11 Penyebab Perut Terasa Penuh dan Sesak, Bisa Tanda Hamil!
Perut terasa penuh dan sesak tentunya membuat tidak nyaman dan membuat sebagian orang sulit beraktivitas fisik.
Apakah ini tanda-tanda hamil muda atau karena ada penyebab lainnya?
Yuk, ketahui apa saja kemungkinan penyebab perut terasa penuh dan sesak serta cara mengatasinya.
Baca Juga: Catat, Ini Cara Membedakan Kram Perut Hamil dan Menstruasi!
Penyebab Perut Terasa Penuh dan Sesak
Beberapa penyebab perut terasa penuh dan sesak yang dapat dialami antara lain:
1. Tanda Hamil
Beberapa wanita mungkin merasa kesulitan untuk membedakan antara kembung atau hamil karena gejalanya mirip.
Melansir laman Medical News Today, kembung adalah perasaan penuh di perut yang bisa disebabkan oleh banyak hal.
Salah satu penyebab perut terasa penuh dan sesak adalah tanda kehamilan.
Salah satu cara terbaik untuk menentukan apakah Moms hamil adalah dengan melakukan test pack.
Tetapi perlu diingat, bahwa cara ini dapat menyebabkan hasil negatif palsu, terutama pada awal kehamilan.
2. Siklus Menstruasi
Perut kembung menjadi gejala yang paling umum sebelum wanita memasuki periode menstruasinya.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh BMC Women’s Health pun menunjukkan bahwa 62% wanita mengalami kembung pramenstruasi, dan 51% mengalami kembung selama menstruasi.
Perut terasa penuh dan sesak ini terjadi karena perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron selama siklus menstruasi.
3. Pengaruh Makanan Tertentu
Perut yang terasa penuh atau kembung juga bisa disebabkan oleh makanan tertentu.
Beberapa sayuran, seperti kubis, kembang kol, atau kubis Brussel dapat menyebabkan kembung.
Produk susu dan kacang-kacangan juga dapat menyebabkan tubuh memproduksi gas berlebih, sehingga perut terasa penuh dan sesak.
4. Minuman Berkarbonasi
Perut terasa penuh dan sesak juga bisa karena asupan sehari-hari.
Minuman berkarbonasi, seperti soda, mengandung gas karbon dioksida, yang merupakan penyebab umum kembung.
Minuman ini jika dikonsumsi dengan rutin dapat membuat rasa begah dan tidak nyaman pada perut.
Oleh karena itu, hindari minum sehari-hari dalam jangka waktu yang sering.
5. Makan Terlalu Cepat
Makan terlalu cepat membuat orang menelan udara, sehingga perut mengalami peningkatan udara.
Tak jarang, inilah yang menyebabkan perut bergas dan kembung.
Hal lainnya, seperti mengunyah permen karet dan menggunakan sedotan juga dapat meningkatkan jumlah udara yang mencapai perut.
Perut terasa penuh dan sesak ini jarang disadari karena kebiasaan makan terlalu cepat dan terburu-buru.
Baca Juga: 10 Penyebab Perut Buncit dan Keras serta Cara Mengatasinya
6. Sindrom Iritasi Usus
Kembung merupakan salah satu gejala dari berbagai kondisi gastrointestinal atau gangguan pencernaan.
Misalnya, sindrom iritasi usus besar (IBS) yang dapat menyebabkan seseorang mengalami kram perut, diare, dan kembung.
Jangan remehkan kondisi ini ya, Moms. Perut yang terasa penuh dan begah ini sering kali mengganggu pola makan.
Kehilangan nafsu makan pun jadi salah satu dampak yang dirasakan.
7. Kandungan Garam Berlebih
Tubuh memang membutuhkan natrium atau garam untuk asupan sehari-hari.
Sayangnya, kadar yang berlebihan juga tak baik untuk tubuh. Akibatnya, perut terasa penuh dan kembung.
Cobalah untuk memperhatikan kandungan garam yang dikonsumsi pada makanan kemasan.
