Kembali ke Zaman Dahulu, Gamplong Studio Alam Eduksi sambil Berwisata Perfilman!

Gamplong Studio Alam menjadi salah satu lokasi wisata yang bertempat di Yogyakarta.

Ini merupakan destinasi wisata baru yang sering digunakan untuk melakukan syuting film.

Objek wisata yang awalnya bernama Gamplong Studio Alam Sleman (GSAS) ini dibangun di atas lahan terbuka seluas 2 hektar.

Fungsi utamanya adalah sebagai studio syuting film.

Jika tidak sedang digunakan untuk keperluan perfilman, tempat ini dibuka untuk umum sebagai wisata edukasi.

Destinasi wisata ini juga mendapat julukan sebagai “Mini Hollywood Indonesia”.

Sebab, banyak tempat untuk mengambil gambar dengan latar pemandangan bangunan zaman dahulu.

Penasaran dengan Gamplong Studio Alam? Yuk, cek informasi selengkapnya di bawah ini!

Baca juga: Bermain Sambil Belajar di Kampung Batu Malakasari

Awal Mula Gamplong Studio Alam

Foto: Gamplong Studio Alam (berandajogjakarta.com)

Awal pembangunan Gamplong Studio Alam digagas oleh Mooryati Soedibyo.

Ia adalah pendiri salah satu brand kosmetik terkenal di Indonesia, Mustika Ratu.

Pada awalnya, ibu Mooryati hanya sekadar ingin memberikan sumbangsih untuk perfilman dalam negeri.

Lalu, bertemulah dirinya dengan Hanung Bramantyo. Dari sini, terciptalah film Sultan Agung.

Gamplong Studio Alam yang awal mulanya sebagai lokasi syuting film kemudian disumbangkan ke pemerintah kota setempat.

Segala properti yang ada di sana diberikan secara cuma-cuma untuk dirawat dan dikelola dengan tujuan wisata.

Kini, destinasi wisata tersebut dibuka untuk umum dan bebas dikunjungi oleh siapa saja.

Baca juga: Asri dan Sejuk, Taman Lembah Dewata Cocok Dijadikan Destinasi Akhir Pekan!

Harga Tiket dan Jam Operasional

Tiket masuk Gamplong Studio Alam terbilang cukup murah.

Dengan membayar seikhlasnya, pengunjung sudah bisa masuk ke objek wisata ini.

Kotak pembayaran diletakkan di depan pintu gerbang utama.

Namun, jika ingin masuk ke dalam lokasi syuting film, pengunjung dikenakan biaya dengan harga sebagai berikut:

• Tiket untuk kereta tua sebesar Rp5.000
• Tiket untuk Museum Ainun sebesar Rp5.000
• Tiket untuk Museum Bumi Manusia sebesar Rp10.000
• Tiket untuk Galeri Mripat Lawas sebesar Rp10.000

Untuk lokasi Kereta Tua, pengunjung akan disuguhi dengan replika berbagai jenis kereta api di zaman dulu.

Semua keadaan properti di sana masih terawat dengan sangat baik.

Untuk lokasi Museum Ainun, wisatawan dapat melihat berbagai jenis peralatan yang digunakan dalam proses pembuatan film Ainun.

Di lokasi Bumi Manusia, wisatawan dimanjakan dengan melihat berbagai jenis properti dan benda-benda yang berhubungan dengan proses pembuatan film.

Kostum yang digunakan masih tertata rapi di sana.

Sedangkan untuk Galeri Mripat Lawas, wisatawan akan dibawa untuk bernostalgia dengan barang-barang zaman dahulu.

Mulai dari pasar jadul, kotak surat zaman dahulu, sampai spot pengambilan gambar dengan tema vintage.

Namun, perlu diingat, untuk semua wisatawan yang membawa kamera selain smartphone, ini dikenakan biaya tambahan sebesar Rp10.000.

Wisatawan bisa datang setiap hari sesuai dengan jam operasionalnya, mulai dari pukul 08.00-17.00.

Untuk mengetahui informasi lebih lengkapnya, Moms bisa mengakses laman instagram @gamplong_studio.

Baca juga: Menyelami Seaworld Ancol, Tempat Wisata Bahari di Area Jakarta

Rute Menuju Gamplong Studio Alam

Foto: Rute ke Gamplong Studio Alam (Travel.kompas.com)

Bagi wisatawan yang ingin mengunjungi objek wisata ini, akses jalan yang dilalui terbilang cukup mudah.

Jika berangkat dari titik 0 pusat Kota Yogyakarta, Moms hanya perlu lurus mengikuti jalur ring road selatan sampai ke Jalan Wates.

Dari Jalan Wates km 15 atau pertigaan Klangon, Moms bisa belok ke arah kanan, lalu lurus sampai menyeberangi sebuah rel kereta api.

Dari rel kereta api, wisatawan bisa mengambil jalur kiri dan tinggal mengikuti jalan sampai bertemu lapangan.

Lalu, ambil lajur kiri sekitar 350 meter, maka Moms akan menemukan Gamplong Studio Alam.

Baca Juga: Taman Pintar Yogyakarta, Sarana Wisata Edukasi untuk Anak

Daya Tarik dari Gamplong Studio Alam

Berbagai kegiatan yang bisa dilakukan di Gamplong Studio Alam, meliputi:

1. Berwisata Sambil Edukasi Perfilman

Area wisata luas, didukung properti yang memadai dan pengaturan tempat dibuat serealistis mungkin.

Objek wisata ini memberikan gambaran kepada pengunjung tentang bagaimana prosedur pembuatan sebuah film.

Langkah kreatif apa yang dilakukan untuk menyajikan sebuah tontonan berkualitas juga bisa ditemukan di sini.

Untuk orang-orang yang tidak terjun ke dalam industri perfilman, Moms tetap bisa berkunjung ke sini.

Moms bisa mendapatkan pelajaran tentang waktu yang dibutuhkan untuk membuat sebuah film, dengan tingkat kesulitan yang berbeda di setiap adegan.

Edukasi seperti ini menjadi salah satu wujud dukungan langsung kepada orang-orang yang terjun ke dunia perfilman.

2. Berswafoto di Replika Benteng Zaman Belanda

Replika benteng ini memiliki pintu berukuran besar dan kokoh.

Ini merupakan bekas properti yang digunakan dalam pembuatan film.

Di depan benteng ada sebuah sungai yang membawa pengunjung seperti balik ke zaman dahulu.

Benteng ini dibuat serealistis mungkin, dengan tambahan jembatan.

Moms bisa berfoto, baik di depan benteng, di jembatan maupun di samping sungai.

3. Berfoto di Semua Spot Instagramable

Semua sudut yang ada di sini memiliki daya tariknya sendiri, karena pernah digunakan sebagai lokasi syuting.

Sebagai contoh, ada pasar yang dibuat seperti zaman dahulu.

Di spot ini, Moms bisa mengambil gambar dengan berbagai properti yang disediakan.

Baca Juga: 7 Ragam Pakaian Adat Yogyakarta yang Anggun Berwibawa

Bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Gamplong Studio Alam, terdapat pula beberapa fasilitas lain yang disediakan pengelola.

Fasilitas tersebut mulai dari warung jajan, toilet dan mushola.

Jika Moms dan keluarga belum pernah mengunjunginya, sepertinya ini bisa jadi wishlist lokasi yang bisa didatangi saat berkunjung ke Yogyakarta.

Jadi, sudah tahu kapan akan berkunjung ke Gamplong Studio Alam, Moms?