Fruktosa Berbahaya bagi Kesehatan Tubuh, Mitos atau Fakta?
Ketika membaca komposisi makanan manis kemasan, Moms mungkin sering menjumpai bahan bernama “fruktosa”, bukan?
Sebenarnya, fruktosa itu apa, sih? Apakah berbahaya bagi kesehatan?
Fruktosa adalah sejenis gula alami yang terkandung dalam buah, sayuran tertentu, dan madu. Jika dalam bentuk alami seperti ini, tentunya gula ini termasuk menyehatkan.
Namun, fruktosa juga merupakan komponen dari sirup jagung fruktosa tinggi (High Fructose Corn Syrup/HFCS).
Ini adalah gula buatan dari tepung jagung yang sering ditambahkan ke makanan yang tidak sehat seperti soda dan permen.
Baca juga: Yuk, Cari Tahu Kalori Gula Pasir dan Gula Merah!
Soal bahaya gula ini, hingga saat ini sebenarnya masih jadi perdebatan di kalangan ahli. Lebih jelasnya, yuk simak pembahasan berikut ini, Moms!
Apa Itu Fruktosa?
Foto: medicalnewstoday.com
Seperti dijelaskan tadi, fruktosa adalah salah satu jenis gula yang secara alami terkandung dalam buah, madu, dan beberapa sayuran.
Fruktosa murni jauh lebih manis daripada jenis gula lainnya.
Hal ini membuat Moms bisa menggunakan lebih sedikit gula ini daripada jenis gula lain dalam memasak, untuk mencapai rasa manis yang sama.
Sumber fruktosa yang paling signifikan dalam makanan adalah:
- Gula meja
- Madu
- Sirup agave
- Jus buah tanpa gula
Sementara, fruktosa buatan atau HFCS biasanya terkandung dalam berbagai makanan dan minuman olahan, seperti:
- Permen
- Makanan yang dipanggang
- Minuman bersoda
- Makanan olahan lainnya
Produsen membuat HFCS dengan menambahkan enzim tertentu ke tepung jagung, yang pada dasarnya adalah glukosa murni.
Mereka kemudian menggunakan glukosa ini untuk membuat sirup yang mengandung berbagai jumlah fruktosa.
Menurut US Food and Drug Administration, kebanyakan HFCS mengandung 42-55% fruktosa dan 45% glukosa.
Ini berarti HFCS mengandung jumlah yang sama dengan sukrosa, atau gula meja.
Baca juga: Ini Alasan Susu Kental Manis Dilarang BPOM untuk Dikonsumsi Anak
Sumber dan Jenis Fruktosa
Foto: Orami Photo Stock
Secara umum, ada 2 jenis fruktosa, yaitu yang alami dan HFCS. Namun, tubuh mencerna keduanya dengan cara yang sama.
Contoh makanan yang secara alami tinggi fruktosa adalah:
- Sirup agave
- Jus apel
- Apel
- Karamel
- Buah ara kering
- Madu
- Akar manis (licorice)
- Gula tetes
- Buah pir
- Buah plum
- Sorgum
Beberapa sayuran mengandung fruktosa, tetapi biasanya dalam jumlah yang lebih kecil daripada buah-buahan. Ini termasuk:
- Asparagus
- Akar sawi putih
- Artichoke
- Daun bawang
- Bawang merah
Fruktosa Aman dari Buah dan Sayur
Foto: Orami Photo Stock
Buah-buahan bukan hanya mengandung fruktosa, melainkan juga memiliki kepadatan kalori rendah dan tinggi serat.
Cukup sulit untuk mencapai tingkat konsumsi fruktosa yang berbahaya, meskipun Moms mengonsumsi banyak sekali buah dalam sehari.
Secara umum, buah dan sayur merupakan sumber kecil gula ini dalam makanan dibandingkan dengan gula tambahan.
Efek berbahaya dari fruktosa berlaku untuk pola makan yang tinggi kalori dan gula tambahan. Ini tidak berlaku untuk gula alami yang ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran.
Bahaya Mengonsumsi Fruktosa Berlebihan
Foto: Orami Photo Stock
Glukosa dan fruktosa dimetabolisme dengan sangat berbeda oleh tubuh. Setiap sel dalam tubuh dapat menggunakan glukosa.
Namun, organ hati adalah satu-satunya yang dapat memetabolisme gula ini dalam jumlah yang signifikan.
