5 Efek Kepala Bayi Sering Terbentur, Bisa Ganggu Saraf!
Ada beberapa efek kepala bayi sering terbentur yang perlu diperhatikan orang tua.
Pasalnya, kepala bayi yang rentan dan belum berkembang sepenuhnya bisa saja menyebabkan cedera serius saat terbentur.
Kecelakaan seperti ini dapat terjadi di rumah, di tempat bermain, atau bahkan saat dalam perjalanan.
Meskipun beberapa benturan mungkin terlihat ringan, namun tidak boleh diabaikan karena bisa memiliki konsekuensi yang serius bagi perkembangan dan kesehatan bayi.
Baca Juga: 8 Penyebab Kepala Bayi Peyang, Bisakah Normal Kembali?
Efek Kepala Bayi Sering Terbentur
Lantas, apa saja efek kepala bayi sering terbentur? Berikut yang perlu Moms waspadai.
1. Cedera Kepala
Salah satu efek dari kepala bayi yang sering terbentur adalah cedera kepala.
Ketika bayi sering mengalami benturan pada kepala mereka, baik ringan maupun berat, risiko cedera kepala meningkat.
Ini bisa termasuk luka, memar, atau bahkan cedera pada bagian dalam kepala, seperti otak.
Karena otak bayi masih dalam tahap perkembangan, cedera kepala pada bayi dapat menjadi sangat serius dan memerlukan perhatian medis segera.
Baca Juga: Kepala Bayi Lonjong saat Lahir, Bisakah Normal Kembali?
2. Trauma Otak
Ketika Si Kecil mengalami benturan pada kepala mereka, terutama jika terjadi dengan kekerasan atau intensitas yang tinggi, ada risiko terjadinya trauma otak.
Trauma otak adalah cedera yang terjadi pada jaringan otak akibat benturan, guncangan, atau penetrasi ke dalam tengkorak.
Kepala bayi yang sering terbentur bisa menyebabkan berbagai tingkat trauma otak, mulai dari ringan hingga parah.
Trauma otak pada bayi dapat memiliki efek yang beragam, termasuk gangguan perilaku, kesulitan tidur, muntah, kejang, dan bahkan kerusakan permanen pada otak.
3. Gangguan Perkembangan Otak dan Sistem Saraf
Efek kepala bayi sering terbentur lainnya yakni gangguan perkembangan otak dan sistem saraf.
Benturan berulang atau berat pada kepala bayi dapat menyebabkan berbagai masalah perkembangan pada otak dan sistem saraf.
Mulai dari gangguan kognitif, motorik, sensorik, hingga bahasa.
Ketika terjadi, hal ini dapat mempengaruhi kemampuan bayi dalam belajar, berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, dan mencapai tonggak perkembangan yang penting.
Cedera kepala parah pada bayi akibat benturan keras yang terjadi berulang juga dapat menyebabkan kondisi jangka panjang seperti cerebral palsy, gangguan neurologis, atau bahkan kecacatan intelektual.
Baca Juga: 7 Penanganan Bayi Jatuh Terbentur Kepala dan Bahayanya
4. Gangguan Keseimbangan dan Koordinasi
Benturan pada kepala bayi dapat menyebabkan kerusakan pada struktur otak yang bertanggungjawab atas keseimbangan tubuh dan koordinasi gerakan.
Hal ini dapat mengakibatkan gangguan dalam kemampuan bayi untuk menjaga keseimbangan serta mengkoordinasikan gerakan tubuhnya.
Dampaknya bisa bervariasi, mulai dari kesulitan dalam berjalan secara stabil, hingga gangguan dalam melakukan aktivitas motorik halus seperti mengambil atau menyusun benda.
Tentu saja, gangguan keseimbangan dan koordinasi ini bisa memengaruhi kemampuan bayi dalam menjalani aktivitas sehari-hari dan belajar keterampilan motoriknya.
5. Gangguan Sensorik
Efek kepala bayi sering terbentung lainnya yang patut orang tua waspadai yaitu gangguan sensorik.
Benturan pada kepala bayi dapat merusak struktur otak yang terlibat dalam mengolah informasi sensorik, seperti penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan pengecap.
Hal ini dapat mengakibatkan gangguan dalam persepsi sensorik bayi, baik secara individu maupun dalam kombinasi.
Dampaknya bisa beragam, mulai dari gangguan penglihatan pada anak atau masalah pendengaran, hingga kesulitan dalam merespons rangsangan sensorik seperti sentuhan atau aroma.
Jika tak segera ditangani, gangguan sensorik ini dapat memengaruhi kemampuan bayi untuk berinteraksi dengan lingkungannya dan merespons rangsangan sensorik yang penting selama tumbuh kembang mereka.
