Memahami Gejala Alam Biotik dan Abiotik untuk Edukasi Anak
Mendidik anak memang menjadi tugas orangtua. Dads dan Moms bisa bergantian mengajarkan anak berbagai hal tentang kehidupan, salah satunya adalah gejala alam biotik dan abiotik.
Dua fenomena alam ini penting untuk diajarkan pada anak sebab anak harus paham betul bahwa manusia tumbuh dan berkembang berdampingan dengan alam.
Ini karena manusia tidak akan bisa hidup tanpa dukungan alam sekitar yang telah menyediakan kehidupan.
Mengenal gejala alam biotik dan biotik akan membantu anak memahami bahwa sebagai manusia, ia harus menjaga keseimbangan dan pelestarian alam.
Sebab tak hanya manusia yang bisa berubah, alam juga bisa berubah dan memiliki proses berubahnya sendiri baik yang terjadi secara alami atau terjadi berkat campur tangan manusia.
Selain itu, mungkin akan lebih mudah jika Moms dan Dads memberikan contoh gejala alam biotik dan abiotik yang ada.
Dengan begini anak jadi lebih paham konsep tersebut dan paham apa tujuan mempelajarinya.
Baca Juga: 7 Manfaat Hutan Bakau untuk Lingkungan yang Wajib Kita Tahu!
Memahami Gejala Alam Biotik dan Abiotik
Mengutip National Geographic, gejala atau faktor biotik adalah organisme hidup yang membentuk lingkungannya.
Dalam ekosistem air tawar, contohnya mungkin termasuk tanaman air, ikan, amfibi, dan ganggang.
Faktor biotik dan abiotik ini bekerja sama untuk menciptakan ekosistem yang unik.
Selain itu, di permukaan bumi, alam memiliki berbagai perubahan dan gejala yang dapat menimbulkan suatu interaksi yang memengaruhi satu sama lain.
Interaksi-interaksi tersebut dapat dibedakan menjadi gejala biotik dan abiotik.
Gejala alam biotik dan abiotik ini membuat manusia membutuhkan pengetahuan untuk mengidentifikasi dalam merespon gejala yang terjadi.
Saat manusia mampu mempelajari gejala alam biotik dan abiotik, maka manusia dapat mengunakan akal dan pikiran mereka untuk mengembangkan ide supaya mereka mampu berinteraksi dengan alam sekitarnya atau memanfaatkannya.
Hal ini tentu menjadi suatu pengetahuan yang diperlukan supaya manusia dapat melakukan sesuatu pada alam untuk menjaganya.
Komponen biotik juga dapat dibedakan berdasarkan jenis-jenis, ukuran serta peran dan fungsinya.
Manusia juga masuk dalam komponen biotik karena ia memiliki pengaruh yang besar terhadap gejala alam yang terjadi.
Sementara abiotik adalah komponen lingkungan yang terdiri atas benda-benda mati, namun ia juga memberikan pengaruh dan manfaat dalam kehidupan manusia maupun makhluk hidup lainnya.
Contoh komponen abiotik ini misalnya adalah air, udara, tanah dan sinar matahari.
Baca Juga: Ranu Manduro dan 7 Wisata Alam Indonesia yang Tidak Kalah Indah dari Luar Negeri
Contoh Gejala Alam Biotik dan Abiotik
Interaksi antara komponen biotik dan abiotik bisa memunculkan gejala alam atau fenomena-fenomena.
Berikut ini adalah beberapa contoh gejala alam biotik dan abiotik yang perlu Moms pahami untuk kemudian dijelaskan kepada Si Kecil.
Contoh Gejala Alam Biotik
Gejala alam biotik meliputi tumbuh dan berkembangnya makhluk hidup, bergerak, bernapas, berkembang biak sehingga jumlahnya menjadi bertambah banyak dan peka terhadap rangsang.
Beberapa contoh gejala alam biotik antara lain:
1. Penyebaran Virus Corona
Seperti yang Moms ketahui, pada tahun 2020, seisi dunia sedang mengalami pandemi akibat virus corona. Ini adalah sejenis virus yang menyebabkan penyakit pernapasan dan sangat berbahaya.
Mengutip Johns Hopkins Medicine, virus corona yang menjadi penyebab pandemi ini diidentifikasi pada 2019, jenisnya adalah SARS-CoV-2 dan penyakit akibatnya disebut COVID-19.
Penyebaran virus corona ke seluruh dunia ini adalah fenomena biotik yang menjadi perhatian besar. Virus ini telah menyebabkan jutaan kematian di seluruh dunia serta masalah kesehatan yang bertahan lama pada beberapa orang yang selamat dari penyakit tersebut.
Virus corona dapat menyebar dari orang ke orang dan ia bisa didiagnosis dengan tes laboratorium.
