06 September 2022

Waspada Gusi Turun, Bisa Sebabkan Komplikasi Serius pada Mulut!

Pernahkah Moms mengalami ini?

Pernahkah Moms mendengar istilah gusi turun sebelumnya?

Sebagai salah satu masalah yang terjadi di mulut, ini bisa membuat gusi mengelupas dari gigi.

Malahan, sejumlah kasus dapat menyebabkan akar gigi keluar dari gusi, lho.

Apakah yang menjadi penyebab gangguan gusi ini terjadi? Yuk, ketahui lebih lanjut serta beragam tips cara mengobatinya.

Baca Juga: Mudah Dicoba, 8 Resep Ceker Ayam nan Menggiurkan!

Gejala Gusi Turun

gusi-berdarah-dan-turun.jpg
Foto: gusi-berdarah-dan-turun.jpg

Foto: Gusi Berdarah dan Turun (Orami Photo Stocks)

Gusi turun adalah sebuah kerusakan yang terjadi di mulut yang menyebabkan gusi mengelupas dari gusi.

Artinya, menyebabkan lebih banyak bagian gigi yang terekspos di area mulut, bahkan hingga akar gigi.

Kondisi gusi turun dapat menyebabkan celah atau kantong di antara gusi dan gigi.

Kemudian, kondisi ini bisa membuat bakteri dan kotoran menumpuk yang kemudian berujung pada pembusukan gigi.

Saat terjadi, ada beberapa gejala gusi turun yang perlu Moms waspadai, antara lain:

  • Perdarahan setelah menyikat gigi atau flossing
  • Gusi merah dan bengkak
  • Bau mulut
  • Nyeri pada garis gusi
  • Tampak gusi yang tidak menyusut
  • Akar gigi yang terbuka
  • Gigi longgar

Gusi turun ini bisa membuat Moms lebih rentan terhadap berbagai masalah gigi, bahkan berpotensi menyebabkan gigi yang tanggal.

Jika Moms mengalami kondisi ini, ada baiknya segera pergi ke dokter gigi untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Semakin cepat gusi turun diatasi, semakin baik bagi kondisi kesehatan gigi dan gusi.

Baca Juga: Mengenal Beragam Jenis Gigi dan Anatominya

Penyebab Gusi Turun

gusi turun
Foto: gusi turun (Orami Photo Stock)

Foto: Penyebab Gusi yang Turun (desai-dental.com)

Kondisi kebersihan mulut dan penyakit gigi bisa membuat resesi gingiva atau gusi turun.

Namun, gusi turun juga dapat terjadi pada orang dengan kebersihan mulut yang baik.

Menurut California Dental Association (CDA), setidaknya beberapa orang dewasa bisa mengalami kondisi gusi turun dan tidak mengalami rasa sakit atau keluhan apapun.

Berikut ini adalah beberapa penyebab gusi turun yang perlu Moms waspadai:

1. Penyakit Gusi (Periodontitis)

Periodontitis disebabkan adanya infeksi bakteri pada gusi yang menghancurkan jaringan di sekitarnya.

Penyakit mulut ini juga menyebabkan kehancuran pada tulang penyokong yang fungsinya menahan gigi untuk tetap pada tempatnya.

Sejumlah gejala yang mungkin dirasakan dari penyakit periodontitis yakni:

  • Gusi merah atau bengkak
  • Gusi lunak atau berdarah
  • Mengunyah yang menyakitkan
  • Gigi longgar

Penyakit gusi ini juga tercatat sebagai penyebab utama dari resesi gingiva.

Jika tidak diobati, penyakit ini akhirnya bisa merusak tulang, melonggarkan gigi dan menyebabkannya tanggal.

2. Genetik

obat-gusi-bengkak.jpg
Foto: obat-gusi-bengkak.jpg

Foto: Gusi Bengkak (Orami Photo Stocks)

Tak hanya karena kurang baik dalam merawat kesehatan gigi, ternyata faktor genetik juga bisa menjadi penyebab gusi turun.

Selain itu, diduga bahwa 30% populasi manusia bisa dengan mudah terkena penyakit gusi.

Ini terlepas dari seberapa baik mereka merawat gigi sehari-hari, lho.

Penyakit gusi mengelupas dari gigi jika pernah dialami salah satu anggota keluarga, tinggi risikonya yang lain bisa mengalaminya.

Oleh karena itu, tak heran jika penyebab gusi naik ke gigi ini karena riwayat keluarga sebelumnya.

Baca Juga: Mengulik Tumor Mediastinum, dari Gejala, Penyebab, hingga Pengobatannya

3. Menyikat Gigi Terlalu Keras

Melakukan perawatan gigi dengan tidak hati-hati, juga bisa menjadi penyebabnya.

