Mau Mendaki Gunung Dempo? Catat Hal-Hal Penting Ini!
Gunung Dempo merupakan jenis gunung stratovolcano yang menarik di Indonesia.
Gunung ini terakhir kali meletus pada tahun 2017 silam.
Melansir dari situs Kemenparekraf, Gunung Dempo adalah gunung tertinggi di jajaran pegunungan Bukit Barisan, terletak di perbatasan provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu, tepatnya di Pagaralam.
Gunung ini dapat dicapai melalui darat dari Palembang, yang memakan waktu sekitar 7 jam.
Nama kota "Pagaralam" sendiri berarti "kota yang dikelilingi oleh pegunungan," dan Gunung Dempo adalah puncak tertinggi di daerah tersebut.
Gunung ini adalah destinasi populer bagi penggemar hiking dan trekking.
Selain keindahan alamnya, Gunung Dempo juga dikenal karena makna budayanya.
Gunung ini dianggap suci oleh masyarakat setempat.
Ingin tahu lebih lanjut tentang Gunung Dempo? Simak artikel ini sampai akhir, ya!
Baca Juga: Baru Pertama Kali? Ini Rekomendasi Gunung dan Tips Mendaki Gunung bagi Pemula
Lokasi dan Akses Menuju Gunung Dempo
Gunung Dempo terletak di perbatasan antara Provinsi Sumatra Selatan dan Provinsi Bengkulu.
Gunung ini memiliki sebuah kawah yang selalu berubah warna, dari abu-abu, hijau tua, hijau tosca, bahkan biru.
Untuk mencapai desa terdekat, kita perlu melakukan perjalanan dari kota Pagaralam, yang dapat ditempuh lewat jalur darat selama sekitar 7 jam dari Palembang.
Ada berbagai pilihan bus yang menuju ke Pagaralam, sehingga memudahkan kita selama perjalanan.
Perjalanan dilanjutkan dari Pagaralam sejauh 15 km menuju Gunung Dempo.
Selama perjalanan, kita dapat menikmati pemandangan tebing dan lembah yang memukau, sembari menikmati udara yang masih segar.
Baca Juga: 12 Rekomendasi Wisata Kaliurang, dari Bukit hingga Museum!
Jalur Pendakian Gunung Dempo
Dilansir dari situs Kementerian LHK, Gunung Dempo memegang predikat sebagai puncak tertinggi di Sumatera Selatan, dengan ketinggian 3195 mdpl.
Gunung ini juga merupakan bagian penting dari Pegunungan Bukit Barisan yang membentang di wilayah Sumatera, seolah menjadi perisai alam yang memisahkan Sumatera Selatan dan Bengkulu.
Ada tiga jalur pendakian yang bisa dipilih untuk mencapai puncak gunung ini, berikut panduan jalurnya:
1. Jalur Kampung IV
Jalur Kampung IV sangat populer di kalangan pendaki, terutama bagi pendaki pemula.
Trek pendakian di jalur ini cenderung landai dan berliku. Selama perjalanan di jalur ini, kita akan menemukan sebuah tebing batu yang memiliki bentuk rata seperti lemari dengan ketinggian sekitar 5 meter.
Selain itu, jalur pendakian ini juga melintasi sebuah makam atau petilasan yang dipersembahkan untuk tetua warga Kampung Dempo dan terletak di area cadas.
Jika memilih jalur ini, diperkirakan perlu waktu sekitar 9-10 jam untuk mencapai puncak Gunung Dempo.
2. Jalur Tugu Rimau
Jalur ini biasanya lebih diminati oleh pendaki berpengalaman.
Alasannya adalah karena trek di jalur ini cukup curam dan menawarkan tingkat kesulitan yang lebih menantang, sehingga membutuhkan keterampilan khusus dari pendaki.
Selama melewati jalur ini, pendaki akan berjalan melalui hutan yang terkenal dengan sebutan "hutan mati."
Istilah ini digunakan karena hutan tersebut mengalami kebakaran sekitar tahun 2016 dan bekas-bekas kebakaran masih terlihat hingga saat ini.
Hutan mati ini terletak di antara shelter 1 dan 2.
Namun, meskipun lebih sulit, jalur ini memungkinkan pendaki untuk mencapai puncak Gunung Dempo dalam waktu sekitar 4-5 jam saja.
3. Jalur Jara
Jalur Jarai terletak di sudut yang terpisah dari gunung dan berbeda dengan dua jalur sebelumnya.
Saat ini, jalur ini belum diresmikan sebagai jalur pendakian resmi.
Alasan utamanya karena trek pendakian di jalur ini sangat ekstrem dan berbahaya, dengan dominasi tebing cadas yang menantang para pendaki.
Baca Juga: Wisata Kawah Ijen: Lokasi, Rute, Harga Tiket, dan Penginapan
Hal Menarik di Gunung Dempo
Saat mendaki Gunung Dempo, para pendaki akan menemukan beragam hal yang unik dan menarik.
Pertama, para pendaki biasanya akan bertemu dengan burung jalak hitam yang dianggap sebagai penjaga Gunung Dempo.
Dipercaya bahwa burung ini mampu mengetahui niat para pendaki yang berada di sana, dan seringkali mereka akan mengikuti pendaki hingga ke puncak.
Kedua, jalur pendakian sering diselimuti kabut. Jarak pandang saat kabut turun terbatas hanya sekitar 1 meter.
Dalam situasi ini, pendaki biasanya akan mengumandangkan azan, dan setelahnya, kabut secara perlahan akan menghilang.
Hal lain yang menarik saat mendaki gunung ini adalah tradisi mengucapkan salam dari puncak gunung.
Gunung Dempo memiliki dua puncak, yaitu puncak Dempo dan Merapi, dengan sebuah lembah di antara keduanya yang disebut pelataran.
Pendaki sering menggunakan pelataran ini untuk mendirikan tenda.
Dari puncak gunung, pengunjung bisa mengucapkan salam, dan yang uniknya, suara salam tersebut dapat terdengar hingga ke pelataran.
Baca Juga: Dampak dan Keuntungan Positif Letak Astronomis Indonesia
Demikian informasi seputar Gunung Dempo yang perlu kita ketahui sebelum memulai pendakian.
Jangan lupa selalu mempersiapkan fisik, mental, dan perlengkapan yang memadai ketika mendaki, ya!
- https://kmisfip2.menlhk.go.id/news/detail/1325
- https://jadesta.kemenparekraf.go.id/desa/gunung_dempo_1
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.