Penyakit Gondok pada Anak, Berbahayakah?
Gondok atau goiter adalah pembesaran kelenjar tiroid yang dapat dirasakan sebagai benjolan di bawah kulit di bagian depan leher. Ketika cukup besar untuk dilihat dengan mudah, itu disebut gondok.
Banyak orang yang sering menyamakan antara gondok dan gondongan, padahal keduanya berbeda. Gondongan biasanya disebabkan oleh virus, tapi gondok terjadi karena peradangan kelenjar tiroid atau ketika kelenjar menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid.
Gondongan akan sembuh dengan sendirinya, gondok pun begitu. Namun, ada beberapa jenis gondok yang jika tidak diobati akan berkembang menjadi penyakit mematikan.
Baca Juga: 6 Penyakit Bisa Bikin Balita Susah Tidur dan Cara Mengatasinya
Penyebab Gondok pada Anak
Foto: endocrineweb.com
Dilansir dari kidshealth.org, penyebab gondok pada balita umumnya karena:
1. Kekurangan Yodium
Balita yang tidak mendapatkan cukup yodium dalam makanannya bisa mengalami pembesaran tiroid. Yodium dibutuhkan tubuh untuk memproduksi hormon tiroid.
“Sampai saat ini, penyebab paling umum gondok di dunia saat ini biasanya disebabkan oleh kekurangan makanan asupan yodium, “ ungkap Thomas P. Foley, Jr, MD, Profesor Pediatri, Fakultas Kedokteran dari Universitas Pittsburgh.
2. Genetik
Anak-anak dapat dilahirkan dengan gondok yang disebut gondok bawaan.
3. Penyakit Hashimoto
Sistem kekebalan menyerang tiroid, membuatnya membengkak. Terkadang pembengkakan ini bisa berlebihan dan bahkan bertumbuh semakin besar. Seiring waktu, tiroid bisa menjadi sangat rusak sehingga tidak bisa menghasilkan hormon tiroid yang cukup.
Dalam hal ini, penderita mungkin perlu mendapatkan tindakan operasi untuk mengambil hormon tiroid.
“Di Amerika Utara, penyakit tiroid autoimun menyebabkan lebih dari 90 persen kasus gondok selama masa kanak-kanak dan remaja. Penyakit-penyakit ini menyebabkan tiroiditis limfositik kronis S atau biasa dikenal dengan hashimoto tiroiditis,” ungkap Dr. Foley.
4. Penyakit Graves
Ini adalah penyebab paling umum dari gondok dengan kadar hormon tiroid yang tinggi pada balita. Sistem kekebalan menyerang bagian-bagian kelenjar tiroid, membuatnya membengkak dan memproduksi terlalu banyak hormon tiroid.
Itu juga bisa menyebabkan peradangan dan pembengkakan di sekitar mata.
Baca Juga: Kenali Gejala dan Penyebab Penyakit Botulisme Pada Balita yang Bisa Menyebabkan Kelumpuhan
Ciri-ciri Gondok pada Anak
Foto: thyroidnosurgery.com
Gondok paling sering terlihat karena berada di bagian paling depan leher dan bergerak naik dan turun ketika seseorang menelan. Orang dengan gondok mungkin merasakan sensasi makanan tersangkut di tenggorokan, terutama ketika mereka berbaring atau tidur terlentang.
Tetapi gondok seringkali tumbuh sangat lambat selama berbulan-bulan dan bertahun-tahun sebelum diketahui. Hal ini menjadikan orang tua sulit mendeteksi gondok sejak dini jika hanya dilihat dari gejala fisik awal saja.
Pembesaran kelenjar tiroid terjadi lebih sering pada wanita daripada laki-laki. Hal ini dikarenakan karena kelenjar tiroid pada wanita jauh lebih tinggi dibandingkan laki-laki, sehingga penyakit gondok pun akan lebih besar kemungkinannya terjadi pada anak perempuan.
Pembesaran kelenjar tiroid dapat berkembang di dalam rahim atau bisa juga keluar setelah dewasa. Siapapun dapat terkena penyakit ini di usia berapa pun.
Umumnya penyakit gondok terjadi pada orang yang berumur 14 tahun ke atas, meski ada tapi gondok jarang terjadi pada balita di bawah usia 4 tahun.
Baca Juga: Mengenal Eczema, Penyakit Kulit Yang Sering Diderita Balita
Diagnosis Gondok pada Anak
Foto: Orami Photo Stock
Gondok dan nodul tiroid sering ditemukan oleh keluarga dan dokter dengan melihat dan menyentuh leher. Tes laboratorium dan USG tiroid dapat memberikan gambaran yang baik kepada dokter tentang apa yang terjadi. Jika ditemukan nodul tiroid, terkadang diperlukan pengujian tambahan.
Biopsi jarum halus mungkin dilakukan untuk melihat apakah nodul bersifat kanker. Selama biopsi, dokter memasukkan jarum tipis melalui kulit ke dalam nodul tiroid (kulit mati rasa dengan obat terlebih dahulu). Melalui jarum tersebut, dokter mengambil sampel jaringan atau cairan dari kista. Jaringan atau cairan tersebut kemudian dikirim ke laboratorium. Dalam beberapa kasus, nodul mungkin harus diangkat melalui pembedahan untuk pemeriksaan yang lebih rinci.
Beberapa nodul tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon sehingga tes lain, pemindaian tiroid, mungkin dilakukan. Untuk tes ini, seseorang menelan pil yang mengandung sedikit yodium radioaktif atau zat radioaktif lainnya. Tiroid menyerap zat radioaktif. Kemudian kamera khusus mengukur di mana zat radioaktif diambil oleh kelenjar tiroid. Ini memberi dokter gambaran yang lebih baik tentang lokasi, ukuran, dan jenis nodul tiroid.
Cara Mengobati Gondok pada Anak
Foto: wikimedia.org
Apabila tidak diobati, dan terus dibiarkan membesar, penyakit gondok dapat berkembang menjadi penyakit berbahaya seperti infeksi tiroid atau kista tiroid, tumor, bahkan kanker tiroid.
"Setiap kali merasakan tiroid yang membesar, harus meminta dokter memeriksanya," ungkap Kristin Long, Ahli Bedah Endokrin Kesehatan UW.
Lalu apa yang harus dilakukan? Bagaimana cara mengatasinya?
Tergantung pada hasil tes, gondok mungkin tidak perlu diobati. Jika ya, mengobati penyakit tiroid penyebab gondok biasanya akan mengecilkan atau mengontrol pembesarannya.
Pembedahan mungkin diperlukan jika tiroid terus membesar bahkan dengan pengobatan dan menyebabkan ketidaknyamanan atau benjolan yang sangat besar di leher.
Nah, setelah mengetahui penyebab hingga ciri-ciri penyakit gondok, semoga Moms jadi lebih aware dengan penyakit ini ya. Kenali gejala awalnya, dan obati sebelum penyakit ini semakin parah.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.