Semisal menyikat gigi terlalu keras atau dengan cara yang salah juga diyakini mampu menyebabkan akar gigi keluar dari gusi.

Tidak memperhatikan cara menyikat gigi yang benar bisa membuat enamel pada gigi menipis dan akhirnya menyebabkan gusi turun.

Penyebab gusi naik ke gigi ini juga bisa karena sodokan ketika sedang menyikat gigi yang terlalu keras.

Adanya trauma atau benturan yang tidak segera diobati, bisa berisiko mengalami resesi gingiva pada siapapun.

4. Kurang Merawat Gigi

Kunjungi Dokter Gigi saat Sakit Gigi
Foto: Kunjungi Dokter Gigi saat Sakit Gigi (Familydentalcare.co.za)

Foto: Kesehatan Gigi (Orami Photo Stocks)

Jangan salah, ada penyebab lain akar gigi keluar dari gusi selain karena sejumlah masalah mulut.

Ini adalah penyebab gusi turun yang paling umum, yaitu:

Kesemuanya dapat mempermudah plak untuk berubah menjadi kalkulus (tartar) atau karang gigi.

Saat karang gigi sudah mengeras, ini hanya bisa dihilangkan oleh dokter gigi, salah satunya melalui proses scaling.

Membiarkan karang gigi terlalu lama juga bisa menyebabkan gusi mengelupas dari gigi.

5. Perubahan Hormon

Ternyata perubahan kadar hormon wanita yang terjadi seumur hidup, bisa mempengaruhi terjadinya gusi yang turun.

Penyebab gusi naik ke gigi karena perubahan hormon bisa terjadi karena:

Sejumlah kondisi tersebut membuat gusi menjadi lebih sensitif dan rentan terhadap resesi gingiva.

Namun, tak semua wanita akan mengalami gusi turun akibat perubahan hormon.

Sejumlah penyakit yang diderita sebelumnya mungkin akan berpengaruh terhadap terkena kondisi akar gigi keluar dari gusi.

Baca Juga: 7 Tips Cari Tiket Kereta Murah, Salah Satunya Pesan Jauh-jauh Hari!

6. Gaya Hidup Tidak Sehat

Merokok.jpg
Foto: Merokok.jpg (news.un.org)

Foto: Kebiasaan Buruk Merokok (Orami Photo Stocks)

Mari hentikan kebiasaan buruk yang bisa menyebabkan resesi gingiva pada seseorang.

Ada juga beberapa kebiasaan dan faktor yang meningkatkan risiko seseorang alami gusi turun, antara lain:

  • Pengerasan plak yang menumpuk (tartar)
  • Merokok
  • Konsumsi obat-obatan tertentu yang menyebabkan mulut kering

Sejumlah penyakit yang juga berisiko tinggi mengalami gusi mengelupas dari gigi yakni seperti diabetes dan HIV/AIDS.

Kondisi mulut kering (xerostomia) bisa disebabkan kebiasaan merokok atau obat-obatan tertentu, seperti antihistamin, dekongestan, dan obat nyeri otot.

Saat mulut kering, ini berarti mulut memiliki air liur kurang dari yang seharusnya.

Tanpa cukup air liur, jaringan dalam mulut bisa menjadi lebih rentan terhadap infeksi bakteri dan juga cedera.

Baca Juga: Sering Mengalami Gigi Ngilu? Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Komplikasi Gusi Turun

gusi bernanah
Foto: gusi bernanah

Foto: Komplikasi Gusi Turun (Orami Photo Stocks)

Jangan disepelekan, akar gigi yang keluar dari gusi bisa menimbulkan sejumlah penyakit pada mulut.

Para ahli memperkirakan bahwa penyakit periodontal seperti gusi turun ini menjadi penyebab sekitar 70% dari kehilangan gigi saat dewasa.

Ketika tidak ada cukup jaringan gusi untuk menahan akar gigi di tempatnya, gigi rentan terhadap rontok.

Dalam beberapa kasus, beberapa gigi longgar dihilangkan oleh dokter gigi sebelum gigi tanggal sendiri.

Kasus lanjutan gusi turun kemungkinan besar akan membutuhkan operasi untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

Komplikasi dari gusi turun ini juga membuat penderitanya mengalami nyeri pada gigi yang cukup parah.

Jika tidak segera diberikan tindakan dokter, akan berisiko mengalami gangguan komplikasi yang lebih serius.

Baca Juga: Kesemutan Seluruh Badan? Waspada 10 Penyakit Ini!

