiaan bisa tercipta dengan berbagi.

Baca Juga: Kisah Dongeng Putri Salju dan Pesan Moral untuk Si Kecil


13. Dongeng Si Kancil dan Buaya

Di suatu hari yang cerah, Si Kancil yang terkenal cerdik sedang berjalan di tepi sungai. Ia merasa sangat lapar setelah berjalan jauh di hutan.

Namun, di seberang sungai, terdapat ladang sayur yang subur dengan mentimun segar yang terlihat sangat menggoda.

Kancil pun ingin menyeberangi sungai untuk menikmati sayuran tersebut.

Sayangnya, sungai itu penuh dengan buaya yang sedang berjemur di atas air.

Kancil tahu, jika ia langsung berenang, buaya-buaya itu pasti akan memangsanya.

Lalu, sebuah ide cemerlang muncul di kepalanya.

Kancil mendekati sungai dan berteriak, "Hai, Buaya! Kalian di sana?!"

Buaya-buaya yang mendengar suara itu langsung mendekat. Salah satu buaya besar menyahut, "Ada apa, Kancil? Kau ingin menjadi makan siang kami?"

Kancil tersenyum licik, tetapi ia menyembunyikan niatnya. "Oh, tentu tidak, Buaya. Aku justru membawa kabar baik! Raja hutan ingin membagikan daging segar kepada kalian semua. Aku ditugaskan untuk menghitung berapa jumlah buaya di sungai ini agar Raja bisa membagi daging secara adil."

Buaya-buaya itu terkejut sekaligus senang mendengar kabar tersebut. Mereka pun setuju membantu Kancil. "Baiklah, kami akan berbaris di sungai agar kau bisa menghitung kami," kata buaya besar.

Kancil tertawa dalam hati. Ia segera memerintahkan buaya-buaya untuk berbaris rapat dari tepi sungai yang satu ke tepi yang lain.

Setelah semuanya berbaris, Kancil melompat dari punggung buaya pertama, kemudian ke buaya berikutnya, sambil menghitung dengan lantang, "Satu, dua, tiga, empat..."

Ketika Kancil sampai di tepi seberang sungai, ia segera melompat ke daratan dan berkata, "Terima kasih, Buaya! Sekarang aku tidak perlu berenang! Oh, ya, tentang daging itu... tidak ada! Aku hanya ingin menyeberang sungai tanpa dimangsa kalian. Sampai jumpa!"

Buaya-buaya yang merasa ditipu hanya bisa menggeram marah.

Namun, mereka tidak bisa berbuat apa-apa karena Kancil sudah jauh dari jangkauan mereka.

Kancil pun melanjutkan perjalanan ke ladang sayur dengan penuh kegembiraan. Ia belajar bahwa kecerdikan bisa menyelamatkan diri dari bahaya.

14. Rapunzel

Dongeng Rapunzel
Foto: Dongeng Rapunzel (Princess.disney.com)

Di sebuah desa yang damai, hiduplah sepasang suami istri yang sangat mendambakan seorang anak.

Suatu hari, sang istri melihat tanaman rampion (sejenis sayuran) yang tumbuh subur di kebun tetangga mereka, seorang penyihir jahat.

Karena sangat ingin mencicipinya, sang istri memohon pada suaminya untuk mengambil tanaman itu.

Pada malam hari, sang suami nekat masuk ke kebun penyihir dan mencuri rampion. Namun, ia tertangkap oleh penyihir.

"Beraninya kau mencuri dari kebunku!" bentak sang penyihir. Sang suami memohon ampun dan menjelaskan bahwa istrinya sangat menginginkannya.

Penyihir akhirnya mengampuni, tetapi dengan syarat: "Kau boleh membawa rampion ini, tapi jika anakmu lahir, aku akan mengambilnya!"

Pasangan itu terpaksa setuju. Ketika anak perempuan mereka lahir, penyihir datang dan membawanya pergi.

Anak itu diberi nama Rapunzel dan dibesarkan di sebuah menara tinggi tanpa pintu atau tangga.

Satu-satunya cara masuk adalah dengan memanjat rambut panjang Rapunzel yang menjuntai dari jendela.

Tahun demi tahun berlalu, Rapunzel tumbuh menjadi gadis yang cantik. Suatu hari, seorang pangeran yang sedang berburu mendengar suara indah dari menara.

Ia mendekati menara dan melihat Rapunzel sedang bernyanyi.

Karena penasaran, pangeran diam-diam memperhatikan penyihir memanjat menara dengan rambut Rapunzel sambil berkata, "Rapunzel, turunkan rambutmu!"

Setelah penyihir pergi, pangeran mencoba hal yang sama. "Rapunzel, turunkan rambutmu!" katanya.

Rapunzel, yang tidak tahu itu adalah suara pangeran, menurunkan rambutnya. Pangeran berhasil masuk ke menara dan memperkenalkan diri.

Keduanya langsung saling jatuh cinta.

Pangeran sering datang diam-diam untuk bertemu Rapunzel. Namun, suatu hari, penyihir mengetahui hubungan mereka.

