16 Februari 2021

Hindari 5+ Pantangan Kelenjar Getah Bening Ini!

Apa saja yang sebaiknya tidak dimakan ketika kelenjar getah bening bengkak?

Kelenjar getah bening yang membengkak dapat membuat Moms dan Dads khawatir dan waspada. Agar pemulihan semakin cepat, hindari pantangan kelenjar getah bening berikut ini.

Pantangan Kelenjar Getah Bening

Bengkaknya kelenjar getah bening cukup sering terjadi ketika sistem kekebalan tubuh sedang aktif melawan infeksi atau peradangan akibat patogen seperti virus dan bakteri.

Pembengkakan kelenjar getah bening, atau disebut juga lymphadenopathy atau adenopathy, umumnya bersifat jinak dan dapat mengempis ketika infeksi sembuh.

Sebagaimana tubuh sedang dalam keadaan melawan penyakit, perlu adanya kontrol terkait apa saja makanan yang boleh dikonsumsi dan jenis makanan yang sebaiknya dihindari agar gejala-gejala tidak semakin memburuk atau berkembang menjadi komplikasi.

Secara umum, pantangan kelenjar getah bening yang sedang bengkak adalah hal-hal yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh yang sedang aktif bekerja melawan infeksi atau peradangan.

Selain itu, menambah beban kerja sistem kekebalan tubuh dengan memasukkan patogen baru ke dalam tubuh juga bukanlah ide yang bagus.

Baca Juga: 4 Gejala Penyakit Kelenjar Getah Bening, Catat!

Inilah beberapa pantangan kelenjar getah bening yang perlu dihindari atau dikurangi konsumsinya.

1. Alkohol dan Nikotin

Menghentikan kebiasaan minum alkohol dan merokok untuk kesehatan
Foto: Menghentikan kebiasaan minum alkohol dan merokok untuk kesehatan (Orami Photo Stocks)

Foto: freepik.com

Kebiasaan merokok dan minum beralkohol perlu menjadi pantangan kelenjar getah bening yang sedang membengkak.

Dalam jurnal Alcohol and the Immune System, observasi sejak lama hubungan antara konsumsi alkohol yang berlebihan dengan respon imun tubuh yang melemah.

Dampak lebih lanjut meliputi naiknya risiko sepsis, luka sembuh lebih lambat, dan pemulihan dari infeksi yang lebih lama dan tidak sempurna.

Selain alkohol, kebiasaan merokok juga sedapat mungkin dihentikan. Penelitian di Jerman juga menemukan hubungan antara pembesaran kelenjar getah bening di antara paru-paru dengan perokok berat.

Baca Juga: Ketahui 3 Bahaya Merokok Saat Hamil, Ayo Distop!

2. Makanan Cepat Saji

Makanan cepat saji biasanya tinggi garam, gula, dan lain-lain
Foto: Makanan cepat saji biasanya tinggi garam, gula, dan lain-lain

Foto: unsplash.com

Sepertinya bukan rahasia lagi kenikmatan makanan cepat saji juga diiringi dampak buruk jika dikonsumsi terlalu sering.

Tingginya kandungan lemak jenuh, garam, pengawet, gula, minyak, dan lain-lain membuatnya masuk ke dalam daftar pantangan kelenjar getah bening yang sedang membengkak.

Konsumsi garam berlebihan tidak hanya menyebabkan masalah dalam tubuh seperti retensi cairan dan tekanan darah tinggi, namun penelitian baru juga menunjukkan kelebihan garam dapat memicu defisiensi imun.

Penelitian ini menemukan bahwa ketika ginjal melakukan proses membuang garam berlebih, efek domino terjadi dalam tubuh dan menurunkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi bakteri.

Asupan garam berlebih biasanya didapat dari makanan yang cepat saji seperti makanan kalengan, makanan beku, atau makanan instan.

3. Gula Berlebih

Konsumsi gula berlebih melemahkan sistem imun
Foto: Konsumsi gula berlebih melemahkan sistem imun

Foto: unsplash.com

Selain garam yang berlebihan, konsumsi gula berlebihan juga sebaiknya dihindari sebagai pantangan kelenjar getah bening.

Bukan berarti tidak sama sekali mengonsumsi gula, hanya saja takaran gula per hari yang perlu menjadi perhatian Moms dan Dads yang kelenjar getah beningnya sedang membengkak.

Secara alami gula telah terkandung dalam makanan, seperti makanan berkarbohidrat, buah, dan beberapa jenis sayur.

Walau mengonsumsi gula alami tidak menjadi masalah, gula tambahan melebihi takaran saji per hari dapat menurunkan kemampuan imun tubuh dalam melawan patogen.

Penelitian di China menemukan konsumsi gula berlebih menyebabkan sistem kekebalan tubuh melemah dan terdapat penyimpangan respon yang tidak terjadi di tubuh yang normal. Efek ini berlangsung segera setelah konsumsi gula dan bertahan selama beberapa jam.

Jika berlangsung untuk jangka panjang, asupan gula berlebih dapat mengganggu keseimbangan bakteri usus yang berakibat pada semakin melemahnya sistem imun. Dampaknya, peradangan atau inflamasi akibat patogen dalam tubuh juga semakin meningkat.

