Ini 6 Manfaat Ikan Tilapia untuk Kesehatan serta Risikonya
Ikan memiliki kandungan protein yang baik bagi tubuh. Salah satu ikan yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat dunia adalah ikan tilapia.
Ikan ini termasuk jenis ikan yang memiliki harga yang cukup terjangkau. Apa saja manfaat dari ikan tilapia?
Apa Itu Ikan Tilapia?
Ikan tilapia memiliki banyak jenis yang termasuk dalam famili cichlid.
Ikan tilapia memiliki ratusan spesies yang merupakan ikan-ikan air tawar dengan harga terjangkau karena budidayanya yang mudah.
Di Indonesia, jenis ikan tilapia yang dibudidayakan dikenal sebagai ikan nila (Oreochromis niloticus).
Ikan ini awalnya berasal dari Afrika yang kemudian diperkenalkan ke seluruh dunia dan saat ini telah dibudidayakan di lebih dari 135 negara.
Ikan ini sangat mudah dibudidayakan karena memiliki keunggulan seperti dapat dikembangbiakan secara massal, mampu tumbuh cepat, dan tidak masalah mengonsumsi pakan tanaman yang murah.
Baca Juga: 13 Manfaat Ikan Salmon, Ternyata Bukan Hanya Bikin Pintar!
Nutrisi Ikan Tilapia
Ikan ini memiliki kandungan nutrisi yang membantu memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari.
Ikan ini mengandung berbagai nutrisi penting untuk kesehatan, mulai dari asam lemak omega-3, omega-6, vitamin B12, kalium, selenium, fosfor hingga niacin.
Dilansir dari Healthline, dalam penyajian 100 gram, ikan tilapia mengandung nutrisi sebagai berikut:
- Kalori: 128
- Karbohidrat: 0 gram
- Protein: 26 gram
- Lemak: 3 gram
- Niacin: 24% AKG
- Vitamin B12: 31% AKG
- Fosfor: 20% AKG
- Selenium: 78% AKG
- Potassium: 20% AKG
Ikan ini rendah kalori dengan protein yang cukup banyak, sehingga cocok dikonsumsi untuk program penurunan berat badan.
Baca Juga: 10 Manfaat Ikan Gabus untuk Kesehatan dan Si Kecil, Yuk Simak!
Manfaat Ikan Tilapia
Ikan tilapia juga memiliki manfaat kesehatan. Dengan nutrisi yang beragam, ikan ini memberikan beberapa manfaat sebagai berikut:
1. Membantu Proses Penyembuhan Luka
Berdasarkan laporan Reuters, selain dapat dikonsumsi, kulit ikan tilapia mempunyai kandungan kolagen sehingga dapat diolah menjadi media pengobatan.
Kandungan ini dapat memberikan efek yang melembapkan kulit lebih lama, sehingga cukup efektif dalam mengobati luka bakar.
Berdasarkan hasil penelitian pada Federal University of Ceara di Brasil Selatan, menunjukkan bahwa kulit ikan ini memiliki kadar kelembapan, kolagen serta resisten yang tinggi terhadap penyakit.
Oleh karena itu, kulit ikan tilapia efektif dalam proses penyembuhan dan mengurangi rasa sakit pada saat pengobatan.
2. Menjaga Kesehatan Jantung
Manfaat ikan ini untuk kesehatan jantung didapat dari kandungan asam lemak omega-3, yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida dalam sistem kardiovaskular manusia.
Asam lemak omega-3 membantu mencegah aterosklerosis, serangan jantung, dan stroke.
Kandungan kalium yang ditemukan dalam ikan ini juga merupakan vasodilator dan mampu mengurangi tekanan darah, sehingga dapat menjadi pendorong tambahan untuk kesehatan jantung.
3. Memelihara Kekuatan dan Kesehatan Tulang
Kandungan fosfor di dalam ikan tilapia dapat membantu memelihara kekuatan tulang.
Fosfor adalah salah satu mineral penting yang dibutuhkan tubuh untuk memperkuat pertumbuhan dan perkembangan tulang.
Mendapatkan cukup fosfor dapat membantu mencegah osteoporosis seiring bertambahnya usia.
Baca Juga: Tips Memelihara Ikan Hias di Rumah, Si Kecil Harus Tahu!
4. Membantu Kesehatan Otak
Nutrisi dalam ikan tilapia seperti kalium dan asam lemak omega-3 dapat membantu meningkatkan kekuatan otak dan peningkatan fungsi neurologis.
Kalium berperan dalam meningkatkan kadar oksigen ke dalam otak dan menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.
5. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Kandungan selenium pada ikan tilapia dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Selenium dapat meningkatkan aktivitas sel darah putih sehingga tubuh menjadi lebih kuat untuk melawan melawan infeksi.
Selenium merupakan salah satu mineral yang memiliki sifat antioksidan. Tak hanya itu, antioksidan yang terdapat pada selenium dapat melawan efek radikal bebas yang merusak sel-sel tubuh sehingga dapat mengurangi risiko terkena penyakit kanker.
Selenium juga berguna bagi kulit dalam menunda munculnya tanda-tanda penuaan pada kulit, seperti keriput, kulit kendur, serta muncul bercak hitam di wajah.
6. Menurunkan Berat Badan
Ikan tilapia cocok dimasukkan dalam menu makanan untuk program diet.
