Kenali Fungsi Hippocampus, Bagian Otak yang Penting untuk Pembentukan Memori
Moms pernah dengar tentang hippocampus?
Hippocampus adalah salah satu bagian otak yang berfungsi untuk mengatur penyimpanan memori.
Letaknya berada di lobus temporal, yaitu lipatan dalam bagian tengah bawah otak.
Yuk, cari tahu lebih jauh tentang fungsi dan apa yang terjadi jika bagian otak ini rusak.
Baca Juga: Kenali Neuron Langka Dalam Otak, ‘Neuron Rosehip’
Apa Itu Hippocampus?
Foto: simplypsychology.org
Hippocampus berasal dari kata Yunani, yaitu hippo, yang berarti kuda, dan kampo, yang berarti monster.
Secara bentuk, bagian otak ini mirip dengan kuda laut yang sering kita temukan di lautan.
Hippocampus merupakan bagian dari sistem limbik yang merupakan sekelompok struktur otak yang terlibat dalam proses dan pengaturan emosi, serta ingatan.
Bagian otak ini menjadi tempat transit awal bagi ingatan baru.
Di dalamnya, ingatan diolah dan diubah menjadi ingatan jangka panjang, sehingga permanen di dalam otak.
Baca Juga: Manfaat Tidur Siang pada Bayi, Dapat Tingkatkan Daya Ingat?
Fungsi Hippocampus
Foto: verywellmind.com
Selain memiliki fungsi utama dalam menyimpan memori, hippocampus juga memiliki beberapa fungsi lainnya, yaitu:
1. Proses Pembentukan dan Penyimpanan Memori
Hippocampus berfungsi dalam pemrosesan dua jenis memori, yaitu memori deklaratif dan hubungan spasial.
Memori deklaratif merupakan memori yang terbentuk karena adanya fakta dan peristiwa.
Contohnya seperti menghafal naskah pidato atau menghafal naskah drama.
Sedangkan memori hubungan spasial lebih kepada ingatan tentang navigasi atau rute jalan yang pernah dilalui.
Selain itu, bagian otak ini juga merupakan tempat ingatan jangka pendek yang diproses dan diubah menjadi ingatan jangka panjang, lalu kemudian ditempatkan di bagian otak lain.
2. Membentuk Respons Perilaku
Seperti yang telah kita ketahui bahwa hippocampus merupakan tempat penyimpanan dan pemrosesan memori.
Otak manusia serta mamalia lainnya mengambil sejumlah informasi yang tersimpan pada bagian otak ini dalam memengaruhi tindakan yang dilakukan ke depannya
Pengalaman yang pernah terjadi sebelumnya pasti pernah diproses pada bagian otak ini.
Sehingga respons perilaku pun terbentuk, yang selanjutnya digunakan pada kehidupan sehari-hari dalam membentuk hubungan dan berperilaku di sekitar orang lain.
Baca Juga: Fungsi Pons pada Otak: Mengatur Ekspresi hingga Keseimbangan Tubuh
Apa yang Terjadi Jika Hippocampus Rusak?
Foto: Orami Photo Stock
Jika hippocampus mengalami kerusakan yang disebabkan oleh adanya penyakit atau cedera, hal tersebut tentu akan memengaruhi daya ingat seseorang dalam membentuk ingatan baru.
Dampak utama akibat kerusakan hipokampus, yaitu dapat memengaruhi memori spasial, atau kemampuan untuk mengingat arah dan lokasi.
Karena hipokampus memainkan peran penting dalam pembentukan ingatan baru, kerusakan pada bagian otak ini akan memiliki dampak jangka panjang yang termasuk serius.
Dampak pasti dari kerusakan dapat bervariasi tergantung pada bagian hipokampus mana yang mengalami kerusakan.
Adapun beberapa kondisi yang dialami akibat adanya gangguan pada bagian otak ini, meliputi:
1. Alzheimher
Seseorang yang mengidap alzheimher akan mengalami neurogenesis yang terhambat.
Kematian sel-sel otak penting pada penderitanya lebih dulu akan menyerang pada bagian hippocampus.
Jika berlanjut, hal tersebut akan menyebabkan hilangnya memori, sulit mengikuti petunjuk, dan ukuran hippocampus semakin menyusut.
2. Amnesia
Kerusakan pada hipokampus dapat menyebabkan amnesia anterogade.
Kondisi ini memengaruhi kemampuan seseorang untuk mengingat ingatan eksplisit seperti nama, tanggal, dan peristiwa baru, serta memengaruhi kemampuan untuk membayangkan masa depan.
Baca Juga: Huntington, Penyakit Langka yang Menyerang Otak
3. Post Traumatic Stress Disorder (PTSD)
Post-traumatic stress disorder (PTSD) disebabkan oleh adanya ingatan dan pengalaman seseorang terhadap suatu peristiwa traumatis di masa lalu.
Pada satu waktu, seseorang dengan PTSD mungkin tidak mengingat momen traumatis yang terjadi pada masa lalu mereka.
