31 Maret 2024

Cara Islam Mengatur Hukum Orang Tua Menyakiti Hati Anak

Tidak hanya anak yang berbakti, orang tua juga harus memerhatikan anak, lho

Islam mengajarkan banyak hal dalam dunia parenting, termasuk hukum orang tua menyakiti hati anak.

Rasulullah SAW bahkan pernah suatu ketika menegur seorang sahabat karena beliau khawatir perbuatan sahabat tersebut bisa menyakiti hati anaknya.

Sebab, sahabat Rasulullah saat itu memperlakukan anak-anaknya secara tidak adil.

Sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat berikut ini:

عَنْ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ رضي الله عنه قَالَ : انْطَلَقَ بِي أَبِي يَحْمِلُنِي إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : يَا رَسُولَ اللَّهِ اشْهَدْ أَنِّي قَدْ نَحَلْتُ النُّعْمَانَ كَذَا وَكَذَا مِنْ مَالِي ، فَقَالَ : أَكُلَّ بَنِيكَ قَدْ نَحَلْتَ مِثْلَ مَا نَحَلْتَ النُّعْمَانَ؟ قَالَ : لَا . قَالَ :  فَأَشْهِدْ عَلَى هَذَا غَيْرِي ثُمَّ قَالَ : ( أَيَسُرُّكَ أَنْ يَكُونُوا إِلَيْكَ فِي الْبِرِّ سَوَاءً قَالَ : بَلَى . قَالَ :  lفَلا إِذً

Artinya:

Dari Nu’man bin Basyir ra bahwasannya ayahnya datang membawanya menemui Rasulullah SAW, dia berkata:

“Sungguh aku telah memberi pemberian berupa berupa ini dan ini dari harta milikku kepada anakku ini.”

"Kemudian Rasulullah Saw berkata, 'Apakah semua anakmu mendapat pemberian seperti anakmu ini?' Ayah An-Nu’man menjawab, tidak."

"Maka Rasulullah Saw pun bertanya, 'Apakah engkau senang apabila mereka (anak-anakmu) semuanya berbakti kepadamu dengan sama?'"

"Lalu ayah An-Nu’man menjawab, 'Aku mau wahai Rasulullah.' Lalu Rasulullah Saw bersabda : 'Kalau begitu, jangan kau lakukan itu (pilih kasih).'” (HR. Muslim).

Hukum orang tua menyakiti hati anak ditambah dengan menelantarkan anaknya tersebut, mengartikan jika orang tua baik ayah atau ibu sudah berdosa pada anak-anaknya.

Lantas, bagaimana penjelasannya dalam Islam lebih lanjut? Yuk, disimak, Moms!

Baca Juga: 9 Cara Mendidik Anak Laki-Laki Menurut Islam, Yuk Ikuti!

Hukum Orang Tua Menyakiti Hati Anak dalam Islam

Orang Tua Mengasuh Anak
Foto: Orang Tua Mengasuh Anak (Getty Images)

Dalam Islam, orang tua diberi tanggung jawab untuk membesarkan dan mendidik anaknya dengan baik.

Sebab, anak lahir dalam keadaan yang belum mengetahui apa-apa dan tugas besar menanti para orang tua untuk membimbing anak-anaknya dengan baik.

Dalam Alquran Allah SWT berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

Artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS At Tahrim: 6)

Tanggung jawab tersebut memang terkadang tidaklah mudah.

Bahkan, Moms juga mungkin kewalahan dan memberi label durhaka pada anak lantaran sikapnya menyakiti hati.

Padahal, banyak yang tanpa sadar telah memicu anak melakukan hal buruk akibat ucapan orang tua itu sendiri.

Oleh karenanya, Islam mengatur hukum orang tua menyakiti hati anak karena inti dari keluarga adalah sikap saling menyayangi dan menghargai.

Dalam riwayat Muslim lainnya yang diriwayatkan Bukhari juga menjelaskan hukum orang tua menyakiti hati anak, dengan tambahan kalimat yang berbunyi:

قَالَ : ( فَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْدِلُوا بَيْنَ أَوْلَادِكُمْ ) قَالَ : فَرَجَعَ فَرَدَّ عَطِيَّتَهُ .

Rasulullah SAW bersabda:

“Bertakwalah kepada Allah dan berlaku adil lah di antara anak-anakmu,” Lalu ia balik dan mengambil kembali pemberiannya.” (HR. Muslim)

Muhammad Amin al-‘Alawi dalam al-Kaukab al-Wahhaj Syarh Shahih Muslim menjelaskan bahwa hendaknya para orang tua tidak menyakiti anak-anak mereka.

Rasulullah SAW menganjurkan para orang tua agar berbuat adil dan tidak menyakiti hati anak-anak mereka karena pilih kasih.

Sebab pilih kasih kebanyakan adalah salah satu sebab pemicu pemutus silaturahmi anak dengan orang tua dan pangkal permusuhan saudara.

Jika orang tua menginginkan anak-anak mereka semua berbakti kepadanya, maka sebaliknya jangan pilih kasih jika memberikan kasih sayang, baik dalam perbuatan dan ucapan.


