31 Juli 2024

Obat Infeksi Farizol: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Yuk, kenali obat farizol untuk infeksi bakteri.

Apakah Moms pernah diresepkan farizol?

Ini adalah obat yang mengandung Metronidazole.

Di dunia farmasi, farizol memiliki spektrum aktivitas antiprotozoa dan antimikroba yang sangat luas.

Ia juga memiliki aktivitas tinggi dalam melawan bakteri anaerob dan protozoa.

Farizol biasanya diserap dengan sempurna dan cepat setelah diberikan secara oral atau diminum.

Waktu paruh dalam plasma adalah sekitar 8 jam dan sekitar 10 persen obat terikat pada protein plasma.

Farizol menembus dengan baik ke dalam jaringan dan cairan tubuh.

Hati adalah tempat utama metabolisme.

Farizol dan metabolit yang tidak berubah nantinya diekskresikan dalam berbagai proporsi dalam urine setelah pemberian oral.

Obat ini paling sering digunakan untuk melawan infeksi atau bisa juga untuk mencegah infeksi terjadi.

Pahami lebih jauh mengenai farizol berikut ini!

Baca Juga: Clotrimazole, Obat untuk Atasi Beragam Infeksi Jamur di Kulit

Manfaat Penggunaan Farizol

farizol
Foto: farizol (Orami Photo Stock)

Obat ini paling sering digunakan untuk mengatasi infeksi.

Beberapa kondisi yang bisa diatasi dengan obat ini antara lain:

  • Semua bentuk amoebiasis (penyakit usus dan ekstra-usus termasuk abses hati dan pelintas kista tanpa gejala).
  • Trikomoniasis.
  • Giardiasis.
  • Vaginosis bakterial.
  • Gingivitis ulseratif akut.
  • Infeksi anaerobik termasuk septikemia, bakteremia, peritonitis, abses otak, pneumonia nekrotikans, osteomielitis, sepsis nifas, abses panggul, selulitis panggul, dll.
  • Ulkus kaki dan luka tekan yang terinfeksi secara anaerob.
  • Infeksi gigi akut (misalnya perikoronitis akut dan infeksi apikal akut).
  • Profilaksis bedah (pencegahan infeksi pasca operasi karena bakteri anaerob, terutama spesies bacteroides dan streptokokus anaerobik).
  • Penyakit tukak peptik simptomatik kronis (sebagai agen terapi rangkap tiga untuk membasmi H. pylori-faktor etiologi terpenting dalam tukak lambung).

Farizol juga digunakan untuk pengobatan terkait untuk kondisi lain, seperti:

  • Abses
  • Intra-abdominal
  • Jerawat rosacea
  • Amebiasis
  • Endokarditis bakteri
  • Peritonitis bakteri
  • Balantidiasis
  • Infeksi aliran darah
  • Infeksi tulang dan sendi
  • Abses otak, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Infeksi Streptococcus, Kondisi Radang Tenggorokan yang Sangat Menular

Dosis Konsumsi Farizol

farizol
Foto: farizol (healthline.com)

Farziol ini termasuk dalam golongan obat keras sehingga hanya bisa didapatkan dan digunakan berdasarkan resep dokter.

Pastikan Moms mengonsumsinya sesuai anjuran dokter.

Berikut ini dosis yang bisa digunakan:

1 . Amoebiasis

Dosis: diminum 3 x sehari 800 mg selama 5 hari (infeksi usus); 5-10 hari (infeksi ekstra usus). Maksimal: 2,4 g / hari.

2. Trikomoniasis

Dosis: 2 g sebagai dosis tunggal, diminum 3 x sehari 200 mg selama 7 hari atau 3 x sehari 400 mg selama 5-7 hari.

3. Giardiasis

Dosis: 2 g / hari selama 3 hari, diminum 3 x sehari 400 mg selama 5 hari atau 3 x sehari 500 mg selama 7-10 hari.

4. Vaginosis Bakteri

Dosis: 2 g sebagai dosis tunggal atau diminum 3 x sehari 400 mg selama 5-7 hari.

5. Gingivitis Ulseratif Nekrotikansi Akut

Dosis: diminum 3 x sehari 200 mg selama 3 hari.

