Hufralgin: Obat untuk Atasi Nyeri Akibat Gangguan Saraf
Pernahkah Moms mendengar seputar Hufralgin? Obat ini disebutkan mampu mengatasi gangguan saraf.
Hal yang terpenting, jika diresepkan obat ini, pastikan mengonsumsinya sesuai dengan aturan dokter, ya.
Lebih lengkapnya, simak ulasan berikut ini.
Baca Juga: Diltiazem, Obat Resep untuk Bantu Atasi Hipertensi
Manfaat Hufralgin
Hufralgin adalah merek dagang obat keluaran Gratia Husada Pharma.
Obat ini digunakan untuk meredakan nyeri akibat gangguan saraf.
Penyakit saraf yang dimaksud adalah neuritis dan neuralgia.
Neuritis merupakan istilah medis yang berarti peradangan pada saraf perifer, yakni saraf di luar sistem saraf pusat.
Gejala neuritis bervariasi tergantung dengan saraf mana yang terpengaruh.
Akan tetapi, biasanya meliputi kelemahan, mati rasa, nyeri, sensasi kesemutan, kehilangan refleks, dan gangguan sensorik.
Selanjutnya, Hufralgin juga diresepkan untuk neuralgia, yakni nyeri pada jalur saraf.
Pada sebagian besar kasus, penyebabnya tidak diketahui.
Namun, kondisi ini paling sering menyerang lansia.
Hampir setiap orang akan mengalami neuralgia ringan di beberapa titik, tetapi serangannya biasanya bersifat sementara dan cenderung menghilang dengan sendirinya dalam beberapa hari.
Akan tetapi, beberapa jenis neuralgia bisa bertahan lama, melemahkan, dan menyiksa.
Nah, obat pereda nyeri parah ini mengandung kombinasi beberapa bahan aktif, di antaranya:
- Metamizole Sodium 500 mg
- Thiamine HCL 50 mg
- Pyridoxine HCL 100 mg
- Cyanocobalamine 100 mcg
Baca Juga: Buah yang Dilarang untuk Penyakit Paru-paru, Ini Kata Dokter
Dosis dan Aturan Pakai Hufralgin
Obat ini dikemas dalam bentuk salut selaput berwarna merah muda.
Dosis untuk obat ini adalah 3 kali sehari 1 kaplet salut selaput.
Selalu gunakan obat ini sesuai dengan arahan dokter atau aturan pakai yang tertera di label kemasan obat.
Jangan mengurangi dosis atau melebihkan dosis yang sudah ditentukan.
Minumlah obat ini setelah makan untuk menghindari gangguan pencernaan.
Cobalah minum obat pereda nyeri ini di waktu yang sama setiap harinya agar tidak melewatkan dosis.
Jika melewatkan dosis, sebaiknya tidak menggandakan dosis obat di waktu minum obat selanjutnya.
Baca Juga: Tanya Jawab Dokter tentang Anak 3 Tahun Belum Lancar Bicara
Efek Samping Hufralgin
Seperti obat lain, Hufralgin bisa menyebabkan efek samping.
Setiap orang dapat mengalami efek samping yang berbeda-beda.
Ada pula yang merasakan efek samping yang tidak dijelaskan berikut ini.
Obat pereda nyeri ini mengandung banyak bahan aktif metamizole.
Konsumsi metamizole dapat mengganggu kemampuan untuk berkonsentrasi.
Jika mengalaminya, hindari aktivitas yang membutuhkan konsentrasi tinggi, seperti megemudi mobil atau mengoperasikan mesin.
Efek samping lain mungkin termasuk salah satu dari berikut ini.
- Mual
- Muntah
- Ketidaknyamanan atau nyeri perut
- Nyeri dada
- Jantung berdebar
- Urin berwarna merah
- Ruam pada kulit
- Demam menggigil
Jika mengalami efek samping di atas dan tidak membaik seiring waktu, jangan ragu untuk konsultasi ke dokter.
Baca Juga: Mengenal Moxifloxacin, Antibiotik untuk Mengatasi Pneumonia
Beberapa efek samping mungkin memerlukan bantuan medis segera, terutama jika mengalami gejala, seperti:
- Reaksi alergi yang parah, seperti keringat dingin, ruam parah, wajah bengkak, mata, bibir, lidah atau tenggorokan, dan sesak napas.
- Ruam dengan pengelupasan kulit, melepuh pada bibir, mulut atau mata dan disertai demam.
- Demam mendadak, menggigil, sakit tenggorokan, sariawan, kelelahan, dan kelemahan.
- Perdarahan atau memar yang tidak biasa.
Agar efek samping di atas tidak terjadi, beri tahu dokter jika Moms atau Dads memiliki alergi pada obat-obatan sejenis.
Beri tahu juga pada dokter jika Moms dan Dads memiliki masalah kesehatan berikut.
- Kelainan darah misalnya penurunan sel darah merah atau putih tubuh.
- Gangguan sumsum tulang.
- Defisiensi G6PD (kelainan darah bawaan yang mempengaruhi sel darah merah).
- Porfiria (kelainan bawaan yang dapat menyebabkan masalah kulit atau saraf).
- Hamil, merencanakan kehamilan, atau sedang menyusui.
Kondisi di atas umumnya tidak diperkenankan meminum obat jenis ini karena bisa menimbulkan efek samping yang merugikan.
Baca Juga: Ini Perubahan Payudara saat Hamil Minggu Pertama Kata Dokter
Kondisi Kesehatan yang Perlu Dipertimbangkan
Sementara masalah kesehatan berikut ini juga perlu diberitahukan kepada dokter untuk mendapatkan pertimbangan lebih lanjut.
- Tekanan darah rendah dan penyakit pembuluh darah lainnya
- Dehidrasi
- Asma dan gatal-gatal yang muncul lebih dari 6 minggu dan sering kambuh
- Masalah lambung
- Penyakit hati.
- Penyakit ginjal
Terakhir, beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat-obatan berikut ini.
- Obat NSAID, seperti aspirin dan fenilbutazon.
- Obat pengencer darah, seperti warfarin
- Obat untuk gangguan mental, seperti bupropion, moclobemide, dan selegiline
- Pil KB
- Obat untuk asam urat contohnya allopurinol
- Obat kejang, misalnya fenitoin
- Suplemen, obat herbal, dan obat tradisional Tiongkok
Jadi, Moms dan Dads ada banyak hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan obat ini, ya.
- https://pionas.pom.go.id/obat/hufralgin
- https://www.mims.com/indonesia/drug/info/thiamine?mtype=generic
- https://www.mims.com/indonesia/drug/info/pyridoxine%20hcl/pyridoxine%20hcl?lang=id
- https://www.mims.com/indonesia/drug/info/cyanocobalamin?mtype=generic
- https://www.mims.com/indonesia/drug/info/metamizole/patientmedicine/metamizole%2B-%2Boral
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.