26 Juni 2024

8 Gejala HIV pada Wanita, Ada Perubahan Siklus Menstruasi

Simak juga cara memberikan dukungan bagi ODHIV
8 Gejala HIV pada Wanita, Ada Perubahan Siklus Menstruasi

Foto: Freepik

Gejala HIV pada wanita perlu diketahui nih, Moms. HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh.

Namun, perempuan memiliki beberapa gejala berbeda yang bisa berkembang selama infeksi.

Mengidentifikasi gejala-gejala ini pada tahap awal sangat penting untuk mendapatkan perawatan yang tepat dan mengelola gejala tersebut, Moms.

Sayangnya, gejala awal seringkali tidak spesifik dan ada beberapa tanda yang harus diwaspadai yang mungkin lebih umum pada wanita daripada pria.

Salah satu gejala HIV pada wanita yang sering tidak terdeteksi adalah infeksi vagina yang berulang.

Seperti candidiasis yang terjadi berulang kali atau infeksi herpes genital yang parah.

Selain itu, ada juga perempuan yang mengalami perubahan pada menstruasi, termasuk periode yang berat atau tidak teratur.

Gejala lain yang mungkin muncul termasuk kelelahan yang tidak biasa, demam ringan, dan pembesaran kelenjar getah bening.

Selain gejala fisik, HIV juga dapat memiliki dampak pada kesehatan reproduksi wanita.

Infeksi yang tidak diobati dapat meningkatkan risiko penularan virus ke pasangan seksual dan, jika hamil, ke bayi yang belum lahir.

Jadi, penting untuk mengetahui gejala yang terkait dengan HIV dan tidak mengabaikannya, ya Moms.

Yuk, simak informasi lengkapnya mengenai gejala HIV pada wanita di bawah ini, Moms!

Baca Juga: Mengenal Perbedaan HIV dan AIDS, Jangan Keliru Lagi!

Gejala HIV pada Wanita

Ilustrasi Gejala HIV pada Wanita
Foto: Ilustrasi Gejala HIV pada Wanita (Orami Photo Stock)

Mengutip dari Ayo Sehat Kemkes, HIV (Human Immunodeficiency Virus) menyerang sistem kekebalan tubuh.

Sayangnya, kondisi ini bisa berkembang menjadi AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) jika tidak diobati.

Pada wanita, gejala awal HIV mungkin mirip dengan flu dan bisa mencakup kelelahan, sakit kepala, dan demam ringan.

Namun, ada beberapa gejala yang lebih spesifik yang dapat dialami oleh wanita karena pengaruh HIV pada sistem reproduksi dan kesehatan umum mereka.

Gejala khas yang mungkin dialami wanita termasuk:

1. Infeksi Vagina yang Berulang

Gejala HIV pada wanita yang pertama adalah infeksi vagina berulang dan bisa menjadi salah satu gejala pertama dari HIV.

Infeksi vagina yang berulang, terutama kandidiasis (infeksi jamur) dan vaginosis bakteri, sering terjadi pada wanita dengan HIV.

Kondisi ini disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang melemah akibat HIV, membuat tubuh kurang mampu melawan infeksi.

Tidak hanya menyebabkan kandidiasis, infeksi vagina berulang juga bisa menyebabkan perubahan dalam siklus menstruasi.

Menstruasi bisa menjadi berat hingga sangat berat, menjadi tidak teratur, hingga masalah menstruasi lainnya.

2. Infeksi Jamur di Mulut

Gejala HIV pada wanita juga bisa menyebabkan infeksi jamur di mulut, tenggorokan, hingga vagina.

Hal ini karena HIV menyebabkan penurunan fungsi imun selain itu, juga dapat memengaruhi kualitas hidup secara signifikan.

Selain di mulut dan tenggorokan, gejala HIV pada wanita juga bisa memengaruhi kulit. Seperti muncul bintik-bintik ungu atau luka yang tidak sembuh.

3. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening

Gejala HIV pada wanita selanjutnya adalah pembengkakan kelenjar getah bening.

Pembengkakan kelenjar getah bening merupakan salah satu gejala umum dari infeksi HIV, baik pada wanita maupun pria.

Kelenjar getah bening adalah bagian dari sistem limfatik, yang berfungsi dalam membantu tubuh melawan infeksi dan penyakit.

Infeksi HIV menyebabkan sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap virus dengan meningkatkan produksi sel imun.

Ini menyebabkan kelenjar getah bening menjadi bengkak saat mereka bekerja keras untuk menyaring dan melawan virus HIV.

Nah, lokasi pembengkakan kelenjar getah bening (limfadenopati) biasanya terjadi di beberapa area tubuh, termasuk leher, ketiak, dan selangkangan.

Baca Juga: 7 Ciri-ciri Ruam HIV dan Bedanya dengan Ruam Biasa


4. Kelelahan

Kelelahan adalah salah satu gejala umum yang sering dialami orang pengidap HIV dan termasuk gejala HIV pada wanita.

Kelelahan yang berkepanjangan dan tidak dapat dijelaskan dapat menjadi indikasi adanya masalah kesehatan yang serius, termasuk infeksi HIV, Moms.

