Dongeng Singa dan Tikus, Banyak Pesan Moral untuk Si Kecil!
Apakah Moms pernah mendengar cerita dongeng Singa dan Tikus?
Dongeng ini menjadi salah satu cerita fabel yang populer dan paling banyak diceritakan kepada anak.
Singa dan Tikus adalah dongeng klasik yang konon sudah ada sejak zaman Yunani Kuno, yakni sekitar tahun 564-620 SM.
Hal ini diperkuat dari ditemukannya dongeng Singa dan Tikus dalam kumpulan fabel Aesop yang populer pada zaman tersebut.
Aesop adalah pendongeng asal Yunani Kuno yang cerita-cerita dongengnya sangat terkenal di dunia.
Salah satu cerita dongeng dari Aesop yang populer adalah Dongeng Singa dan Tikus.
Yuk, ceritakan dongeng ini untuk Si Kecil sebelum ia tidur!
Baca Juga: 20 Dongeng Anak Terpopuler, Seru, dan Tersirat Pesan Moral
Cerita Dongeng Singa dan Tikus
Cerita mengenai Singa dan Tikus ini mengisahkan tentang kehidupan dua hewan yang sangat bertolak belakang.
Singa dikenal sebagai penguasa hutan yang kuat dan gagah.
Sedangkan tikus adalah seekor hewan bertubuh kecil yang penakut dan gemar bersembunyi.
Alkisah hiduplah seekor singa yang sangat ditakuti oleh para penghuni hutan belantara.
Selain karena ukuran tubuhnya yang besar, suara dari singa yang menggelegar juga bisa membuat hewan-hewan lainnya takut.
Sang singa adalah hewan yang sombong dan angkuh. Ia merasa paling berkuasa di hutan tersebut.
Baca Juga: 10 Dongeng Anak Islami Terpopuler, Kaya Pesan Moral!
1. Awal Mula Tikus Terjebak di Gua
Singa selalu menghabiskan hidupnya dengan berburu dan tidur.
Jadi, setengah harinya akan dilalui dengan berburu hewan-hewan yang lebih kecil darinya.
Lalu, setengah harinya lagi dihabiskan untuk tidur di dalam gua.
Ketika singa sedang pergi untuk berburu makanan di hutan, datanglah seekor tikus yang merasa sangat penasaran dengan gua tempat tinggal singa.
Tikus masuk ke dalam gua dengan memberanikan diri. Pada saat berada di dalam gua, singa baru saja pulang dari berburu.
Tikus yang mengetahui singa sudah pulang pun merasa ketakutan sehingga memutuskan untuk bersembunyi.
Singa yang lelah seusai berburu memutuskan untuk tidur sejenak untuk melepas lelah.
Dengkuran keras singa yang menggelegar di dalam gua membuat tikus terkejut dan mengetahui kalau singa sedang tertidur pulas.
Tikus berpikir, inilah saat yang tepat untuk melarikan diri.
Sayangnya, saat tikus melangkah keluar dari gua, ekornya mengenai kaki singa sehingga membuat raja hutan tersebut terbangun dari tidur pulasnya.
Singa yang terbangun langsung waspada karena ia merasa ada hewan lain yang berada di dekatnya.
Saat melihat ada seekor tikus di dekatnya, tangan singa kemudian mencengkram hewan bertubuh kecil itu.
Baca Juga: Kisah Nabi Musa, Bisa Dijadikan Dongeng Pengantar Tidur untuk Anak!
2. Tikus Memohon kepada Singa
Singa ingin menjadikan tikus sebagai santapan makan malamnya.
Namun, begitu ia mengutarakan niat tersebut, sang tikus menangis sambil memohon ampun kepada singa.
Tikus memohon dengan putus asa untuk tidak memakannya dan membiarkannya hidup.
Ia menawarkan sebuah kesepakatan kepada singa.
Kalau singa melepaskannya dan membiarkannya hidup, ia akan membalas kebaikan singa dengan menolongnya ketika sedang mengalami kesulitan.
Mendengar hal tersebut, singa tertawa dan mencemooh tikus.
Singa merasa kalau hewan yang tubuhnya lebih kecil darinya tak akan mungkin bisa membantunya.
Berhubung singa merasa kalau penawaran tikus sangat lucu dan tidak masuk akal, ia melepaskan tikus dari cengkramannya.
Tikus yang telah dibebaskan dari singa kemudian langsung berlari menuju ke tengah hutan karena takut singa berubah pikiran.
Selama ia berlari, tikus tetap mengingat kebaikan singa yang melepaskannya begitu saja tanpa menyerang atau menyakitinya.
Tikus benar-benar berjanji pada dirinya sendiri untuk membalas budi kepada singa yang baik hati.
Baca Juga: 4 Variasi Cerita Dongeng Si Kancil yang Penuh Pesan Moral
3. Balas Budi Tikus kepada Singa
Lalu di kemudian hari, saat singa sedang berburu mangsa di hutan.
Secara tak sengaja kakinya terjerat perangkap pemburu sehingga seluruh tubuhnya terperangkap dalam jaring.
Setelah meronta-meronta dan berusaha sekuat tenaga, singa ternyata tetap tidak bisa melepaskan jaring perangkap tersebut.
Satu hal yang bisa dilakukan adalah mengaung dengan keras meminta bantuan pada hewan-hewan yang ada di hutan.
Tapi berhubung hewan hutan sangat takut dengan singa, tak ada yang berani mendekat apalagi menolongnya.
Suara auman dari singa yang sangat kencang ini terdengar oleh tikus.
Tikus langsung berlari menuju ke arah suara singa.