Apalagi virus corona kini juga sudah bermutasi menjadi berbagai jenis varian yang semakin cepat menyebar, seperti misalnya varian Delta asal India.
Mutasi ini terjadi akibat adanya interaksi dan berbagai faktor alami lainnya.
2. Penyebaran Hama
Selain penyebaran virus corona, fenomena gejala biotik lainnya adalah penyebaran hama.
Seperti yang Moms pahami, hama adalah hewan yang keberadaannya mengganggu kehidupan manusia dengan cara merusak hasil pertanian.
Hama biasa ditemui di pekarangan, kebun, sawah dan lainnya. Mewabahnya hama juga disebabkan adanya interaksi dan beberapa faktor lainnya.
Salah satunya adalah mangsa dari para hama ini telah hilang yang bisa disebabkan pestisida atau jumlahnya yang telah sedikit akibat hadirnya predator baru di kawasan tersebut.
3. Meningkatnya Pertumbuhan Eceng Gondok
Tak hanya hama yang bisa mengganggu manusia, ada juga jenis tumbuhan yang keberadaannya bisa menjadi ancaman, yaitu eceng gondok.
Sumber air dengan kandungan nitrogen yang berlebih akan memudahkan tanaman eceng gondok ini untuk tumbuh subur.
Meningkatnya jumlah eceng gondok pada rawa atau danau juga bukanlah hal yang baik, ini karena mereka bisa menyerap air dan membuat rawa dan danau menjadi dangkal.
Alhasil, hewan yang hidup di air tersebut pun ikut akan terancam.
4. Punahnya Hewan dan Tumbuhan
Gejala alam biotik juga bisa Moms lihat dari mulai punahnya berbagai jenis hewan dan tumbuhan.
Kepunahan ini dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti terlalu lamanya atau lambatnya laju perkembang-biakan makhluk tersebut.
Bisa juga terjadi akibat aktivitas manusia yang kerap melakukan perburuan secara ilegal.
Contoh Gejala Alam Abiotik
Sementara itu, gejala alam abiotik merupakan serangkaian fenomena yang terjadi akibat benda-benda mati.
Beberapa contoh gejala alam abiotik antara lain:
1. Terjadinya Bencana Gempa dan Tsunami
Penyebab terjadinya bencana alam gempa dan tsunami adalah pergeseran lempengan yang ada di dasar laut.
Pergeseran lempengan bumi ini awalnya menyebabkan gempa dan kemudian ia menciptakan cekungan yang bisa terisi air laut.
Oleh karena itu, sebelum terjadi tsunami, air laut akan tampak surut terlebih dahulu.
Setelah cekungan terisi penuh maka akan terjadi dorongan yang menyebabkan munculnya gelombang besar yang bisa meluluhlantakan area sekitar pantai.
Jepang dan Indonesia adalah dia negara yang kerap mengalami bencana gempa dan tsunami.
2. Bertiupnya Angin
Perubahan dan perbedaan pada suhu serta tekanan udara adalah hal yang menyebabkan angin terjadi.
Angin yang berhembus ini mampu menjadi alat bantu untuk penyerbukan bunga sehingga terjadi perkawinan dan kemudian menghasilkan buah.
Angin juga kerap membantu manusia untuk berlayar dan sebagainya.
3. Turunnya Hujan
Hujan juga merupakan salah satu gejala alam abiotik yang memiliki banyak manfaat untuk kehidupan makhluk hidup. Kondisi ini terjadi akibat uapan air akibat paparan sinar matahari.
Hujan ini turun ke bumi setelah melalui serangkaian siklus hidrologi yang terjadi secara berulang-ulang.
Tak hanya itu saja, turunnya hujan juga dapat dipengaruhi oleh pergerakan angin.
4. Terjadinya Siang dan Malam
Siang dan malam terjadi akibat adanya pergerakan rotasi bumi.
Tak hanya itu, gejala alam abiotik juga bisa dilihat dari pergerakan semu harian bintang akibat dari rotasi bumi yang berputar.
Jika Moms setiap malam melihat bintang seolah bergerak, ia sebenarnya diam dan yang berputar adalah bumi pada rotasinya.
Baca Juga: Mengenal Mikroplastik, Potongan Plastik yang Mengancam Kesehatan Tubuh dan Lingkungan
5. Pelangi
Pelangi juga muncul sebagai gejala alam abiotik.
Ia terjadi akibat pembiasan dari sinar matahari di dekat sumber mata air atau akibat adanya butir-butir air di udara.
Sinar matahari yang melewati tetesan air ini akan mengeluarkan cahaya warna-warni seperti kaca prisma.
- https://www.nationalgeographic.org/topics/resource-library-biotic-factors/?q=&page=1&per_page=25
- https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/coronavirus
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.