Namun ,di waktu lainnya mereka mengingat akan adanya trauma tersebut, sehingga memicu terjadinya stress.
Stres yang terus-menerus terjadi menyebabkan pelepasan hormon kortisol yang memberi tanda pada tubuh bahwa sedang terjadi bahaya.
Jika terus dibiarkan, kadar hormon kortisol yang tinggi dapat memengaruhi hippocampus.
4. Depresi
Seseorang yang menderita depresi lebih cenderung memiliki ukuran hippocampus yang kecil.
Hal ini tentu berdampak pada memori penderitanya.
Baca Juga: 4 Manfaat Menggambar Bagi Perkembangan Otak Anak
Cara Meningkatkan Fungsi Hippocampus
Foto: Orami Photo Stock
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan fungsi dari hippocampus, meliputi:
1. Rutin Berolahraga
Sebagian besar aktivitas olahraga dapat meningkatkan fungsi otak termasuk bagian hippocampus.
Moms yang ingin mengawali aktivitas olahraga untuk meningkatkan fungsi otak, dapat mencoba aerobik..
Dalam penelitian yang diterbitkan di Proceedings of the National Academy of Sciences, ditunjukan bahwa melakukan olahraga aerobik rutin selama satu tahun, efektif dalam meningkatkan ukuran hippocampus.
Adapun peningkatan yang dialami pada hippocampus bagian kiri sebesar 2,12% dan pada bagian kanan sebesar 1,97%.
Berbagai jenis aerobik yang bisa Moms coba, yaitu berjalan, berlari, bersepeda, berenang, tinju, mendayung, dan menari.
2. Mengatur Pola Makan Sehat
Menjaga pola makan yang sehat merupakan faktor utama dalam meningkatkan daya ingat.
Menghindari makanan cepat saji, minuman bersoda, dan sejumlah makanan yang tidak menyehatkan lainnya harus dilakukan.
Nah, Moms dapat mengganti makanan-makanan tersebut dengan beberapa jenis makanan sehat di bawah ini, yaitu:
Ikan
Ikan menempati urutan teratas sebagai makanan paling bermanfaat untuk meningkatkan daya ingat.
Otak menggunakan asam lemak Omega-3 yang ditemukan pada ikan untuk meningkatkan fungsi sel dan sinyal otak.
Beberapa jenis ikan yang mengandung asam lemak Omega-3 tinggi meliputi: ikan makarel, ikan sarden, dan ikan salmon.
Blueberry
Blueberry mengandung sejumlah antioksidan yang tinggi.
Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menangkal radikal bebas yang menjadi salah satu penyebab menurunnya daya ingat.
Selain bermanfaat dalam meningkatkan daya ingat, buah beri ini juga berperan dalam mengurangi kerusakan DNA dan membantu mencegah penyakit jantung.
Kopi
Kandungan kafein yang ada pada kopi dapat meningkatkan daya konsentrasi.
Selain itu, manfaat lain dari kopi adalah kandungan antioksidannya.
Seperti buah blueberry, manfaat antioksidan dapat membantu meningkatkan daya ingat dan fungsi otak.
Cokelat hitam
Bagi Moms yang tidak menyukai ikan, blueberry, atau kopi, tidak perlu khawatir.
Sebab, masih ada beragam jenis makanan lainnya yang memberi efek positif pada hippocampus, cokelat hitam adalah salah satunya.
Mengonsumsi cokelat hitam dapat melepaskan hormon dopamin, yang sangat bagus untuk proses pembelajaran dan meningkatkan memori.
3. Latihan Otak
Selain latihan secara fisik, melatih otak juga sama pentingnya.
Plastisitas otak merupakan kemampuan otak untuk beradaptasi dan berubah seiring bertambahnya usia.
Saat mempelajari keterampilan baru, hal tersebut dapat memperkuat dan meningkatkan fokus, serta daya ingat dalam beraktivitas sehari-hari.
Beberapa latihan otak yang bisa Moms gunakan, yaitu:
- Permainan teka-teki silang.
- Melewati rute lain yang belum pernah dilalui.
- Menggunakan aplikasi pelatihan otak.
Baca Juga: Anak Sulit Konsentrasi di Sekolah? Ini Kebiasaan yang Baik untuk Melatih Daya Ingat
Itu dia fungsi dari salah satu bagian otak, yaitu hippocampus.
Dengan mengetahui fungsinya yang begitu penting, semoga dapat semakin meningkatkan kesadaran Moms untuk senantiasa menjaga kesehatan otak.
- https://www.verywellmind.com/what-is-the-hippocampus-2795231
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/313295#what_does_the_hippocamus_do
- https://www.simplypsychology.org/hippocampus.html
- https://www.masterclass.com/articles/hippocampus-explained#6-disorders-associated-with-hippocampal-dysfunction
- https://www.growthengineering.co.uk/train-your-hippocampus/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3041121/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.