Impetigo pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobati
Impetigo pada anak adalah infeksi kulit menular yang ditandai dengan munculnya luka lepuh berisi cairan yang mudah pecah dan membentuk kerak kuning kecokelatan.
Penyakit ini sering terjadi pada anak-anak, terutama yang berusia 2 hingga 5 tahun.
Impetigo biasanya muncul dengan luka di wajah, terutama di sekitar hidung dan mulut anak, serta di tangan dan kaki.
Baca Juga: 8 Cara Menghilangkan Gatal pada Kulit yang Berkepanjangan
Jenis Impetigo pada Anak
Mengutip American Family Physician, terdapat 3 jenis impetigo pada anak yang mungkin dialami, yaitu:
1. Impetigo Non-bulosa atau Berkerak
Impetigo non-bulosa (berkerak) adalah jenis impetigo yang paling umum terjadi pada anak-anak.
Gejala impetigo pada anak yang satu ini dimulai dari lepuh kecil yang pecah dan meninggalkan bercak kulit merah yang mungkin mengeluarkan cairan.
Secara bertahap, area tersebut ditutupi oleh kerak berwarna cokelat kekuningan, membuatnya tampak seperti telah dilapisi dengan madu.
2. Impetigo Bulosa
Jenis impetigo berikutnya yaitu impetigo bulosa yang tampak seperti lepuh berisi cairan berukuran besar dan bening, yang kemudian berubah warna menjadi keruh.
Lepuh ini cenderung bertahan lebih lama di kulit tanpa pecah dibandingkan lepuh pada impetigo non-bulosa.
3. Impetigo Ecthyma
Ini adalah bentuk impetigo yang lebih dalam dan lebih serius.
Impetigo ecthyma tampak seperti borok dengan dasar berwarna kuning dan tepi merah.
Luka ini lebih dalam dibandingkan dua jenis impetigo lainnya.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Merek Obat Kudis, Redakan Ruam dan Gatal!
Gejala Impetigo pada Anak
Melansir dari Centers for Disease Control and Prevention, gejala impetigo pada anak satu dan yang lainnya bisa memiliki saja perbedaan.
Namun, berikut ini gejala umum yang dapat muncul:
- Munculnya lepuh berisi cairan (bula) yang biasanya terjadi pada bagian tengah tubuh antara pinggang dan leher, atau pada lengan dan kaki.
- Lepuh biasanya berukuran sekitar 1-2 cm.
- Lepuh dapat dengan cepat menyebar, sebelum pecah.
- Lepuh mungkin terasa sakit dan area kulit di sekitarnya mungkin gatal.
- Gejala demam dan kelenjar bengkak juga bisa terjadi, terutama pada jenis impetigo bulosa.
- Gejala impetigo non-bulosa dimulai dengan munculnya luka merah. Biasanya di sekitar hidung dan mulut tetapi area lain dari wajah dan anggota badan juga dapat terpengaruh.
Penting untuk tidak menyentuh atau menggaruk luka karena ini dapat menyebarkan infeksi ke bagian tubuh lain, dan ke orang lain.
Luka cepat pecah dan meninggalkan bekas luka.
Tampilan kerak ini terkadang disamakan dengan cornflakes yang menempel di kulit.
Setelah kulit kering, mereka meninggalkan bekas merah yang biasanya memudar tanpa bekas luka.
Waktu yang diperlukan untuk menghilangkan kemerahan dapat bervariasi antara beberapa hari dan beberapa minggu.
Luka itu tidak menyakitkan, tetapi mungkin gatal.
Penyebab Impetigo pada Anak
Impetigo pada anak adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus atau Streptococcus pyogenes.
Bakteri ini dapat masuk ke tubuh melalui luka di kulit akibat luka, goresan, gigitan serangga, atau ruam yang kemudian menyebar ke area kulit lainnya.
Mengutip dalam Kids Health, impetigo pada anak ataupun orang dewasa bisa menular.
Moms dapat tertular bakteri ini jika menyentuh luka penderita impetigo atau menyentuh barang-barang seperti handuk, pakaian, atau seprai yang digunakan orang tersebut.
Namun, bakteri penyebab impetigo pada anak juga umumnya hidup di lingkungan kita.
Meski begitu, kebanyakan orang yang bersentuhan dengan bakteri tersebut belum tentu mengalami impetigo.
Beberapa orang biasanya membawa bakteri tersebut di bagian dalam hidung mereka.
Kemudian, mereka mungkin terinfeksi jika bakteri menyebar ke kulit.
Faktor Risiko Penyakit Impetigo
siapa pun bisa terkena impetigo, akan tetapi beberapa faktor meningkatkan risiko seseorang terkena infeksi ini, antara lain:
- Usia: Impetigo pada anak paling sering terjadi pada anak-anak berusia 2 hingga 5 tahun.
