4 Gejala Autisme yang Bisa Dideteksi Dengan Cepat
Autisme atau Autism Spectrum Disorder (ASD) merupakan gangguan saraf atau kecacatan berbasis neurologis yang memengaruhi kemampuan seorang anak dalam berkomunikasi, bersosialisasi, dan berperilaku.
Gangguan perkembangan ini sangat kompleks. Penyebab autisme dapat terjadi karena kombinasi berbagai faktor.
Menurut National Institute of Health, bagi keluarga yang memiliki keturunan autisme akan memiliki peluang 1-20 kali lebih besar untuk melahirkan keturunan yang juga mengalami autisme.
Pada penelitiannya, ada 20 gen yang teridentifikasi dapat menyebabkan gangguan spektrum autisme yang memiliki peran penting dalam perkembangan dan pertumbuhan otak.
Baca Juga: Makanan yang Bisa Meredakan Asam Lambung pada Anak
Gejala Autisme yang Dapat Dideteksi dengan Cepat
Kurangnya pemahaman masyarakat, apalagi yang menganggap gangguan ini sebagai stigma yang negatif dapat menjadi salah satu penyebab, di mana tidak peka terhadap kemunculan gejala autisme.
Padahal, ada cara sederhana dan merupakan tindakan cepat mengetahui gejala autisme yang muncul. Angela Geiger, President Autism Speak mengatakan bahwa gejala autisme dapat dideteksi sejak usia 6 bulan.
"Dan kami fokus pada percepatan diagnosa daripada menganggap autisme sebagai penyakit," ungkap Angela Geiger seperti dikutip dari CBS New York, Minggu 31 Maret 2019. Berikut ini merupakan gejala autisme yang dapat dideteksi dengan cepat.
1. Kontak Mata
Hal sederhana seperti melakukan kontak mata adalah cara paling cepat mengetahui adanya gejala autisme.
Jika anak tidak atau kurang melakukan kontak mata, apalagi saat sedang diajak berbicara, tanda-tanda seperti inilah yang patut diwaspadai sebagai gejala autisme pada anak.
Baca Juga: Bolehkah Anak Melakukan Veneer Gigi?
2. Tidak Banyak Berbicara
Rata-rata gejala autisme akan membuat anak kesulitan dalam berkomunikasi. Anak tidak akan mengerti apa yang dipikirkan dan dirasakan orang lain.
Mereka akan mengalami kesulitan mengekspresikan diri melalui lisan atau pun bahasa tubuh dan ekspresi wajah.
Alhasil anak yang seharusnya senang mengoceh, malah menjadi pendiam. Mereka cenderung tidak mengucapkan kata yang memiliki arti, berbicara tidak lebih dari dua kata, dan tidak meniru atau mengulangi perkataan yang sama seperti yang dilakukan saat anak menginjak usia 2 tahun.
3. Senyum
Seorang anak memiliki dua jenis senyum, di mana senyum refleks terjadi saat bulan pertama dan senyum sosial akan terjadi pada bulan berikutnya.
Bukan hal yang harus disepelekan, ternyata senyum juga dapat menjadi salah satu indikator gejala autisme pada anak.
Senyum sosial merupakah salah satu indikatornya. Seorang bayi dalam keadaan normal akan tersenyum bila orang-orang sekitarnya tersenyum padanya.
Baca Juga: Haruskah Menyapih Anak ketika Hamil Lagi?
4. Respon
Respon anak paling lambat usia 9 bulan seharusnya sudah peka terhadap panggilan. Biasanya dalam kondisi normal, bayi akan merespon jika dipanggil namanya.
Namun, bagi bayi yang mengalami ASD biasanya tidak akan merespon panggilan, malah mereka akan lebih merespon pada suara-suara lain.
Bahkan kegiatan yang sering dilakukan saat berkomunikasi seperti mengajak bermain pun dapat menjadi indikator gejala autisme.
Dalam kondisi normal, bayi yang diajak bermain biasanya akan memberikan beragam respon seperti tertawa atau melakukan pergerakan yang menunjukkan ketertarikan.
Namun, jika pada usia 6-9 bulan anak tippdak merespon jika dilakukan hal seperti itu, orang tua harus mewaspadainya untuk membawa merek konsultasi.
Baca Juga: 5 Cara Alami Ini Bisa Mengatasi Vertigo
Pendektesian hal ini terhadap anak perlu dilakukan oleh semua orang tua sebagai indikator agar dapat melakukan intervansi sejak dini dan cepat.
Dengan begitu, orang tua memiliki waktu untu memberikan pembekalan dalam kemampuan sosial anak.
Jika orang tua sudah mengetahui gejala-gejala autisme, yang perlu dilakukan adalah berkonsultasi dengan dokter.
(PSF/ERW)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.