Kandungan protein yang tinggi dan rendah lemak jenuh membuat ikan ini cocok sebagai makanan untuk menurunkan berat badan.
Protein dalam ikan juga dapat membuat rasa kenyang lebih lama.
Baca Juga: 6 Manfaat Ikan Sarden, Dapat Menurunkan Tekanan Darah Tinggi
Ikan Tilapia untuk MPASI
Banyak orang tua yang bertanya apakah ikan tilapia bagus untuk MPASI? Ya, ikan ini bagus untuk makanan pendamping ASI, Moms.
Ini karena ikan tilapia rendah merkuri, tinggi protein, dan dikemas dengan nutrisi penting yang baik untuk pertumbuhan bayi.
Sebab, ikan ini banyak mengandung vitamin B12, yakni nutrisi penting untuk perkembangan otak dan kesehatan darah.
Ikan ini juga tinggi selenium yang mendukung sistem kekebalan tubuh yang sehat dan mengandung vitamin D, nutrisi penting untuk pembentukan tulang.
Jadi, mengutip Solid Starts, ikan ini aman dikonsumsi bayi 1-2 kali per minggu.
Risiko Ikan Tilapia
Mengutip Medicalnewstoday, ada opini yang mengatakan bahwa kandungan ikan tilapia berbahaya bila dikonsumsi.
Pasalnya, rasio Omega-6 yang lebih tinggi dibandingkan dengan Omega-3 yang dianggap dapat menyebabkan peradangan.
Ikan ini hanya mengandung 240 mg asam lemak omega-3 per 100 gram yang artinya sepuluh kali lebih sedikit omega-3 daripada ikan salmon.
Ikan tawar lainnya seperti salmon, trout, tuna albacore, dan sarden mengandung asam lemak omega-3 yang jumlahnya jauh lebih banyak dari ikan tilapia.
Ikan salmon saja mengandung lebih dari 2.500 mg omega-3 per 100 gram. Asam lemak omega-3 merupakan lemak sehat yang menurunkan peradangan dan trigliserida darah.
Ikan jenis ini juga dapat menurunkan risiko penyakit jantung.
Asam lemak omega-6 dianggap kurang sehat dibandingkan omega-3. Banyak pendapat menyebutkan bahwa asam lemak omega-6 bisa meningkatkan peradangan jika dimakan berlebihan.
Rasio kandungan omega-6 dan omega-3 yang terdapat dalam makanan idealnya adalah 1:1.
Baca Juga: Makanan Sehat Kaya Omega 3 Untuk Ibu Hamil
Selain isu kandungan omega-6 yang tinggi, ikan ini masih memiliki isu lain pada proses pembudidayaannya, misalnya:
Diberi Makan Feses
Salah satu laporan dari Food and Drug Administration Amerika Serikat menyebutkan peternakan ikan tilapia seringkali tidak sesuai standar, terutama di China.
Diduga ikan tilapia di negara tersebut diberi pakan kotoran binatang.
Hal ini sangat berbahaya sebab kandungan Salmonella dalam feses dapat menyebabkan penyakit serius.
Cara ini akan meningkatkan risiko penyebab penularan penyakit lewat makanan. Memberi pakan ikan dengan feses dilakukan untuk mengurangi biaya produksi.
Risiko terkena polusi
Journal of Coastal Life Medicine mencatat, sepanjang tahun 2007-2012, Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat menolak 800 pengiriman makanan laut dari China.
Sebanyak 187 di antaranya adalah pengiriman ikan tilapia. Alasan penolakannya karena ikan diduga telah terkontaminasi zat kimia berbahaya.
Monterey Bay Aquarium Seafood Watch juga menunjukkan beberapa zat kimia yang bisa memicu kanker dan masalah lainnya.
Zat kimia ini masih digunakan di peternakan ikan tilapia di China, walaupun sudah dilarang sejak lebih dari satu dekade silam.
Baca Juga: 3 Resep Bumbu Ikan Bakar Enak, Bikin Ketagihan, dan Mudah Dibuat
Tips Aman Mengonsumsi Ikan Tilapia
Untuk menghindari kemungkinan ikan yang terkontaminasi, pilihlah ikan tilapia yang dibudidayakan di Indonesia (ikan nila).
Indonesia telah diakui sebagai salah satu produsen ikan tilapia yang berkelanjutan dan aman di dunia.
Apabila masih khawatir atas isu-isu keamanan ikan ini, terdapat jenis ikan lain yang bisa dijadikan alternatif untuk dikonsumsi.
Dikutip dari penelitian Universiti Putra Malaysia, kandungan nutrisi dalam ikan seperti salmon, trout, dan sarden memang memiliki kandungan omega-3 yang lebih baik dibandingkan ikan nila.
Baca Juga: Varian Resep Sop Ikan Nila yang Bisa Moms Coba!
Walaupun memiliki kandungan nutrisi yang cukup beragam, terdapat beberapa isu yang mengkhawatirkan terhadap ikan ini.
Sehingga, sebaiknya mengkonsumsi ikan tilapia secara tidak berlebihan atau mencari alternatif ikan lain yang memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi.
- https://solidstarts.com/foods/tilapia/
- https://www.gao.gov/assets/gao-17-443.pdf
- https://www.researchgate.net/publication/220038542_Streptococcosis_in_Tilapia_Oreochromis_niloticus_A_Review
- https://www.reuters.com/article/us-health-brazil-burns-idUSKBN18L1WH
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.