Tak merasa asin, belum tentu tak terdapat kandungan garam di dalam makanan, lho.
Selain kembung, gejala lain yang terjadi sebagai tanda kelebihan natrium, yakni tekanan darah tinggi.
Batasi makanan tinggi natrium mulai dari sekarang ya, Moms!
8. Karbohidrat Berlebihan
Karbohidrat memberi bahan bakar pada tubuh yang dapat digunakan dengan cepat.
Tapi, terlalu banyak karbohidrat dalam tubuh bisa membuat tubuh menahan air.
Artinya, semakin banyak yang masuk ke dalam perut, rasa begah pun akan semakin tinggi.
Jika Moms mengalami perut kembung bukan karena kehamilan, ada baiknya untuk menentukan penyebabnya.
Hal ini agar dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi rasa penuh dan sesak yang tidak nyaman.
Baca Juga: Kenapa Perut Bunyi Terus? Ini Penjelasan Dokter Spesialis!
9. Sembelit
Sembelit adalah penyebab umum lainnya perut terasa penuh dan sesak, lho.
Beberapa makanan dapat menjadi faktor penyebabnya. Bersamaan dengan ini, asupan air yang tidak cukup dapat memperparah kondisi.
Biasanya sembelit akan mereda dengan sendirinya.
Ini berkat bantuan asupan buah tinggi serat dan obat-obatan yang dijual di apotek.
Ketika gas pada perut dapat teratasi, efeknya adalah Moms jadi sering buang gas atau kentut.
10. Produk Susu Berlebihan
Produk susu seperti susu dan es krim dapat menyebabkan perut penuh, sakit, dan kembung.
Ini terutama jika tubuh tidak dapat dengan mudah mencernanya.
Kondisi ini biasanya tidak serius, tetapi ada baiknya untuk menghindari produk susu untuk sementara waktu.
Beberapa obat dapat membantu Moms mencernanya dengan lebih mudah.
Ini tidak sama dengan alergi terhadap susu, di mana sistem kekebalan tubuh menganggap sebagai "musuh".
Dalam beberapa kasus, ini bisa membuat seseorang mengalami mual dan muntah.
Baca Juga: Ciri-ciri Maag Kambuh dan Cara Mengatasinya, Penting Moms!
11. Penyakit Celiac
Ini kondisi ketika tubuh merespons gluten, yakni protein dalam gandum, barley, rye, dan aneka makanan kaleng.
Penyakit celiac membuat penderitanya perut terasa penuh, sesak, diare, serta nyeri di bagian perut.
Terlalu banyak gas yang mengumpul buat perut terasa kembung dan tidak enak. Hingga saat ini, penyakit ini tidak ada obatnya.
Tetapi, Moms dapat mencegah gejalanya dengan menjauhi makanan yang mengandung gluten.
Cara Mengatasi Perut Terasa Penuh dan Sesak
Setelah memastikan penyebab perut terasa penuh dan sesak, Moms perlu tahu cara mengatasinya.
Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghindari perut kembung, di antaranya:
1. Batasi Makanan Bergas
Dalam mengatasi perut kembung, Moms harus membatasi atau menghindari makanan tertentu.
Ini meliputi makanan yang tinggi gas dan merangsang perut terasa kembung. Apa saja?
Contohnya kacang-kacangan, kubis, brokoli, atau kembang kol.
Makanan tersebut diyakini mengandung gas yang tinggi dan membuat terasa penuh dan sesak.
2. Hindari Guka Fruktosa dan Berlemak
Bahan pangan yang banyak mengandung gula fruktosa bisa menyebabkan kembung.
Misalnya, biji-bijian, daun bawang, pir, apel dan makanan olahan.
Di samping itu, sebaiknya menghindari makanan mengandung lemak, ya.
Hal ini karena bisa membuat proses pencernaan melambat. Misalnya, gorengan atau minuman bersoda.
3. Makan dalam Porsi Kecil
Disarankan agar Moms makan dalam porsi kecil atau makan sedikit-sedikit.
