Mengenal Fobia Sosial, Kondisi Kecemasan Berlebih saat Berada di Situasi Tertentu
Moms selalu alami gugup atau takut saat berbicara dengan orang asing atau menghadiri pertemuan pertama? Waspada bisa jadi itu tanda fobia sosial atau social anxiety.
Umumnya, rasa takut pada situasi baru menjadi hal wajar.
Namun, jika interaksi sosial yang terkesan normal seperti bertatap mata atau sekadar mengobrol sudah membuat merasa cemas dan sangat tidak nyaman, bisa jadi Moms memiliki fobia sosial.
Lantas, apa itu fobia sosial? Apakah bisa disembuhkan? Mari simak penjelasannya di bawah ini.
Baca Juga: 14 Rekomendasi Salep untuk Luka Bakar yang Aman Dipakai
Apa Itu Fobia Sosial?
Melansir Primary Care Companion to the Journal of Clinical Psychiatry, fobia sosial atau social anxiety disorder adalah jenis gangguan kecemasan, yang menyebabkan seseorang mengalami ketakutan berlebihan saat berada dalam lingkungan sosial.
Orang-orang dengan fobia sosial akan mengalami kesulitan berbicara dengan orang lain, bertemu dengan orang baru, dan bahkan sangat takut untuk menghadiri suatu pertemuan dengan orang lain.
Orang dengan social anxiety disorder selalu merasa takut dihakimi atau dinilai oleh orang lain.
Mereka mungkin sadar bahwa ketakutan berlebihan ini sudah tidak normal, tapi tidak memiliki kemampuan untuk bisa mengatasi atau melawannya.
Fobia sosial berbeda dengan rasa malu.
Rasa malu atau gugup saat bertemu orang lain atau berbicara di depan umum biasanya hanya bersifat sementara dan tidak sampai mengganggu kehidupan seseorang.
Berbeda dengan social anxiety disorder, yang terjadi secara terus-menerus dan sulit dihilangkan.
Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial, karena manusia membutuhkan orang lain untuk tetap hidup.
Itulah mengapa, seseorang dengan social anxiety disorder mungkin akan kesulitan untuk beraktivitas, seperti bekerja, bersekolah, dan membangun hubungan dengan orang lain di luar anggota keluarga.
Baca Juga: 6 Faktor yang Memengaruhi Emosi Anak, Mulai dari Kondisi dalam Diri, Keluarga, dan Lingkungan
Gejala Fobia Sosial
Secara umum, ciri fobia sosial sendiri bisa dikelompokkan menjadi tiga, yaitu secara emosional, fisik, dan perilaku.
1. Ciri Fobia Sosial Secara Emosional
Orang yang mengalami fobia sosial umumnya akan merasakan gejala atau tanda-tanda secara emosional, seperti:
- Tidak percaya diri dan cemas berlebihan untuk menghadapi setiap interaksi sosial, bahkan yang sederhana seperti menyapa orang lain atau mengobrol ringan
- Merasa cemas terus menerus selama berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan hingga berbulan-bulan sebelum menghadapi suatu situasi sosial
- Merasa sangat takut yang berlebihan akan penilaian orang lain terhadap diri sendiri, terutama oleh orang yang tidak dikenal
- Merasa takut bahwa Anda akan bertindak dengan cara yang dapat mempermalukan diri sendiri
- Takut orang lain menyadari bahwa Anda merasa gugup
2. Ciri Fobia Sosial Secara Fisik
Meski fobia sosial adalah gangguan mental, tapi gejala fisik juga bisa muncul, seperti:
- Wajah terlihat merah
- Sesak napas
- Sakit perut
- Mual
- Badan dan suara gemetar
- Jantung berdegup kencang
- Berkeringat berlebihan
- Pusing atau bahkan pingsan
3. Ciri Fobia Sosial dari Sisi Perubahan Perilaku
Sementara itu dari segi perilaku, fobia sosial bisa menyebabkan perubahan seperti:
- Akan sekuat tenaga berusaha menghindari interaksi sosial hingga keseharian menjadi terganggu. Contohnya, jadi sering tidak masuk kerja atau sekolah.