Ketika seseorang mengonsumsi makanan yang tinggi kalori dan fruktosa, hati menjadi kelebihan beban dan mulai mengubah gula ini menjadi lemak.
Banyak ilmuwan percaya bahwa konsumsi fruktosa berlebih mungkin menjadi pendorong utama banyak penyakit paling serius saat ini, termasuk:
- Obesitas
- Diabetes tipe 2
- Penyakit jantung
- Kanker
Sebuah riset pada 2012 di jurnal Current Opinion in Clinical Nutrition and Metabolic Care, mengungkapkan kekhawatiran akan bahaya fruktosa.
Jika gula ini dikonsumsi secara berlebihan, ada kemungkinan tubuh akan terangsang untuk menyimpan lemak ekstra, terutama di hati.
Ini dapat memicu terjadinya penyakit hati berlemak nonalkohol (non-alcoholic fatty liver).
Senada dengan hal itu, studi pada 2017 di jurnal Nutrients juga mengungkapkan bahwa konsumsi fruktosa berlebihan dapat menyebabkan:
- Peradangan pada tubuh yang dapat menyebabkan resistensi insulin
- Peningkatan perkembangan lemak dalam tubuh
- Risiko obesitas dan sindrom metabolik
- Asupan makanan yang lebih besar, karena tidak membuat orang merasa kenyang
Baca juga: Ini Gejala, Penyebab, dan Serba-Serbi Tentang Darah Manis
Selain itu, sebuah penelitian pada 2016 di The Journal of Pediatrics mencoba melihat efek dari konsumsi minuman kaya fruktosa pada remaja 12-16 tahun di Taiwan.
Hasilnya, mereka yang minum lebih banyak minuman kaya fruktosa memiliki tingkat resistensi insulin yang lebih tinggi, yang berisiko mengakibatkan penyakit seperti:
- Pengerasan arteri
- Diabetes
- Penyakit jantung pada orang dewasa
Meskipun ada bukti bahwa konsumsi fruktosa berlebih buruk bagi kesehatan, sulit bagi para peneliti untuk memisahkan efek gula ini dalam makanan, dengan efek jenis gula lainnya.
Hal ini karena makanan yang mengandung fruktosa tambahan tingkat tinggi biasanya juga mengandung kadar gula lain yang tinggi, seperti glukosa.
Sebuah tinjauan literatur pada 2014 di jurnal Nutrition Research Reviews menyatakan gula ini tidak memiliki efek khusus pada tubuh yang dapat menyebabkan penambahan berat badan, dibandingkan dengan mengonsumsi gula dari sumber lain.
Para penulis juga berpendapat, meskipun minuman yang dimaniskan dengan gula mengandung fruktosa, minuman tersebut juga tinggi kalori.
Maka tak heran jika kandungan gula berlebih sangat erat kaitannya dengan obesitas.
Hingga saat ini, FDA mengatakan belum ada bukti makanan yang mengandung HFCS berbahaya, dibandingkan dengan makanan lain yang mengandung sukrosa dan madu.
FDA mencantumkan HFCS, makanan yang mengandung fruktosa paling kontroversial, sebagai makanan yang aman untuk dimakan.
Namun, setiap orang harus membatasi asupan semua gula tambahan, termasuk HFCS dan sukrosa.
Baca juga: Ketahui Jenis Karotenoid dalam Makanan dan Manfaatnya untuk Kesehatan
Itulah pembahasan mengenai fruktosa, dan kemungkinan bahayanya jika dikonsumsi berlebihan.
Dapat diketahui bahwa gula ini secara alami hadir dalam banyak buah dan sayuran, yang dapat dimasukkan menjadi bagian dari diet seimbang yang sehat.
Menyoal bahaya konsumsi fruktosa hingga saat ini masih jadi perdebatan.
Namun, FDA menyatakan bahwa gula ini adalah bahan yang aman untuk ditambahkan ke makanan.
Jadi, dapat dikatakan bahwa tidak ada cukup bukti untuk menyebut gula ini kurang aman dibandingkan gula serupa lainnya, seperti sukrosa dan glukosa.
Namun, hal terbaik yang dapat dilakukan adalah membatasi semua makanan dan minuman yang mengandung gula tambahan, Moms.
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3695375/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5409744/
- https://doi.org/10.1016/j.jpeds.2015.12.061
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4078442/
- https://www.fda.gov/food/food-additives-petitions/high-fructose-corn-syrup-questions-and-answers
- https://www.healthline.com/nutrition/why-is-fructose-bad-for-you
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/323818
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.