Dalam amarah, penyihir memotong rambut Rapunzel dan membuangnya ke gurun. Ia juga menjebak pangeran dengan rambut palsu.

Ketika pangeran sampai di puncak menara, penyihir mendorongnya hingga jatuh ke semak berduri. Pangeran selamat, tetapi matanya buta karena tertusuk duri.

Dengan hati hancur, pangeran mengembara tanpa tujuan, sementara Rapunzel hidup sendiri di gurun.

Namun, takdir mempertemukan mereka kembali. Saat mereka saling berpelukan, air mata Rapunzel jatuh ke mata pangeran, menyembuhkan kebutaannya.

Akhirnya, Rapunzel dan pangeran kembali ke kerajaan, hidup bahagia selamanya, dan terbebas dari penyihir jahat.

15. Pinokio

Pinokio
Foto: Pinokio (pinterest.com)

Di sebuah desa kecil, hiduplah seorang tukang kayu tua bernama Geppetto. Ia sangat kesepian dan ingin memiliki seorang anak.

Suatu hari, Geppetto membuat boneka kayu dari sebatang pohon pinus dan memberinya nama Pinokio. Ia berharap boneka itu bisa hidup seperti anak manusia.

Malam itu, sebuah keajaiban terjadi. Seorang peri datang dan memberikan nyawa pada Pinokio. "Kamu sekarang hidup, Pinokio. Tapi untuk menjadi anak manusia sejati, kamu harus jujur, berani, dan baik hati," kata peri itu.

Ia juga memberikan seekor jangkrik bernama Jiminy Cricket untuk menjadi hati nurani Pinokio.

Geppetto sangat gembira karena Pinokio bisa bergerak dan berbicara seperti anak sungguhan.

Namun, Pinokio sering kali membuat masalah. Suatu hari, ia memutuskan untuk tidak pergi ke sekolah dan malah mengikuti seorang pria licik bernama Stromboli, yang menjanjikan kekayaan besar jika Pinokio menjadi pemain teater.

Awalnya, Pinokio menikmati hidup sebagai bintang panggung. Tapi Stromboli ternyata kejam dan mengurung Pinokio di dalam kandang.

Pinokio menyesal dan memohon bantuan peri. Ketika peri bertanya, Pinokio berbohong tentang apa yang terjadi. Seketika itu juga, hidungnya tumbuh panjang!

"Setiap kali kamu berbohong, hidungmu akan semakin panjang," kata peri. Pinokio berjanji untuk tidak berbohong lagi. Peri pun membantunya keluar dari kandang.

Namun, Pinokio kembali tergoda ketika bertemu anak-anak yang mengajaknya ke Pulau Kesukaan, tempat bermain tanpa aturan.

Di sana, anak-anak berubah menjadi keledai karena kelakuan buruk mereka. Pinokio hampir berubah sepenuhnya menjadi keledai sebelum ia melarikan diri.

Saat kembali, Pinokio mengetahui bahwa Geppetto telah pergi mencarinya ke laut dan ditelan oleh ikan paus raksasa.

Dengan keberanian besar, Pinokio menyelam ke laut untuk menyelamatkan ayahnya.

Di dalam perut ikan paus, mereka berhasil membuat ikan bersin dengan menyalakan api, sehingga mereka keluar dengan selamat.

Karena keberanian dan penyesalan Pinokio, peri kembali muncul dan mengubahnya menjadi anak manusia sejati. "Kamu telah membuktikan dirimu layak menjadi anak sejati," kata peri.

Geppetto dan Pinokio hidup bahagia bersama, dan Pinokio berjanji untuk selalu jujur, baik hati, dan berbakti pada ayahnya.

Tips Membacakan Dongeng sebelum Tidur untuk Si Kecil

Membacakan Dongeng Sebelum Tidur
Foto: Membacakan Dongeng Sebelum Tidur (Orami Photo Stock)

Ini tips dalam membacakan dongeng sebelum tidur untuk Si Kecil.

  1. Pilih Cerita yang Sesuai: Sesuaikan cerita dengan usia dan minat anak, hindari yang terlalu menakutkan atau rumit.
  2. Ciptakan Suasana Tenang: Gunakan lampu tidur yang lembut dan pastikan tempat tidur nyaman.
  3. Variasikan Suara: Gunakan suara dan ekspresi berbeda untuk menarik perhatian.
  4. Libatkan Anak: Ajak berdiskusi dan biarkan anak berpartisipasi.
  5. Tetapkan Waktu Rutin: Buat rutinitas sebelum tidur.
  6. Pilih Cerita Bermoral: Pilih dongeng dengan nilai positif.

Demikian cerita dongeng sebelum tidur yang bisa Moms bacakan untuk Si Kecil.

Semoga Si Kecil tumbuh dengan baik dan sehat, ya!

  • https://theearlychildhooduniversity.com/5-wonderful-benefits-of-reading-bedtime-stories-to-kids/
  • https://www.theschoolrun.com/11-reasons-read-bedtime-story-every-night

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.