Dalam riwayat lain juga disebutkan tentang kecintaannya Rasulullah SAW pada anak kecil.

Dari shahabiyah Ummu Khalid bintu Khalid radhiyallahu ‘anha,

أُتِيَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِثِيَابٍ فِيهَا خَمِيصَةٌ سَوْدَاءُ صَغِيرَةٌ فَقَالَ مَنْ تَرَوْنَ أَنْ نَكْسُوَ هَذِهِ فَسَكَتَ الْقَوْمُ قَالَ ائْتُونِي بِأُمِّ خَالِدٍ فَأُتِيَ بِهَا تُحْمَلُ فَأَخَذَ الْخَمِيصَةَ بِيَدِهِ فَأَلْبَسَهَا وَقَالَ أَبْلِي وَأَخْلِقِي وَكَانَ فِيهَا عَلَمٌ أَخْضَرُ أَوْ أَصْفَرُ فَقَالَ يَا أُمَّ خَالِدٍ هَذَا سَنَاهْ

Artinya:

“Didatangkan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebuah baju gamis kecil berwarna hijau. Lalu beliau bertanya, 'Menurut kalian siapa yang (cocok) memakainya?'” 

"Para shahabat terdiam. Lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, 'Datangkan kemari Ummu Kholid.' Lalu aku pun dibawa sambil digendong."

"Kemudian beliau mengambil gamis tersebut dengan tangannya dan memakaikannya. Beliau kemudian berkata, 'Mudah-mudahan (bajunya, pen.) awet.'”

"Pada baju tersebut ada hiasan garis berwarna hijau atau kuning. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga berkata, 'Wahai Ummu Khalid, ini bagus.'” (HR. Bukhari no. 5823).

Baca Juga: 7+ Rekomendasi Komik Islami untuk Si Kecil, Belajar Agama dengan Cara Menyenangkan!

Perilaku Orang Tua yang Bisa Menyakiti Anak

Ibu dan Anak
Foto: Ibu dan Anak (iStock.com)

Selain tahu hukum orang tua menyakiti hati anak, Moms dan Dads juga harus tau sikap apa saja yang bisa menyakiti Si Kecil.

1. Tidak Menunjukkan Rasa Sayang

Sentuhan orang tua ke anak, baik itu pelukan dan usapan lembut menunjukkan rasa sayang ke anak-anak.

Sering-seringlah menyentuh anak-anak Moms, bahkan jika ingin mendisiplinkan mereka.

Saat Moms ingin anak tidak memukul, peganglah tangannya sambil mengatakan kepadanya agar tidak memukul, atau meminta anak berhenti merengek.

Jika Si Kecil tidak suka pelukan, temukan cara lain untuk bisa lebih dekat dengan anak, seperti mengacak rambutnya atau menari bersama.

2. Ingkar Janji

Ketika orang tua menepati janjinya, anak kemungkinan besar akan meniru perilaku ini juga.

Ketika Moms atau Dads menepati janji pada anak-anak, itu bisa membantu mereka lebih memahami tentang kepercayaan dan rasa hormat terhadap orang lain.

Selain itu, anak akan melihat orang tuanya sebagai pribadi yang jujur dan dapat dipercaya, yang membantu menciptakan rasa aman bagi anak-anak.

Baca Juga: Tips Parenting untuk Orang Tua Baru, No Panic Panic Club!

3. Sebutan yang Mengejek

Menghina anak dengan menyebutnya malas, tidak baik, tidak ada harganya, dapat menyakiti hatinya, Moms.

Cobalah introspeksi diri apakah pernah menghina anak-anak ketika menegurnya.

Apabila pernah melakukannya, hentikan. Ini bisa sangat menyakitinya dan tidak akan menginspirasi anak-anak untuk jadi lebih baik. Jika ada, efeknya malah sebaliknya.

4. Memukul Anak

Orang tua terkadang suka lupa ketika dikendalikan emosi, tiba-tiba tangan memukul atau mencubit anak.

Padahal, cara ini mengajarkan anak bahwa memukul atau mencubit perilaku yang bisa diterima.

Dalam hasil penelitian yang tertuang di buku The Danish Way of Parenting disebutkan, hukuman keras bisa berbalik arah karena bisa menumbuhkan kebohongan pada anak lantaran mereka menghindari pukulan.

Di kemudian hari, anak yang menerima pukulan juga terganggu mentalnya menyalahgunakan penggunaan obat (narkoba)dan alkohol.

Itu dia Moms informasi seputar hukum orang tua menyakiti hati anak menurut Islam. Semoga bermanfaat, ya!

  • https://dalamislam.com/hukum-islam/hukum-ibu-menyakiti-hati-anak
  • https://bincangmuslimah.com/keluarga/hukum-orangtua-menyakiti-hati-anak-30890/
  • https://bincangsyariah.com/kalam/hukum-ayah-menyakiti-hati-anak-perempuan-dalam-islam/
  • https://umma.id/post/hukum-orang-tua-yang-menyakiti-hati-anaknya-dalam-islam-beserta-dalilnya-375176?lang=id

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.