25 September 2024

6 Fungsi Usus Besar dalam Sistem Pencernaan Makanan Manusia

Sebagai “pintu keluar” dari zat sisa proses pencernaan

Proses penyerapan nutrisi dari makanan dan minuman merupakan bagian dari fungsi usus besar.

Hal inilah yang membuat usus besar memiliki peranan penting dalam proses pencernaan.

Usus pada tubuh manusia terhubung dari bagian akhir lambung hingga anus.

Organ usus terbagi menjadi dua bagian, yaitu usus halus dan usus besar.

Untuk mengetahui lebih jauh cara kerja dan fungsi usus besar bagi kesehatan, simak penjelasannya berikut ini.

Baca Juga: 25 Makanan untuk Penderita Radang Usus Buntu dan Radang Usus Besar

Apa Itu Usus Besar?

Apa Itu Usus Besar?
Foto: Apa Itu Usus Besar? (verywellhealth.com)

Melansir Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition, usus besar adalah organ pencernaan yang mengelilingi seluruh rongga perut dan membentuk huruf ‘U’ terbalik di sekitar usus halus yang berlipat-lipat.

Saluran ini dimulai dari sisi kanan bawah tubuh dan berakhir di sisi kiri bawah.

Lokasi usus besar tepat berada di rongga perut bagian bawah dari pinggang ke bawah yang mengelilingi usus kecil

Panjang usus besar sekitar 5 – 6 meter dan terdiri dari empat bagian, yaitu sekum, kolon, dan rektum, dan anus.

Lapisan dalam Usus Besar

Masing-masing lapisan pada usus besar tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda.

1. Mukosa

Lapisan ini merupakan lapisan kolon paling dalam, terdiri dari jaringan epitel kolumnar yang membuat permukaannya terasa halus.

Mukosa memproduksi lendir yang berfungsi untuk melancarkan jalannya sisa pencernaan makanan di sepanjang usus besar.

2. Submukosa

Terdiri dari pembuluh darah, saraf, dan jaringan ikat yang menghubungkan mukosa dengan lapisan kolon lainnya.

Lapisan submukosa terbungkus oleh lapisan muscularis propria.

3. Muscularis Propria

Terdiri dari lapisan serat otot visceral yang berkontraksi untuk menggerakkan sisa pencernaan makanan. Kontraksi ini juga dikenal sebagai gerakan peristaltik.

4. Serosa

Memproduksi cairan pelumas pada usus besar yang akan melindungi organ ini dari kerusakan akibat kontak dengan organ pencernaan lainnya.

Anatomi Usus Besar

Anatomi Usus Besar
Foto: Anatomi Usus Besar

Usus besar terdiri dari empat bagian utama yang memiliki fungsi penting dalam proses pencernaan, yakni:

1. Sekum

Sekum berbentuk kantong yang menghubungkan usus halus dengan usus besar melalui katup ileosekal.

Fungsinya adalah menyerap sisa air dan nutrisi yang masih ada dalam kimus, sehingga membantu proses pencernaan lebih lanjut sebelum masuk ke bagian kolon.

2. Kolon

Kolon adalah bagian terpanjang dari usus besar yang terbagi menjadi kolon asenden, kolon transversum, kolon desenden, dan kolon sigmoid.

Fungsi utamanya adalah menyerap air dan elektrolit, serta membantu membentuk feses.

Kolon juga berperan dalam menampung mikroba yang membantu memecah zat-zat sisa dan menghasilkan vitamin yang bermanfaat bagi tubuh.

3. Rektum

Rektum berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses yang telah terbentuk di kolon.

Ketika rektum penuh, otot-ototnya akan mengirimkan sinyal ke otak untuk memicu keinginan buang air besar.

4. Anus

Anus adalah bagian terakhir dari usus besar.

Anus terdiri dari dua sfingter, yaitu internal dan eksternal, yang mengontrol pelepasan feses secara sadar dan tidak sadar.

Fungsi Usus Besar

Fungsi Usus Besar
Foto: Fungsi Usus Besar (bullfrag.com)

Fungsi utama usus besar adalah menyerap sisa cairan yang belum tercerna sempurna dari usus halus.

Selain itu, organ ini juga menjadi tempat mengalirnya sisa pencernaan yang tak digunakan tubuh ke rektum untuk dibuang dalam bentuk feses.

Berikut ini fungsi usus besar bagi tubuh:

1. Menyerap Vitamin

Fungsi usus besar pertama adalah membantu penyerapan vitamin yang terbentuk dari aktivitas bakteri-bakteri baik yang memang hidup di kolon.