Bila Moms makan dengan porsi terlalu banyak atau langsung makan banyak ketika perut kosong, justru berisiko menyebabkan perut kembung.
Ini juga perlu dilakukan ketika hamil, tapi dengan frekuensi yang sering.
Baca Juga: 9 Penyebab Sakit Perut Sebelah Kiri Bawah, Bisa Tanda Bahaya
4. Hindari Minuman Berkarbonasi dan Pemanis Buatan
Menghindari minuman berkarbonasi dan pemanis buatan adalah langkah penting untuk mengatasi perut yang terasa penuh dan sesak.
Minuman berkarbonasi, seperti soda dan air berkarbonasi, mengandung gas yang dapat terjebak di dalam sistem pencernaan.
Hal inilah yang menyebabkan perut terasa kembung dan tidak nyaman.
Selain itu, pemanis buatan, yang sering ditemukan dalam minuman diet dan produk rendah kalori, dapat menyebabkan gangguan pencernaan bagi sebagian orang.
Pemanis buatan seperti sorbitol, manitol, dan xylitol dapat memicu produksi gas berlebih di dalam usus, memperburuk perasaan penuh dan sesak di perut.
Oleh karena itu, menghindari bahan-bahan tersebut dapat membantu menjaga kenyamanan pencernaan dan mengurangi gejala kembung.
5. Rutin Olahraga
Selain menghindari berbagai jenis makanan tersebut, hal yang penting Moms lakukan adalah tetap rutin berolahraga.
Olahraga dapat memperlancar saluran pencernaan sehingga masalah perut kembung dapat tertangani.
Bila perut kembung dan rasa penuh masih terus Moms rasakan, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.
Hal ini untuk diketahui masalah dan solusinya yang tepat.
6. Perbanyak Asupan Serat
Memperbanyak asupan serat bisa menjadi cara yang efektif untuk mengatasi perut yang terasa penuh dan sesak, terutama jika kondisi tersebut disebabkan oleh pencernaan yang lambat atau konstipasi.
Serat membantu meningkatkan volume dan kelembutan feses, yang memudahkan feses bergerak melalui sistem pencernaan.
Ini mengurangi risiko konstipasi, yang sering kali menyebabkan perut terasa penuh dan sesak.
Namun saat memperbanyak asupan serat harian, lakukanlah secara bertahap.
Hal ini untuk menghindari efek samping seperti kembung atau gas yang terjadi jika asupan serat ditingkatkan terlalu cepat.
Sangat penting juga untuk meminum banyak air, karena serat dapat bekerja dengan baik ketika tubuh memiliki cairan yang cukup untuk membantu serat bergerak melalui sistem pencernaan.
7. Kelola Stres
Selain memerhatikan pola makan, penting juga bagi kamu untuk mengelola stres agar perut tidak terasa penuh dan sesak.
Dalam hal ini, kamu bisa mengelola stres dengan praktik teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan.
Bisa juga dengan olahraga rutin, melakukan hobi, atau kegiatan menyenangkan lainnya.
Mengelola stres tidak hanya dapat membantu meredakan perut yang terasa penuh dan sesak, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan yang lebih luas, termasuk peningkatan kesehatan mental dan fisik secara keseluruhan.
Baca Juga: 9 Cara Mengatasi Asam Lambung Naik saat Hamil, Mudah!
Perut yang terasa penuh dan sesak bisa menjadi tanda dari berbagai kondisi kesehatan yang perlu diperhatikan.
Mengatur pola makan, menjaga asupan makanan yang sehat, dan menghindari makanan yang dapat menyebabkan gas berlebih dapat membantu meringankan gejala ini.
Namun, jika perut tetap terasa penuh dan sesak dalam jangka waktu yang lama, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan perawatan yang sesuai.
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/327043
- https://wehavekids.com/having-baby/Am-I-Pregnant
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3901893/
- https://www.webmd.com/digestive-disorders/ss/slideshow-bloating-reasons
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.