- Berdiam diri atau bahkan bersembunyi di belakang agar tidak menjadi pusat perhatian, untuk menghindari rasa malu
- Merasa harus ditemani kapanpun dan kemanapun Anda pergi
- Harus minum alkohol sebelum melakukan interaksi sosial agar merasa lebih rileks.
Baca Juga: Ketahui Tips dan Cara Melubangi Tembok Tanpa Bor, Mudah Dilakukan!
Penyebab Fobia Sosial
Fobia sosial atau social anxiety disorder dapat dipicu oleh situasi yang baru atau hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya, misalnya berpidato atau menyampaikan presentasi di depan umum.
Meskipun penyebab pastinya belum diketahui, kondisi ini diduga terkait dengan beberapa faktor berikut:
1. Faktor Keturunan
Melansir Journal of Psychosocial Nursing and Mental Health, gangguan kecemasan sosial atau social anxiety disorder mempunyai kecenderungan untuk diturunkan di dalam keluarga.
Oleh karena itu, apabila ada salah satu anggota keluarga yang mengalami kondisi tersebut, maka Moms juga mempunyai potensi untuk mengalami berbagai macam gangguan kecemasan, termasuk juga fobia sosial.
Walaupun begitu, masih belum bisa dipastikan mengenai seberapa besar pengaruh genetik ataupun keturunan pada kondisi penyakit mental yang satu ini.
2. Struktur Otak
Struktur otak yang disebut dengan amigdala memiliki peran sebagai pengontrol respon terhadap rasa takut yang Moms punya.
Apabila amigdala yang ada di dalam otak bekerja terlalu aktif, maka respon terhadap rasa takut juga akan semakin meningkat.
Hal itu yang bisa menyebabkan rasa cemas secara berlebihan.
Baca Juga: Profil Afi Nihaya Faradisa, Perempuan yang Diduga Pemilik Akun Syur Natalie di Twitter
3. Lingkungan
Fobia sosial adalah sebuah kondisi yang mungkin saja terjadi karena seseorang pernah menghadapi pengalaman yang tidak menyenangkan ataupun memalukan di dalam hidupnya.
Terlebih lagi, fobia sosial juga bisa terjadi karena pola asuh orang tua yang salah.
Ketika orang tua menanamkan rasa khawatir dalam dirinya dan terlalu mengontrol serta selalu protektif terhadap anak, maka hal tersebut dapat menjadi salah satu penyebab.
4. Kekurangan Hormon Serotonin
Kondisi fobia sosial mungkin saja berhubungan dengan hormon, yaitu hormon serotonin.
Di mana hormon tersebut berguna untuk mengatur suasana hati.
Gangguan kecemasan mungkin saja juga disebabkan karena kurangnya hormon serotonin di dalam tubuh.
Baca Juga: Hernia Inguinalis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Penanganan
Diagnosis Fobia Sosial
Sebelum diagnosis, dokter tentu akan mengesampingkan apakah ada kondisi lain yang menyebabkan kecemasan atau jika pasien memiliki gangguan kecemasan sosial bersama dengan gangguan kesehatan fisik atau mental lainnya.
Dilansir Mayo Clinic, dokter dapat menentukan diagnosis berdasarkan:
- Pemeriksaan fisik untuk membantu menilai apakah ada kondisi medis atau pengobatan yang dapat memicu gejala kecemasan.
- Diskusikan gejala, seberapa sering gejala muncul dan dalam situasi apa?
- Tinjau daftar situasi untuk melihat apakah itu memicu cemas.
- Kuesioner laporan diri tentang gejala kecemasan sosial.
- Kriteria yang tercantum dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5) yang, diterbitkan oleh American Psychiatric Association.
Kriteria DSM-5 untuk gangguan kecemasan sosial meliputi:
- Ketakutan atau kecemasan yang terus-menerus dan intens tentang situasi sosial tertentu karena dapat dinilai secara negatif, malu, atau terhina.
- Menghindari situasi sosial yang menimbulkan kecemasan atau menahannya dengan ketakutan atau kecemasan yang intens.
- Kecemasan berlebihan yang tidak sesuai dengan situasi.
