Gangrene Sebabkan Kematian Jaringan Tubuh, Ini Penyebab dan Cara Mengobati
Gangrene adalah kematian jaringan tubuh karena kurangnya aliran darah atau infeksi bakteri yang serius.
Umumnya, gangrene mempengaruhi lengan dan kaki, termasuk jari kaki dan jari tangan, tetapi juga dapat terjadi pada otot dan organ di dalam tubuh, seperti kantong empedu.
Risiko gangrene semakin tinggi jika memiliki kondisi kesehatan yang mendasar dan merusak pembuluh darah dan mempengaruhi aliran darah.
Misalnya, seperti diabetes atau arteri yang mengeras (aterosklerosis).
Gangguan ini merupakan kondisi yang serius dan mengakibatkan amputasi anggota badan atau kematian.
Clinical Orthopaedics and Related Research menjelaskan, gangrene memerlukan perawatan untuk menyebabkan terjadinya kematian jaringan.
Biasanya, dokter akan melakukan berbagai pengobatan, termasuk operasi untuk mengembalikan aliran darah dan mengangkat jaringan mati, antibiotik jika ada infeksi, dan terapi oksigen hiperbarik.
Semakin cepat gangrene diidentifikasi dan diobati, semakin tinggi peluang untuk sembuh.
Baca Juga: 7 Tanda Diabetes yang Muncul di Kulit, Waspada!
Jenis Ganggrene
Foto: Orami Photo Stock
Ada dua jenis gangrene yang mudah untuk dikenali, yaitu basah dan kering.
Sementara jenis lainnya, gangrene Fournier dan gangrene internal, masih cukup jarang terjadi.
1. Gangrene Kering
Gangrene kering atau dikenal dengan mumifikasi adalah kondisi yang lebih lama menyebar daripada gangrene basah.
Kondisi ini sering dikaitkan dengan penyakit kronis, termasuk diabetes.
Kondisi ini ditandai dengan kulit menjadi kering, mengkerut, dan biasanya berwarna gelap, mulai dari cokelat hingga biru keunguan dan terasa sejuk atau dingin saat disentuh.
Penyakit pembuluh darah seperti aterosklerosis umumnya menyebabkan gangrene kering.
2. Gangrene Basah
Pada gangren basah atau lembap ditandai dengan kulit membengkak dan melepuh dan bisa pecah.
Nanah pada kulit juga mungkin muncul.
Hal ini umumnya terkait dengan infeksi jaringan mati.
Gangrene basah dapat berkembang setelah luka bakar parah atau radang dingin.
Jenis gangrene ini dapat terjadi pada penderita diabetes yang mengalami cedera tetapi tidak menyadari atau merawatnya karena neuropati diabetik.
Gangrene basah membutuhkan perawatan segera, karena dapat menyebar dengan cepat dan berakibat fatal.
Gangrene gas, juga disebut mionekrosis clostridial, adalah bentuk gangrene basah yang ganas.
Ini terkait dengan luka yang tidak dibersihkan dengan baik.
Kadang-kadang hasil dari operasi di mana suplai darah menjadi rusak.
Bentuk kering hasil dari hilangnya progresif suplai darah ke jaringan.
Bentuk kering bisa menjadi bentuk basah jika mereka mengembangkan infeksi bakteri.
Penyebab Gangrene
Foto: Orami Photo Stock
Semua bentuk gangrene terjadi karena hilangnya suplai darah ke area tertentu.
Gangguan ini dapat menghilangkan jaringan oksigen dan nutrisi, menyebabkan jaringan mati.
Beberapa penyebab terjadinya gangrene yang perlu diketahui, antara lain.
1. Masalah Vaskular
Kondisi ini paling sering karena kesehatan arteri dan vena di kaki dan jari kaki yang buruk.
Ini biasanya berkembang dari waktu ke waktu karena kondisi seperti diabetes, penyakit arteri perifer, dan tekanan darah tinggi.
2. Luka Bakar
Luka bakar parah, luka melepuh, dan dingin karena panas, bahan kimia, dan dingin yang ekstrem, termasuk radang dingin, semuanya dapat menyebabkan gangrene kering.
3. Penyakit Raynaud
Penyakit Raynaud yang menyebabkan terjadinya gangguan sirkulasi ke ujung jari tangan dan kaki, terutama pada cuaca dingin juga bisa menjadi salah satu penyebab gangrene.
4. Diabetes
Kadar gula darah yang tidak seimbang dapat merusak pembuluh darah dan saraf, mengurangi suplai oksigen ke ekstremitas.
5. Cedera
Cedera atau luka serius yang tidak diobati dapat sebabkan infeksi bakteri sehingga terjadi gangrene.
Tentara yang ada di medan perang atau pekerja di mesin kereta api yang jauh dari pusat kesehatan berisiko terkena gangrene jika terluka dan cepat terkontaminasi.
6. Emboli
Emboli atau penyumbatan tiba-tiba arteri dapat menyebabkan gangrene kering, tetapi juga meningkatkan risiko infeksi, dan karena itu gangren basah.