Kelelahan ini disebabkan karena tubuh mengalami respons imun yang intens terhadap virus HIV sehingga bisa menyebabkan gejala mirip flu.

Kondisi ini juga menyebabkan peradangan kronis di seluruh tubuh, yang bisa menguras energi dan menyebabkan kelelahan yang berkelanjutan.

Seperti yang sudah dijelaskan, di atas, HIV menyebabkan sistem kekebalan tubuh melemah sehingga membuat pengidapnya lebih rentan terhadap infeksi dan tubuh menjadi kelelahan.

Tidak hanya itu, lho Moms kelelahan secara mental juga kerap dialami oleh pengidap HIV. Seperti, depresi, kecemasan, dan stres juga memengaruhi gejala ini.

Itulah gejala HIV pada wanita yang umum dirasakan dan merupakan gejala awal yang bisa dikenali dengan mudah.

5. Perubahan Siklus Menstruasi

Mengutip WebMD, gejala HIV pada wanita yang selanjutnya adalah mengalami perubahan dalam siklus menstruasi.

Perubahan ini dapat mencakup perdarahan yang lebih ringan atau lebih berat dari biasanya, melewatkan periode menstruasi, atau mengalami gejala PMS yang lebih parah.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perubahan ini meliputi stres dan infeksi menular seksual lainnya, yang umum terjadi bersamaan dengan HIV.

Selain itu, virus HIV dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, yang kemudian dapat mengubah hormon yang mengatur siklus menstruasi.

6. Nyeri Perut Bawah

Gejala HIV pada wanita selanjutnya adalah nyeri perut bawah.

Nyeri di perut bagian bawah pada wanita dengan HIV bisa menjadi tanda penyakit radang panggul (PID), yang merupakan infeksi pada rahim, ovarium, dan saluran tuba.

PID sering kali menyebabkan keputihan yang tidak biasa, demam, periode menstruasi yang tidak teratur, dan nyeri saat berhubungan seks.

Nyeri di perut bagian atas juga dapat terjadi sebagai bagian dari gejala PID.

Infeksi ini serius dan memerlukan penanganan medis segera untuk mencegah komplikasi lebih lanjut, Moms.

Selain itu, PID dapat menyebabkan infertilitas dan nyeri kronis jika tidak diobati dengan baik.

7. Kanker Serviks

Kanker serviks dapat menjadi gejala HIV pada wanita dengan AIDS.

Karena HIV melemahkan sistem kekebalan tubuh, risiko perkembangan kanker serviks meningkat.

Oleh karena itu, wanita dengan HIV disarankan untuk menjalani skrining tahunan untuk mendeteksi adanya sel kanker atau perubahan prakanker pada serviks.

Deteksi dini memungkinkan penanganan segera dan dapat mengurangi risiko komplikasi serius.

Perawatan yang tepat dan teratur sangat penting untuk mengelola kesehatan reproduksi dan mencegah perkembangan kanker serviks lebih lanjut.

8. Gejala Awal

Mengutip laman Kemkes, sekitar 2 hingga 4 minggu setelah terinfeksi, mungkin akan merasakan beberapa gejala, seperti:

Baca Juga: Mengapa Penderita HIV Harus Minum Obat Seumur Hidup?

Dukungan Bagi ODHIV

Ilustrasi Mendapat Dukungan
Foto: Ilustrasi Mendapat Dukungan

Moms, orang dengan HIV atau ODHIV tentu membutuhkan dukungan dari orang-orang terdekat. Nah, bagaimana cara memberikan dukungan?

Ini dia caranya seperti mengutip dari Kemkes:

  • Memastikan ODHIV mematuhi jadwal pengobatan ARV dengan rutin dan tepat waktu.
  • Membantu ODHIV menerapkan gaya hidup sehat.
  • Membantu ODHIV mendapatkan informasi yang akurat tentang HIV.
  • Mendampingi ODHIV dalam masa-masa sulit, termasuk mendengarkan keluhan dan kebutuhan mereka.
  • Mendukung pemenuhan kebutuhan perawatan ODHIV, seperti aspek keuangan, jaminan kesehatan, dan asupan gizi yang baik.
  • Membantu ODHIV pergi berobat jika diperlukan.
  • Membantu ODHIV mengakses layanan perawatan, dukungan, dan pengobatan yang mereka butuhkan.
  • Memberikan dukungan komunitas.
  • Membantu memastikan ODHIV mendapatkan hak-haknya, seperti akses ke layanan kesehatan, jaminan kesehatan, pendidikan, dan layanan publik lainnya tanpa diskriminasi.
  • Mendampingi dalam pengobatan TBC dan ARV.
  • Memberikan edukasi tentang pencegahan dan penularan HIV, IMS, TBC, dan pemberian TPT.
  • Menjaga kerahasiaan ODHIV.
  • Menyediakan lingkungan yang aman dan nyaman sebagai keluarga kedua bagi ODHIV.

Baca Juga: 6 Bahaya Anal Seks bagi Kesehatan, Bisa Sebabkan HIV!

Itulah informasi seputar gejala HIV pada wanita yang bisa Moms ketahui. Semoga membantu, ya!

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.