Posisi Tidur untuk Penderita Hernia Berdasarkan Letaknya
Moms yang menderita hernia mungkin akan mengalami rasa tidak nyaman saat tidur. Posisi tidur untuk penderita hernia tergantung dari posisinya berada.
Jika hernia tumbuh di bagian punggung, Moms mungkin Moms akan kesulitan untuk tidur dengan posisi telentang. Hal ini akan berbeda ketika hernia berada di posisi yang lainnya.
Simak penjelasan lengkap dengan posisi tidur untuk penderita hernia berdasarkan lokasinya dalam artikel berikut ini yuk Moms.
Baca juga: Hernia pada Bayi, Ini yang Perlu Moms Wapadai!
Posisi Tidur untuk Penderita Hernia di Punggung
Foto: Orami Photo Stock
Posisi tidur untuk penderita hernia di punggung harus disesuaikan dengan posisinya seperti berikut ini.
1. Tidur dengan Sisi Berlawanan
Selain itu, Moms juga bisa tidur dengan sisi berlawanan dari hernia yang menonjol agar tidak terlalu menyakitkan.
Seiring waktu, mungkin hernia akan retraksi karena gravitasi dan pembagian tekanan yang benar, dan saraf mengalami lebih sedikit tekanan dan iritasi.
Hal ini akan mengurangi atau menghilangkan rasa sakit dan kemungkinan kesemutan pada saraf yang berjalan.
2. Telentang
Sementara itu, jika hernia menonjol ke kiri atau ke kanan, mungkin lebih nyaman untuk tidur telentang. Moms dengan hernia menonjol ke belakang, biasanya berbaring lebih baik saat benjolan tumbuh di sisi tubuh.
Baca juga: Posisi Bayi Tidur Miring Berbahaya untuk Kesehatan, Ini Risikonya
Posisi Tidur untuk Penderita Hernia di Perut
Foto: Orami Photo Stock
Hernia hiatus terjadi ketika bagian perut terdorong melalui lubang di diagfragma, lokasi antara kerongkongan dan perut. Kondisi ini bisa sangat menyakitkan dan tidak menyenangkan dan dapat menyebabkan nyeri dada, mulas dan bersendawa.
Memiliki hernia hiatus dapat menyulitkan kita untuk mendapatkan jumlah tidur yang tepat.
Namun, ada beberapa posisi tidur untuk penderita hernia hiatus yang dapat dicoba agar terasa nyaman dan nyenyak di malam hari.
1. Tinggikan Posisi Tidur
Tinggikan bagian kepala tempat tidur dengan benda yang kokoh.
Moms dapat menggunakan balok atau batu bata 6 inchi di bawah kaki bagian atas tempat tidur.
Posisi ini dapat membantu Moms mengangkat kepala dan dada, sehingga tidur terasa lenih nyaman saat mengalami hernia hiatus.
Selain baik untuk penderita hernia, posisi ini juga dapat mencegah asam lambung naik ke kerongkongan saat tidur.
Moms juga dapat menggunakan bantal wedge-shape untuk membantu posisi tidur lebih nyaman. Hal ini lebih baik dibandingkan Moms menggunakan tumpukan bantal.
2. Tengkurap
Tengkurap merupakan posisi tidur untuk penderita hernia hiatus yang bisa dicoba.
Posisi ini dapat mengurangi tekanan pada cakram tulang, sehingga tidur akan lebih nyaman saat beristirahat.
3. Meringkuk
Posisi lain yang bisa Moms coba adalah meringkuk seperti bayi.
Hal ini dapat membantu Moms lebih nyaman saat tidur. Posisi ini juga dapat mengurangi rasa sakit akibat tekanan di perut.
Jika rasa sakitnya semakin parah, sebaiknya Moms segera menghubungi dokter ya.
4. Telentang
Untuk mengurangi hernia perut, baringkan pasien terlentang.
Untuk mengurangi hernia selangkangan, tempatkan pasien dalam posisi Trendelenburg, posisi ini memungkinkan gravitasi untuk membantu menarik kembali jaringan hernia ke dalam perut atau panggul.
Pakistan Journal of Medical Science menjelaskan posisi Trendelenburg sangat efektif untuk penyakit-penyakit berat lainnya.
Baca juga: Hernia pada Bayi, Ini Penyebab dan Cara Mengobatinya, Catat!
