Ibu Hamil Sering Gerah dan Berkeringat, Ini Kata Dokter!
Selama masa kehamilan, hormon ibu hamil menjadi tidak seimbang. Salah satunya, bisa menyebabkan ibu hamil sering gerah dan berkeringat.
Terlebih, Indonesia dengan iklim tropis membuat siapa saja, terutama ibu hamil, menjadi lebih sering berkeringat meski tidak melakukan aktivitas berat.
Selama hamil, ada peningkatan besar dalam kadar progesteron dan estrogen. Begitu melahirkan, kadar hormon-hormon ini bisa langsung hilang, lho Moms.
Kondisi ibu hamil sering gerah dan berkeringat rupanya wajar terjadi, Moms.
Kondisi ini juga dijelaskan langsung oleh dr. Dhely Lesthama Atmadikoesoemah, Sp. OG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan RS Pondok Indah, Puri Indah.
"Jadi kondisi ini adalah sangat wajar pada kehamilan apabila terjadi berkeringat, merasa gerah. Sebab, pada kehamilan terjadi peningkatan hormon dalam tubuh kita," jelas dr. Dhely Lesthama.
Lantas, apakah berbahaya jika ibu hamil sering gerah dan berkeringat? Simak jawabannya di artikel ini, ya Moms.
Baca Juga: Preeklamsia saat Hamil: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahannya
Penyebab Ibu Hamil Sering Gerah dan Berkeringat
Seperti yang sudah dijelaskan singkat di atas, salah satu penyebab ibu hamil sering gerah dan berkeringat adalah hormon progesteron dan estrogen yang mungkin tidak seimbang.
Kondisi ibu hamil sering gerah dan berkeringat adalah wajar dan Moms tidak perlu cemas jika tidak mengganggu.
Peningkatan progesteron yang menyebabkan suhu ibu meningkat, membuat peningkatan metabolisme di tubuh ibu hamil.
"Pada saat hamil, tentu metabolisme ibu hamil meningkat karena pembentukan dari organ-organ di bayi yang membutuhkan banyak energi.
Kemudian, pada saat hamil juga terjadi peningkatan aliran darah dalam tubuh ibu sampai 40 hingga 60 persen di akhir kehamilan yang menyebabkan metabolisme tubuh meningkat," kata dr. Dhely Lesthama.
Selain itu, peningkatan tekanan darah bisa menyebabkan peningkatan suhu tubuh pada saat hamil.
Nah, peningkatan berat badan ketika hamil juga sangat memungkinkan ibu hamil sering gerah dan berkeringat.
"Dengan peningkatan berat badan yang lebih berat, tentu menjadi peningkatan kalori, peningkatan pelepasan suhu tubuh lebih banyak dari berat badan normal.
Ya, itu jadi salah satu penyebab normal pada ibu hamil kenapa sering berkeringat," tambah dr. Dhely Lesthama.
Ibu hamil sering gerah dan berkeringat biasanya terjadi pada trimester pertengahan sampai ke akhir, Moms.
Dengan makin besar hamilnya biasanya keluhan tadi menjadi lebih terasa dan lebih tampak, ya.
Baca Juga: Tanya Jawab dengan Dokter Kandungan Seputar Jengger Ayam pada Wanita, Apakah Berbahaya?
Tidak Semua Ibu Hamil Mudah Berkeringat
Setiap ibu mengalami fluktuasi hormon saat hamil. Namun, ternyata, tidak semua ibu hamil mudah berkeringat, lho Moms. Terutama di malam hari.
Untuk kondisi ini, peneliti masih tidak sepenuhnya memahami fisiologi yang mendasari mengapa hal ini mungkin terjadi.
Namun, pergeseran hormon memang bagian dari serangkaian perubahan kompleks yang terjadi selama kehamilan, kata Dr. Jen Gunter, MD, seorang ob-gyn, kontributor New York Times, dan penulis The Vagina Bible.