Ada sekitar 700 spesies bakteri baik yang hidup dalam kolon dan membantu dalam menjaga kesehatan tubuh.

Beberapa fungsi bakteri baik tersebut adalah memecah polisakarida yang belum tercerna menjadi asam lemak yang mudah diserap usus besar.

Fermentasi polisakarida tak tercerna ini menghasilkan gas nitrogen, karbondioksida, hydrogen sulphide, dan metana yang dikeluarkan tubuh sebagai flatus (kentut).

Bakteri dalam usus besar juga memproduksi vitamin K serta biotin.

Saat tubuh kekurangan asupan vitamin ini dari makanan, produksi vitamin oleh bakteri tersebut akan sangat membantu untuk menjaga kesehatan.

2. Menyerap Air

Fungsi usus besar selanjutnya sebagai penyerap air.

Sebagian besar proses pencernaan makanan dan penyerapan nutrisi memang sudah diselesaikan di usus kecil.

Namun, usus besar membantu penyempurnaan proses pencernaan tersebut dengan menyerap air.

Dengan ini, terbentuklah material sisa-sisa pencernaan makanan yang padat untuk dikeluarkan dari tubuh sebagai feses.

Baca Juga: Mengenal Anatomi dan Fungsi dari Usus Halus

3. Menurunkan Tingkat Keasaman

Fungsi usus besar yang tak kalah pentingnya adalah mengurangi kadar keasaman sekaligus menyeimbangkan pH.

Mukosa pada permukaan usus besar mengeluarkan zat bikarbonat.

Zat ini berfungsi menetralisir asam yang dihasilkan oleh asam lemak dan zat-zat pencernaan lainnya dari usus kecil.


4. Melindungi Tubuh dari Infeksi

Lapisan mukosa juga berperan melindungi tubuh dari serangan infeksi mikroba.

Infeksi usus atau enterokolitis adalah peradangan yang dapat terjadi pada usus kecil maupun usus besar.

Diare dan muntah-muntah merupakan gejala yang umum dirasakan oleh penderita kondisi ini.

Baca Juga: Sindrom Iritasi Usus Besar: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

5. Memproduksi Antibodi

Fungsi usus besar juga dapat memproduksi antibodi. Hal ini karena jaringan limfoid di dalam usus besar akan membantu produksi antibodi dan antibodi reaksi silang.

Pada umumnya antibodi tercipta oleh sistem kekebalan tubuh untuk menjaga jumlah bakteri baik tetap normal.

Antibodi yang tercipta oleh usus besar juga bisa melawan infeksi dari bakteri jahat agar tidak terjadi infeksi. 

6. Memadatkan Feses

Fungsi usus besar selanjutnya adalah memadatkan feses. Memadatkan feses ini sangat penting bagi proses pembuangan feses.

Jika tidak terjadi pemadatan maka Moms akan mengalami diare dan bisa berisiko dehidrasi.

Penyakit yang Mengganggu Usus Besar

Penyakit yang Mengganggu Usus Besar
Foto: Penyakit yang Mengganggu Usus Besar (Orami Photo Stock)

Berikut ini penyakit yang mengganggu fungsi usus besar:

1. Diare

Masalah yang sering terjadi yang mengganggu fungsi usus besar yaitu diare dengan ditandai intensitas buang air besar yang sering dan feses yang encer.

Pada umumnya, masalah ini terjadi karena Moms mengonsumsi makanan yang tidak higienis atau makanan yang telah terpapar oleh parasit, virus atau bakteri.

Tidak hanya itu, diare juga dapat disebabkan oleh efek samping obat dan malabsorbsi makanan. 

2. Polip Usus Besar

Polip usus besar adalah kondisi timbulnya benjolan pada usus yang timbul dari sel yang melapisi usus.

Melansir National Center for Biotechnology Information, sebagian besar polip usus tergolong jinak.

Namun, seiring dengan berjalannya waktu, sebagian kecil polip usus dapat berkembang menjadi kanker usus, yang dapat berbahaya bila terdeteksi pada tahap lanjut.

Penyebab polip usus tidak diketahui secara pasti.

Namun, banyak yang menyebutkan bahwa polip di usus besar merupakan hasil dari pertumbuhan jaringan yang abnormal.

Baca Juga: Waspada Gejala Usus Buntu pada Anak dan Bayi Berikut Ini

3. Kolitis Ulseratif

Kolitis ulseratif adalah penyakit peradangan perut bagian bawah yang menyerang usus besar dan dubur.

Pada umumnya, penyakit ini memengaruhi usus sigmoid, bagian bawah dari usus besar.