Pertolongan saat Kepala Bayi Terbentur
Nah, untuk meminimalisir berbagai efek kepala bayi sering terbentur yang telah disebutkan di atas, orang tua wajib tahu langkah pertolongan yang tepat.
Berikut ini pertolongan pertama yang bisa dilakukan Moms dan Dads ketika Si Kecil mengalami benturan di kepala.
1. Tenangkan Bayi
Ketika bayi mengalami kecelakaan atau benturan, mereka mungkin akan merasa ketakutan atau terkejut, dan reaksi alami mereka adalah menangis.
Oleh karena itu, menenangkan bayi dengan memeluknya, berbicara dengan suara yang lembut, dan memberikan rasa keamanan dapat membantu mengurangi kecemasan dan ketegangan pada bayi.
Bayi yang tenang juga akan lebih mudah untuk diperiksa dan diberikan pertolongan pertama dengan lebih efektif.
2. Periksa Cedera
Setelah kejadian tersebut, penting untuk memeriksa tanda-tanda cedera pada bayi dengan hati-hati.
Misalnya dengan memeriksa apakah ada luka, memar, atau benjolan di kepala bayi.
Perhatikan juga perilaku bayi untuk mencari tanda-tanda seperti muntah berulang, kesulitan bangun, atau perubahan dalam responsnya terhadap rangsangan.
Dengan memeriksa cedera dengan cermat, Moms dapat memberikan pertolongan yang tepat dan mencegah kemungkinan komplikasi yang lebih serius.
Baca Juga: 10+ Penyebab Bayi Demam di Kepala, Bisa Akibat Cuaca Panas!
3. Beri Dukungan untuk Kepala
Ketika bayi mengalami benturan pada kepala, penting untuk menjaga kepala dan leher mereka tetap stabil untuk mencegah cedera tambahan pada leher atau tulang belakang.
Dengan memberikan dukungan pada kepala, Moms dapat membantu mencegah pergerakan yang berlebihan yang dapat meningkatkan risiko cedera lebih lanjut.
Caranya adalah dengan meletakkan tangan di sekitar kepala bayi dan leher secara lembut untuk menjaga kepala agar tidak bergerak secara tiba-tiba atau terhentak.
4. Kompres Area yang Terbentur
Moms juga bisa memberikan kompres pada area kepala bayi yang terbentur.
Mengutip laman Verywell Health, penggunaan kompres dingin ini dapat membantu mengurangi pembengkakan dan mengurangi rasa sakit pada area yang terkena benturan.
Caranya, ambil kain bersih atau handuk kecil. Hindari menempatkan es langsung pada kulit bayi, karena ini dapat menyebabkan luka terbakar.
Basahi kain tersebut dengan air dingin atau letakkan es batu dalam kantung plastik dan bungkus dengan handuk.
Tempatkan kompres dingin secara lembut pada area yang terbentur selama sekitar 15-20 menit.
Namun, pastikan untuk tidak memberikan kompres terlalu lama atau terlalu dingin, karena hal ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan pada kulit bayi.
Baca Juga: Ini Penyebab Sakit Kepala pada Bayi, Moms Perlu Catat!
Kapan Perlu ke Dokter?
Apakah bayi yang mengalami benturan di kepala harus ke dokter?
Tentu saja, iya, apalagi jika menunjukkan gejala-gejala berikut ini, seperti yang dilansir dari laman The Children’s Trust:
- Kehilangan kesadaran, bahkan hanya sesaat.
- Muntah berulang kali.
- Kesulitan untuk bangun atau sulit terjaga.
- Perilaku yang tidak biasa, seperti kesulitan menyeimbangkan diri.
- Bayi tampak sangat rewel atau tidak nyaman.
- Terjadi perubahan perilaku atau reaksi yang tidak biasa, seperti tidak dapat menyusui atau menunjukkan tanda-tanda ketidaknyamanan yang berlebihan.
- Terjadi perubahan pada pola tidur bayi, seperti tidur lebih lama dari biasanya atau kesulitan terbangun dari tidur.
- Terjadi pendarahan yang tidak bisa dihentikan dengan penekanan lembut.
- Adanya benjolan yang besar atau luka yang terlihat parah pada kepala.
Jika bayi mengalami salah satu dari gejala di atas setelah terbentur kepala, penting untuk segera membawa mereka ke dokter atau unit gawat darurat untuk evaluasi dan perawatan lebih lanjut.
- https://www.healthline.com/health/baby/baby-hit-head
- https://www.verywellhealth.com/baby-bumped-head-5194068
- https://www.thechildrenstrust.org.uk/brain-injury-information/bumps-happen/babies-and-toddlers-bumps-head
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.