Konsumsi gula berlebihan juga meningkatkan risiko diabetes, berat badan berlebih, hingga obesitas yang dapat menimbulkan masalah kesehatan lainnya.

Konsumsi gula tambahan sebaiknya dibatasi paling banyak 6 sendok teh atau sekitar 24 gram per hari.

Gula tambahan biasanya banyak terkandung dalam makanan dan minuman kemasan, makanan penutup, makanan siap saji, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Ternyata Segini Takaran Gula yang Bisa Dikonsumsi per Hari

4. Makanan Mentah

Makanan yang tidak dimasak sempurna dapat membawa bakteri
Foto: Makanan yang tidak dimasak sempurna dapat membawa bakteri

Foto: freepik.com

Kelenjar getah bening yang membengkak menandakan sistem kekebalan tubuh tengah berjuang keras melawan infeksi atau peradangan dalam tubuh.

Tubuh yang sedang dalam masa pemulihan ini cukup rentan terhadap serangan patogen lain seperti bakteri, virus, parasit, ataupun jamur yang datang dari berbagai sumber.

Salah satu sumber bakteri dan parasit yang mudah masuk ke tubuh adalah melalui makanan.

Ada beberapa jenis makanan disajikan mentah (tidak dimasak) atau setengah matang, seperti telur, salad dan lalapan, steak, beberapa jenis seafood, dan lain-lain.

Untuk mencegah infeksi kedua yang datang dari makanan mentah, sebaiknya makanan dimasak hingga matang terlebih dahulu di suhu minimal 70°C .

Pantangan kelenjar getah bening ini bukan tanpa alasan. Beberapa bakteri seperti E.coli dan salmonella, mudah ditemukan di daging dan telur mentah.

5. Terlalu Banyak Kafein

Kafein berlebih dapat berdampak negatif
Foto: Kafein berlebih dapat berdampak negatif

Foto: unsplash.com

Sebagian dari Moms dan Dads mungkin sudah punya kebiasaan minum kopi atau teh setiap hari.

Dengan jumlah yang normal, kafein memang dapat mendatangkan manfaat positif untuk kesehatan karena kandungan antioksidan yang membantu melawan peradangan.

Namun konsumsi lebih dari dua cangkir sehari tidak disarankan ketika sedang dalam pengobatan tertentu atau ketika sistem kekebalan tubuh sedang melemah.

Sebagai pantangan kelenjar getah bening, kafein dapat menghalangi penyerapan beberapa vitamin dan mineral serta obat-obatan tertentu, sehingga dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh.

Kafein juga dikenal sebagai fungsinya untuk membantu tubuh terjaga. Batasi waktu minum kopi dan teh favorit maksimal 6 jam sebelum waktu tidur agar kualitas tidur tidak terganggu, sebab kualitas tidur yang baik juga meningkatkan sistem kekebalan tubuh dalam melawan inflamasi dan infeksi.

Untuk mendapatkan manfaat terbaik dari kafein, konsumsi kopi dan teh tanpa tambahan gula dan krimer, serta hindari minuman berkafein dalam bentuk kemasan seperti soda dan minuman energi.

Baca Juga: Selain Kopi, 5 Minuman Ini Juga Mengandung Kafein Lho!

6. Gorengan

Makanan yang digoreng dapat berdampak negatif
Foto: Makanan yang digoreng dapat berdampak negatif

Foto: unsplash.com

Pantangan kelenjar getah bening juga perlu memperhatikan konsumsi makanan yang digoreng.

Minyak sayur yang umumnya dipakai untuk menggoreng, mengandung asam lemak omega-6 yang tinggi.

Asam lemak omega-6 diketahui dapat memicu peradangan dalam tubuh. Dengan jumlah yang sedikit, omega-6 berguna untuk merangsang pertumbuhan dan pemulihan sel dengan menciptakan sedikit inflamasi.

Namun, jumlah yang berlebihan dan tidak diimbangi asam lemak omega-3 yang lebih banyak, justru membuat sistem kekebalan tubuh melemah dan kewalahan, apalagi ketika kelenjar getah bening membengkak.

Selain itu, makanan yang digoreng umumnya mengandung lemak jenuh dan lemak trans yang juga dapat meningkatkan inflamasi dan melemahkan respon sistem imun.

Selama tubuh sedang melawan infeksi, Moms dan Dads dapat memasak makanan dengan cara rebus, kukus, tumis dengan sedikit minyak, atau panggang dengan oven untuk meminimalisir jumlah minyak yang masuk ke dalam tubuh.

Mengganti minyak sayur dengan minyak zaitun yang rendah omega-6 juga dapat menjadi alternatif dalam memasak.

Baca Juga: Suka Makan Junk Food Setiap Hari? Waspadai Efeknya untuk Kesehatan!

Menerapkan gaya hidup sehat sejak dini tidak hanya bermanfaat untuk mempercepat penyembuhan, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup untuk jangka panjang.

Jika kelenjar getah bening dirasa semakin memburuk, jangan ragu untuk konsultasi ke dokter, ya!

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.