6. Infeksi Gigi Akut

Dosis: diminum 3 x sehari 200 mg selama 3-7 hari.

7. Infeksi Bakteri Anaerob

Dosis awal: dosis 800 mg kemudian 400 mg setiap 8 jam selama 7 hari. Maksimal: 4 g / hari.

8. Profilaksis Infeksi Bakteri Anaerob Pasca Operasi

Dosis: 400 mg setiap 8 jam diberikan 24 jam sebelum operasi.

9. Pemberantasan H. pylori Terkait dengan Penyakit Ulkus Peptikum

Dosis: 400 mg dengan kombinasi antibakteri lain dan PPI atau 400 mg, jika diberikan dengan omeprazole dan amoksisilin.

Aturan Minum Farizol

Minum Obat
Foto: Minum Obat (Freepik.com/freepik)

Kandungan farizol dapat menghambat sintesis protein bakteri, esensial untuk pertumbuhan dan reproduksi bakteri, sehingga membantu mengatasi infeksi.

Obat ini harus diminum sesuai petunjuk dokter.

Biasanya diminum dengan segelas air penuh dan bisa diminum dengan atau tanpa makanan.

Jika menyebabkan iritasi lambung, sebaiknya diminum dengan makanan.

Penggunaan Farizol pada ibu hamil dan anak-anak harus diawasi oleh dokter.

Ibu hamil perlu konsultasi dokter untuk mengetahui risiko dan manfaatnya, sementara dosis anak-anak harus disesuaikan dengan berat badan dan usia.

Baca Juga: Kenali Dosis hingga Efek Samping Urotractin, Obat untuk Atasi Infeksi Saluran Kemih

Efek Samping Pemakaian Farizol

farizol
Foto: farizol

Meski membawa banyak manfaat jika dikonsumsi sesuai petunjuk dokter, akan tetapi ada efek samping dari penggunaan farizol yang mungkin terjadi.

Beberapa efek samping tersebut misalnya:

  • Gangguan saluran pencernaan (misalnya mual, anoreksia (gangguan makan), muntah, diare, ketidaknyamanan perut, sembelit).
  • Glositis (infeksi lidah).
  • Stomatitis (luka pada mulut dan gusi).
  • Kelemahan.
  • Pusing.
  • Ataksia (gangguan gerakan tubuh akibat masalah pada otak).
  • Kantuk.
  • Susah tidur.
  • Halusinasi.
  • Perubahan suasana hati atau keadaan mental (misalnya depresi atau kebingungan).
  • Penggelapan urine.
  • Ruam, urtikaria (biduran), pruritus (gatal).

Baca Juga: Infeksi Bakteri: Penyebab, Gejala Setiap Infeksi, dan Pengobatannya

Hal-Hal Lain yang Perlu Diperhatikan

farizol
Foto: farizol

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan farizol, antara lain:

1. Kontraindikasi

  • Hindari penggunaan obat ini pada pasien dengan kondisi:
  • Hipersensitif terhadap Metronidazol dan Nitroimidazol lainnya.
  • Penggunaan bersama dengan disulfiram dalam 14 hari terakhir.
  • Pemberian bersama dengan alkohol atau produk yang mengandung propilen glikol selama atau 3 hari setelah penghentian terapi.
  • Hamil trimester pertama dan dalam pengobatan trikomoniasis.

2. Interaksi Obat

Hindari penggunaan Farizol bersamaan dengan obat-obatan lain, seperti:

  • Disulfiram.
  • Antikoagulan warfarin.
  • Litium.
  • Fenobarbital atau fenitoin.
  • Ciclosporin dan busulfan.

3. Overdosis

Ada gejala yang terjadi jika mengalami overdosis obat ini, seperti mual, muntah, gangguan saraf, dan sedikit disorientasi.

Oleh karena itu, penting untuk pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan segera.

Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.

Itulah beberapa manfaat dan berbagai informasi mengenai farizol.

Pastikan selalu mengonsumsinya sesuai arahan atau petunjuk dokter, ya!

  • https://www.klikdokter.com/obat/farizol
  • https://www.k24klik.com/p/farizol-500mg-tab-100s-15820
  • https://www.medicinesfaq.com/brand/farizol

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.