- Iklim: Impetigo lebih sering terjadi di daerah dengan musim panas yang lembab dan panas dan musim dingin yang sejuk (subtropis), atau musim hujan dan kemarau (tropis).
- Infeksi atau luka yang merusak kulit: Orang dengan infeksi kudis berisiko lebih tinggi terkena impetigo. Ativitas tinggi di mana terdapat luka atau goresan juga dapat meningkatkan risiko impetigo seseorang.
- Kontak dekat atau berkerumun: Kontak dekat dengan orang lain dengan impetigo adalah faktor risiko paling umum untuk penyakit. Misalnya, jika seseorang menderita impetigo, seringkali ia menyebar ke orang lain di rumah mereka. Penyakit menular juga cenderung menyebar di mana pun ada kerumunan. Kondisi yang ramai seperti yang terjadi di sekolah dapat meningkatkan penyebaran impetigo pada anak.
Selain impetigo pada anak, orang dewasa pun tinggi risikonya terkena penyakit infeksi dan menular ini.
Faktor yang mendorong terkena infeksi ini antara lain:
- Tinggal di iklim yang hangat dan lembap
- Menderita diabetes
- Sedang menjalani dialisis
- Memiliki sistem kekebalan yang terganggu, seperti dari HIV
- Memiliki kondisi kulit seperti eksim, dermatitis, atau psoriasis
- Mengalami sengatan matahari atau luka bakar lainnya
- Mengalami infeksi gatal seperti kutu, kudis, herpes simpleks, atau cacar air
- Memiliki gigitan serangga atau poison ivy
- Bermain olahraga kontak
Baca Juga: 8 Jenis Ruam Popok pada Anak, Pastikan Tepat Perawatannya!
Obat Impetigo pada Anak
Impetigo pada anak biasanya diobati dengan antibiotik, baik sebagai salep atau obat yang diminum.
Ketika kondisi ini hanya mempengaruhi area kecil pada kulit (dan terutama jika itu bentuk non-bulosa), impetigo diobati dengan salep antibiotik selama 5 hari.
Jika infeksi telah menyebar ke area lain di tubuh atau salep tidak bekerja, dokter mungkin meresepkan pil atau cairan antibiotik untuk diminum selama 7-10 hari.
Setelah pengobatan antibiotik dimulai, penyembuhan akan dimulai dalam beberapa hari.
Jadi, penting untuk memastikan bahwa anak meminum obat sesuai resep dan jadwalnya, Moms.
Jika tidak, infeksi kulit yang lebih dalam dan lebih serius bisa berkembang.
Baca Juga: 9 Penyakit Kulit pada Anak yang Umum Terjadi, Wajib Tahu!
Cara Mengatasi Impetigo pada Anak secara Alami
Ada juga beberap pengobatan rumahan yang dapat membantu mengelola gejala dan membantu proses penyembuhan.
Namun, obat ini harus digunakan sebagai tambahan untuk pengobatan antibiotik, bukan sebagai pengganti.
Apa saja cara yang bisa dilakukan untuk mengobati impetigo pada anak? Ini dia pengobatan rumahan yang bisa dicoba.
1. Lidah Buaya
Lidah buaya (Aloe barbadensis) adalah tanaman yang sering digunakan dalam produk perawatan kulit karena sifatnya yang melembapkan dan menenangkan.
Lidah buaya juga bisa menjadi pengobatan alami yang efektif untuk mengatasi impetigo pada anak.
Menurut studi di Journal of Pharmacy and Nutrition Sciences, lidah buaya memiliki sifat antimikroba yang dapat melawan bakteri penyebab impetigo, seperti Staphylococcus aureus.
Selain itu, lidah buaya membantu mengurangi peradangan dan pembengkakan pada kulit yang terinfeksi.
Dalam hal ini, Moms bisa mengoleskan gel lidah buaya pada area kulit yang mengalami impetigo.
2. Minyak Kayu Putih
Minyak kayu putih (Eucalyptus globulus) adalah minyak esensial yang sering digunakan dalam berbagai pengobatan alami karena sifat antiseptik dan antimikrobanya.
Minyak ini juga memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi pembengkakan dan kemerahan pada kulit yang terinfeksi.
Oleh karenanya, minyak kayu putih bisa digunakan untuk mengatasi impetigo pada anak.
Untuk mengobati impetigo dengan minyak kayu putih, cukup oleskan beberapa tetes minyak kayu putih pada area yang terkena.
3. Madu
Bahan alami lainnya yang bisa digunakan sebagai obat impetigo pada anak adalah madu.