Sesampainya di sana, ia melihat singa yang sedang terperangkap di dalam jaring jebakan.
Tikus langsung segera menolong singa dengan cara menggigit tali perangkap.
4. Usaha Tikus Menolong Singa
Dengan tekun, tikus terus menggigit tali hingga semuanya lepas sehingga singa pun akhirnya bisa keluar dari dalam perangkap pemburu.
Setelah terlepas, singa langsung berterima kasih kepada tikus karena telah menyelamatkannya.
Jika sampai singa tak bisa keluar dari dalam perangkap maka dirinya akan dibunuh dan dibawa oleh pemburu.
Ia sangat terharu dengan tikus karena berani menolongnya saat hewan lain bahkan tidak berani mendekat.
Tikus pun memberitahu singa kalau hal yang dilakukan adalah balas budi karena singa telah berbaik hati kepadanya dengan melepaskannya saat tertangkap di dalam gua.
Mendengar kalau tikus menganggap singa baik hati, singa lebih terharu karena ada yang menganggapnya baik hati.
Sejak kejadian tersebut, singa akhirnya berteman dekat dengan tikus.
Kepribadian singa yang tadinya angkuh berubah menjadi lebih ramah dan bersahabat.
Baca Juga: Cerita Dongeng Cinderella, Cocok untuk Pengantar Tidur
Pesan Moral dari Cerita Dongeng Singa dan Tikus
Tentunya dari cerita-cerita fabel akan ada pesan moral yang tersembunyi di dalamnya seperti dalam dongeng Singa dan Tikus.
Berikut cerita moral yang bisa dipetik dari dongeng Singa dan Tikus untuk kehidupan sehari-hari:
1. Persahabatan Antar Sesama
Di dalam dongeng Singa dan Tikus ada pesan moral tentang persahabatan antara dua hewan yang bertolak belakang yakni tikus dan singa.
Selain itu, kita diajarkan selalu berbuat kebaikan kepada orang lain.
Semua makhluk hidup harus hidup berdampingan dengan saling tolong-menolong.
Jika kita suka menolong orang lain, kelak di kemudian hari kita juga menerima bantuan dari orang tersebut.
Masih ada lagi pesan moral dari dongeng Singa dan Tikus, yaitu hiduplah dengan ramah dan baik hati.
Hindari bersikap angkuh, tinggi hati, dan sombong seperti singa karena bisa menjerumuskan hidup kita.
2. Selalu Bersikap Baik kepada Siapa Saja
Perbuatan baik tidak pernah sia-sia, lho.
Kebaikan yang dilakukan memiliki cara untuk kembali ke diri sendiri dengan cara yang tidak terduga.
Singa menunjukkan kebaikan kepada tikus lucu dengan tidak membunuhnya karena mengganggu tidurnya.
Tindakan kebaikannya kembali kepadanya dalam bentuk bantuan tikus.
Penting juga untuk dipahami bahwa terlepas dari seberapa besar kuat, seseorang juga bisa menerima masalah.
Oleh karena itu, hindari untuk bersikap angkuh pada siapapun, ya.
Baca Juga: 5 Dongeng Romantis Klasik untuk Pasangan, Bikin Meleleh!
Manfaat Membacakan Dongeng pada Anak
Membacakan dongeng kepada anak memiliki banyak manfaat positif, antara lain:
- Peningkatan Keterampilan Bahasa
Dongeng memperkaya kosakata anak dan membantu mereka memahami struktur bahasa.
Ini membantu dalam pengembangan kemampuan berbicara, mendengar, dan membaca.
Moms bisa cek bagaimana tips mengajarkan anak membaca di artikel: 8 Cara Mengajarkan Anak Membaca, Mudah dan Efektif!
- Stimulasi Imajinasi
Dongeng membuka pintu bagi imajinasi anak-anak. Mereka bisa membayangkan dunia yang berbeda, karakter-karakter fantastis, dan petualangan yang menarik.
Ini penting untuk perkembangan kreativitas dan kemampuan berpikir kritis.
- Pembelajaran Nilai
Banyak dongeng mengandung pesan moral atau nilai-nilai penting seperti dongeng Singa dan Tikus yang berisikan pesan persahabatan.
Membacakan dongeng kepada anak memungkinkan mereka memahami dan mempertimbangkan nilai-nilai ini.
- Peningkatan Koneksi Emosional
Membacakan dongeng merupakan waktu yang berharga untuk terhubung dengan anak-anak secara emosional.
Ini menciptakan ikatan yang kuat antara pembaca dan pendengar, serta memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk merasa aman dan nyaman.
- Peningkatan Konsentrasi dan Ketekunan
Membaca dongeng memerlukan konsentrasi dan kesabaran, yang merupakan keterampilan penting yang dapat dikembangkan pada usia dini.
Ini membantu anak-anak belajar fokus dan memperpanjang durasi perhatian mereka.
Begitulah kisah dari dongeng Singa dan Tikus.
Semoga bisa menjadi cerita yang bisa memberikan pendidikan moral kepada Si Kecil.
Jangan lupa bacakan dongeng Singa dan Tikus untuk Si kecil, ya Moms!
- https://id.wikipedia.org/wiki/Fabel_Aesop
- https://tabbayun.com/cerita-fabel-singa-dan-tikus/
- https://dongengceritarakyat.com/fabel-kisah-persahabatan-singa-dan-tikus/
- https://kumparan.com/mama-rempong/cerita-fabel-pengantar-tidur-kisah-singa-dan-tikus-penuh-pesan-moral-1wVCen2tlrF
- https://id.wikipedia.org/wiki/Singa_dan_Tikus
- http://read.gov/aesop/007.html
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.