Kapan Seseorang Perlu Menjalani Operasi Sinusitis?
Berbicara tentang operasi sinusitis, sebenarnya kapan seseorang perlu menjalankan prosedur ini? Tentunya ini menjadi pertanyaan yang sering diajukan bagi Moms atau Dads yang mengalami infeksi sinus.
Pertama, pahami terlebih dulu pengertian tentang sinusitis.
Dilansir dari American Academy of Otolaryngology Head and Neck Surgery Foundation, sinusitis adalah peradangan umum pada sinus, rongga penghasil lendir yang diperlukan agar saluran hidung bekerja secara efektif.
Adapun penyakit sinus dibagi menjadi 2, bisa akut atau kronis, dan dapat disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, alergi, atau bahkan reaksi autoimun.
Nah, sebagian besar infeksi sinus dapat sembuh dengan sendirinya, atau dengan bantuan antibiotik jika disebabkan oleh infeksi bakteri.
Beberapa cara lainnya, seperti pemberian semprotan saline, steroid hidung topikal, semprotan hidung dekongestan, dan obat-obatan yang dijual bebas sering kali memberikan kelegaan dan mengurangi gejala.
Lalu, kapan pengidap sinus membutuhkan prosedur operasi sinusitis?
Simak ulasan selengkapnya berikut ini untuk memahami prosedur operasi sinusitis, perkiraan biaya, dan efek samping yang mungkin terjadi.
Baca Juga: 4 Makanan Terbaik untuk Anak yang Menderita Sinusitis
Kapan Seseorang Perlu Menjalani Operasi Sinusitis?
Foto: Orami Photo Stock
Pada kebanyakan kasus, infeksi sinus biasanya diobati dengan mengonsumsi obat-obatan. Biasanya, dokter akan meresepkan obat antibiotik untuk mengurangi gejala.
"Biasanya sinusitis yang berlangsung kurang dari 10 hari berasal dari virus, namun jika lebih dari itu mungkin saja sinusitis disebabkan oleh bakteri, dan antibiotik merupakan obatnya,” ungkap Dr. Philip Chen, otolaryngologist dari UT Health San Antonio.
Lantas, kapan seseorang memerlukan operasi sinusitis? Dilansir dari laman Cleveland Clinic, operasi sinus mungkin diperlukan ketika infeksi tersebut berulang atau persisten.
Operasi sinus paling sering digunakan untuk mengobati sinusitis kronis, seperti radang hidung dan sinus, tetapi mungkin diperlukan juga untuk masalah sinus lainnya.
Operasi sinusitis melibatkan bukaan antara sinus dan bagian dalam hidung sehingga udara bisa masuk dan drainase bisa keluar.
Prosedur ini mungkin melibatkan pengangkatan jaringan sinus, tulang atau polip yang terinfeksi.
Baca Juga: Sering Pilek? Waspadai 5 Gejala Sinusitis Berikut Ini
Operasi sinus modern memiliki lebih sedikit perdarahan pasca operasi dan kurang invasif.
Bagi seseorang yang menjalani operasi sinus saat ini juga akan memiliki waktu pemulihan yang lebih singkat.
Selain itu, pembedahan dapat menjadi pilihan jika sinusitis yang Moms alami disebabkan oleh septum yang menyimpang, polip, atau masalah struktural lainnya.
Ketika infeksi sinus sampai menyebabkan indra penciuman atau perasa Moms terganggu, pembedahan juga dapat diperlukan.
Namun, sekali lagi, tentunya operasi sinusitis dilakukan ketika pengobatan lainnya sudah tidak efektif untuk dijalani.
Maka dari itu, Moms membutuhkan pemeriksaan ke dokter agar mendapatkan saran yang tepat.
"Jika obat-obatan saja tidak bekerja, operasi sinusitis dapat membantu untuk memberikan obat ples, seperti steroid oles ke lapisan hidung dan sinus," ungkap Dr. Chen.
Dikutip dari laman WebMD, tujuan utama dari operasi sinusitis untuk meredakan gejala dan mengurangi berapa banyak infeksi yang didapatkan.
Operasi juga akan membantu Moms untuk bernapas lebih baik melalui hidung.
Jika infeksi sinus terus kembali, kemungkinan ada sesuatu di rongga hidung yang bisa diperbaiki dengan operasi.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Luka di Hidung dengan Cepat, Perlu Disimak!
Jenis Operasi Sinusitis yang Dapat Dilakukan
Foto: Orami Photo Stock
Ada tiga jenis operasi sinusitis yang dapat dilakukan, di antaranya:
1. Bedah sinus endoskopi fungsional (FESS)
Functional endoscopic sinus surgery (FESS) atau bedah sinus endoskopi fungsional adalah jenis operasi sinusitis yang paling umum untuk dilakukan.
Biasanya, pasien tetap bisa rawat jalan setelah melakukan pembedahan ini.
Pembedahan ini dilakukan dengan melihat melalui lubang hidung dengan endoskopi hidung.