Cara Mengatasi Gusi Turun

gusi turun
Foto: gusi turun

Foto: Cara Mengobati Gusi yang Turun (Orami Photo Stocks)

Ada beberapa cara yang bisa diatasi untuk mengatasi gusi turun, antara lain:

1. Konsumsi Obat-obatan

Seorang dokter gigi dapat menentukan perawatan terbaik untuk memperbaiki jaringan gusi dan gigi.

Pertama, jika infeksi ditemukan dalam gusi, antibiotik dapat diresepkan.

Beberapa pilihannya antara lain:

Obat lain juga dapat digunakan untuk mengobati masalah yang mendasarinya yang menyebabkan resesi gusi.

Hindari menggunakan dosis yang tidak sepatutnya untuk mencegah efek samping yang mungkin terjadi.

2. Operasi

Pembedahan juga dapat digunakan dalam kasus terburuk gusi surut.

Secara umum ada dua pilihan, yakni operasi flap dan grafting (cangkok).

Perbedaan dari kedua operasi tersebut untuk mengatasi gusi yang turun yakni seperti:

  • Operasi Flap

Bedah Flap adalah pembersihan jaringan dalam yang digunakan jika perawatan lain gagal.

Tindakan ini bertujuan menyingkirkan bakteri dan penumpukan tartar di dalam gusi.

Untuk melakukan operasi ini, seorang dokter gigi mengangkat gusi dan kemudian menempatkan mereka kembali ketika prosedur berakhir.

Kadang-kadang gigi muncul lebih lama setelah operasi Flap karena gusi lebih cocok di sekitar mereka.

  • Cangkok

Sementara dalam mencangkok, tujuannya adalah untuk menghidupkan kembali jaringan gusi atau tulang.

Selama prosedur, dokter gigi akan menempatkan partikel sintetis atau selembar tulang atau jaringan untuk membantu gusi tumbuh kembali.

Penting untuk dicatat bahwa proses ini tidak dapat berhasil dalam jangka panjang tanpa perawatan kesehatan mulut yang tepat.

Untuk biaya operasi gigi ini, biasanya biayanya akan tinggi karena prosedur bedah cukup rumit dan pengerjaannya dan membutuhkan keahlian khusus.

Biaya operasi ini juga belum mencakup biaya konsultasi, obat-obatan, dan rawat inap jika diperlukan.

Di sejumlah rumah sakit swasta di Indonesia, biaya perawatan gigi dengan operasi gigi bisa dimulai dari harga Rp3.000.000.

Namun, Moms dianjurkan untuk mempersiapkan dana lebih guna kebutuhan tambahan yang tidak terduga.

Baca Juga: 15+ Manfaat Pasta Gigi, dari Bersihkan Noda Hingga Hilangkan Bau

Cara Mencegah Gusi Turun

gusi turun
Foto: gusi turun

Foto: Mencegah Gusi yang Turun (Orami Photo Stocks)

Untungnya beberapa penyebab resesi gingiva atau gusi turun dapat dicegah.

Penyebab paling jelas dan dapat dicegah adalah menyikat gigi terlalu keras atau menggunakan sikat gigi yang keras.

Sebaliknya, orang harus menggunakan sikat gigi yang lembut dan menghindari menyikat gigi dengan cara yang terlalu kasar atau keras.

Selain itu, penumpukan plak dan tartar atau karang gigi dapat menyebabkan penyakit periodontal.

Dengan demikian, menjaga kebersihan mulut yang baik juga dapat membantu mencegah gusi turun.

Baca Juga: 5 Manfaat Siwak untuk Bantu Jaga Kesehatan Gigi dan Mulut

Orang-orang yang memiliki kekhawatiran tentang gigi mereka atau gusi turun harus mengunjungi dokter gigi.

Tak lain, ini untuk membahas kekhawatiran mereka dan meminta saran dalam mencegah serta mengatasi kondisi gusi turun.

Ingat, jika masih dalam tahapan awal, penyakit tersebut lebih mudah dapat diobati.

Selain itu, Moms juga tidak harus menunggu dokter gigi untuk mendeteksi tanda-tanda gusi turun.

Jika sesuatu di mulut tampak berbeda dari biasanya, segera kunjungi dokter gigi, ya!

  • http://www.cda.org/Portals/0/pdfs/fact_sheets/receding_gums_english.pdf
  • https://www.healthline.com/health/dental-oral-health-receding-gums
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/312992#what-are-the-gums
  • https://www.webmd.com/oral-health/guide/receding_gums_causes-treatments
  • https://www.healthlinkbc.ca/health-topics/hw146255#

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.