Gejala Timbulnya Hernia
Foto: Orami Photo Stock
Gejala yang paling umum dari hernia adalah tonjolan atau benjolan di daerah yang terkena. Misalnya, dalam kasus hernia inguinalis, Moms mungkin melihat benjolan di kedua sisi tulang kemaluan tempat selangkangan dan paha bertemu.
Moms mungkin menemukan bahwa benjolan itu “menghilang” saat berbaring. Moms lebih mungkin merasakan hernia melalui sentuhan saat berdiri, membungkuk, atau batuk. Ketidaknyamanan atau rasa sakit di daerah sekitar benjolan juga mungkin ada.
Beberapa jenis hernia, seperti hernia hiatus, dapat memiliki gejala yang lebih spesifik. Beberapa kondisi yang mungkin terjadi misalnya, mulas, kesulitan menelan, dan nyeri dada.
Dalam banyak kasus, hernia tidak memiliki gejala. Moms mungkin tidak tahu bahwa sedang menderita hernia kecuali jika itu muncul saat menjalani pemeriksaan medis untuk masalah yang tidak terkait atau pemeriksaan fisik rutin.
Baca juga: Hernia Umbilikalis alias Pusar Bodong pada Bayi, Apa Bahayanya?
Penyebab Hernia
Foto: Orami Photo Stock
Hernia disebabkan oleh kombinasi kelemahan otot dan ketegangan. Tergantung pada penyebabnya, hernia dapat berkembang dengan cepat atau dalam jangka waktu yang lama.
Beberapa penyebab umum kelemahan atau ketegangan otot yang dapat menyebabkan hernia meliputi:
- kondisi bawaan, yang terjadi selama perkembangan di dalam rahim dan hadir sejak lahir
- penuaan
- kerusakan akibat cedera atau operasi
- olahraga berat atau mengangkat beban berat
- batuk kronis atau gangguan paru obstruktif kronik (PPOK)
- kehamilan, terutama memiliki kehamilan ganda
- sembelit, yang menyebabkan Moms mengejan saat buang air besar
- kelebihan berat badan atau mengalami obesitas
- asites
Ada juga faktor risiko tertentu yang membuat Moms lebih mungkin terkena hernia, antara lain:
- lahir prematur atau memiliki berat badan lahir rendah
- menjadi lebih tua
- batuk kronis (kemungkinan karena peningkatan tekanan perut yang berulang)
- cystic fibrosis
- kehamilan
- sembelit kronis
- kelebihan berat badan atau mengalami obesitas
- merokok, yang menyebabkan melemahnya jaringan ikat
- riwayat hernia pribadi atau keluarga
Pengobatan Hernia
Foto: Orami Photo Stock
Satu-satunya cara untuk mengobati hernia secara efektif adalah melalui perbaikan bedah.
Mengutip National Center for Biotechnology Information pembedahan dapat mendorong kantung hernia kembali ke perut atau mengeluarkannya, kemudian menutup celah di dinding perut dengan jahitan.
Biasanya, dokter akan menentukan apakah perlu proses pembedahan atau tidak tergantung dari tingkat keparahannya. Dokter mungkin akan melakukan observasi untuk memantau apakah hernia di dalam tubuh Moms mengalami komplikasi atau tidak.
Dalam beberapa kasus, memakai penopang dapat membantu meringankan gejala hernia.
Truss adalah pakaian dalam pendukung yang membantu menahan hernia di tempatnya. Selalu temui dokter untuk memastikan bahwa truss terpasang dengan benar sebelum digunakan.
Jika menderita hernia hiatus, obat bebas (OTC) dan obat yang sudah diresepkan untuk mengurangi asam lambung sehingga dapat meredakan ketidaknyamanan dan memperbaiki gejala. Ini termasuk antasida, penghambat reseptor H2, dan penghambat pompa proton.
Baca juga: Hernia Diafragmatika pada Bayi, Ini Gejala dan Cara Mengobatinya
Demikian penjelasan mengenai posisi tidur untuk penderita hernia yang perlu Moms ketahui. Semoga bermanfaat ya.
- https://www.healthline.com/health/hernia#treatment
- https://healthfully.com/sleep-hiatal-hernia-4449506.html
- https://www.dorsoo.com/blog/sleeping-with-a-hernia/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.