"Ada peningkatan suhu tubuh dan ada perubahan dalam pembuluh darah, jadi melebar lebih banyak dan meningkatkan aliran darah ke kulit," kata Dr. Gunter.
Jadi, beberapa ibu hamil mudah berkeringat, bukan hanya di malam hari, tetapi sepanjang hari.
Sebuah penelitian yang diterbitkan National Center for Biotechnology Information, U.S. National Library of Medicine menemukan bahwa sebanyak 35 persen ibu hamil mudah berkeringat.
Menurut beberapa penelitian yang telah dilakukan, perempuan Afrika-Amerika dan perempuan dengan gejala depresi, lebih mungkin berkeringat di malam hari selama kehamilan dan periode postpartum.
Hubungan antara keringat malam dan depresi sangat menarik, karena ada bukti bahwa perempuan yang mengalami depresi selama dan setelah kehamilan mungkin juga lebih sensitif terhadap perubahan hormon.
Baca Juga: 9 Manfaat Daun Katuk untuk Pria, Ibu Hamil dan Ibu Menyusui
Hal yang Harus Diwaspadai
Meski ibu hamil sering gerah dan berkeringat adalah kondisi yang wajar, menurut dr. Dhely Lesthama ada beberapa kondiis yang harus diperhatikan, Moms.
"Jika berkeringat disertai dengan rasa lemas dan demam, hati-hati jangan-jangan Moms masuk ke dalam kondisi dehidrasi," jelas dr. Dhely Lesthama.
Biasanya demam bisa menyebabkan dehidrasi atau kurang cairan. Kondisi tersebut bisa menyebabkan sang ibu menjadi lemas.
"Awalnya mungkin badan akan terasa hangat lalu tiba-tiba jadi panas, kemudian jadi lemas. Itu merupakan tanda-tanda dehidrasi," tambahnya.
Cara mudah untuk melihat dehidrasi atau tidak adalah Moms bisa melihat warna urine yang keluar. Bila berwarna kuning pekat, hati-hati mungkin itu sudah pertanda dehidrasi.
Segera tangani agar Moms tidak lemas hingga pingsan.
Selain tanda dehidrasi, kondis ibu hamil sering gerah dan berkeringat yang harus diwaspadai lainnya adalah jika memiliki tanda-tanda hipertiroid.
"Juga harus diwaspadai kondisi abnormal pada ibu yang berkeringat, misalnya kondisi kehamilan dengan hipertiroid.
Jadi biasanya berkeringat juga disertai dengan rasa berdebar-debar, rasa gemetar di ujung-ujung jari, rasa berdenyut di mata, itu adalah tanda-tanda hipertiroid yang berat," jelas dr. Dhely Lesthama.
Jika Moms sudah merasakan gejala-gejala yang disebutkan oleh dr. Dhely Lesthama, sebaiknya periksakan kehamilan ke dokter.
Apalagi jika keringat sudah mengganggu, hingga peningkatan keringat yang terus-menerus tanpa henti meskipun Moms berada di suhu dingin.
Moms juga harus waspada jika disertai dengan gangguan pola makan, sering merasa lapar dari biasanya, dan perubahan pola makan lainnya.
Sebab, gangguan pola makan juga bisa menandakan gangguan tiroid.
"Apalagi jika terjadi pembengkakan atau pembesaran kelenjar tiroid di leher jadi lehernya seperti membesar di bagian depannya," jelasnya.
Kondisi yang harus diwaspadai jika keringat saat hamil adalah misalnya keringat berlebih pada kondisi hipertensi atau preeklamsia.
Jadi preeklamsia juga bisa meningkatkan metabolisme terkait peningkatan tekanan darah.
Intinya, apabila keringat disertai gejala,
- Gelisah
- Sulit tidur
- Berdebar-debar
- Sakit kepala
- Mual dan muntah
Itu adalah tanda-tanda yang harus diwaspadai ke arah tiroid atau ke arah preeklamsia.