Madu memiliki sifat antibakteri yang kuat yang dapat melawan bakteri penyebab impetigo, seperti Staphylococcus aureus dan Streptococcus pyogenes.
Dalam mengatasi impetigo, madu bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan bakteri dan mencegah infeksi menyebar.
Selain itu, madu dapat menjaga kelembapan kulit dan membantu mempercepat proses penyembuhan luka.
Namun, pastikan untuk memilih madu yang benar-benar alami seperti madu manuka agar khasiat alaminya lebih optimal.
Cara menggunakannya yaitu dengan membersihkan area kulit yang terinfeksi dengan air hangat dan sabun lembut, lalu keringkan.
Selanjutnya, oleskan madu langsung pada luka impetigo. Biarkan madu selama 20-30 menit agar meresap ke dalam kulit.
Lalu bilas dengan air hangat dan keringkan area tersebut dengan lembut.
4. Kunyit
Kunyit (Curcuma longa) adalah rempah yang telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional karena sifat anti-inflamasi dan antimikrobanya.
Salah satu penyakit yang bisa diatasi dengan menggunakan kunyit yaitu impetigo.
Dengan kandungan antioksidannya, kunyit dapat membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah kerusakan sel lebih lanjut.
Jadi, kunyit dapat mempercepat pemulihan kulit yang terluka akibat impetigo.
Selain mengaplikasikan pasta kunyit secara topikal, mengonsumsi kunyit juga dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Moms bisa coba menambahkan kunyit ke dalam makanan sehari-hari anak atau buat minuman kunyit dengan mencampurkan bubuk kunyit ke dalam susu atau air hangat.
5. Minyak Neem
Minyak neem (Azadirachta indica) adalah minyak yang diekstrak dari biji pohon neem, yang dikenal karena berbagai manfaat kesehatannya, terutama sifat antimikrobanya.
Sifat antimikroba yang kuat pada minyak neem ini bisa melawan bakteri penyebab impetigo, seperti Staphylococcus aureus dan Streptococcus pyogenes.
Tak hanya itu, minyak neem juga bisa membantu mengurangi peradangan dan pembengkakan pada kulit yang terinfeksi.
Namun sebelum menggunakannya, minyak neem harus diencerkan dengan bahan lain sebelum dioleskan pada kulit.
Jadi, pastikan untuk mencampurkan beberapa tetes minyak neem (2-3 tetes) dengan satu sendok makan minyak lain, seperti minyak kelapa atau minyak zaitun.
6. Minyak Pohon Teh
Minyak ini bisa digunakan sebagai pengobatan alami untuk mengatasi impetigo pada anak.
Sifat antimikroba dan anti-inflamasi pada minyak pohon teh dapat mempercepat pemulihan kulit yang terluka dan mengurangi rasa sakit serta gatal.
Sebelum digunakan, campurkan beberapa tetes minyak pohon teh (2-3 tetes) dengan satu sendok makan minyak lain, seperti minyak kelapa atau minyak zaitun.
Kemudian, oleskan campuran minyak pohon teh yang sudah diencerkan pada area kulit yang terinfeksi menggunakan kapas atau bola kapas.
Lakukan ini 2-3 kali sehari untuk membantu mengatasi infeksi dan mempercepat penyembuhan.
7. Jahe
Bahan alami lainnya yang bisa dimanfaatkan sebagai obat impetigo pada anak adalah jahe.
Jahe memiliki sifat antimikroba yang dapat melawan bakteri penyebab impetigo dan mampu mengurangi peradangan dan pembengkakan pada kulit yang terinfeksi.
Moms bisa menggunakan jahe untuk impetigo dengan mengolahnya menjadi pasta dan membalurkannya pada area kulit yang terkena.
Selain mengaplikasikan secara topikal, mengonsumsi jahe juga dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga mempercepat pemulihan kulit yang terluka.
Baca Juga: 5 Penyebab Alergi pada Anak di Bagian Kulit dan Cara Mengatasinya
Menjaga kebersihan dan kesehatan kulit anak adalah langkah penting untuk mencegah impetigo.
Jika anak Moms menunjukkan tanda-tanda infeksi ini, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
Pastikan untuk mengedukasi anak tentang pentingnya menjaga kebersihan diri agar dapat mencegah terjadinya infeksi atau penyakit kulit lainnya.
- https://www.aafp.org/afp/2014/0815/p229.html
- https://kidshealth.org/en/parents/impetigo.html
- https://www.cdc.gov/groupastrep/diseases-public/impetigo.html
- https://www.researchgate.net/publication/346649941_Formulation_and_Evaluation_of_Antimicrobial_Activities_of_Herbal_Cream_Containing_Ethanolic_Extracts_of_Azadirachta_indica_Leaves_and_Aloe_Vera_Gel
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.