7. Turunnya Sistem Kekebalan Tubuh
Penderita HIV, diabetes, kecanduan alkohol jangka panjang atau penyalahgunaan obat, atau kemoterapi atau radioterapi memiliki sistem kekebalan tubuh yang melemah.
Jadi, infeksi ringan meningkat lebih cepat dan dapat menjadi gangrene.
Baca Juga: Brunch, Jam Makan Santai antara Sarapan dan Makan Siang
Gejala Gangrene
Foto: Orami Photo Stock
Gangrene basah atau kering memiliki gejala yang sama.
Penting untuk mengetahuinya lebih awal agar mendapat perawatan lebih dini dari petugas kesehatan.
Beberapa gejala yang mungkin ditimbulkan antara lain:
1. Hilangnya Warna pada Bagian Tubuh
Area kulit tersebut berubah warna dan akhirnya menjadi kering dan gelap.
Warnanya akan berubah dari merah menjadi hitam pada gangrene kering, atau menjadi bengkak dan berbau busuk pada gangrene basah.
Gangrene gas akan menghasilkan nanah yang berbau busuk dan berwarna kecokelatan.
2. Pengelupasan Kulit
Penampilan mengkilap pada kulit dan pengelupasan kulit, dengan garis yang jelas terbentuk antara kulit yang terkena dan kulit yang sehat.
3. Nyeri
Nyeri yang kemudian diikuti dengan hilangnya sensasi dan ketidakmampuan untuk menggerakkan bagian tersebut.
Bagian itu akan menjadi dingin saat disentuh, dan akan ada hilangnya denyut nadi di arteri.
Baca Juga: Dikenal sebagai Obat Anestesi, Ini Fungsi dan Efek Samping Lidocaine
Cara Mengobati Gangrene
Foto: Orami Photo Stock
Cara mengobati gangrene bergantung pada jenis, lokasi, dan luas jaringan yang sakit.
Jika merasa mengalami gangguan ini, hubungi dokter untuk mengurangi risiko komplikasi yang serius.
Beberapa pengobatan yang mungkin akan dokter berikan, antara lain sebagai berikut.
1. Pemberian Antibiotik
Dokter mungkin akan memberikan antibiotik intravera sebagai salah satu pengobatan gangrene.
2. Operasi Pengangkatan
Operasi pengangkatan jaringan mati, termasuk amputasi ekstremitas atau anggota tubuh untuk menghentikan penyebaran yang lebih luas.
Pembedahan rekonstruktif dapat dilakukan, termasuk pencangkokan kulit dan teknik lainnya.
3. Terapi Oksigen Hiperbarik
Terapi oksigen hiperbarik (HBOT) dapat mendukung pengobatan setelah operasi dan antibiotik.
Jurnal Elsevier menjelaskan, ruang hiperbarik oksigen bertekanan tinggi meningkatkan suplai oksigen ke luka.
Ini dapat mendorong pembentukan pembuluh darah baru dan menyebabkan pembubaran oksigen yang lebih besar dalam plasma.
Perawatan berlangsung di ruang bertekanan, dan melibatkan menghirup oksigen murni pada 2,5 kali tekanan udara normal selama antara 30 dan 120 menit.
Namun, pengobatan ini mungkin memberikan efek samping, seperti trauma terkait tekanan pada telinga atau hidung dan rabun jauh sementara.
Pengawasan oleh profesional yang berkualifikasi dapat mencegah penyakit dekompresi dan kejang tidak mematikan yang disebabkan oleh keracunan oksigen.
Baca Juga: Muncul Bintik Kecokelatan di Kulit? Bisa Jadi Gejala Lentigo!
Cara Mencegah Gangene
Foto: Orami Photo Stock
Gangrene dapat dicegah jika melakukan beberapa hal berikut ini:
1. Kontrol Diabetes dengan Baik
Jika menderita diabetes, pastikan memeriksa tangan dan kaki setiap hari untuk melihat apakah ada luka atau tanda-tanda infeksi, seperti kemerahan, pembengkakan, atau drainase.
Jangan ragu untuk meminta dokter untuk memeriksa tangan dan kaki setidaknya setahun sekali.
Cobalah untuk selalu mengontrol gula darah dengan baik.
2. Mengurangi Berat Badan
Kelebihan berat badan tidak hanya berisiko sebabkan diabetes, tetapi juga memberi tekanan pada arteri, menyempitkan aliran darah dan menempatkan pada risiko infeksi dan penyembuhan luka yang lambat.
3. Berhenti Merokok
Kebiasaan merokok juga bisa membuat arteri tersumbat hingga menyebabkan gangrene.
Jadi, penting untuk menghilangkan kebiasaan ini.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Salep untuk Luka Bakar yang Aman
4. Selalu Mencuci Luka dengan Air Mengalir dan Sabun
Cuci luka terbuka dengan sabun lembut dan air dan usahakan tetap bersih dan kering sampai sembuh.
Nah, sekian dulu artikel tentang penyebab dan cara pengobatan gangrene.
Yuk, jaga kesehatan Moms!
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/158770#diagnosis
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3601859/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2706344/
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gangrene/symptoms-causes/syc-20352567#
- https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/guide/gangrene-causes-symptoms-treatments
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.