Baca Juga: 5 Adab Menyusui Bayi Menurut Islam, Salah Satunya Baca Basmalah Sebelum Menyusui
Cara Mencegah Ibu Hamil Gerah dan Berkeringat
Secara umum, ada banyak cara yang bisa Moms lakukan untuk menghindari keringat berlebih.
Namun, pastikan jika keringat yang keluar ini bukan karena masalah kesehatan tertentu, ya Moms.
Nah, cara mencegahnya pun tidak jauh berbeda dengan orang yang tidak hamil.
Ini dia cara mencegah untuk ibu hamil sering gerah dan berkeringat menurut dr. Dhely Lesthama.
- Pertahankan suhu tubuh ibu di tempat yang sejuk.
- Hindari udara yang kering.
- Berada di ruangan terbuka dengan ventilasi yang baik atau menggunakan pendingin ruangan untuk membantu mengurangi rasa gerah di malam hari.
- Gunakan pakaian-pakaian yang lembut, misalnya menggunakan daster, menggunakan kaos di rumah untuk mempermudah penyerapan.
- Perhatikan cairan tubuh, harus banyak minum jangan sampai ibu dehidrasi.
- Hindari aktivitas outdoor yang panas, hindari juga aktivitas fisik yang berat, terutama pada saat suhu panas di siang hari. Moms bisa lakukan olahraga di pagi hari atau sore hari.
- Mandi dengan air hangat, karena dapat membantu meringankan rasa gerah dan menyegarkan tubuh. Hindari air terlalu panas, karena itu bisa berbahaya untuk janin.
- Konsumsi makanan sehat, karena dapat membantu menjaga suhu tubuh tetap stabil. Hindari makanan pedas dan berlemak berlebihan yang dapat meningkatkan suhu tubuh.
Baca Juga: Kenali Penyakit Graves yang Jadi Penyebab Hipertiroidisme, Yuk Pahami Moms!
Kondisi Serius yang Bisa Terjadi
Dr. Dara Matseoane-Peterssen, M.D., kepala kebidanan dan kandungan umum di Rumah Sakit Allen-Presbyterian Allen New York mengatakan, laporkan ke dokter jika keringat ini sudah sangat mengganggu, ya Moms.
Apalagi jika terjadi gejala lain selain keringat berlebih, seperti demam atau detak jantung, itu mungkin merupakan tanda masalah yang lebih serius, seperti infeksi atau masalah tiroid.
Jika keringat bukan pertanda sesuatu yang lebih serius, berolahraga dapat menjadi cara mengatasi yang efektif, termasuk untuk ibu hamil ataupun tidak.
Dr. Julie Chor, M.D., asisten profesor kebidanan dan ginekologi di University of Chicago, mengatakan ada beberapa bukti bahwa perempuan yang berolahraga cenderung mengalami hot flash malam hari dibandingkan perempuan yang tidak melakukannya.
Meskipun para ahli tidak yakin mengapa hal ini mungkin terjadi, berolahraga selama dan setelah kehamilan bermanfaat bagi kesehatan secara umum.
Jadi sebaiknya dicoba dengan selalu mengutamakan keamanan ibu dan janin.
Berfokus pada menciptakan lingkungan tidur yang optimal dapat membantu mencegah ibu hamil mudah berkeringat.
Atur suhu kamar menjadi sekitar 18-19 derajat Celsius pada malam hari, kata Dr. Thurston.
Colleen Denny, M.D., asisten profesor klinis di departemen kebidanan dan ginekologi di N.Y.U. School of Medicine, juga menyarankan untuk menjaga air dingin dan kompres dingin di samping tempat tidur, dan tidak berpakaian berlapis-lapis.
Kalau diperlukan, gantilah baju tidur saat keringat sudah benar-benar membuat basah seluruh tubuh.
Nah, itulah informasi seputar ibu hamil sering gerah dan berkeringat. Semoga terjawab ya kebingungan Moms selama ini!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.