Namun, penyakit ini juga dapat menyerang seluruh bagian usus, sehingga pasien mengalami gejala yang lebih parah.

Penyebab yang diduga menimbulkan kondisi ini yaitu disfungsi pada sistem imun tubuh.

Saat seharusnya memerangi virus dan bakteri, sistem kekebalan tubuh yang tidak normal justru menyerang sel-sel sistem pencernaan itu sendiri.


4. Kanker Usus Besar

Kanker usus besar adalah tumor ganas di usus besar. Gejala yang paling umum dari kanker usus besar adalah buang air besar (BAB) berdarah.

Risiko kanker usus besar akan semakin meningkat pada orang yang berusia di atas 50 tahun, memiliki riwayat kanker di dalam keluarga atau pernah menderita polip usus besar.

Untuk mengetahui masalah kesehatan ini, layanan kesehatan memiliki tes skrining yang mendeteksi polip prakanker sebelum menjadi tumor kanker.

Bahanya, jika kanker usus besar yang tidak terdeteksi atau diobati dapat menyebar ke area lain di tubuh.

Gangguan Kesehatan Lainnya yang Dapat Menyerang Usus Besar

Selain beberapa masalah kesehatan yang disebutkan di atas, gangguan fungsional, gangguan struktural, infeksi dan iritasi dapat memengaruhi usus besar, antara lain:

  • Divertikulitis
  • Enterokolitis nekrotikan
  • Malrotasi
  • Penyakit Crohn
  • Wasir
  • Penyakit Hirschprung
  • Obstruksi usus besar
  • Sindrom iskemik usus
  • Sembelit
  • Inkontinensia tinja
  • Sindrom iritasi usus besar (IBS)

Cara Menjaga Kesehatan Usus Besar

Cara Menjaga Kesehatan Usus Besar
Foto: Cara Menjaga Kesehatan Usus Besar (Shutterstock.com)

Setelah mengetahui fakta dan masalah kesehatan yang bisa terjadi pada usus besar, Moms penting untuk mengetahui cara menjaga kesehatan usus besar.

Berikut ini beberapa cara menjaga kesehatan usus besar, meliputi:

1. Makan Lebih Banyak Serat

Cara menjaga kesehatan usus besar yang pertama adalah dengan mengonsumsi lebih banyak makanan berserat.

Hal ini dikarenakan serat memicu kontraksi otot yang menggerakkan makanan melalui usus besar dan membantu membersihkan residu di usus besar yang dapat memperlambat segalanya.

Cara terbaik untuk mendapatkan serat adalah dengan memakan banyak sayur-sayuran.

2. Mengonsumsi Lemak Baik

Cara menjaga kesehatan usus besar selanjutnya adalah dengan mengonsumsi lemak baik.

Lemak jenuh, seperti yang ditemukan dalam daging merah, dikaitkan dengan tingkat penyakit usus besar yang lebih tinggi.

Di sisi lain, lemak sehat, seperti omega-3 dipercaya dapat meningkatkan bakteri ramah di usus.

3. Pastikan Jumlah Cairan Terpenuhi

Untuk mencegah adanya masalah kesehatan di usus besar, Moms perlu memastikan asupan cairan setiap harinya terpenuhi.

Ini karena usus menggunakan banyak air untuk membersihkan, melumasi, dan menyerap nutrisi.

Baca Juga: Waspada Usus Buntu Pecah, Ini Gejala dan Penyebabnya!

Sebagai organ yang bertugas dalam menyerap limbah dari makanan, biasanya usus besar rentan mengalami berbagai masalah dan kerap menjadi sumber penyakit.

Karenanya penting sekali untuk Moms menjaga kesehatan usus besar dengan mengonsumsi makanan bergizi, menjaga asupan cairan, hingga olahraga teratur.

Jika Moms merasakan sakit yang tak kunjung berhenti pada area usus besar, ada baiknya untuk segera menghubungi dokter, ya.

Nah, itu dia Moms penjelasan mengenai fungsi usus besar hingga penyakit yang mengganggunya.

Semoga bermanfaat ya!

  • https://journals.lww.com/jpgn/fulltext/2009/04002/advances_in_understanding_colonic_function.2.aspx
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430761/
  • https://www.healthline.com/health/colorectal-cancer/important-bodily-functions-handled-by-the-colon#Colon-related-conditions-
  • https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/crohns-disease?dkrd=hispt0181
  • https://www.verywellhealth.com/what-is-the-colon-796819
  • https://my.clevelandclinic.org/health/body/22134-colon-large-intestine

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.