Hindari 5 Pola Asuh yang Membuat Anak Jadi Tak Percaya Diri

Setiap orang tua tentu ingin agar anak mereka memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Punya kepercayaan diri yang baik dapat memberikan perasaan berani yang dibutuhkan untuk mencapai impian Si Kecil.

Hal sebaliknya akan terjadi, jika Si Kecil merasa terlalu rendah diri. Ia bisa merasa lingkungan di sekitar sulit untuk mendukungnya, dan selalu merasa dirinya tidak bisa melakukan apa-apa.

Agar Si Kecil mendapatkan kepercayaan diri yang cukup sembari ia tumbuh dan berkembang, Moms perlu memerhatikan pola asuh yang sesuai bagi mereka.

Karenanya, hindari kesalahan berikut ini dalam mengasuh anak yang bisa menurunkan kepercayaan diri Si Kecil.

1. Kurang Dorongan dari Orang Tua

Foto: understood.org

Agar seorang anak dapat memiliki keyakinan bahwa ia memiliki bakat dan kemampuan yang nyata, ia membutuhkan dorongan kuat dari orangtuanya dengan penuh kasih.

Psikolog Bruce Narramore dan Clyde Narramore dalam artikel Psychology for Living Magazine mengingatkan, jika anak tidak menerima dorongan yang cukup sepanjang masa kanak-kanaknya, ia bisa memahami pesan bahwa ia tak cukup berbakat.

Hal ini berakibat kurangnya rasa kepercayaan diri yang tumbuh di dalam dirinya.

Kepercayaan diri mewujudkan harga diri dan perasaan dicintai dan dihargai oleh orang lain.

Baca Juga: Jangan Menyerah, Nak! Begini 4 Cara Memotivasi Anak Agar Selalu Semangat

2. Perbandingan Negatif

Moms mungkin berpikir jika membandingkan anak-anak dapat membuat Si Kecil termotivasi untuk melakukan hal lebih. Tetapi, ini bisa mengirimkan pesan negatif.

Melakukan perbandingan cenderung mengikis rasa percaya diri dan harga diri seorang anak karena dia tidak memahami pesan bahwa dia mampu dan pintar, Si Kecil justru bisa merasa diremehkan dan terluka.

3. Kritik yang Berkelanjutan

Foto: parents.com

Pusat Konseling Universitas Illinois Amerika Serikat menjelaskan, konsep diri yang positif memiliki ikatan langsung dengan kepercayaan diri. Jika orang tua membesarkan anak dengan kritik yang tidak terkendali, anak itu mungkin menerima pesan negatif tentang dirinya.

Hasil dari kritik yang berlebihan mungkin adalah anak yang tidak berpikir dia cukup mampu, kuat, atau cukup pintar untuk menghadapi tantangan dan mencapai tujuan.

Si Kecil bisa jadi tidak mengembangkan kegigihan yang dia butuhkan untuk terus berusaha, karena sudah merasa tak cukup percaya diri.

4. Harapan yang Tidak Realistis

Setiap orang membutuhkan tujuan dalam hidupnya, termasuk anak-anak. Entah ia ingin masuk ke sekolah impiannya, atau mewujudkan cita-cita sesuai apa yang ia sukai.

Namun, jika Moms memaksakan harapan yang tidak realistis pada anak-anak, ia mungkin akan berjuang dengan memenuhi harapan ini seumur hidupnya.

Ketika kegagalan terjadi, kepercayaan diri seorang anak akan kandas, karena ia merasa tidak cocok dan dia merasa seharusnya dapat membuat kemajuan yang diinginkan.

5. Perlindungan Berlebihan atau Kecemasan dari Orang Tua

Foto: irishtimes.com

Tidak ada orang tua yang ingin anaknya mengalami masalah, oleh karena itu Moms memberikan perlindungan yang terbaik untuk Si Kecil.

Namun, jangan sampai perlindungan ini menjadi bumerang yang bisa membuat Si Kecil justru kehilangan rasa percaya dirinya.

Kekhawatiran yang membuat Moms memberikan perlindungan berlebihan dapat menyebabkan anak jauh dari kemandirian.

Perlindungan berlebihan ini membuat anak percaya bahwa mereka memiliki kekurangan dan tak mampu, sehingga membutuhkan bantuan dari orangtuanya.

Orang tua juga dapat memproyeksikan kecemasan mereka sendiri kepada anak, yang mungkin diasumsikan anak dari waktu ke waktu.

Dampaknya, Si Kecil bisa menjadi pribadi yang pemalu dan kerap merasa takut, karena orangtuanya terus menerus menunjukkan perasaan khawatir dan takut.

Baca Juga: 6 Penyebab Anak Suka Marah, Salah Satunya karena Perilaku Orang Tua Juga

Itu dia Moms, 5 penyebab hilangnya rasa percaya diri seorang anak yang sebaiknya jangan Moms lakukan.

(AP/CAR)