- Kecemasan atau kesusahan yang mengganggu kehidupan sehari-hari.
- Ketakutan atau kecemasan yang tidak dapat dijelaskan dengan lebih baik oleh kondisi medis, obat-obatan, atau penyalahgunaan zat.
Cara Mengobati Fobia Sosial
Ada beberapa metode pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi gangguan kecemasan sosial ini, di antaranya:
1. Psikoterapi
Salah satu jenis psikoterapi yang bisa dijalani oleh orang yang mengalami kondisi ini adalah cognitive behavioral therapy (CBT) atau terapi kognitif dan perilaku.
Terapi ini sangat bermanfaat untuk para pasien yang mengalami gangguan kecemasan sosial.
Pasalnya, terapi ini membantu pasien untuk membentuk cara berpikir, bersikap, dan bereaksi terhadap berbagai situasi sosial yang sebelumnya membuat pasien merasa takut dan cemas.
Selain itu, dengan mengikuti CBT, pasien bisa belajar dan mempraktekkan berbagai macam kemampuan bersosialisasi bersama dengan orang lain.
Mengingat CBT dilakukan secara berkelompok atau bersama dengan orang lain, terapi ini akan sangat membantu.
2. Pengobatan Medis
Penggunaan obat-obatan guna mengobati fobia sosial harus sesuai dengan petunjuk dan resep dokter.
Sebab, obat-obatan tersebut tidak dapat digunakan secara bebas.
Ada beberapa jenis obat yang biasanya digunakan untuk penderita fobia sosial, yaitu paroxetine atau sertraline.
Pada sebagian besar penderita gangguan tersebut, gejala sosial bisa berkurang dengan cara rutin mengonsumsi obat.
Akan tetapi, sebagian penderita lain mungkin tidak merasa lebih baik dengan minum obat-obatan tersebut.
Bahkan, mungkin saja gejala tersebut muncul jika pemakaian obat dihentikan.
Penggunaan obat juga mungkin akan menimbulkan efek samping seperti mual, sakit kepala, dan sakit perut.
3. Terapi Relaksasi
Dalam terapi ini, penderita akan diajarkan teknik pernapasan dan meditasi.
Dengan demikian, penderita juga bisa melakukan relaksasi sederhana di rumah sehingga merasa lebih santai dan seiring waktu fobia sosial bisa sembuh.
Sayangnya, cara ini hanya dapat membantu mengurangi stres yang timbul karena fobia sosial tertentu dan kurang efektif untuk mengatasi fobia sosial umum.
Baca Juga: Review Sunlight Extra Pure oleh Moms Orami, Aman untuk Kulit Sensitif!
Cara Mencegah Fobia Sosial
Sebenarnya, Moms tidak bisa memastikan kondisi seperti apa yang bisa menyebabkan fobia sosial yang dialami.
Maka itu, langkah pencegahan ini mungkin bisa Moms ambil untuk mengurangi dampak dari gejala yang mungkin muncul jika merasa cemas, seperti:
- Segera mencari pertolongan, karena semakin lama akan semakin susah diatasi.
- Mulai menulis jurnal atau buku harian untuk membantu memahami kejadian apa yang mungkin menyebabkan timbulnya stres dan rasa cemas.
- Pilah dan pilih hal positif yang ingin Moms pikirkan. Artinya, fokus kepada hal-hal yang membuat merasa bahagia.
- Hindari penggunaan obat-obatan terlarang, alkohol, dan merokok.
Baca Juga: Beda Baby Blues dengan Postpartum Depression, Apa Saja?
Itu dia Moms penjelasan mengenai fobia sosial. Jika mengalami gejala di atas, segera periksa ke dokter ya. Jangan sampai kecemasan yang Moms alami mengganggu kehidupan sehari-hari.
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC181152/
- https://journals.healio.com/doi/10.3928/02793695-20210219-01
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/social-anxiety-disorder/diagnosis-treatment/drc-20353567
- https://www.webmd.com/anxiety-panic/guide/mental-health-social-anxiety-disorder#1
- https://www.helpguide.org/articles/anxiety/social-anxiety-disorder.htm
- https://www.nhs.uk/conditions/social-anxiety/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.