Tujuannya untuk melihat bagian dalam hidung dan pintu masuk ke sinus.
Saat melakukan jenis operasi sinusitis ini, biasanya dilakukan dengan anestesi lokal. Artinya, area tersebut akan dibuat mati rasa dan Moms bisa terjaga.
2. Image-guided surgery
Tindakan FESS yang dilakukan dengan sistem terpandu gambar dengan menggunakan pemindaian computed tomography (CT).
Tujuannya untuk membantu dokter dalam mengidentifikasi anatomi dan membuang jaringan sesedikit yang diperlukan.
Sistem ini membantu dokter untuk mengetahui kapan mendekati margin sinus dan meningkatkan keamanan pasiennya juga.
3. Balloon sinuplasty
Saat melakukan prosedur ini, dokter memasukkan tabung tipis ke dalam hidung. Terlampir di salah satu ujungnya adalah balon kecil.
Lalu, dokter akan memandu balon ke area yang tersumbat di dalam hidung pasien dan mengembangnya.
Tujuannya untuk membantu membersihkan lorong sehingga sinus dapat mengalir lebih baik dan Moms akan bernapas lebih lega.
Itulah jenis operasi sinusitis yang biasanya dilakukan. Mengenai jenis operasi yang mungkin dapat Moms lakukan, tentunya memerlukan arahan dari dokter, ya.
Operasi sinusitis dapat berlangsung dari 1-3 jam atau lebih tergantung pada jenis operasi yang dilakukan.
Ketika operasi selesai, Moms akan dibawa ke ruang pemulihan untuk bangun dari anestesi.
Sebelum meninggalkan ruangan operasi, Moms akan diberikan petunjuk tentang apa yang harus dilakukan di rumah untuk membantu mempercepat pemulihan dan penyembuhan.
Sementara itu, hal yang sering menjadi pertanyaan adalah seberapa besar biaya yang diperlukan untuk melakukan operasi sinusitis?
Tentunya, ini bergantung pada jenis operasi yang dilakukan, ya, Moms.
Adapun kisaran biaya operasi sinusitis di Indonesia, yaitu Rp6 juta - Rp30 juta.
Semuanya tergantung pada rumah sakit yang dituju, fasilitas yang didapatkan, serta penanganan yang diperlukan berdasarkan keparahan sinus yang dialami.
Baca Juga: Bayi Bisa Terkena Komplikasi Sinusitis, Waspadai Gejala Ini!
Adakah Risiko Melakukan Operasi Sinusitis?
Foto: Orami Photo Stock
Umumnya, operasi sinusitis tidak akan menunjukkan komplikasi yang serius. Tanyakan pada dokter apabila Moms merasa tidak yakin.
Biasanya, risiko umum yang terjadi setelah menjalani operasi sinusitis, yaitu cedera jaringan dan mengalami infeksi.
Namun, pada beberapa kasus, ada beberapa hal yang mungkin terjadi, di antaranya:
- Pendarahan
- Mata atau penglihatan rusak
- Kerusakan otak
- Kebocoran atau infeksi cairan otak
Operasi sinusitis adalah pengobatan yang efektif bagi mereka yang mengalami masalah infeksi sinus berulang.
Namun, prosedur ini sebaiknya hanya dilakukan pada pasien yang tidak merespon pengobatan medis.
Perhatikan hal-hal penting setelah Moms menjalani operasi sinusitis melalui ulasan berikutnya, ya!
Baca Juga: Sinusitis Bisa Menyebabkan Sakit Gigi? Ini Penjelasannya
Hal yang Diperhatikan Usai Menjalani Operasi Sinusitis
Foto: Orami Photo Stock
Setelah Moms menjalani operasi sinusitis, sebenarnya Moms bisa langsung kembali pada aktivitas yang normal.
Moms mungkin mengalami pengerasan kulit atau hidung tersumbat selama beberapa minggu setelah operasi.
Ada beberapa hal yang disarankan untuk dilakukan usai menjalani operasi sinusitis, yaitu:
- Untuk beberapa hari pertama, Moms perlu mengganti kain kasa yang ditempatkan di bawah hidung sesuai kebutuhan.
- Tidur dengan kepala yang ditinggikan, mungkin menggunakan bantal tambahan, untuk sementara waktu.
- Hindari meniup hidung selama seminggu atau lebih.
- Usahakan agar mulut tetap terbuka saat bersin. Tujuannya untuk mengurangi sebagian tekanan dari rongga hidung.
- Minum banyak cairan untuk mencukupi hidrasi dalam tubuh.
Jika diperlukan, Moms mungkin akan diberikan resep obat pereda nyeri atau antibiotik.
Itulah hal-hal yang perlu dipahami tentang prosedur operasi sinusitis. Semoga menjadi informasi yang membantu, ya, Moms!
- https://www.webmd.com/allergies/sinusitis-do-i-need-surgery
- https://journals.sagepub.com/doi/pdf/10.1177/0194599815572097
- https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/15854-sinus-surgery-overview
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.